9 Fondasi
Persyaratan perancangan
9.1 Ruang lingkup pekerjaan fondasi
9.2 Persyaratan perancangan fondasi
Persyaratan Struktural, safety factor, Perancangan
9.3 Persyaratan struktur kekuatan struktur dari fondasi serta persyaratan material
9.4 Kriteria laporan perancangan fondasi fondasi harus mengacu pada SNI 1726 untuk bangunan
9.4.1 Laporan analisis perancangan fondasi gedung dan SNI 2833 untuk jembatan konvensional.
9.4.2 Laporan perancangan fondasi dangkal
Kriteria Perancangan Fondasi
9.4.3 Laporan perancangan fondasi rakit
9.4.4 Laporan perancangan fondasi tiang
Survey Lapangan, Pengumpulan data
9.4.5 Laporan perancangan sistem fondasi tiang-rakit
9.4.6 Laporan penyelidikan lapangan
9.5 Survei lapangan Daya dukung tiang tunggal, aksial
& lateral, kelompok (Pancang &
9.6 Fondasi dangkal Bor)
9.7 Fondasi tiang
9.8 Uji fondasi tiang (pembebanan dan integritas)
9.8.1 Uji pembebanan aksial tekan pada fondasi tiang
9.8.2 Uji pembebanan aksial tarik pada fondasi tiang Uji beban & integritas
9.8.3 Uji pembebanan horizontal/lateral pada fondasi tiang
9.8.4 Uji pembebanan dinamik (Pile Driving Analyzer, PDA) pada fondasi tiang
9.8.5 Uji integritas tiang pada fondasi tiang
9.8.6 Uji integritas metode Sonic Echo (Pile Integrity Test, PIT) pada fondasi tiang
“The Art of Preparing Foundations”
Rekayasa Fondasi merupakan kombinasi SENI dan SAINS; sangat berbahaya jika
melihat ilmu ini hanya suatu kumpulan persamaan dan grafik yang diikuti
berdasarkan ‘resep’ tertentu dalam melakukan perancangan. Memahami PERILAKU
tanah-struktur, DASAR teori, dan BATASAN menjadi sangat penting dalam
melakukan PERANCANGAN
Konsep Perancangan Fondasi Tiang
R1 R2 R3 R4 R4 R3 R5 R5 R2 R1
BT-1
Profil Tanah
𝐮
𝐚𝐥𝐥
Qp=Ap(c Nc +q Nq)
qp
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Selimut – Tanah Lempung)
Dimana,
= Koefisien adhesi antara tanah dan tiang
Cu = Cohesion (Undrained)
li = Tebal lapisan tanah
P (D ) = Keliling tiang
qp
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Selimut – Tanah Lempung)
– tiang pancang
Adhesion Factor,
API 2, 1986
qp Undrained Shear Strength, Cu (kPa)
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Selimut – Tanah Lempung)
– tiang pancang
Adhesion Factor,
Tomlinson, 1977
qp
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Selimut – Tanah Lempung)
– tiang bor
D a ta g ro u p 3
Kulhawy, 1984
S h a f t s in c o m p r e s s io n
AdhesionFactor,
D a ta g ro u p 1
factor ( )
D a ta g ro u p 2
D a ta g ro u p 3
6 5 U 8 4 1 C lo a d t e s t s
Adhesion
= 0 .2 1 + 0 .2 6 p a / su ( < 1 )
qp
U n d r a in e d S h e a r in g R e s is t a n c e
u , s (ts f)
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Selimut – Tanah Lempung)
Dimana,
Ks = Koefisien tanah lateral (K0 – 1.75 K0)
’v = tegangan vertikal efektif (dianggap konstan setelah 15D)
tan = sudut geser terdrainase (2/3 f)
li = Tebal lapisan tanah
P (D ) = Keliling tiang Bahan Ks untuk Ks untuk
Tiang Dr rendah Dr tinggi
Baja 20° 0.5 1.0
Beton 0.75 f 1.0 2.0
qp
Kayu 0.67 f 1.5 4.0
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Selimut – Tanah Pasir)
NSPT
Tiang Bor :
qs = 0.1 x (NSPT) (ton)
qp
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Selimut – Tanah Pasir)
NSPT
qp
Standar Penetration Test (SPT)
Cara Uji SPT Jenis Hammer
2/3 N
Hubungan SPT - Sudut Geser
Faktor Koreksi N – SPT Lapangan
berdasarkan Metoda Pelaksanaan Test
Qp=Ap(c Nc +q Nq)
t
Dimana,
Ap = Luas Penampang Tiang
C = kohesi (Undrained)
q = Tekanan overburden
Nc, Nq = Faktor daya dukung
qp
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Ujung – Tanah Lempung)
Qp=Ap(c Nc +q Nq)
1000
800
t
600
qe = cu Nc = 9 cu
Meyerhof, 1976
200
Nc, Nq
100
Nc= 9 80
dengan catatan bahwa pile tertanam pada 60
kedalaman paling sedikit 5D kedalam lapisan 40
and
pendukung.
