Anda di halaman 1dari 38

GAMBAR TEKNIK

S1 TEKNIK SIPIL
MINGGU KE-12 MATERI 2
Dosen: Risma Apdeni, S.T., M.T
 Gambar potongan adalah salah satu gambar utama
dalam bidang arsitektur dan teknik sipil.
 Gambar potongan merupakan gambar dari suatu
bangunan yang dipotong vertikal pada sisi yang
ditentukan, diambil pada tempat-tempat (titik)
tertentu dan memperlihatkan isi atau bagian dalam
dari bangunan tersebut.
 Tujuan utama dari gambar potongan adalah untuk
memperlihatkan keadaan serta bentuk konstruksi
dari suatu bangunan sekaligus memperjelas
ukurannya, mulai dari lantai, dasar fondasi, posisi
serta elevasi (ketinggian) pintu/jendela, ketinggian
balok keliling, ketinggian bubungan atap dan lain-lain.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Dalam Bahasa Inggris, gambar potongan disebut
dengan section.
 Gambar potongan menjadi penjelasan atas gambar
denah, khususnya penjelasan atas segala yang
berhubungan dengan dimensi-dimensi (ukuran)
vertikal.
 Karena menjadi penjelasan denah, skala yang
digunakan untuk menggambar gambar potongan
biasanya sama dengan skala gambar denah, yaitu
biasanya 1:100.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
 Bila hanya melihat denah saja, cukup sulit membayangkan
bagian dalam bangunan secara menyeluruh, terutama bila
pada bangunan terdapat permainan tinggi rendah
permukaan lantai atau plafon, maju-mundur bidang, dll.
Apalagi denah merupakan pandangan bangunan dari atas,
yang sebenarnya tidak realistis karena sebenarnya hampir
tidak pernah manusia melihat suatu bangunan tegak lurus
dari atas.
 Pada gambar potongan, permainan tinggi rendah dan maju
mundur ini bisa terlihat. Gambar potongan juga lebih
realitis dan lebih mudah untuk dimengerti karena
pandangan gambar ini dari sudut pandangan normal mata
manusia, yaitu dari depan, samping atau belakang
bangunan. Apalagi gambar potongan juga memperlihatkan
ukuran horizontal dan ukuran vertikal bangunan sekaligus.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Gambar potongan dibuat dengan tujuan
memperlihatkan:
1. Struktur bangunan (dengan simbol-simbol
tertentu)
2. Bahan bangunan (dengan simbol-simbol tertentu)
3. Ukuran bangunan (panjang dan tinggi atau lebar
dan tinggi bangunan)
4. Detail ruangan yang ada di dalamnya
5. Lingkungan dan alam sekitar bangunan maupun
kaitan yang ada di antar struktur dan ruang yang
mengelilinginya.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
 Gambar potongan harus dapat memperlihatkan dan
menginformasikan hal-hal berikut ini:
1. Hubungan antar ruang dalam bangunan maupun
hubungan antara ruang dalam dan ruang luar.
2. Konstruksi bangunan
3. Struktur yang dipakai
4. Ruang-ruang dalam bangunan
5. Perbedaan peil (tinggi rendah permukaan lantai)
dan leveling
6. Sistem pencahayaan dan penghawaan (ventilasi)
serta pemecahan masalah terkait keduanya.
7. Sistem langit-langit (plafon)
8. Spesifikasi material yang digunakan
9. Ketinggian bangunan

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
 Pada prinsipnya gambar potongan terdiri dari gambar
potongan memanjang (longitudinal section) dan
gambar potongan melintang (cross section). Tanda
potongan ini dicantumkan pada gambar denah berupa
garis potongan (strip titik).
 Potongan memanjang adalah gambar yang bidang
potongannya terletak tegak lurus terhadap bidang jalan
utama site (lahan) bangunan. Dalam gambar peta mirip
dengan garis bujur bumi (dari atas ke bawah).
 Potongan melintang adalah gambar potongan yang bidang
penampang potongan sejajar terhadap bidang jalan utama
site bangunan. Dalam gambar peta mirip dengan garis
lintang bumi (dari kiri ke kanan).

