Diriview oleh:
Ridho Agung Naufal
217053011
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ................................................................................................................... i
i
RIVIEW JURNAL I
1
Wawancara diselenggarakan dengan penyelenggara
bangunan gedung
Hasil penilaian dan perhitungan komponen sistem
keselamatan pada bangunan Hotel UNY yaitu diperoleh
Nilai Keandalan Sistem Keselamatan sebesar 91,60; yang
menunjukkan bahwa kondisi gedung secara menyeluruh
Hasil Penelitian
termasuk di dalam kategori “Baik”. Dengan demikian,
bangunan Hotel UNY dapat digunakan secara optimal dan
pengguna bangunan mendapat perlindungan yang baik dari
bahaya kebakaran bangunan.
Hasil perhitungan nilai komponen utilitas dihotel
UNY menghasilkan Nilai Keandalan Sistem
Keselamatan Bangunan (NKSKB) sebesar 91,60. Hal
ini menunjukkan nilai keandalan bangunan dalam
kategori baik dan sesuai dengan peraturan yang
Kesimpulan Penelitian berlaku.
Berdasarkan hasil penilaian bahwa Hotel UNY
belum dapat dijadikan rujukan penerapan sistem
proteksi kebakaran pada bangunan komersiil di
Yogyakarta karena ada beberapa komponen yang
tidak terpasang.
Saran Penelitian -
Penulisan abstrak menggunakan bahasa Inggris
sehingga jurnal ini ditujukan kepada pembaca luar
Kelebihan negeri.
Penyajian data disampaikan secara deskriptif dan
direkap melalui tabel sehingga mudah dipahami.
Saran penelitian sebagai tindakan perbaikan
penelitian tidak tercantum.
Kekurangan Tinjauan pustaka tidak tercantum sehingga pembaca
kurang mengerti perbedaan antara sarana
penyelamatan jiwa dan sistem proteksi pasif.
2
RIVIEW JURNAL II
3
Sistem proteksi kebakaran aktif di gedung Hotel dan
Apartemen CL Semarang termasuk dalam kategori BAIK
sedangkan sarana penyelamatan jiwa pada gedung tersebut
Kesimpulan Penelitian termasuk dalam kategori CUKUP. Elemen-elemen yang
kurang sesuai pada sistem proteksi kebakaran aktif adalah
alarm kebakaran, kemudian pada sarana penyelamatan jiwa
adalah penerangan darurat dan titik kumpul.
Segera memperbaiki atau merawat serta memelihara elemen
sistem proteksi aktif khususnya alarm kebakaran serta sarana
Saran Penelitian penyelamatan jiwa berupa penerangan darurat dan titik
kumpul. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan
kebakaran dan keamanan seluruh penghuni.
Terdapat saran penelitian sebagai tindakan perbaikan
dan pengembangan penelitian.
Tinjauan pustaka sebagai landasan teori agar lebih
mudah dipahami.
Kelebihan Pada pendahuluan, penjelasan dijabarkan secara
terstruktur seperti latar belakang, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat, serta ruang lingkup.
Tercantum peraturan perundangan dan standarisasi
baik nasional maupun internasional.
Dalam ruang lingkup penelitian, yang diteliti hanya
sistem proteksi aktif dan sarana penyelamatan jiwa.
Tetapi tidak meneliti semua komponen dari sistem
Kekurangan
proteksi pasif.
Untuk bagian abstrak, ukuran hurufnya terlalu kecil
sehingga pembaca sulit untuk membacanya.
4
REVIEW JURNAL III
5
standar/peraturan. Sebanyak 5,50% (6 poin) terpenuhi
namun belum sesuai dengan standar/peraturan. Sedangkan
7,34% (8 poin) tidak terpenuhi oleh perusahaan.
Pemenuhan sistem proteksi kebakaran di area tangki timbun PT.
Kesimpulan Penelitian Pertamina (Persero) Integrated Terminal Semarang dalam
kategori baik.
Saran yang dapat direkomendasikan untuk peneliti
selanjutnya sebaiknya tidak hanya melakukan penelitian
terhadap sistem proteksi kebakaran saja melainkan juga
Saran Penelitian
perlu melakukan evaluasi terhadap manajemen
penanggulangan kebakaran dengan mengacu pada Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 20 tahun 2009.
Pada abstrak, terdapat penggunaan dua bahasa yaitu
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sehingga jurnal
ini dapat ditujukan untuk pembaca dari semua
kalangan.
Jenis penelitian yang dipakai sangat relevan dengan
komponen yang diteliti.
Kelebihan
Sumber data yang diperoleh dari observasi dan studi
dokumetasi sangat valid karena disesuaikan dengan
standarisasi nasional maupun internasional.
Rekomendasi yang diberikan pada ketidaksesuaian
telah berdasarkan hirarki pengendalian OSHAS
18001:2007.
Tinjauan pustaka tidak tercantum sehingga pembaca
tidak memahami dasar teori dari apa yang diteliti.
Informan yang diwawancarai hanya beberapa saja
Kekurangan dan tidak melibatkan seluruh unit pemadam
kebakaran. Jika dilibatkan seluruh unit maka metode
pengambilan data dapat menggunakan teknik
kuisioner.
6
REVIEW JURNAL IV
7
sebesar 66, yang masuk dalam kategori C dan masih
dibawah standar nilai yang diperbolehkan yakni 80.
