PENDAHULUAN
1
1.1.2 Maksud Tujuan Prakerin
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan sarana yang
paling tepat bagi siswa yang mengetahui dan mempraktikkan
secara langsung bagaimana proses sistem kerja yang sedang
berlangsung disebuah perusahaan atau industri dan juga sebagai
tahapan awal untuk beradaptasi sebelum nantinya para siswa
bekerja setelah keluar dari sekolah. Dengan begitu, siswa
diharapkan mendapat pengalaman dan pengetahuan dari kegiatan
prakerin yang dilaksanakan tersebut.
Ada beberapa tujuan dari prakerin yaitu :
1. Untuk memberikan siswa/i gambaran tentang bagaimana situasi
dan kondisi pada saat bekerja.
2. Siswa/i dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan sekolah
dengan lingkungan dunia industri atau perusahaan.
3. Siswi/i dapat memperoleh pengalaman bekerja secara langsung
ditempat kerja sesuai kompetensi dasar jurusan.
4. Mampu menggunakan ilmu yang telah didapat selama dibangku
sekolah.
3
1.2.2 Struktur Organisasi ( Divisi Instrumentasi )
KOORDINASI 5S
ANGGOTA
Gambar 1.1 : Struktur ANGGOTA
Organisasi Devisi
Rezki Muhammad Mr. Arif Sulistyo
Instrumentasi
4
2. Berpakaian rapih dan sopan
3. Menerapkan 5S atau 5R ( Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu,Shitsuke atau
Ringkas,Rapi,Resik,Rawat,Rajin )
4. Menggunakan APD
5.Melaksanakan K3
BAB II
5
2.1 Deskripsi Pelaksanaan Prakerin
2.1.1 Proses Awal Sebelum Prakerin
Survei Instansi/DUDI
Pengajuan
Surat permohonan
Online:Prakerinsmkn2t
Prakerin
angsel.blogspot.co.id
Siswa menyerahkan
surat permohonan
Siswa menyerahkan
Pelaksanaan Olah Data Siswa
surat balasan
Prakerin Siap Prakerin
(Hubin,Kaprog,Walas)
6
ALUR PRAKERIN:
Hal pertama sebelum melakukan prakerin, penulis melakukan survei
ke perusahaan terlebih dahulu, yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali yang
berada di Jl. Raya Pluit Karang Ayu No. 01, Jakarta Utara 14450
Langkah selanjutnya penulis mengajukan data diri, data perusahaan,
dan dokumen pelengkap lainnya secara langsung ke kantor utama PT.
Pembangkitan Jawa Bali untuk mendapat surat pengajuan dari sekolah
bahwa kami ingin PT. Pembangkitan Jawa Bali yang dimana semua siswa
SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang ingin prakerin wajib
melakukan registrasi data, data perusahaan atau dokumen pelengkap lainya
di laman tersebut untuk mendapat surat dari sekolah untuk dibawa ke
perusahaan.
Setelah penulis mendapat surat permohonan/pengajuan prakerin dari
sekolah penulis menuju ke PT. Pembangkitan Jawa Bali untuk mendapat
surat balasan dari PT. Pembangkitan Jawa Bali apakah penulis diterima
untuk prakerin di sana.
Tepat pada tanggal 30 Juni kelompok penulis dihubungi bahwa
kami diterima prakerin di PT. Pembangkitan Jawa Bali dan pada tanggal 4
Juli juga penulis melaksanakan prakerin secara perdana dan berlangsung
selama 3 bulan yang dimulai dari tanggal 4 Juli – 30 September 2022.
7
2.2 Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Adapun tugas-tugas yang dikerjakan selama melakukan
prakerin sebagai berikut :
A. Pengertian
PLTG merupakan suatu jenis pembangkitan yang menggunakan
udara panas.Udara panas ini dihasilkan melalui pemanasan udara dengan
menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara panas kemudian dialirkan ke
turbin.
Prinsip kerja
Setelah masuk ruang pembakaran udara masuk ke gas turbine (GT) didalam
generator tersebut udara diubah menjadi listrik.
2.4 Pembahasan
Dengan ini penulis akan menfokuskan pekerjaan penulis selama di
PT.Pembangkitan Jawa Bali, yaitu Kalibrasi Pressure Transmitter.
Di PLTG terdapat sistem yang disebut Gas Turbine . Gas Turbine merupakan
suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam
turbine gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran
yang menggerakan roda turbine sehingga menghasilakan daya.
Adapun dalam Gas Turbine tersebut terdapat parameter yang diukur salah satunya
adalah pressure transmitter.
Gambar Rentang Sinyal Yang Dikirim Oleh Sensor atau Transduser 2.3
Terlihat pada gambar bahwa keluaran dari sensor terlalu kecil dan tidak bisa
diterjemahkan oleh kontroler yaitu 0 - 3mV. Maka dari itu sinyal tersebut harus
"distandarkan" oleh transmitter dengan rentang 1 - 5 Volt.
Mengirimkan sinyal yang sudah distandarkan ke kontroler
Hal tersebut dikarenakan, sinyal yang dapat diterima oleh kontroler adalah 4
sampai 20 mA atau 1 sampai 5 Volt atau apabila menggunakan pneumatik
transmitter yaitu 3 sampai 15 psi.
10
Sementara itu sinyal yang dihasilkan oleh sensor / transduser terlalu kecil
sehingga perlu distandarkan.
Jenis Absolute/gauge merupakan salah satu dari pengertian & fungsi pressure
transmitter, yang menggunakan prinsip kerja menerima tekanan dari fluida yang
akan diukur.