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Garis tanda
potongan
memanjang

Garis tanda
potongan
melintang

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Pada bangunan sederhana, cukup dibuat 1 gambar
potongan memanjang dan 1 gambar potongan melintang
untuk menjelaskan bagian dalam bangunan.
 Namun ada kalanya potongan suatu bangunan harus
dibuat beberapa buah, terutama bila satu potongan saja
belum menjelaskan bangunan sehingga perlu ada gambar
potongan lebih dari satu. Biasanya hal ini dilakukan pada
benda/bangunan yang panjang dan rumit, atau pada
bangunan dengan desain ruang yang unik, memiliki beda
tinggi lantai di beberapa titik, dsb.
 Penentuan jumlah gambar potongan yang diperlukan pada
suatu bangunan dan posisi titik-titik potongan tersebut
didasarkan kepada banyaknya bagian yang membutuhkan
kejelasan konstruksinya.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Desain bangunan Esana Medical Spa yang unik sehingga
membutuhkan gambar potongan di beberapa titik agar
konstruksinya dapat lebih dipahami

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Biasanya garis potongan pada denah dinamai
dengan nama Potongan A-A, B-B, dan seterusnya,
atau dengan nama Potongan 1-1, 2-2, dst; atau bisa
juga dengan nama Potongan I-I, II-II, dst.
 Nama ini ditentukan oleh perencana (pihak yang
menggambar)
 Pada saat menggambar objek gambar potongannya,
maka nama yang tercantum pada denah digunakan
sebagai nama gambar potongan tersebut.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Penamaan potongan pada gambar
denah dan gambar potongan

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Penamaan Potongan pada Gambar Denah dan Gambar Potongan

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


1. Bagian bangunan yang dipotong ditunjukkan dengan
garis strip titik pada DENAH.
2. Potongan dilakukan secara vertikal dan lurus.
Pembelokan dapat dilakukan dengan sudut 90 di
titik yang diinginkan.
3. Pada gambar potongan sendiri, gambar bagian yang
tepat terpotong dibedakan dengan garis yang lebih
tebal. Gambar potongan arsitektural biasanya dibuat
dengan perbedaan tebal tipis garis untuk
menunjukkan posisi objek (mana yang lebih di
depan, mana yang di belakang).

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
Contoh penggunaan ketebalan garis gambar yang berbeda pada
bagian bangunan yang tepat terpotong (yang dilalui oleh garis
potongan) dan pada bagian lain di belakangnya.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


A. Dilihat dari objek yang dipotong, ada 3 jenis
gambar potongan:
1. Potongan Bangunan
2. Potongan Ruang
3. Potongan Detail
B. Dilihat dari cara mengkomunikasikan gambar,
ada 2 jenis gambar potongan:
1. Potongan Arsitektural
2. Potongan Struktural

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Merupakan potongan yang menjelaskan secara
menyeluruh sosok bangunan yang dimaksud dan
memperlihatkan isi bangunan (ruang-ruang).
 Dalam potongan bangunan dapat dilihat:
1. Hubungan bangunan dengan lahan tempatnya
berdiri, apakah lahan datar, miring, atau curam.
Gambar potongan yang menjelaskan hubungan
bangunan dengan lahan sering juga disebut
potongan tapak.
2. Hubungan ruang dalam dan ruang luar bangunan,
baik pemecahan masalah hubungan yang terjadi,
perpindahan dari kedua ruang tersebut, atau
pemisahan kedua macam ruang tersebut.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


3. Hubungan ruang-ruang di dalam bangunan,
baik secara horizontal (perbedaan peil kecil),
maupun hubungan vertikal (setengah tingkat,
satu tingkat, mesanin, bertingkat-tingkat, dsb)
4. Kualitas ruang, seperti dimensi (panjang, lebar,
tinggi), pencahayaan, penghawaan udara,
pemecahan masalah khusus, dsb.
5. Teknis bangunan, seperti struktur bangunan,
konstruksi-konstruksi, utilitas bangunan, dsb.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


