1
BAB 1
PANDUAN PENULISAN BUSINESS CASES REPORT
MAGANG MB-KM
3
2. Mahasiswa harus bisa memilih beberapa masalah penting dari yang teridentifikasi
di atas dan menjelaskan alasan mengapa hal tersebut merupakan sesuatu yang
perlu dibahas.
BAB 4. KAJIAN PUSTAKA (CRITICAL THINKING FOR BUSINESS)
1. Mahasiswa menguraikan teori yang dapat digunakan untuk membahas masalah
penting yang dipilih.
2. Teori ini berisi tidak hanya menguraikan definisi-definisi, tetapi juga berisi tentang
cara-cara yang ideal yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah, kelebihannya,
kekurangannya dan manfaatnya.
3. Teori dijelaskan secara rapi sesuai dengan urutan masalah yang dibahas.
4. Pada teori ini juga dapat dibahas materi-materi lain (diluar poin 2 dan 3) yang
berkaiatan dengan upaya ideal dalam pemecahan masalah.
BAB 5. METODA PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
1. Metoda pengumpulan data merupakan cara mahasiswa mengumpulkan data dan
informasi dari perusahaan yang berguna untuk mendukung validitas dalam analisis
data.
2. Metoda pengumpulan data yang dianjurkan adalah Observasi dan Wawancara
dengan pihak-pihak terkait masalah yang dibahas.
3. Pengumpulan data juga dapat dilaksanakan dengan metoda dokumenter, yakni
mempelajari beberapa dokumen milik perusahaan/instansi yang diperbolehkan
(seperti laporan keuangan yang dipublikasikan).
4. Alat analisis data disesuaikan dengan permasalahan yang hendak diatasi. Disarankan
menggunakan studi komparatif yang membandingkan pelaksanaan di lapangan
terkait penyelesaian masalah dengan kondisi ideal berbasis teori yang digunakan.
Jadi tidak disarankan menggunakan analisis uji statistic seperti regresi, korelasi, dll.
DAFTAR REFERENSI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
BAB II
PANDUAN TEKNIS DAN EVALUASI PENULISAN
BUSINESS REPORT PROGRAM WIRAUSAHA MBKM
5
Jika dibimbing oleh seorang Wirausaha yang tidak memiliki LPPK, profil Mitra bisa
menggunakan profil pribadi Wirausaha.
Profil organisasi juga mencakup proses penciptaan nilai untuk pemangku
kepentingan yang dilakukan oleh organisasi tersebut (misalnya melalui produk atau
jasa yang dihasilkan).
Profil organisasi juga menjelaskan praktik manajemen LPPK yang ditunjuk dalam
membantu klien atau puhak lain dalam mencapai tujuannya.
BAB III : AKTIVITAS KEGIATAN WIRAUSAHA MB-KM
Mahasiswa menguraikan seluruh aktivitas yang dilakukan selama mengikuti Kegiatan
Wirausaha KM-MB. Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya:
Mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Mentor Kewirausahaan
Upaya untuk menemukan ide wirausaha
Penelitian tentang bisnis yang akan dibuat, termasuk bagaimana operasional bisnis,
apa saja keunggulannya, hambatan apa yang mungkin muncul, hingga siapa saja
pesaingnya
Melakukan penilaian terhadap peluang bisnis
Menyusun proposal bisnis (bisnis model kanvas) berdasarkan arahan Mentor
Kewirausahaan dan DPL
Melaksanakan usaha riil berdasarkan studi kelayakan bisnis yang dibuat
BAB IV : BISNIS MODEL CANVAS
Bisnis model canvas ini terdiri dari 9 pilar utama, yakni:
1. Customer Segment: tentukan siapa yang akan membeli produk yang akan dibuat dan
berapa daya beli mereka.
2. Value Proposition: Mengapa orang memilih untuk menggunakan produk/jasa yang
saudara buat. Buat keunggulan bisnis saudara dibanding kompetitor yang lain?
Tetapkan apa yang paling menarik dari model bisnis saudara
3. Channels: Jelaskan cara pelanggan mengetahui produk/jasa yang saudara buat.
Bagaimana cara produk/jasa bisa sampai ke tangan pelanggan?
4. Customer Relationship: Tetaapkan bagaimana cara saudara untuk selalu connect
dengan pelanggan? Bagaimana memastikan memastikan pelanggan puas setelah
menggunakan produk/jasa ?
5. Revenue Streams: Bagaimana cara bisnis saudara menghasilkan uang? Apa saja
produk/jasa yang akan dijual jual?
6. Key Activities: Apa kegiatan yang saudara lakukan untuk menciptakan value
proposition ? Apa strategi yang bisnis Anda lakukan sehingga target perusahaan
dapat tercapai? Ini biasanya menjelaskan marketing mix (bauran pemasaran) yang
menyangkut produk, harga, promosi dan distribusi.
