PERTAMINA PERSERO
DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 2019
s31200064@student.ubm.ac.id, s31200069@student.ubm.ac.id
Abstract
This study aims to determine the effect of information technology and information systems owned by PT.
Pertamina. Information Technology and Information Systems have a very important role for every agency or
company that uses information technology in business activities, as well as a factor in achieving the goals of
The agency or company. Measurement of this maturity level of the information system audit process is carried
out using the COBIT 2019 IT process and then the COBIT Maturity Model is mapped. The research results are
then combined to get the maturity level of the IT process.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi dan sistem informasi yang dimiliki oleh
Perusahaan PT.Pertamina.Teknologi Informasi dan Sistem Informasi memiliki peranan yang begitu penting
bagi setiap Instansi atau perusahaan yang memanfaatkan teknologi Informasi pada kegiatan bisnis, serta juga
sebagai faktor dalam mencapai tujuan dari Instansi atau perusahaan tersebut. Pengukuran tingkat kematangan
ini proses audit sistem informasi ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 2019 proses TI kemudian
dipetakan COBIT Maturity Model. Hasil penelitian kemudian dipadukan unutk mendapatkan tingkat
kematangan dari proses TI.
PENDAHULUAN
Perkembangan dari teknologi informasi (TI) dan komunikasi kini semakin pesat
diberbagai bidang. Hal ini juga dapat dilihat dengan adanya kebutuhan suatu perusahaan
akan penerapan TI yang semakin meningkat guna untuk menunjang keberhasilan aktivitas
dari bisnis dan meningkatkan kemampuan dalam kinerja. Penggunaan dan pemanfaatan TI
sebaiknya berfungsi dalam sebuah penyediaan dan orientasi layanan sehingga perusahaan
atau sebuah instansi dapat menyelaraskan dengan adanya tujuan bisnis. Tata Kelola TI adalah
satu kesatuan dari konsep dasar Corporate Governence melalui peningkatan dari efiseiensi
dan efektivitas dalam proses Instansi yang selalu berhubungan dengan TI.Tata kelola TI
menyediakan sebuah struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan juga
informasi yang baik, benar, transparan sesuai tuntuan publik dan sesuai standar teknologi
Informasi. Salah satu isu yang sering marak saat ini berkenaan dengan adanya penggunaan TI
adalah banyak organisasi sudah menggunakan TI tetapi belum sadar dengan adanya tata
kelola TI yang sesuai standar untuk yang lebih optimal dan meningkatkan hasil, sekaligus
dalam mengelolanya agar lebih baik untuk menghasilkan tujuan tersebut.
Audit Sistem informasi adalah sebuah bentuk pengawasan atau pengendalian dari
infrastruktur TI secara keseluruhan. Audit Sistem informasi berjalan bersama dengan adanya
audit internal dan audit finansial, atau suatu kegiatan dari evaluasi dan pengawasan yang
sejenisnya. Mulanya ini dikenal dengan audit peroses data elektronik dan untuk saat ini audit
teknologi informasi umumnya adalah proses evaluasi dan pengumpulan dari semua kegiatan
sistem informasi dalam perusahaan atau instansi.
Sistem infomasi yang digunakan atau saat ini berjalan di Perusahaan PT.Pertamina
adalah sistem software yang akan membantu proses operasional dengan menerapkan tertib
administasi pada pompa SPBU yang ketat pencatatan dari data customer,stok minyak,deposit
di Pertamina,kupon customer dan lain-lain.