Qe = qe Ae = 9 cu Ae
20
10
8
qp
1
0 10 20 30 40 45
Soil friction an gle, Ø (deg)
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Ujung – Tanah Lempung)
Qp=Ap(c Nc +q Nq) 1 0 00
800
600
400
t Kondisi undrained (f = 0)
qe = cu Nc = 9 cu
200
Janbu, 1976
100
dimana cu= kohesi (undrained), 80
Nc, Nq
Nc= 9
60
40
dengan catatan bahwa pile tertanam pada
a nd
kedalaman paling sedikit 5D kedalam lapisan
pendukung. 20
Qe = qe Ae = 9 cu Ae 10
8
6
qp S o i l fr i c t i o n a n g l e , Ø ( d e g )
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Ujung – Tanah Pasir)
Qp=Ap(c Nc +q Nq)
Kulhawy, 1983
Nq
qp Sudut geser, f
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Ujung – Tanah Pasir)
Qp=Ap(40 x N SPT )
NSPT - Pancang
Meyerhof, 1956
Nilai NSPT = ½ (N1 +N2)
qp
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Ujung – Tanah Pasir)
Qp=Ap(qp)
400 (T/m2)
qp
Summary
Lempung Pasir
Pancang Tiang Bor Pancang Tiang Bor
9 Cu < 170 ~ 200 T/m2) 40 N < 1600 t/m2 7 N < 400 (T/m2)
Ujung
Navg=(N1+N2)/2
(Meyerhof) (Reese &Wright, 77)
qp
Tiang pancang
• qp ≤ 50 Nq tan f (kN/m2) atau qe (kN/m2) ≤ 400 Ncor (pasir)
• qs (kN/m2) ≤ 100 (pasir)
• qs (kN/m2) ≤ 107 (Tomlinson-pasir)
• qs (kN/m2) ≤ 120 (DNV-pasir) dan qs (kN/m2) ≤ 200 (DNV-lempung)
• qs (kN/m2) ≤ 170 (Ensoft)
Tiang bor
• Coduto berdasarkan penurunan 5% Diameter, qp (kN/m2) ≤ 2900 (pasir)
• qe (kN/m2) ≤ 3830 (ASCE-lempung)
• O’Neill, qs (kN/m2) ≤ 190 (pasir)
• qs (kN/m2) ≤ 120 (DNV-pasir) dan qs (kN/m2) ≤ 200 (DNV-lempung)
• qs (kN/m2) ≤ 170 (Ensoft)
• DKI qe (kN/m2) ≤ 4500 (pasir) dan qe (kN/m2) ≤ 4000 (lempung)
KAPASITAS LATERAL
Daya Dukung Fondasi Tiang
(Lateral)
Efek dari beban lateral P pada deformasi y a dan efek dari momen M pada
deformasi yb dapat ditentukan secara terpisah dengan total defleksi yx pada
di mana:
ya
f1 x, T , L, k h , EI
P
yb
f 2 x, T , L, kh , EI
P
Metode Reese and Matlock, 1960 (4)
f 1 dan f 2 adalah dua fungsi yang berbeda dari hubungan yang sama. Dalam
persamaan diatas terdapat 6 hubungan dan dua dimensi yang terlibat, yaitu gaya
dan panjang. Oleh karena itu, hubungan keempat nondimensional tersebut dapat
y B EI
B y (koefisien defleksi untuk momen)
M gT 2
x
Z (koefisien kedalaman)
T
L
Z max (koefisien kedalaman maksimum)
T
4
k hT
f x (fungsi modulus tanah)
EI
kh E py
Metode Reese and Matlock, 1960 (6)
kh x
Dengan mensubsitusikan nilai y A dan y B , dan dari persamaan di atas akan
EI T
diperoleh:
d 4 Ay
f x Ay 0 ( 2.26 )
dz 4
d 4 By
f x B y 0 ( 2.27 )
dz 4
● Sehingga
𝑥 𝑧 𝐸 𝐼
𝑄 =
𝐴 𝑇
Contoh Soal 1
● Diketahui xz (z ) = 8 mm = 0.008 m. Pada z = 0, Ax = 2.435 (lihat Tabel 1).
Maka:
0.008 207𝑥10 123𝑥10
𝑄 = = 53.59𝑘𝑁
2.435 1.16
● Nilai Qg = 53,59 kN ditentukan berdasarkan hanya pada kondisi
perpindahan dibatasi. Namun nilai Qg berdasarkan kapasitas momen
tiang perlu juga ditentukan. Untuk itu mengacu pada Pers. (2.22) dengan
Mg = 0 ,
𝑀 𝑧 =𝐴 𝑄 𝑇
● Berdasarkan Tabel, nilai maksimum untuk Am pada setiap kedalaman
adalah 0,772. Maka momen ijin maksimum yang dapat dipikul tiang
menjadi
𝐼
𝑀 =𝜎
𝑑
2
Contoh Soal 1
● Ambillah σall = 125000 kN/m2 . Ip = 123,5 10-6 m4 dan d1= 0.254 m sehingga:
𝐼 123𝑥10
= = 968.5𝑥10 𝑚
𝑑 0.254
2 2
● Dengan demikian
𝑀( ) 968.5𝑥10 125000
𝑄 = =
𝐴 𝑇 0.772 1.16
● Nilai Qg = 135,2 kN lebih besar dari 53.59 kN, maka digunakan kriteria
lendutan, sehingga Qg = 53,59 kN.