6
7. Key Resources: Apa sumber daya utama yang harus saudara miliki untuk
menjalankan bisnis Anda? Asset apa saja yang saudara butuhkan agar bisnis dapat
bersaing dengan bisnis serupa? Jelaskan beberapa sumber daya yang dimiliki seperti
SDM, peralatan, lokasi, Gedung, dll.
8. Key Partnerships: Siapa yang dapat mengerjakan hal-hal kebutuhan perusahaan
diluar key activities-nya? Siapa pihak supplier/vendor yang paling menentukan
kesuksesan perusahaan saudara?
9. Cost Structures: Pengeluaran apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis ini?
Komponen biaya apa yang dibutuhkan pada setiap elemen key acivities, key resources, dan
channel?
BAB V : KAJIAN PUSTAKA
Kajian teori menyangkut berbagai aspek yang menguatkan Bisnis model Kanvas yang
disajikan. Ini adalah model ideal yang perlu dilakukan Ketika mengharapkan sukses
dalam bisnis. Kajian teori tersebut menyangkut:
1. Strategi memasuki pasar: ini menyangkut segmenting, targeting dan positioning
(value proposition).
2. Saluran distribusi: ini menjelaskan bagaimana cara produk/jasa bisa sampai ke
tangan pelanggan?
3. Customer Relationship: Ini berkaitan dengan customer relationship manajemen yang
memastikan pelanggan tetap puas dan liyal.
4. Manajemen Keuangan: Ini berkaitan dengan sumber dan penggunaan modal, serta
cara bisnis saudara menghasilkan uang (aliran pendapatan).
5. Strategi Bisnis: Ini berkaitan dengan strategi bisnis untuk mendapatkan value
proposition. Ini biasanya menjelaskan promosi, harga dan distribusi produk.
6. Kapabilitas Sumber daya: Ini berkaitan dengan asset yang dibutuhkan agar bisnis
dapat bersaing dengan bisnis serupa, seperti SDM, teknologi, peralatan, lokasi,
Gedung, dll.
7. Strategi Partnerships: Ini berkaitan dengan pihak pendukung yang paling
menentukan kesuksesan perusahaan, misalnya supplier bahan baku, Lembaga
keuangan, dll.
8. Struktur Biaya: Ini berkaitan dengan berbagai pengeluaran yang dibutuhkan untuk
menjalankan bisnis.
DAFTAR REFERENSI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
BAB III
PANDUAN TEKNIS PENULISAN DAN EVALUASI
LAPORAN PROGRAM PENELITIAN MBKM
9
BAB IV
PANDUAN TEKNIS PENULISAN DAN EVALUASI
PROPOSAL RISET MAHASISWA (PRA SKRIPSI)
4.1 Pengantar
Skripsi di Fakultas Ekonomi Unissula adalah karya ilmiah wajib yang harus
diselesaikan. Ini merupakan syarat khusus untuk gelar sarjana di Program Studi S1
Manajemen dan Akuntansi. Penulisan skripsi dilakukan melalui dua tahap, yakni tahap
pra skripsi atau proposal skripsi dan tahap skripsi. Pra Skripsi merupakan mata kuliah
wajib bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UNISSULA dengan bobot setara 2 (dua) sks.
Pra Skripsi disebut juga proposal (usulan) penelitian yang berisi kerangka dasar
pemikiran yang melandasi perumusan masalah, tujuan, kajian pustaka, hipotesis serta
metode penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Pra skripsi dianggap juga sebagai
tahap awal proses penyusunan skripsi. Mata kuliah ini ditawarkan pada setiap semester,
sehingga mahasiswa dapat mengambil mata kuliah ini setiap saat asalkan sudah
memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat
menyelesaikan studi dengan lebih cepat.
Pra skripsi merupakan bagian dari mata kuliah Skripsi yang mulai ditempuh
pada semester 6 dengan prasyarat mata kuliah Metodologi Penelitian. Pengambilan
mata kuliah pra skripsi dihitung dalam KRS (setara dengan 2 sks). Penyusunan pra
skripsi berada di bawah bimbingan seorang Dosen Pembimbing hingga selesai dan
diujikan. Ujian pra skripsi dilakukan secara terstruktur dengan 3 (tiga) dosen penguji
(satu diantaranya pembimbing pra skripsi). Bila hasil ujian pra skripsi menunjukkan
diterima, maka isi pra skripsi akan menjadi bagian dari skripsi yaitu Bab I, Bab II dan
Bab III.
Skripsi merupakan proses penyusunan karya ilmiah mahasiswa yang merupakan
kelanjutan pra skripsi ditambah dengan hasil analisis data dan pembahasan serta
kesimpulan. Jadi pada tahap ini, seorang mahasiswa yang telah lulus ujian pra skripsi,
harus menyusun Bab I (Pendahuluan), Bab II (Kajian Pustaka), Bab III (Metoda
Penelitian) dengan mempertimbangkan masukan dari Dosen Penguji. Selain itu, pada
tahap ini mahasiswa sudah harus terjun ke lapangan untuk mendapatkan data empirik,
menganalisis data yang diperoleh, menginterpretasikannya, mengambil kesimpulan,
dan memberikan saran-saran yang diperlukan. Dengan kata lain, selain dari tiga bab
yang disebutkan tadi, mahasiswa harus menyusun Bab IV (Analisis Data dan
Pembahasan) dan Bab V (Kesimpulan).