Sistem proteksi kebakaran sangat diperlukan untuk
mendeteksi, mencegah, dan memadamkan api agar dapat
meminimalisir dampak yang terjadi. Dari hasil pemeriksaan
dan penilaian terhadap sistem proteksi kebakaran pada
rumah sakit Bhayangkara Nganjuk diperoleh nilai KSKB
sebesar 66 yang masuk dalam kategori C dan masih dibawah
Kesimpulan Penelitian standar nilai yang diperbolehkan yakni 80, sehingga
diperlukan usaha untuk meningkatkan nilai kondisi KSKB
dengan melakukan perbaikan dan penambahan komponen
yang belum sesuai dengan standar untuk menjamin
keselamatan pengguna dan bangunan. Pemeriksaaan dan
pemeliharaan secara berkala sangat diperlukan untuk
menjamin sistem proteksi dan peralatan dalam kondisi baik.
Tingkat kehandalan sistem proteksi kebakaran tentunya
harus didukung oleh manajemen dan sumber daya manusia
Saran Penelitian yang baik, oleh karena itu pada penelitian selanjutnya
diharapkan untuk lebih detail membahas tentang sistem
manajemen kebakaran bangunan gedung rumah sakit.
Metode penelitian yang dipakai sudah relevan
sehingga penyajian data pun mudah disampaikan.
Variabel yang diteliti sudah lengkap meliputi sarana
Kelebihan
penyelamatan dan sistem proteksi aktif & pasif.
Rekomendasi perbaikan diberikan secara masif pada
bagian hasil dan pembahasan.
Saran penelitian digabung dengan simpulan sehingga
bagi pembaca yang masih pemula akan merasa
kebingungan dalam membacanya.
Kekurangan Tidak terdapat tinjauan pustaka sebab masih ada
beberapa istilah yang masih belum dipahami.
Sumber data masih kurang yaitu proses wawancara
sebagai penambahan validasi.
8
REVIEW JURNAL V
9
Unit yang dianalisis meliputi detektor kebakaran, alarm
Subjek kebakaran, sprinkler, APAR, hidran, sarana jalan keluar,
pintu darurat, tempat berhimpun dan lampu darurat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penerapan
sistem proteksi aktif kebakaran adalah 65,67% dengan
kategori cukup dan persentase penerapan untuk sarana
Hasil Penelitian penyelamatan jiwa adalah 75,50% dengan kategori cukup.
Hasil penilaian penerapan ini diperoleh dengan
membandingkan kondisi aktual lapangan dengan ketentuan
dari standar yang berlaku.
Tingkat penerapan masing-masing unit sistem proteksi aktif
meliputi detektor kebakaran sebesar 40%, alarm kebakaran
sebesar 87,50%, sprinkler sebesar 79,33%, APAR sebesar
32%, dan hidran sebesar 88,33%. Rata-rata keseluruhan
penerapan sistem proteksi aktif adalah sebesar 65,67%
dengan kategori cukup. Tingkat penerapan masing-masing
Kesimpulan Penelitian
unit sarana penyelamatan jiwa meliputi sarana jalan keluar
sebesar 87,50%, pintu darurat sebesar 83,33%, tangga
darurat sebesar 66,67%, tempat berhimpun sebesar 60%,
dan lampu darurat sebesar 80%. Rata-rata keseluruhan
penerapan sarana jalan keluar adalah sebesar 75,50%
dengan kategori cukup.
Saran yang dapat diberikan pada Hotel X berdasarkan hasil
dan temuan penelitian ini adalah perbaikan sistem MCFA
(Master Control Fire Alarm) yang mati total, agar dapat
berfungsi kembali, penggantian APAR yang sudah
kadaluarsa, memberikan tanda pemasangan APAR pada
Saran Penelitian seluruh titik, dan memberikan keterangan petunjuk
penggunaan APAR dengan bahasa yang sudah disesuaikan.
Pengecekan fisik dan pembersihan detektor perlu
dilakukant tiap 3 bulan sekali, dan melakukan uji coba
secara berkala paling tidak 6 bulan sekali. Kemudian hotel
perlu melakukan penggantian lampu darurat yang rusak dan
10
pemasangan lampu darurat pada koridor, lift, dan lorong
menuju tempat aman, penyediaan denah gedung dan peta
jalur evakuasi yang diletakkan di ruang umum. Selain itu,
perlu menyiapkan persediaan cadangan kepala sprinkler
baru dan disimpan dalam sebuah kotak, penyimpanan data
rekaman inspeksi keseluruhan alat dalam komputer,
pelaksanaan general cleaning setiap minggu pada akses
jalan keluar dan tangga darurat.
Penggunaan bahasa pada jurnal ini menggunakan
dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.
Pada bagian penutup dipisah antara simpulan dan
saran.
Kelebihan Pemberian pengendalian sudah sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan pada penelitian ini.
Penyajian data pada tiap komponen sistem proteksi
kebakaran disampaikan sesuai dengan metode
penelitian sehingga mudah dipahami oleh pembaca
terkait tingkat kesesuaian komponen tersebut.
Tidak diberikan informasi terkait informan sebagai
subjek proses wawancara.
Tinjauan pustaka tidak tercantum pada jurnal
sehingga pembaca yang masih awam masih belum
Kekurangan mengerti terkait apa yang diteliti.
Penyesuain komponen hanya disesuaikan dengan
peraturan dan standarisasi nasional saja, tidak
melibatkan standarisasi berskala internasional
seperti NFPA, OSHAS, ISO, dan sebagainya.
11