Contoh Soal 2:
Tiang beton 30x30 cm, L = 5 m diberi gaya horizontal 5 kN dan momen 4 kNm di
muka tanah.
Ambil h = 20000 kN/m3. Cari maksimum bending momen dan defleksi pada kondisi:
a. Free head
b. Fixed head
Solusi:
1 1
𝐼= 𝑏ℎ = . 30. 30 = 6.75𝑥10 𝑐𝑚
12 12
𝐸 = 3𝑥10 𝑘𝑁/𝑚
𝐸𝐼 = 20.25𝑥10 𝑘𝑁/𝑚
= 20000 𝑘𝑁/𝑚
𝐸𝐼
𝑇= ≈ 100 𝑐𝑚
𝜇
Maximum deflection at z = 0
y = yA + y B
. .
= Ay + 𝐵𝑦 →untuk Mt = -0.93Pt.T; maka:
. . .
y = Ay + 𝐵𝑦
.
= 𝐴𝑦 − 0.93𝐵𝑦
= 2.4 x 10-4 (Ay – 0.93By)
pada z = 0, Ay = 2.435 dan By = 1.623
maka y = 2.4 x 10-4 [2.435 – (0.93 x 1.623)] = 2.24 x 10-4 m
Tiang Kelompok
Tiang Kelompok
Tiang Kelompok
𝑄 𝑏𝑙𝑜𝑐𝑘 = 𝐿 × 𝐵 × 𝑐 × 𝑁 ∗ + 𝑓 ×𝑝×𝐻
s = s1 + s2 + s3
Dimana:
s = penurunan tiang total
s1 = penurunan elastik tiang
s2 = penurunan tiang akibat beban di dasar
s3 = penurunan tiang akibat beban yang tersalur sepanjang selimut
Elastik
Penurunan Tiang
s = s1 + s2 + s3
𝑄 + 𝜀𝑄 𝐿
𝑠 =
Elastik
𝐴 𝐸
Qwp = beban yang dipikul ujung tiang di bawah kondisi beban kerja
Qws = beban yang dipikul kulit tiang di bawah kondisi beban kerja
Ap = luas penampang tiang
L = panjang tiang
Ep = modulus Young bahan tiang
Penurunan Tiang
s = s1 + s2 + s3
𝑞 𝐷
𝑠 = 1−𝜇 𝐼
𝐸
𝑄
Elastik
𝑞 =
𝐴
s = s1 + s2 + s3
𝑄 𝐶
𝑠 =
𝐷𝑞
Elastik
Metode Vesic
s = s1 + s2 + s3 Vesic:
𝑄 𝐶
𝑠 =
𝐿𝑞
= 0.93 + 0.16 𝐶
p = keliling tiang
L = panjang tiang yang tertanam
Iws = faktor pengaruh
Penurunan Tiang
𝐵
𝑠 ( ) = 𝑠
𝐷
Dimana:
sg(e) = elastic settlement of group piles
Kelompok
𝐶 ( )𝐻 𝑝 ( ) + ∆𝑝
Normally consolidated ∆𝑠 = 𝑙𝑜𝑔
1+𝑒 () 𝑝 ()
∆𝑠 = 𝑙𝑜𝑔
1+𝑒 ( ) 𝑝 ()
∆𝑠 ( ) = ∆𝑠
Penurunan Tiang
Case
Penurunan Tiang
Silty Clay -20.00 -26.00 1 1 3.00 1.60 0.60 6.00 3,070.20 5.09 0.4000 0.0002 0.0046
Clayey Silt -26.00 -34.00 2 1 10.00 1.70 0.70 8.00 3,612.00 2.87 0.3000 0.0002 0.0047
Silty Clay -34.00 -37.00 3 1 15.50 1.60 0.60 3.00 3,792.60 2.01 0.4000 0.0001 0.0007
Clayey Silt -37.00 -40.00 4 1 18.50 1.70 0.70 3.00 3,250.80 1.69 0.3000 0.0002 0.0012
Σ Si = 0.0113
Catatan : z : kedalaman titik yang ditinjau dari dasar equivalent raft
Penurunan Tiang
Σ Sc = 0.0604
Total Settlement = 0.0717 m = 7.17 cm
7. Aspek Terkait pada Pelaksanaan Fondasi Tiang
0811.851.613 aksankawanda