10
Pada tahap skripsi, mahasiswa akan melanjutkan bimbingan dengan dosen
pembimbing yang sama dengan dosen pembimbing pra skripsi. Bimbingan lebih
intensif pada proses pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, pembahasan
hasil penelitian, kesimpulan, implikasi teoritis dan manajerial, kelemahan penelitian
dan agenda penelitian yang akan datang, serta penyusunan laporan penelitian.Meskipun
demikian, untuk mengikuti skripsi seorang mahasiswa harus lulus pra skripsi terlebih
dahulu dan mendaftar ke bagian administrasi. Hal inidilakukan untuk mendapatkan
legalisasi dosen pembimbing dan aktivitas pembimbingan.
4.2 Bagian Utama Pra Skripsi
Bagian utama pra skripsi mempunyai struktur yang meliputi beberapa bab,
mulai dari Bab I sampai dengan Bab 3. Bab 1 adalah Pendahuluan, Bab 2 Kerangka
Teori dan Bab 3 Metode Penelitian. Berikut diuraikan secara singkat pedoman
penyusunan ketiga bab tersebut.
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Pada latar belakang ini hendaknya mahasiswa mengemukakan dan meletakkan
penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian
peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan:
Pernyataan tentang gejala / fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari
masalah teoretis (research gap) atau diangkat dari masalah praktis (fenomena).
Contoh cara mengungkapkan research gap dan fenomena bisa dilihat pada
lampiran 1.
Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan
sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada).
Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasalah-kan).
Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah.
Internalisasi nilai-nilai Islam yang mungkin dapat dipetik dari penelitian yang
dilakukan.
kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk didalamnya mengemukakan
identifikasi masalah, pemilihan masalah, isu / tema sentral atau fokus penelitian.
2. Rumusan Masalah
Masalah penelitian dapat dirumuskan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti.
11
Relevan dengan fenomena yang ada.
Berhubungan dengan suatu persoalan teoritis atau praktis.
Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge).
Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah
penelitian.
3. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian merupakan masalah penelitian yang dinyatakan lebih rinci
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan pertanyaan tersebut
dapat dihipotesiskan dan diuji secara empirik. Pertanyaan penelitian dapat dibuat
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Dibuat dalam kalimat tanya tentang sebuah variabel atau hubungan antar
variabel.
Memungkinkan pertanyaan tersebut dijawab secara teortik dan dibuktikan
secara empirik.
Menjadi dasar konsistensi dalam penetapan tujuan, hipotesis, uji hipotesis dan
kesimpulan.
4. Tujuan Penelitian
Merujuk pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian.
Tujuan penelitian harus konsisten untuk menjawab pertanyaan penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari:
Aspek teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoritis apa yang dapat
dicapai dari masalah yang diteliti.
Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan manfaat apa yang dapat
dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada Bab II dibahas mengenai landasan teori, hipotesis dan model kerangka
pemikiran. Bab landasan teori berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan
keilmuantopik kajian. Pada bab kajian pustaka ini harus dielaborasikanhasil peneliti
terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dikaji mahasiswa S1sedemikian rupa
sehingga memberikan gambaran perkembangan pengetahuan yang mendasari penulisan
pra skripsi. Dengan kajian pustaka ini mahasiswa S1 juga ingin menunjukkan bahwa ia
12
menguasai ilmu pengetahuan yang mendasari atauterkait dengan permasalahan yang
dikaji.
Landasan teori harus dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat secara
kritis tentang hasil kajian pustaka terkait dengan masalah yang akan diteIiti. Untuk itu,
literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas
secara kritis, yang meliputi:
Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu.
Di mana penelitian itu dilakukan.
Apa unit dan bidang studinya.
Bagaimana pendekatan dan analisisnya.
Bagaimana kesimpulannya.
Apa kritikan terhadap studi itu.
Berdasarkan karakteristik tersebut di atas, maka formulasi kajian pustaka adalah
sebagai berikut :
Kemukakan masing-masing variabel yang akan diteliti dan kemukakan berbagai
definsi variabel penelitian kemudian disimpulkan. Definisi-definisi variabel
disarankan mengacu pada beberapa naskah jurnal yang bereputasi.
Kemukakan indikator-indikator yang akan digunakan untuk masing-masing
variabel. Indikator-indikator yang digunakan hendaknya berbasis pada penelitian-
penelitian tedahulu yang diungkap pada jurnal-jurnal bereputasi.
Kemukakan hubungan antar variabel untuk dasar penentan hipotesis. Hubungan
antar variabel hendaknya mengacu pada hasil penelitian terdahulu yang telah
membahas kasus yang relatif sama.
