Anda di halaman 1dari 3

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

ALAT NON MEDIS


No. Dokumen : No. Revisi : 01 Halaman : 1/3
0012-27-425.205-2008

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


PROSEDUR
TETAP
April 2008
Kepala RSUD Dr. Mohamad Saleh
INSTALASI
PEMELIHARAAN
SARANA
Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MMKes
( IPS)
NIP. 140 101 128

Pengertian Yang dimaksud dengan pemeliharaan dan perbaikan alat non medis
adalah kegiatan menjaga , memelihara , perencanaan dan
perbaikan serta penggantian suku cadang alat - alat yang meliputi :
a. Pemeliharaan dan perbaikan berkala
b. Pemeliharaan dan perbaikan darurat
c. Pemeliharaan dan perbaikan , penggantian suku cadang sesuai
masa pakai komponen yang telah habis.
Tujuan Peralatan agar menjadi lestari keberadaannya, dengan kondisi siap
pakai, terjaga dengan baik , bersih, dan menjamin rasa aman bagi
pasien operator, dokter, dan teknisi pada alat itu sendiri.
Kebijakan 1. Pemeliharaan alat non medis menjadi tanggung jawab Kepala
IPS RS
2. Kepala IPS RS bertanggung jawab langsung ke Pimpinan Rumah
Sakit
3. Kepala IPS RS harus melakukan perencanaan pemeliharaan dan
perbaikan serta pengadaan suku cadang, agar peralatan yang ada
selalu siap difungsikan, dan jika ada kerusakan suku cadang pun
sudah siap dipasangkan
Prosedur 1. Pemeliharaan Alat Non Medis dilakukan oleh tenaga / teknisi
IPSRS
2. Jadwal pemeliharaan alat medis diatur sebagai berikut :
~ Alat medis dilakukan pemeliharaan maksimal setiap 6 bulan yang
ada siap difungsikan, dan jika ada kerusakan suku cadang
pun sudah siap dipasangkan.
3. Perbaikan alat insidensial ( cito ) dapat dilakukan atas dasar
laporan dari bagian / instalasi masing-masing dengan mengetahui
Kepala Instalasi
4. Kerusakan peralatan dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kriteria
yang berkaitan dengan pelayanan
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
ALAT NON MEDIS
No. Dokumen : No. Revisi : 01 Halaman : 2/3
0012-27-425.208-2008

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


PROSEDUR
TETAP
April 2008
Kepala RSUD Dr. Mohamad Saleh
INSTALASI
PEMELIHARAAN
SARANA
Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MMKes
( IPS)
NIP. 140 101 128

~ Kerusakan kelas – I
Kerusakan yang memerlukan tindakan langsung dengan tanpa
biaya dan dilaksanakan oleh teknisi IPS RS
Lama penyelesaian pekerjaan antara 1 jam s/d 24 jam Pelaksanaan
pekerjaan tanpa suku cadang maks 1 jam
Pelaksanaan pekerjaan dengan suku cadang antara 1 jam s/d 1
minggu
~ Kerusakan kelas – II
Kerusakan yang memerlukan penanganan segera dengan biaya yang
cukup besar dan pelaksanaannya dilaksanakan oleh pihak ke-III
dengan waktu pelaksanaannya antara 1 bulan s/d 3 bulan
~ Kerusakan kelas – III
Kerusakan yang dalam penanganannya dapat ditunda dan
memerlukan biaya yang cukup besar dan tidak masuk dalam
perencanaan batas waktu penyelesaiannya paling cepat 1 tahun.
5. Pemeliharaan yang dilakukan bukan oleh teknisi IPSRS (dipihak
ke III-kan), pelaksanaannya harus melalui panitia / bagian
pengadaan barang RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo.
6. Langkah – langkah pelaksanaan perbaikan sebagai berikut :
a. Unit pemakai melaporkan melalui Kepala Instalasi masing –
masing kemudian melaporkan kepada Kepala IPSRS , baik
pemeliharaan dan kerusakan peralatan.
b. Kepala IPSRS mengirimkan tim teknis sesuai bidang tugasnya
guna melakukan pengecekan alat yang dilaporkan oleh pemakai
alat tersebut dan hasil pengecekan tersebut digunakan dasar untuk
mengklasifikasikan tingkat kerusakan :
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
ALAT NON MEDIS
No. Dokumen : No. Revisi : 01 Halaman : 3/3
0012-27-425.208-2008

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


PROSEDUR
TETAP
April 2008
Kepala RSUD Dr. Mohamad Saleh
INSTALASI
PEMELIHARAAN
SARANA
Dr. Budi Purwohadi, SpPD.MMKes
( IPS)
NIP. 140 101 128

Prosedur c. Untuk kerusakan kelas I : Kepala IPS melalui bagian


administrasi teknis menugasi stafnya dengan Surat Penugasan
Kerja (SPK) sesuai dengan keahliannya untuk melaksanakan
perbaikan dan pemeliharaan.
d. Untuk kerusakan kelas II : Kepala IPS melalui bagian
administrasi memanggil rekanan untuk mensurvey dan melakukan
pengecekan serta negosiasi harga untuk menentukan biaya
perbaikan atau suku cadang yang diperlukan dan melaporkan
kepada atasan langsung dan bendaharawan rutin untuk dapat
diteruskan kepada panitia pembelian barang / pekerjaan agar
dapat diterbitkan SPK.
e. Untuk kerusakan kelas III : Kepala IPS mencatat dalam buku
perencanaan perbaikan dan selanjutnya disampaikan kepada tim
penyusun rencana kebutuhan / pemeliharaan barang.
f. Unit Pemakai menerima penyerahan pekerjaan peralatan
setelah selesai perbaikan oleh pihak ke III dan menandatangani
berita acara uji coba.

UNIT TERKAIT Bagian Pengadaan Barang, IRNA, IRJA, Unit Kerja Lainnya

Anda mungkin juga menyukai