Hasil pengukuran yang diperoleh dari alat sensor ini nantinya akan dikonversikan
menjadi nilai analog yang berbentuk arus listrik.
Dimana nilai arusnya sangat kecil yaitu mili Ampere, biasanya dalam rentang
antara 4 mA sampai dengan 30 mA.
11
Nilai aktual tersebut kemudian ditampilkan dalam bentuk angka digital pada
display controller. Namun di zaman sekarang, sudah ada cukup banyak pressure
transmitter yang tidak memerlukan kontroler eksternal tambahan. Itu karena
transmitternya sudah dilengkapi langsung dengan display controller.
Pada pengertian & fungsi pressure transmitter, jenis berikutnya yaitu differential
pressure transmitter atau bisa disebut deltabar yang mengukur nilai tekanan
dengan menggunakan perbandingan antara selisih dari dua nilai yang diukur.
Sesuai dengan namanya yaitu deltabar, jadi yang diambil adalah selisih (delta)
tekanan (bar).
Untuk prinsip kerjanya sendiri sebenarnya kurang lebih hampir mirip. Namun
pressure transmitter absolute/gauge hanya mempunyai satu sensor saja.
12
Lain halnya dengan differential pressure transmitter yang mempunyai dua titik
sensor diaphragm. Cara kerjanya yaitu mengukur selisih dari nilai tekanan
tertinggi dan nilai tekanan terendah.
Kemudian proses kerja transmitter akan berjalan seperti jenis pressure transmitter
biasa, yaitu nilai selisih tersebut akan diubah menjadi nilai analog dalam bentuk
arus listrik dengan satuan mA.
Selanjutnya perubahan dari nilai sinyal analog akan dikirim ke controller dan
controller mengubahnya menjadi nilai aktual.
13
Gambar kalibrasi pressure transmitter 2.7
2.4.2 Identifikasi tugas yang sesuai dengan kompetensi keahlian
A. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Saya mempelajari bagaimana menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) di Industri seperti menggunakan APD, helm
safety, ear plug, dan alat pelindung diri lainnya.
B. Menerapkan Kesehatan Kerja.
Kesehatan Kerja yaitu Individu yang sehat, bebas dari
penyakit, cedera serta problem mental dan emosi yang bisa
mengganggu acara insan normal umumnya. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya proteksi terhadap
keselamatan serta kesehatan para tenaga kerja selama mereka
bekerja di perusahaan daerah mereka bekerja.
B. 4.2 Melakukan pencegahan penyakit akibat kerja
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
14
4. Penyedian Sarana dan Prasarana serta perbaikan tempat kerja
yang lebih aman, sehat dan ergonomis.
C. 3.7 Menerapkan teknik soldering dan desoldering
Penyolderan, atau kadang disebut pematrian lunak, adalah suatu
proses penyambungan pada dua material atau lebih dengan cara
meleburkan dan membubuhkan suatu logam pengisi ke dalam
sambungan tersebut.
desoldering adalah penghilangan solder dan komponen dari papan
sirkuit untuk pemecahan masalah, perbaikan, penggantian, dan
penyelamatan.
15
Preventive maintenance berfungsi mencegah terjadinya
kerusakan alat produksi dengan cara memperbaiki kerusakan kecil
yang ditemukan saat pemeriksaan.
16
BAB III
PENUTUP
1
2
2.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan prakerin di PT.Pembangkitan Jawa Bali
banyak pengetahuan dan pembelajaran yang baru saya dapatkan di dunia
pekerjaan. Dengan demikian kesimpulan yang dapat saya ambil setelah
melakukan Prakerin adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan prakerin memberikan gambaran kerja dan pengetahuan
dalam mengatasi masalah dunia kerja, serta melatih siswa agar memiliki
etika dan bersikap professional dalam menghadapi dunia kerja.
2. Kegiatan prakerin dapat melatih dan mempraktikan kemampuan serta
keahlian yang telah dipelajari kedalam kondisi nyata perusahaan.
3. Dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non-teknis di dunia
kerja, seperti menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga
hubungan relasi dan sebagainya.
4. Penulis mendapatkan manfaat tentang materi yang telah diberikan selama
Prakerin di industri, tentang bagaimana memproduksi barang yang
berguna bagi banyak masyarakat di luar sana.
17
2.2 Saran
Pada kesempatan ini izinkan saya untuk memberi beberapa saran
menurut saya kepada pihak perusahaan, pihak sekolah, maupun pembaca
sekiranya dapat di sajikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan di
masa mendatang.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. https://repository.uir.ac.id/4928/5/10.%20BAB%20II.pdf
diakses tanggal 5 Oktober 2021
2. https://www.teknikelektro.com/2021/10/pressure-transmitter-adalah.html?
m=1
3. https://www.duniapengertian.com/2016/05/pengertian-preventive-
maintenance.html?m=1
19
LAMPIRAN 1
JURNAL PRAKERIN
20
21
Foto Selama Prakerin
22
23
LAMPIRAN 3
Mengetahui,
Ketua Kompetensi keahlian,
24
LAMPIRAN 4
LEMBAR PERBAIKAN
LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
Mengetahui,
Ketua Kompetensi keahlian,
Suprapti Handayani, S. Si
LAMPIRAN 5
25
LEMBAR PENILAIAN PESERTA PERAKERIN
Pembimbing Industri,
Keterangan :
26
LAMPIRAN 6
BIODATA SISWA
27
28