Buat hipotesis yang merupakan simpulan probabilistik sebagai jawaban atas
masalah. Apabila penelitian bersifat kualitatif, maka hipotesis tidak diperlukan.
Untuk membangun kerangka pemikiran yang baik, hendaknya peneliti
menggunakan rujukan penelitian terdahulu yang dimuat dalam jurnal bereputasi.
Internalisasi nilai-nilai Islam dalam kajian teoritik dianjurkan untuk menjadi
pembeda penelitian yang dilakukan dengan yang lain dan sekaligus menjadi ciri
khas penelitian di Fakultas Ekonomi UNISSULA Semarang.
BAB III : METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
13
Peneliti harus mengetahui jenis penelitian yang sedang dilakukan. Dengan
mengetahui jenis penelitian peneliti akan mempunyai arah yang jelas dari studi
yang dilakukan.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang menjadi perhatian untuk diteliti.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memprediksi
keberadaan populasi. Teknik sampling yang perlu disampaikan adalah metode
pengambilan sampel (random dan non random) dan jumlah sampel yang diambil
(sample size).
3. Sumber dan Jenis Data
Peneliti harus menjelaskan sumber dan jenis data dengan jelas. Jenis data yang
dimaksud adalah data primer maupun data sekunder.
4. Metode Pengumpulan Data
Peneliti harus menggunakan metode pengumpulan data yang konsisten dengan
penelitian yang dilakukan. Dengan cara seperti itu, peneliti akan mengetahui
kelebihan dan keterbatasan metode pengumpulan data yang digunakan. Peneliti
tidak perlu mencantumkan metoda pengumpulan data yang sebenarnya tidak
dilakukan, seperti menggunaan metoda Observasi untuk penelitian yang bersifat
survey.
5. Variabel dan Indikator
Definisi operasional dan indikator penelitian yang digunakan hendaknya berupa
kesimpulan peneliti yang diungkap pada landasan teori yang sudah dikemukakan
sebelumnya. Penulisan indikator, bila mengutip dari peneliti terdahulu harus ditulis
sumber dan tahun. Seyogyanya variabel dan indikator dapat disimpulkan dalam
bentuk tabel.
6. Teknik Analisis
Teknik analisis sangat tergantung dari tujuan penelitian. Teknik analisis harus
diuraikan mengenai asumsi yang digunakan, formulasi serta penjelasan proses
analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Kemutahiran pra skripsi dapat ditelusuri melalui daftar pustaka atau referensi yang
digunakan. Oleh karena itu daftar pustaka yang perlu diperhatikan adalah sumber dan
tahun terbitan. Seyogyanya daftar pustaka yang perlu diperhatikan adalah:
14
Mengacu pada buku dan jurnal-jurnal bereputasi terkini(diutamakan terbitan kurang
dari 10 tahun). Jurnal-jurnal bereputasi yang diterbitkan lebih dari 10 tahun
diperbolehkan untuk jurnal yang berhubungan dengan teoritikal dasar.
Mengacu pada buku terkini (diutamakan terbitan kurang dari 10 tahun).
Proposional, artinya ada unsur referensi metodologi penelitian, referensi utama, dan
referensi analisis statistik.
LAMPIRAN
Lampiran yang ditampilkan harus sesuai dan konsisten dengan daftar lampiran.
Lampiran yang ditampilkan terutama adalah daftar kuesioner (data primer) dan data
lain yang relevan (data sekunder).
15
BAB V
PEDOMAN TEKNIS PENULISAN
PELAPORAN PROGRAM MBKM, PRA
SKRIPSI DAN SKRIPSI
1.1 TAJUK
1. Tiap tajuk diketik pada halaman baru dengan huruf kapital dan tebal (bold) serta
ditempatkan di tengah.
2. Yang dimaksud tajuk, adalah:
PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRACT
ABSTRAK
INTISARI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB Ill METODE PENELlTIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16
1.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS putih 70 atau 80 gram
ukuran A4 (21X29,7cm).
2. Sampul (kulit luar) pra dan skripsi sebelum diujikan tidak dijilid.
3. Sampul (kulit luar) skripsi setelah diujikan berupa hard cover dari bahan karton
buffalo warna Abu-abu untuk prodi Manajemen dan warna merah untuk prodi
Akuntansi.
4. Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorshag warna
hijau sesuai dengan cover luar.
5. Naskah asli skripsi dapat diperbanyak dengan memfotocopy pada kertas HVS
berukuran dan berat yang sama, serta Softcopy didalam CD.
1.3 PENGETIKAN
1. Pengetikan naskah skripsi dilakukan dengan komputer, pengaturan lay-out
sebagai berikut :
Pias (marjin) atas : 4 cm dari tepi kertas
Pias (marjin) kiri : 4 cm dari tepi kertas
Pias (marjin) bawah : 3 cm dari tepi kertas
Pias (marjin) kanan : 3 cm dari tepi kertas
2. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik.
3. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman.
ukuran font 12 untuk isi naskah.
ukuran font 16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia serta 14 dan
tebal untuk judul dalam Bahasa lnggris.
ukuran font 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul.
ukuran font 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul.
ukuran font 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul.