CONTOH POTONGAN BANGUNAN

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


CONTOH POTONGAN BANGUNAN/POTONGAN TAPAK

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


CONTOH POTONGAN TAPAK

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Terkadang diperlukan gambar potongan untuk
menjelaskan ide yang berhubungan dengan ruang
dan memperlihatkan detail ruang.
 Gambar potongan semacam ini mengandung
penjelasan:
1. Hal yang berhubungan dengan tinggi rendah
permukaan: permukaan tanah, lantai, plafon, atau
atap.
2. Hal yang berhubungan dengan ukuran-ukuran
tinggi: tinggi pintu dan jendela, tinggi dinding,
tinggi elemen bangunan lain.
3. Elemen khusus yang ada kaitan langsung dengan
rancangan ruang yang dimaksud.
Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
CONTOH POTONGAN RUANG
Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
 Potongan detail menunjukkan detail bagian
bangunan, detail material, atau detail bagian yang
perlu dijelaskan lebih lanjut.
 Pada potongan ini ditunjukkan hal yang sangat
spesifik dari rancangan, misalnya penyelesaian
teknis sudut tertentu, dinding dekoratif, sudut
lantai, fondasi, anak tangga, atap dan lisplang,
kozen pintu jendela, atau olahan khusus pada
bagian yang dianggap memiliki potensi istimewa
dalam bangunan.

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


CONTOH POTONGAN DETAIL

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Merupakan gambar potongan yang tujuan utamanya untuk
memperlihatkan tata letak furnitur/tata ruang interior
bangunan, lengkap dengan situasi/suasana di dalam ruang.
Seringkali tampilan/estetika/keindahan gambar menjadi
unsur penting.
 Gambar Potongan Arsitektural menginformasikan:
1. Tinggi bangunan
2. Tinggi rendah lantai (permainan lantai)
3. Tinggi plafond (permainan plafond)
4. Bentuk atap
5. Sistem bangunan: ventilasi cahaya, sirkulasi udara, dsb
6. Ukuran sistem bangunan
7. Keterangan material

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


CONTOH POTONGAN ARSITEKTURAL

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


CONTOH POTONGAN ARSITEKTURAL

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


 Merupakan gambar potongan yang tujuan utamanya untuk
memperlihatkan konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari
fondasi hingga ke atas (atap)
 Gambar Potongan Struktural menginformasikan:
1. Tinggi bangunan: biasanya dibuat dengan mencantumkan
pertambahan/pengurangan tinggi ukuran bagian bangunan
(misalnya tinggi atap +6.50, kedalaman fondasi -1.10)
2. Tinggi rendah lantai dan konstruksinya
3. Tinggi plafond dan konstruksi plafond
4. Bentuk atap dan konstruksinya
5. Struktur konstruksi fondasi
6. Material struktur konstruksi
7. Ukuran sistem bangunan
8. Keterangan material

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


CONTOH POTONGAN STRUKTURAL

Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT


HA = HARUS ADA B = BISA ADA, JIKA DIPERLUKAN
POT. ARSITEKTURAL POTONGAN STRUKTURAL
KELENGKAPAN NOTASI
POT. POT. POT. POT. PRINSIP
TAPAK BANGUNAN BANGUNAN BANG.
1. NAMA GAMBAR HA HA HA HA
2. TANDA POTONGAN HA HA HA HA
3. SKALA HA HA HA HA
4. GARIS BANTU HA HA HA HA
5. GARIS POTONGAN BANGUNAN B HA HA HA
6. GARIS-GARIS TAMPAK BANGUNAN HA HA HA HA
7. GARIS-GARIS POTONGAN TAPAK HA B B B
8. UKURAN HORIZONTAL HA HA HA HA
9. UKURAN VERTIKAL HA HA B
10. PEIL LEVEL/LANTAI HA HA HA HA
11. PRINSIP HUBUNGAN RUANG HA HA B B
12. PRINSIP KONSTRUKSI B HA HA
13. PRINSIP HUBUNGAN DETAIL KONSTRUKSI HA HA

14. KETERANGAN KONSTRUKSI HA HA


15. KETERANGAN MATERIAL B HA HA
16 NOTASI KONSTRUKSI B Apdeni, ST, MT
Disusun oleh Risma HA HA
Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT
Disusun oleh Risma Apdeni, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai