Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Materi.
Menggambar Teknik itu selalu ada aturan yang harus
diikuti, sebagai tata cara dasar agar apa yang digambar bisa
dimengerti oleh orang lain yang berkepentingan melihat/
memeriksa. Untuk itu perlu sekali teknik gambar yang sudah
dilakukan dalam ISO dicermati secara seksama, karena sifat
dari gambar teknik merupakan gambar kerja dan mempunyai
bahasa gambar secara internasional.
Sebelum dapat membuat gambar kerja, seorang juru
gambar (draftman) harus memiliki pengetahuan yang cukup
tentang aturan dan ketentuan menggambar teknik dan harus
terampil menggunakan alat-alat menggambar serta banyak
berlatih dan paham sekali gambar-gambar dalam bentuk
geometris, baik itu yang bersifat 2 (dua), atau 3 (tiga) dimensi.
Pemahaman tentang detail struktur dalam rangkaian
gambar sangat diperlukan karena seorang juru gambar yang
baik mampu dan terampil mengekspresikan gambar dengan
jelas, penjelasan tentang detail struktur ini akan diuraikan
dalam bagian buku ini secara tersendiri.

2. Tujuan Pembelajaran.
a. Mengidentifikasi teknik dasar denah dan potongan
b. Menjelaskan teknik dasar denah dan potongan
c. Mengaplikasikan teknik dasar denah dan potongan

B. Materi
1. Dasar-Dasar Bentuk Dua Dimensi
Beberapa bentuk geometris dari dua dimensi yang umum
dikenal dan sering digunakan dalam gambar antara lain segi-
tiga, segi-empat, segi-lima, dan segi-enam, segi enam ini
termasuk segi banyak dalam kelompok geometris yang

30
mendekati lingkaran, dan yang terakhir bentuk lingkaran
sempurna dengan jari-jari (r). Biasanya seorang juru gambar
harus tahu juga cara menggambar bentuk geometris tersebut
serta dimensi serta luasan yang harus dihitung. Tabel 2.1.
menunjukkan bentuk dan dimensi serta luasan dasar bentuk
dua dimensi :

Tabel 2.1. Bentuk Geometris Dua Dimensi

Misalnya bentuk tersebut berupa denah sebuah


bangunan yang harus dihitung luasan lantainya, jika sudah

31
terbentuk pada sebuah struktur bangunan, maka yang
dijumpai berupa bentuk-bentuk kompleks/ kombinasi bentuk
2 dimensi.

2. Penerapan Dasar Ukuran Pada Gambar


Gambar harus dapat memberikan informasi yang jelas
tentang bentuk, ukuran, dan cara pengerjaanya juga disertai
detail dengan skala yang lebih besar agar mudah dipahami
oleh orang lain yang akan mengerjakannya. Tujuan penerapan
ukuran pada gambar kerja adalah agar benda kerja dapat
dibuat oleh orang lain (pekerja) yang tidak setempat dengan
perencana / juru gambar. Pencantuman ukuran adalah salah
satu persyaratan yang harus dipenuhi pada gambar kerja.
Pemberian ukuran harus jelas agar tidak menimbulkan
salah tafsir. Ketentuan menggambar dengan proyeksi akan
memberi informasi yang lengkap tentang bentuk bendanya
sedangkan pencantuman ukuran akan memberikan penjelasan
tentang dimensi ukurannya.
Ukuran hendaknya diberikan dengan
mempertimbangkan fungsi dan cara pembuatannya. Dengan
demikian, kemungkinan pekerja harus mengukur dan
menghitung kembali ukuran benda kerja dapat dihindarkan.

a) Ketentuan-ketentuan pencantuman ukuran


Untuk memberikan keterangan tentang ukuran benda
pada gambar kerja diperlukan adanya garis bantu ukuran,
garis ukuran, angka ukuran dalamn dan anak panah ukuran.
Ketentuan pencantuman ukuran ini memiliki jenis garis lebih
tipis dari gambar bendanya (Gambar 2.1).

32
Gambar 2.1. Contoh Pencantuman Ukuran

Garis ukuran mengikuti bentuk benda, lurus


horizontal/vertikal atau lengkung/ miring, begitu pula
pencantuman angka ukuran mengikuti anak panah ukuran.

b) Basis Ukuran
Jika akan memberi ukuran harus dipikirkan lebih dulu
basis ukuran. Minimal ada dua basis ukuran yaitu absis –X
dan ordinat –Y, yang mempunyai arah positif ke kanan dan ke
atas serta arah negatif ke kiri dan ke bawah. Ini hanya
menunjukkan kelompoknya saja tidak perlu diberi tanda (+)
atau (-). Lihat contoh Gambar 2.2.

c) Jenis Penulisan Ukuran


Penggolongan jenis penulisan ukuran dapat didasarkan
atas sususannya dan bentuk dari benda atau bagian yang
diberi ukuran. Lihat contoh Gambar 2.3.

33
Gambar 2.2. Gambar Contoh Basis Ukuran

34
Gambar 2.3a. Contoh Jenis Penulisan Ukuran pada
Gambar Denah dan Potongan Bangunan
Gambar 2.3a memperlihatkan jenis penulisan ukuran
yang diaplikasikan pada gambar potongan dan denah bangunan.

35
Pada gambar potongan, ukuran selain digunakan untuk
menentukan jarak ruang, juga digunakan untuk menentukan
ketinggian ruang (elevasi). Ketinggian ruang yang berada di atas
titik pangkal ukur, diberi tanda + (plus), sedangkan sebaliknya,
diberi tanda – (minus).
Begitu juga yang terlihat pada gambar 2.3b. Penulisan
kontur tanah, menggunakan tanda plus dan minus.

Gambar 2.3b. Contoh Jenis Penulisan Ukuran pada


Potongan Kontur Tanah Lokasi Bangunan

36
Gambar 2.3c. Contoh Jenis Penulisan Ukuran pada
Bidang Miring

Gambar 2.3d. Contoh Jenis Penulisan Ukuran pada


Struktur
Gambar 2.3c. Contoh Beton
Jenis Penulisan Ukuran pada
Bidang Miring

Gambar 2.3e. Contoh Jenis Penulisan Ukuran pada


Struktur Baja

37
3. Latihan
1. Sebutkan bentuk geometris dari dua dimensi yang sering
digunakan dalam gambar!
2. Apa tujuan dari penerapan ukuran pada gambar kerja?
3. Apa dasar dalam penggolongan jenis penulisan ukuran?
4. Sebutkan ketentuan-ketentuan dalam pencantuman
ukuran!
5. Apa yang dimaksud dengan basis ukuran?

4. Rangkuman
Beberapa bentuk geometris dari dua dimensi yang
umum dikenal dan sering digunakan dalam gambar antara
lain segi-tiga, segi-empat, segi-lima, dan segi-enam. Segi 6 ini
termasuk segi banyak dalam kelompok geometris yang
mendekati lingkaran, dan yang terakhir bentuk lingkaran
sempurna dengan jari-jari (r).
Jika akan memberi ukuran harus dipikirkan lebih dulu
basis ukuran. Minimal ada dua basis ukuran yaitu absis –X
dan ordinat –Y, yang mempunyai arah positif ke kanan dan ke
atas serta arah negatif ke kiri dan ke bawah. Penggolongan
jenis penulisan ukuran dapat didasarkan atas sususannya dan
bentuk dari benda atau bagian yang diberi ukuran.

C. EVALUASI
1. Buatlah denah rumah dengan ukuran lahan 10 x 20!
2. Buatlah potongan melintang dan memanjang dari denah
nomor 1!
3. Buatlah tampak depan dan samping dari denah nomor 1!

D. DAFTAR BACAAN

Achmad Irfan. (2011). Menggambar Struktur Bangunan I,


UNESA.

S.C. Sharma, 2006 Technical Drawing.New York: Chand-


Company Ltd., Ram Nagar

38

Anda mungkin juga menyukai