1.4 SPASI (JARAK ANTAR BARIS)
1. Jarak antar baris adalah dua spasi.
2. Judul tabel, keterangan gambar, daftar pustaka, dan kutipan sesuai aslinya yang
melebihi tiga baris, diketik dengan spasi tunggal (satu spasi).
17
3. Awal suatu alenia dari catatan kaki, yaitu catatan dibagian bawah suatu
halaman, dimulai dengan tabulasi (indent) 2.7 cm ke dalam.
4. Kutipan yang melebihi tiga baris diketik dengan tabulasi 1.27 cm ke dalam dari
batas marjin kiri dan kanan.
5. Kalimat lanjutan setelah koma, titik, titik ganda, titik koma diketik satu ketukan
setelah tanda-tanda tersebut.
6. Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan kanan (justified) kecuali judul
bab, judul tabel, dan judul gambar yang diketik dengan alignment tengah.
7. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB 1) dengan tajuk bab (misalnya
PENDAHULUAN) adalah dua spasi.
8. Jarak antara tajuk bab (Judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara
tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi.
9. Jarak antara tajuk sub bab (judul bab) dengan baris pertama teks isi naskah
adalah dua spasi.
10. Kalimat pertama pada alenia pertama dalam setiap bab ditulis tidak menjorok ke
dalam (indent). Sedangkan alenia kedua dan seterusnya ditulis menjorok ke
dalam (ke kanan).
11. Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah empat spasi.
12. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah tiga spasi.
13. Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru.
14. skripsi dicetak dengan warna huruf hitam.
1.5 ABSTRACT dan ABSTRAK
Pengetikan Abstract dan Abstrak adalah sebagai berikut :
1. Penulisan Abstract dan Abstrak ditulis dengan urutan: tulisan
ABSTRACT/ABSTRAK – judul Skripsi – isi Abstract/ Abstrak.
2. Antara alinea satu dengan alinea berikutnya pada Abstract/Abstrak ditulis tanpa
spasi. Kalimat pertama pada alinea pertama ditulis tidak menjorok ke dalam
(indent), sedangkan alinea kedua dan selanjutnya ditulis menjorok ke dalam
(indent).
3. Abstract dan Abstrak ditulis dengan huruf normal semua.
4. Isi Abstract / Abstrak tidak boleh melebihi 250 kata.
18
1.6 PENOMORAN BAB, ANAK BAB, DAN ALENIA
1. Penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di tengah halaman
(misalnya BAB I, BAB II, dst).
2. Penomoran sub bab menggunakan angka Arab diketik pada pinggir sebelah kiri
(misalnya 2.1, 2.2, 2.3.... dst).
3. Penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor bab (misalnya 2.1.1.,
2.1.2., 2.1.3, ...dst).
4. Penomoran bukan sub bab dilakukan dengan angka Arab dan tanda kurung,
misalnya 1), 2) dst. Untuk anak sub bab bukan sub bab adalah (1), (2) dst.
1.7 PENOMORAN HALAMAN
1. Halaman Bagian Awal
a. Penomoran pada bagian awal skripsi, mulai dari Halaman Judul dalam
(halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran,
menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, dst).
b. Halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing tidak diberi nomor
urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii
(nomor halaman ini tidak diketik).
c. Halaman Abstract/Abstrak sampai dengan halaman Lampiran diberi nomor
urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari
halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing (halaman iii, iv, dst.).
d. Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak
tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan
angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks.
2. Halaman Bagian lnti
a. Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (
PENUTUP) menggunakan angka Arab (1, 2, dst.) dan diletakkan pada pias
(marjin) kanan dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama
teks pada halaman itu) serta angka terakhir nomor haIaman lurus dengan
pias (marjin) kanan teks.
b. Halaman BAB (misalnya halaman BAB I, BAB II, dst) tidak diberi nomor
urut halaman di bagian bawah dan di tengah bawah.
c. Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka Arab
dengan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. dan (1), (2) dst.
19
3. Halaman Bagian Akhir
a. Penomoran pada bagian akhir skripsi, mulai dari halaman DAFTAR
PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, menggunakan angka Arab yang
diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dan
pinggir atas (baris pertama teks pada halaman itu) lurus dengan pias
(marjin) kanan teks.
b. Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR
PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, diketik pada pias (marjin) bawah
persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dan pias (marjin) bawah
teks.
c. Cara menuliskan nomor halaman pada bagian akhir skripsi sama dengan
cara menuliskan nomor halaman bagian utama skripsi. Nomor halaman
bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti skripsi.
1.8 PENULISAN ANGKA
1. Kecuali ditentukan lain, penulisan angka menggunakan angka Arab. Angka
digunakan untuk menyatakan besaran tertentu dari ukuran variabel (panjang,
massa, suhu); nomor halaman, tanggal, waktu bilangan dalam perhitungan
aljabar dan dalam rumus termasuk bilangan pecahan, dan lain-Iainnya.