Mengingat TI yang ada di PT.Pertamina penting dan membutuhkan sebuah investasi
yang cukup besar dalam pengadaanya jadi perlu adanya suatu pengukuran pengendalian TI
yang dilakukan. Pengelolaan pengendalian TI yang baik dari PT.Pertamina ini dapat juga
bermanfaat dalam upaya peningkatan kinerja dari perusahaan. Pengelolaan dalam
pengendalian TI di perusahaan tersebut perlu adanya pengukuran dari perencanaan teknologi
Informasi yang sudah ada, pengimplementasian dan penyampaian sampai hasil dan dengan
evaluasi atas TI. Salah satu Kerangka atau Framework yang digunakan untuk mengetahui
kinerja TI di PT.Pertamina adalah menggunakan kerangka Control Objective For
Information and Related Technology (COBIT) 2019 yang dikembangkan oleh IT Governance
Institute (ITGI) . Kerangka yang digunakan adalah 2 domain yaitu domain Plan dan OrganiZe
(PO) yang akan memberikan sebuah panduan dan arahan yang akan dilakukan untuk
memberikan suatu solusi layanan dan domain Acquire dan Implement (AI) yang akan
menyediakan dan merubahnya untuk menjadi sebuah layanan yang lebih baik.
Melihat manfaat dari penerapan TI ini untuk terciptanya suatu tata kelola dan Sistem
informasi yang sesuai standar maka akan dilakukan sebuah evaluasi pada PT.Pertamina yang
menggunakan COBIT 2019 pada sub-domain yang sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhan PT.Pertamina. Hasil dari pengukuran ini adalah gambaran hasil tata Kelola TI dan
Sistem Informasi saat ini dan hasil rekomendasi yang akan menjadi acuan perbaikan ke
depannya sehingga pada PT.Pertamina menjadi lebih terukur dan lebih baik.
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari
ketatakelolaan, yaitu :
1. Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi
difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu :
Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan
Compliance (Kepatuhan).
2. Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan
untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu Effectiveness(Efektivitas),
Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Adapun tujuan yang lain adalah :
1. Untuk memeriksa kecukupan dari pengendalian lingkungan, keamanan fisik,
keamanan logikal serta keamanan operasi sistem informasi yang dirancang untuk
melindungi piranti keras, piranti lunak dan data terhadap akses yang tidak sah,
kecelakaan, perubahan yang tidak dikehendaki.
2. Untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai
dengan kebutuhan sehingga bisa membantu organisasi untuk mencapai tujuan.
COBIT adalah kerangka kerja untuk tata kelola dan manajemen informasi dan
teknologi perusahaan, yang ditujukan untuk seluruh perusahaan.COBIT mendefinisikan
komponen dan faktor desain untuk membangun dan mempertahankan sistem tata kelola yang
paling sesuai dengan organisasi .Kerangka kerja COBIT 2019 yang diakui secara global
membantu memastikan keefektifan EGIT, memfasilitasi implementasi yang telah disesuaikan
dengan kondisi bisnis, — memperkuat peran berkelanjutan COBIT sebagai pendorong
penting inovasi dan transformasi bisnis.
COBIT 2019 merupakan pembaruan dari versi COBIT sebelumnya, dimana versi
COBIT 2019 merupakan versi penyesuaian perkembangan dengan teknologi terbaru saat ini.
Dalam COBIT 2019 terdapat 40 proses yang dikelompokkan ke dalam 5 dimensi proses yang
terdiri dari Evaluate, Direct and Monitor (EDM); Align, Plan and Organize (APO); Build,
Acquire and Implement (BAI); Deliver, Service and Support (DSS); dan Monitor, Evaluate
and Assess (MEA). Gambaran terkait kelima dimensi proses tersebut ditunjukkan pada
gambar sebagai berikut.
Framework cobit 2019 memiliki 5 domain, yaitu:
1. Evaluate, Direct and Monitor (EDM) .Dalam domain ini governance area
mengevaluasi opsi-opsi strategis, mengarahkan manajemen senior pada opsi-opsi
strategis yang dipilih dan memantau pencapaian strategi.
2. Align, Plan and Organize (APO) membahas keseluruhan organisasi, strategi, dan
kegiatan pendukung untuk IT.
3. Build, Acquire and Implement (BAI) mendefinisikan, mengakuisisi, dan
implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis.
4. Deliver, Service and Support (DSS) membahas operasional dan dukungan layanan IT,
termasuk keamanan.
5. Monitor, Evaluate and Assess (MEA) membahas pemantauan kinerja dan kesesuaian
IT dengan target kinerja internal, tujuan kontrol internal, dan persyaratan eksternal