2. Tanda desimal dinyatakan dengan koma (contoh: dua setengah = 2,50).
3. Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalnya enam
orang), tetapi lebih besar dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 17 buah
mangga).
4. Besaran bilangan tak tentu yang digunakan untuk menyatakan besaran secara
umum ditulis dengan kata-kata (contoh: sepuluh tahun yang lalu, usia empat
puluh tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus
sentimeter).
5. Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagian dari angka
tersebut misalnya: 1.600.000 menjadi 1.6 juta atau tambahan kata-kata lainnya
seperti mega, kilo mikro dan mili pada satuan ukuran.
6. Untuk menyatakan suatu desimal digunakan tanda titik. Ribuan atau
kelipatannya ditulis sebagai berikut: 1.000; 100.000 dan seterusnya, yaitu
dengan melowongkan satu ketukan sebagai tanda ribuan.
7. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal
kalimat memerlukan bilangan atau angka tulislah bilangan tersebut dengan kata-
20
kata, atau ubahlah susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi
tidak lagi terletak pada awal kalimat.
1.9 PENULISAN SATUAN
1. Satuan yang digunakan dalam skripsi adalah satuan SI (Satuan Internasional).
Singkatan satuan yang digunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh SI,
singkatan satuan ditulis dengan huruf kecil tanpa titik dibelakangnya. Singkatan
satuan tidak dituliskan dengan huruf italic (cetak miring). Singkatan satuan
dapat terdiri dari satu, dua atau sebanyak-banyaknya empat huruf latin. Untuk
pedoman lebih lanjut lihat Standar Nasional Indonesia SNI 19-2746/ISO 1000,
Satuan Sistem Internasional.
2. Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal yang menyatakan : m (mili), c
(senti), d (desi), h (hekta), k (kilo), atau M (mega).
3. Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap, demikian juga satuan yang terdapat
pada awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan jumlah ditulis
dibelakang bilangan dan ditulis dengan singkatannya.
1.10 PENULISAN SIMBOL
1. Simbol variabel digunakan untuk memudahkan penulisan variabel tersebut
dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainnya. Semua huruf dalam
abjad latin dan abjad Yunani, baik huruf besar maupun huruf kecil dapat
digunakan sebagai simbol variabel.
2. Simbol dapat terdiri dari satu atau dua huruf. Simbol dapat diberi subskrip
atau superskrip atau keduanya. Subskrip dapat berupa huruf atau angka atau
keduanya, demikian juga superskrip. Beberapa simbol ditulis dengan cetak
miring. Sebagai petunjuk umum, pilihlah simbol yang sudah lazim digunakan
pada bidang anda.
1.11 PENULISAN TABEL
1. Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus diketik.
Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca.
Jarak suatu angka dengan angka di bawah atau angka diatasnya boleh satu
atau dua spasi. Yang penting adalah agar tabel mudah dibaca. Dalam
program komputer dapat digunakan Program Microsoft Excell atau
menggunakan fungsi “tabel” pada program Microsoft Word dengan
kemudahan penyesuaian jarak.
2. Tabel mempunyai garis batas yang pada umumnya berupa garis semu. Tabel
diletakkan pada halaman naskah sedemikian rupa sehingga garis batas tidak
21
melampaui batas kertas yang boleh diketik dan tabel terletak simetrik di
dalamnya.
3. Kolom tabel dapat diletakkan sejajar dengan panjang kertas, atau sejajar
dengan lebar kertas. Dalam hal terakhir ini sebaiknya seluruh halaman diisi
dengan tabel tanpa teks naskah.
4. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks
bagian utama skripsi. Dalam hal ini maka garis batas bawah tabel harus
terletak dua spasi di atas kalimat teratas di bawah tabel.
5. Di atas garis batas atas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Jika tabel
terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut dipisahkan dengan
satu spasi.
6. Untuk memudahkan pencarian, penomoran tabel diurutkan berdasarkan bab
dan urutan tabel dalam bab tersebut. Contoh : Tabel 2.3 berarti tabel ketiga
dari bab 2.
7. Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi dibawah garis terakhir teks,
sedang baris terakhir judul harus terletak dua spasi di atas garis batas atas
tabel.
8. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat
diterima. Tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali sudah
mencapai ukuran halaman naskah saja yang dimasukkan dalam teks bagian
utama. Tabel yang lebih besar diletakkan pada lampiran teks.
9. Pada tabel data sekunder yang berasal dari satu sumber dicantumkan nama
penulis atau nama majalah beserta tahunnya dan ditulis di bawah tabel
tersebut.
10. Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan
data dari satu sumber diberi superskrip, dan superskrip tersebut dijelaskan
pada catatan kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula dituliskan pada
satu kolom khusus pada tabel, dalam hal ini tidak diperlukan superskrip.
1.12 PENULISAN GAMBAR
Istilah gambar pada buku pedoman ini mencakup gambar, illustrasi, grafik,
denah, peta, bagan, monogram, diagram alir termasuk potret.
1. Gambar sebaiknya digunakan untuk menyajikan informasi dengan cara yang
lebih mudah dan luas.
22
2. Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah skripsi. Huruf, angka
dan tanda baca lain yang dipakai pada gambar harus jelas.
3. Gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas kertas yang
boleh di ketik. Gambar diletakkan di tengah simetrik terhadap batas kertas yang
boleh diketik.
4. Sisi terpanjang dari garis batas gambar dapat diletakkan sejajar lebar kertas
(potrait atau sejajar panjang kertas landscape). Untuk posisi landscape, gambar
sebaiknya dibuat pada halaman tersendiri tanpa teks naskah untuk memudahkan
pembacaan.
5. Gambar dengan posisi potrait boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-
baris kalimat teks. Dalam hal ini maka garis batas atas gambar harus terletak dua
spasi di bawah garis batas bawah.
6. Kalimat pertama pada gambar adalah nomor dan judul gambar yang tercantum
pada halaman daftar gambar dan ilustrasi.
7. Gambar memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah dapat
diterima. Gambar yang memerlukan satu Iipatan untuk mencapai ukuran halaman
naskah dapat dimasukkan ke dalam teks bagian utama skripsi. Gambar yang lebih
besar dari itu sebaiknya dimasukkan ke dalam lampiran skripsi.
8. Setiap gambar harus diberi nomor dengan angka Arab diakhiri dengan tanda titik.
Untuk memudahkan pencarian, penomoran gambar diurutkan berdasarkan bab
dan urutan gambar dalam bab tersebut. Contoh : Gambar 2.3 berarti gambar
ketiga dari bab 2.
9. Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata
pertama yang ditulis dengan huruf besar. Baris-baris judul gambar dipisahkan
oleh jarak atau spasi. Untuk judul gambar yang lebih dari satu baris menggunakan
jarak satu spasi. Judul gambar diletakkan ditengah secara simetrik dua spasi di
bawah gambar.
10. Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nama
penulis atau nama majalah beserta tahunnya dan tuliskan di bawah gambar itu
sendiri.
1.13 PENULISAN CETAK MIRING
1. Huruf yang dipakai untuk cetak miring (italic) sama besar dengan huruf untuk
naskah.
2. Cetak miring digunakan untuk judul buku dan untuk nama majalah ilmiah.
23
3. Pada umumnya cetak miring digunakan pada kata atau istilah untuk memberi
penekanan khusus, menarik perhatian. Dalam hal ini, maka cetak miring pada
suatu istilah hanya dipakai pada waktu istilah itu muncul untuk pertama kali
dalam naskah. Perlu ditambahkan, bahwa penggunaan cetak miring seperti ini
jangan terlalu sering dipakai sebab akan menghilangkan arti penekanan khusus
tadi. Istilah atau bahasa asing dalam teks, dituliskan dengan cetak miring.
4.14 PENULISAN RUMUS DAN PERHITUNGAN NUMERIK
1. Sebuah rumus diletakkan simetrik dalam batas kertas yang boleh diketik.
Rumus yang panjang ditulis dalam dua baris atau lebih dengan menggunakan
jarak satu spasi atau yang disesuaikan. Pemotongan rumus panjang dilakukan
pada tanda operasi aritmatik, yaitu tanda tambah, kurang, kali atau bagi (bukan
garis miring). Tanda operasi aritmatik tersebut didahului dan diikuti oleh
sedikitnya satu spasi.
2. Pangkat dituliskan setengah spasi di atas lambang variabel. Hindarkan
pemakaian tanda akar (√). Sebagai gantinya pakailah pangkat pecahan.
Penulisan bilangan pecahan sebaiknya tidak dilakukan dengan menggunakan
garis miring. Pakailah tanda kurung dalam pasangan-pasangan secukupnya
untuk menunjukkan hirarki operasi aritmatik dengan jelas. Hirarki tanda kurung
dalam buku pedoman ini ditentukan sebagai berikut : [ { ( ) } ].
3. Setiap rumus diberi nomor yang dituliskan diantara dua tanda kurung. Nomor
rumus berurutan dari 1,2, ………. n. Nomor rumus dituliskan dengan angka
Arab.
4. Substitusi variabel dengan harganya untuk operasi aritmatik dituliskan seperti
pada penulisan rumus. Dalam hal ini, hindarilah pemakaian titik sebagai tanda
kali.
5.15 PENULISAN KUTIPAN
1. Penulisan kutipan secara umum adalah sebagai berikut:
2. Rumusan, kalimat, alenia atau inti pengertian yang dikutip dari salah satu
makalah atau buku dalam daftar pustaka harus disertai dengan nama pengarang
dan tahun penulisan sebagaimana dapat dilihat dalam daftar pustaka. Yang
dicantumkan hanyalah nama keluarga atau nama akhir. Nama lain hanya
disertakan bila terdapat lebih dari satu penulis dengan nama keluarga atau nama
akhir yang sama.
3. Tahun (dan nama) terletak diantara dua tanda kurung (….). Nomor halaman
pada sumber rujukan dicantumkan manakala sumber dikutip kata demi kata.
Apabila merujuk kepada lebih dari satu sumber, penulisan dilakukan dengan
24
menulis nama pengarang pertama dan tahun, kemudian tanda titik koma dan
dilanjutkan dengan nama pengarang kedua dan tahun. Apabila mengutip suatu
kutipan dari sumber kedua (kutipan tidak langsung), sebaiknya sumber pertama
juga disebut.
contoh : ............... Becker (1991)
............... Stone (1996, hal 213)
............... Swasono, 1983 ; Sulistyaningsih, 1992
............... Lavidge dan Steiner (1961) seperti dikutip Enis dan Cox (1991)
4. Perlu diperhatikan agar tidak menulis pendapat atau tulisan yang sama seperti
aslinya tanpa menyebut nama sumbernya. Tindakan menggunakan kalimat atau
pendapat pihak lain menjadi bagian tulisan dalam Tesis tanpa menyebut
sumbernya tergolong perbuatan menjiplak (plagiat). Memakai ungkapan penulis
rujukan kata demi kata tanpa tanda kutip atau tidak dalam block quotation untuk
menunjukkan bahwa kata-kata tersebut adalah kutipan dari sumber yang dirujuk
juga merupakan tindak penjiplakan, sekalipun sumber telah dicantumkan. Bila
tidak mengutip, penulis harus menggunakan kata-katanya sendiri.
1.16 PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Contoh format penulisan Daftar Pustaka secara umum adalah sebagai berikut:
1. Sumber dari artikel jurnal
Deery. SP and Iverson R.D 2005.” Labor Management Cooperation :
Antecedesnts and Impact on Organizational, Performance.” Indsutrial
and Labor Relations Review. 58 No.4.588-609.
Cristopher. L.S., David J.K., G. Thomas. 2004 “ . An Assessment of The use of
Structure Equaton Model Strategic Management Research.”, Strategic
Management Journal..pp: 25.,397-404.
2. Sumber dari buku Teks
Greenberg. J. and Baron. A.B. 2000. Behavior in Organizations :
Understanding and managing the Human side of work. Prentice Hall
International Inc.
Wheelen .T.L. Hunger.J.D .2003 .Strategic Management 5 Edition. Addison-
Wesley Publising Company, Inc.
26
Lampiran 1 :
Nama Penguji :
Asal Institusi*) : University Teknologi Mara (UITM) Cawangan, Kualatrengganu,
Malaysia
Email*) :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Konsentrasi :
Judul :
KEPUTUSAN:
1. LAYAK (dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya dengan revisi minor)
2. LAYAK (dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya dengan revisi major)
3. TIDAK LAYAK untuk dilanjutkan ke tahap ujian berikutnya
NILAI :
27
No Subyek Penilaian Nilai Angka Nilai Huruf
1 Konten Materi
2 Presentasi
Keterangan:
(…………………………………………)
28
Lampiran 2 :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Konsentrasi :
Judul :
Bab II :
Profil Mitra (bila
ada)
Bab III :
Aktivitas Wirausaha
MBKM
Bab IV:
Bisnis Model
Canvas
29
Bab V : Landasan
Teori (Critical
Thinking)
Lain-lain: Penulisan,
daftar referensi,
lampiran dan
kualitas presentasi
(…………………………………………………)
30
Lampiran 3 :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Konsentrasi :
Judul :
Bab II :
Profil Organisasi
Mitra Dan Aktivitas
Magang
Bab III :
Identifikasi Masalah
Bab IV:
Kajian Pustaka
(Critical Thinking
For Business)
31
Bab V :
Metoda
Pengumpulan Dan
Analisis Data
Lain-lain :Penulisan,
daftar referensi,
lampiran dan
kualitas presentasi
(……………………………………………………)
32
CATATAN HASIL PENILAIAN KELAYAKAN NASKAH KEGIATAN
PENELITIAN MBKM
(LEMBAR UNTUK MAHASISWA)
Nama Mahasiswa :
NIM :
Konsentrasi :
Judul :
Bab II :
Profil Mitra /
Mentor Riset
Bab III :
Aktivitas Program
Penelitian MBKM
Bab IV:
Kajian Pustaka
33
Bab V:
Metoda penelitian
Lain-lain :Penulisan,
daftar referensi,
lampiran dan
kualitas presentasi
(………………………………………………)
34
CATATAN HASIL PENILAIAN KELAYAKAN NASKAH KEGIATAN
PENELITIAN MBKM
(LEMBAR UNTUK MAHASISWA)
Nama Mahasiswa :
NIM :
Konsentrasi :
Judul :
Bab I:
Pendahuluan
Bab II:
Kajian Pustaka
Bab III:
Metoda Penelitian
Daftar Pustaka /
Referensi
35
Lain-lain:
Penulisan,, lampiran
dan kualitas
presentasi
(………………………………………………)
36