Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

DOSEN PEMBIMBING:
Sigit Rahmat Rizalmi, S.T, M.Sc., CSCA

Disusun Oleh:
Rafa Ahza Aqilasyam(12221101)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PROSES

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya sampaikan atas kehadiran Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat-
Nya dan karunia nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Makalah
ini berjudul Makalah Ujian Semester Pengantar Teknik Industri.

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada bapak Sigit Rahmat Rizalmi, S.T, M.Sc.,
CSCA. atas bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya saya menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat, baik yang saya sadari ataupun yang tidak saya sadari, serta kekurangan yang
terdapat didalam pemuatan materi yang saya lakukan, maka daripada itu saran dan kritik
dari bapak yang membangun dan dari rekan-rekan sekalian sangat saya butuhkan agar
menjadi pembelajaran untuk saya selaku penyusun dari makalah ini.

Balikpapan,10 Oktober 2022

Rafa Ahza Aqilasyam

2
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 Book Of Knowledge 4

BAB 2 Sistem Terintegrasi dan Performansi Sistem 17

BAB 3 Pendekatan Administrative dan Behaviour 21

BAB 4 Management Science 24

BAB 5 …………………………………………………………………...….27

Daftar Pustaka

3
BAB I
BODY OF KNOWLEDGE

Dalam manajemen proyek, Body of Knowledge Guide atau BOK Guide adalah dokumen
yang berisi kumpulan proses, praktik, terminologi, dan pedoman yang dijadikan sebagai
standar dalam industri manajemen proyek.

Pada dasarnya BOK ini bukanlah metodologi, BOK dapat diartikan sebagai landasan di
mana perusahaan dapat membangun kebijakan, prosedur, aturan, teknik, ataupun siklus
yang diperlukan untuk mempraktikan manajemen proyek. Banyak perusahaan di dunia
yang menganggap PMBOK Guide ini sangat berharga karena berperan penting untuk
manajemen proyek yang sesuai dengan standar sehingga perusahaan dapat terhindar dari
kegagalan proyek yang membawa kerugian.

Project Management Body of Knowledge sendiri merupakan publikasi dari Project


Management Institute (PMI) yaitu sebuah organisasi internasional untuk manajemen
proyek. Organisasi ini memiliki tujuan untuk memajukan bidang manajemen proyek
dengan menetapkan standar, memberikan sertifikat, melakukan penelitian, atau konferensi
profesional.

Dalam upaya untuk menanamkan praktik manajemen proyek dan mengembangkan bahasa
manajemen proyek yang dapat diterima secara umum, organisasi ini menerbitkan panduan
Project Management Body of Knowledge yang sudah diakui oleh American National
Standards Institute (ANSI). Publikasi Project Management Body of Knowledge tersebut
pertama kali dilakukan pada tahun 1996 dan saat ini sudah memasuki edisi yang ke-6.

1. Desain dan Pengukuran Kerja (Work Design & Measurement)


Desain pekerjaan dapat didefinisikan sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan suatu
individu atau kelompok secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-
penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan teknologi serta
memuaskan kebutuhan pribadi demi tercapainya tujuan organisasi.
Desain pekerjaan adalah fungsi kompleks karena hal ini memerlukan pemahaman baik
terhadap variabel - variabel teknikal maupun variabel-variabel sosial. Bila variabel-
variabel tersebut diabaikan maka desain pekerjaan akan menyebabkan kegiatan-kegiatan
dilakukan secara tidak efektif dan efesien. Disamping itu, desain pekerjaan harus
menetapkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur pekerjaan akhir. Keputusan-
4
keputusan harus dibuat yang bersangkutan dengan tugas - tugas apa yang akan dilakukan,
siapa yang akan melakukan, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana tugas - tugas
dilakukan.
Komponen Yang Ada Dalam Desain Kerja:
1. Spesialis Pekerjaan
Merupakan pembagian kerja menjadi tugas-tugas yang unik, pentingnya sebuah
desain kerja sebagai sebuah variabel manajemen dikaitkan pada ekonomi abad ke
18, Adam Smith. Smith menyarankan bahwa sebuah bagian tenaga kerja, yang
juga dikenal sebagai spesisalisasi tenaga kerja atau spesialisasi pekerjaan akan
membantu mengurangi biaya tenaga kerja montir yang memiliki banyak keahlian.
2. Tim Yang Mandiri
Banyak organisasi yang mengadopsi tim-tim untuk membantu perkembangan
kepercayaan dan komitmen timbal balik, dan menyediakan karakteristik pekerjaan
inti. Yang perlu diperhatikan adalah tim yang mandiri (Self-Directed) yaitu
sekelompok individu yang diperdayakan dan bekerja bersama-sama untuk meraih
sebuah tujuan yang sama. Tim-tim seperti ini dapat dikelola untuk tujuan jangka
panjang atau jangka pendek

2. Analisis Riset Operasi (Operations Research & Analysis)


Menurut para ahli Morse Dan Kimball riset operasi sebagai metode ilmiah yang
memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka
tangani dengan dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena tidak tercermin
perbedaan antara riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain.

Riset Operasi dan Ilmu Manajemen mencakup berbagai teknik pemecahan masalah yang
berfokus pada peningkatan efisiensi sistem dan dukungan dalam proses pengambilan
keputusan. Ranah Riset Operasi melibatkan konstruksi model matematika yang bertujuan
untuk menggambarkan dan/atau meningkatkan sistem dan metodologi solusi yang nyata
atau teoretis untuk mendapatkan efisiensi waktu nyata.

Bidang pengetahuan Riset Operasi pada dasarnya bersifat matematis dan komputasional.
Dasar fundamental dalam bidang pengetahuan ini meliputi probabilitas, statistik, kalkulus,
aljabar, dan komputasi.

5
 Manfaat Riset Operasi :
1. Sebagai alat untuk mengambil suatu keputusan dari berbagai sumber daya yang
tersedia.
2. Memberikan kemudahan di dalam mengambil keputusan di dalam bidang bisnis,
manajemen dan industri.
3. Memberikan pengembangan dari berbagai sektor seperti ilmu politik, teknik dan
ilmu perhitungan, teori probabilitas dan statistik.
4. Berusaha untuk menetapkan arah tindakan dari sebuah masalah keputusan di
bawah pembatasan sumber daya terbatas

3. Analisis Ekonomi Rekayasa (Engineerin Economic Analysis)


Ekonomi Rekayasa adalah bidang pengetahuan khusus ekonomi yang berfokus pada
proyek-proyek teknik. Insinyur industri perlu memahami kelayakan ekonomi dari setiap
solusi masalah potensial. Analisis Ekonomi menjadi dasar dari teknik Analisis
fundamental (bahasa Inggris: Fundamental analysis) yaitu metode analisis perusahaan
yang didasarkan pada faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan termasuk sisi
kinerja keuangan dan bisnis perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial
dan kejadian – kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
kinerja keuangan perusahaan. Analisis fundamental menjadi analisis yang wajib
dijalankan pelaku bisnis maupun investor. Analisa yang satu ini dapat dilakukan dengan
mempelajari berbagai aspek terkait dengan potensi mendasar dari perusahaan.
Karenanya, analisa fundamental berguna bagi investor untuk memantau tidak hanya
kinerja pergerakan saham, namun juga kinerja bisnis secara menyeluruh.
Pada dasarnya analisis ekonomi rekayasa menjadi satu hal fundamental yang perlu
dilakukan investor ketika menentukan keputusan investasinya. Analisis ekonomi menjadi
suatu kebutuhan karena terdapat kecenderungan adanya relasi kuat antara apa yang terjadi
pada lingkup ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal menjadi refleksi
dari dinamika perekonomian makro, mengingat nilai investasi yang ditentukan oleh aliran
kas yang diharapkan serta tingkat return yang disyaratkan atas investasi tersebut
dipengaruhi oleh perubahan lingkup ekonomi makro.
Untuk melakukan analisis fundamental terdapat dua pendekatan utama, yaitu:
 Top Down Approach
Pendekatan yang berfokus pada tiga hal, yaitu analisis ekonomi makro, seperti
kebijakan suku bunga dan stabilitas ekonomi politik yang dapat berdampak pada
kondisi psikologis investor; kondisi industri, apakah bidang perusahaan sesuai

6
dengan industri yang sedang laris di pasaran; dan kondisi perusahaan, apakah
manajemennya stabil atau tidak.
 Pendekatan Nilai Intrinsik Dan Rasio Keuangan
Pendekatan ini berfokus pada analisis nilai wajar perusahaan yang dibandingkan
dengan harga pasar saham. Analisis ini menitikberatkan pada neraca keuangan
perusahaan terkait. Diwakili oleh enam rasio keuangan

4. Rekayasa Fasilitas dan Manajemen Energi (Facilities Engineering & Energy


Management)
Rekayasa Fasilitas berkaitan dengan pengaturan sumber daya fisik untuk mendukung
produksi dan distribusi barang dan jasa yang optimal. Manajemen Energi mencakup
perencanaan dan pengoperasian energi yang diperlukan dalam fasilitas untuk mendukung
produksi dan distribusi barang dan jasa. Hubungan erat mereka menjelaskan topik
pengetahuan mereka yang dijelaskan di bagian umum.
 Langkah-langkah Perencanaan Fasilitas terdapat dua hal pokok dalam perancangan
fasilitas yaitu :
1. Perencanaan lokasi pabrik (plant location) Perencanaan lokasi pabrik harus
memperhatikan interaksi dengan sumber bahan baku, pelanggan dan fasilitas-
fasilitas pabrik lain yang terkait.
2. Perancangan fasilitas produksi yang meliputi perancangan struktur pabrik,
perancangan tata letak fasilitas dan perancangan sistem penanganan material.
Dalam industri manufakturing, perancangan struktur pabrik meliputi perancangan
dan pendirian bangunan pabrik serta fasilitas penunjangnya seperti ketersediaan
air, jaringan listrik, gas, penerangan dan sebagainya.

Penentuan Lokasi Fasilitas faktor yang harusdipertimbangkan antara lain :


1. Sumber bahan baku. Kedekatan dengan sumber bahan baku sangat berpengaruh
dalam pertimbangan untuk menentukan lokasi pabrik, maka lokasi pabrik
sebaiknya sedekat mungkin dengan sumber bahan baku
2. Ketersediaan tenaga kerja. Setiap daerah akan mempunyai ciri tenaga kerja yang
berlainan karena pengaruh lingkungan, adat dan budayanya.
Product layout adalah suatu metode pengaturan fasilitas produksi yang diperlukan
kedalam suatu departemen tertentu. Suatu produk dapat dibuat sampai
selesai didalam departemen tersebut. Proses pembuatan produk mengikuti aliran yang
berbentuk garis dimana bahan baku diproses secara berurutan dari susunan mesin.

7
5. Rekayasa Kualitas dan Keandalan (Quality & Reability Engineering)
Rekayasa Kualitas mencakup alat dan teknik yang digunakan dalam industri manufaktur
dan jasa. Dalam pembuatan produk, teknik ini membantu mencegah kesalahan atau cacat
produk. Dalam proses layanan, alat ini digunakan untuk menghindari masalah saat
memberikan solusi atau layanan kepada pelanggan. Sebuah bidang pengetahuan yang
terkait erat adalah Rekayasa Keandalan. Konsep-konsep ini digunakan untuk menentukan
kemampuan suatu sistem atau komponen untuk berfungsi dalam kondisi tertentu untuk
periode tertentu. Reliability adalah kondisi dimana suatu barang atau produk dikatakan
handal oleh pengguna,misalnya adalah saat kendaraan bermotor yang tidak perlu sesering
mungkin untuk dibawa ke bengkel dan sebagainya. Akan tetapi seiring dengan
berjalannya waktu, maka kondisi barangatau produk tersebut akan menurun. Setiap
produk memiliki tingkat kualitas yang berbeda- beda, kualitas merupakan kondisi barang
sesuai dengan hasil manufakturnya, secarasederhana misalnya ketika produk yang baru
saja dibeli akan mengalami kerusakan makadikatakan produk tersebut memiliki kualitas
yang buruk. Maka dapat dikatakan bahwareliability adalah kualitas seiring berjalannya
waktu. Sehingga perbedaan antara kualitas danreliability adalah berhubungan dengan
waktu. Definisi reliability adalah kemampuan suatu produk menjalankan fungsinya dalam
kondisi tertentu serta pada suatu waktu yang tertentu pula. Reliability berhubungan
dengan tingkat kegagalan suatu produk yang tidak terduga sehingga dengan memahami
bagaimana dan mengapa

kegagalan tersebut terjadi maka hal tersebut merupakan kunci dalam meningkatkan
reliability suatu produk. Maka seorang reliability engineering diharapkan agar mampu :
1. Mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya sehingga dapat mengurangi
frekuensi terjadinya kegagalan
2. Mengidentifikasi penyebab utama kegagalan
3. Menentukan cara bagaimana mengatasi kegagalan yang terjadi
4. Atau secara umum, seorang reability engineering harus mampu menentukan
bagaimana cara pengerjaan yang paling efektif (biaya seminimal mungkin) dan
menghasilkan produk dengan tingkat reability yang tinggi

6. Ergonomi dan Faktor Manusia (Ergonomic & Human Factors)


Ergonomi dan Faktor Manusia sebagai bidang penelitian dan praktik berkaitan dengan
desain dan analisis peralatan dan perangkat yang sesuai dengan tubuh manusia dan
kemampuan kognitifnya. Area pengetahuan mencakup kontribusi dari antropometri,

8
statistik, psikologi, fisiologi, biomekanik, desain industri, desain grafis, riset operasi, dan
disiplin ilmu lainnya.
Ini adalah studi tentang merancang peralatan dan perangkat yang sesuai dengan tubuh
manusia dan kemampuan kognitifnya. Bidang penekanan adalah: Ergonomi Fisik,
Ergonomi Kognitif, dan Ergonomi Organisasi.
Ergonomi (ergonomy) atau ergonomika (ergonomics) tersusun dari dua kata latin, yaitu
ergon dan nomos. “Ergon” (ἔργον) yang berarti kerja atau usaha manusia. “Nomos”
(νόμος) yang berarti ilmu, hukum, aturan, kaidah, atau prinsip. Secara harfiah,
“Ergonomi” berarti ilmu yang mempelajari tentang kerja atau usaha manusia. Ergonomi
terkadang disebut juga dengan human factor engineering, human centered
design atau occupational engineering. Ergonomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
pemahaman interaksi manusia dengan elemen-elemen sistem lainnya, serta
mengimplementasikan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang guna
mengoptimalkan kemaslahatan manusia dan performansi sistem secara keseluruhan.
Tujuan pembelajaran ergonomi adalah Untuk menganalisa, merancang dan
mengimplementasikan sistem yang lebih manusiawi (system humanization), dengan
memperhatikan ukuran tubuh, kemampuan, kapabilitas dan batasan (dimension, ability,
capability & limitation) serta kebutuhan dan keinginan (need & wish) dari manusia yang
berinteraksi dengan lingkungan kerjanya (work environment) baik fisik maupun sosial.
LINGKUP ERGONOMI BERDASARKAN KONSENTRASINYA :
1) Physical ergonomics.
Physical ergonomic adalah prinsip yang berfokus pada pencegahan cedera melalui
desain dan evaluasi tempat dan lingkungan kerja. Termasuk pula postur, tugas
manual, dan kegiatan produksi yang dilakukan secara berulang.

2) Cognitive ergonomics.
Cognitive ergonomic adalah ilmu yang berhubungan dengan fungsi otak dalam
kaitannya dengan investigasi kecelakaan kerja, interaksi manusia dan mesin,
mental beban kerja, pengambilan keputusan, kegunaan, pelatihan, dan lainnya.

7.Rekayasa dan Manajemen Operasi (Operations Engineering & Management)


Rekayasa dan Manajemen Operasi adalah bidang manajemen teknis yang berhubungan
dengan desain dan analisis proses produksi dan layanan. Dari sudut pandang teknik
industri, area pengetahuan ini menggunakan alat dan teknik untuk memastikan operasi
bisnis berfungsi secara efisien, menggunakan sumber daya sesedikit yang diperlukan, dan

9
secara efektif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Contoh bidang keteknikan yang melibatkan manajemen teknik adalah pengembangan


produk, manufaktur, konstruksi, teknik desain, teknik industri, dan bidang lain yang
mempekerjakan banyak perekayasa dari berbagai bidang.

Manajer rekayasa yang terampil akan membutuhkan pelatihan dan pengalaman di bidang
bisnis dan kerekayasaan. Manajer yang kurang pemahaman terhadap ilmu teknik akan
kesulitan mendayagunakan dan memanfaatkan peran tim teknisnya, dan manajer yang
kurang pengalaman di bidang bisnis akan kesulitan dalam mencocokkan kebutuhan pasar
dan memasarkan produk dan jasa. Secara umum, manajer teknik mengatur para insinyur
yang sering kali bergerak tanpa pemikiran entrepreneurship,
dan mendayagunakan kemampuan mereka untuk mencapai tujuan bisnis. Insinyur teknik
sering kali berubah posisi, sering kali kenaikan jabatan, menjadi manajer teknik ketika
sudah bekerja di dalam perusahaan selama beberapa waktu karena sudah mendalami unsur
bisnis dan manajemen perusahaan
Tujuan Manajemen Operasi
Manajemen ini bertugas mengatur seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sumber
daya tersebut berupa bahan baku, pekerja, mesin, dan perlengkapan lainnya, dan
memastikan seluruh proses produksi berjalan efisien dan efektif. Berikut ini tujuan dari
manajemen operasional.
 Manajemen ini bertujuan meningkatkan efisiensi perusahaan, atau dikenal juga
dengan efficiency.
 Mempunyai tujuan meningkatkan produktivitas perusahaan, atau dikenal juga
dengan productivity.
 Bertujuan meminimalisir biaya pengeluaran perusahaan untuk berbagai kegiatan,
dikenal juga dengan istilah economy.

8.Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)


Supply Chain Management (SCM) mencakup pergerakan, produksi, dan penyimpanan
bahan baku, persediaan barang dalam proses, barang jadi, dan jasa dari titik asal ke titik
konsumsi atau penggunaan. Pemasok, produsen, perantara, toko, dan perusahaan jasa
terlibat dalam pengiriman produk dan layanan kepada pelanggan akhir dalam rantai
pasokan.

10
Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management – SCM) dewasa ini menjadi bidang
yang sangat penting dalam dunia bisnis karena fungsi supply chain ini terkait langsung
dengan daya saing perusahaan. Dalam dua dekade terakhir kesadaran akan pentingnya
SCM di berbagai perusahaan semakin terlihat. Indikasinya adalah banyak perusahaan yang
memunculkan posisi baru seperti Supply Chain Analyst, Supply Chain Manager, Supply
Chain Director atau nama jabatan lain seperti Logistics Manager, Distribution Manager,
dll. Dengan perkembangan dunia digital dewasa ini,
praktek Supply Chain Management juga banyak berubah. Perusahaan yang ingin menang
dalam persaingan harus menyiapkan tenaga professional yang mampu memahami
bagaimana mengelola supply chain di era digital dewasa ini.
Di sisi lain, pendidikan tinggi di Indonesia yang menyiapkan tenaga professional pada
bidang SCM terutama untuk posisi manajerial masih kurang. Di sisi lain ITS memiliki
cukup banyak sumber daya (dosen) yang menekuni bidang-bidang terkait dengan SCM
yang tersebar di beberapa departemen dan sebagian diantaranya memiliki reputasi tinggi
baik di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu Departemen Manajemen
Teknologi bermaksud untuk membuka bidang keahlian Supply Chain Management.
Munculnya SCM dilatar belakangi oleh 2 hal pokok, yaitu

 Praktek manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial pada era modern
ini sudah tidak relevan lagi, karena tidak dapat menciptakan keunggulan kompetitif
 Perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang semakin
ketat

9.Manajemen Rekayasa (Engineering Management)


Manajemen Rekayasa adalah area fokus manajemen yang berurusan dengan penerapan
prinsip-prinsip teknik dalam praktik bisnis. Sementara Rekayasa dan Manajemen Operasi
berfokus pada desain dan analisis proses produksi dan layanan, Manajemen Rekayasa
berurusan dengan sisi bisnis teknis organisasi.
Manajemen Rekayasa (MR) merupakan disiplin ilmu yang erat dengan teknik industri. Di
Indonesia, disiplin ilmu ini merupakan profesi yang mengarah kepada kegiatan-kegiatan
yang bersifat proyek pada sistem yang terintegrasi. Manajemen Rekayasa dalam siklus
hidup teknologi, menekankan kepada asesmen teknologi, pengembangan proses sampai
dengan terbentuknya enterprise( Samadhi,2012).Sebagai bagian dari keilmuan teknik,
Manajemen Rekayasa harus bisa memenuhi sebelas kompetensi yang dipersyaratkan oleh
ABET (ABET Engineering Accreditation Commission, 2014), yang meliputi:

11
a) kemampuan untuk menerapkan pengetahuan matematika, sains, dan teknik;
b) kemampuan untuk merancang dan melakukan eksperimen, serta untuk
menganalisis dan menginterpretasikan data
c) kemampuan untuk merancang suatu sistem, komponen, atau proses untuk
memenuhi kebutuhan yang diinginkan
d) kemampuan untuk berfungsi dalam tim yang multi disiplin
e) kemampuan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan masalah
rekayasa
Dalam menetapkan kurikulum untuk Manajemen Rekayasa, harus mempersiapkan lulusan
yang memahami hubungan rekayasa antara tugas manajemen perencanaan, oraganisasi,
kepemimpinan, kontrol, dan elemen manusia dalam produksi, penelitian, dan organisasi
pelayanan; untuk memahami dan menangani sifat stokastik dari sistem manajemen.

10.Keamanan (Safety)
Rekayasa Keselamatan Kerja membahas asal-usul kecelakaan di tempat kerja, peraturan,
dan praktik manajemen untuk mengurangi paparan bahaya, mencegah bahaya, dan
mengurangi tanggung jawab. Rekayasa keselamatan juga membahas metode dan langkah-
langkah untuk mengenali dan mengendalikan bahaya fisik di tempat kerja, serta
pendekatan untuk menangani kecelakaan dan memfasilitasi pemulihan.
Setiap orang tentu dan tidak dapat dibantah kalau mengharapkan kehadiran safety pada
dirinya dalam setiap melaksanakan Gatan sehari-hari baik itu ber kegiatan di dalam
ruangan atau mungkin luar ruangan karena dengan keadaan yang seperti akan bisa
menjamin untuk senantiasa melakukan kegiatan untuk mencapai sakti dan lagi pembagian
ke sana kan suatu aktivitas kegiatan ataupun pekerjaan maka telepon

senantiasa dari masiswa ataupun putaw oleh seorang sebagai di rumah maupun penjaga
dari suatu ancaman musibah ataupun foto di saat kegiatan atau pekerjaan
Adapun peranan dari perlengkapan safety yaitu sebagai berikut:

 Mencegah anggota tubuh secara langsung dari adanya potensi ancaman.


 Berikan rasa nyaman serta aman dan yakin diri untuk pengguna di saat
melangsungkan aktivitas pekerjaan.
 Kurangi rasa sakit ataupun cedera yang berlebihan disaat kita mengalami
terdapatnya kejadian suatu kecelakaan yang tidak dapat dihindarkan.

12
Potensi bahaya adalah suatu celah atau peluang bahaya yang bisa muncul atau
timbul secara tak terduga kapanpun dan di manapun yang bisa menyebabkan terjadinya
sebuah kecelakaan kerja di tempat kerja.
Dalam konteks penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja dapat di pengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya:
 Faktor fisik, yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, laju rambat
udara, kebisingan, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain.
 Faktor Kimia, yaitu berupa gas, cairan, uap, debu, asap, dan lain-lain.
 Faktor Biologi, baik berupa mikrorganisme, hewan dan tumbu-tumbuhan.
 Faktor Fisiologis, seperti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja.

11.Teknik Informasi (Information Engineering)


Rekayasa Informasi adalah pendekatan untuk merencanakan, menghasilkan,
mendistribusikan, menganalisis, dan menggunakan kumpulan data dalam sistem untuk
memfasilitasi pengambilan keputusan dan komunikasi bisnis.
Konsep Dasar Informasi Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
a) Informasi Strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka
panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan
sebagainya.
b) Informasi Taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka
menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyusun rencana penjualan.
c) Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-
hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.

Istilah informasi seringkali tidak tepat pemakaiannya. Informasi dapat merujuk ke suatu
data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga peran dan
kedudukan informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang
kekurangan informasi akan menjadi loyo, kerdil, dan akhirnya berakhir. Informasi adalah
data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi
informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang
menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau

13
keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan
berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan
paling berarti dalam konteks pengambilan keputusan.Teori informasi lebih tepat disebut
sebagai teori matematika komunikasi yang memberikan pandangan yang berguna bagi
sistem informasi, di mana konsep usia informasi menunjukkan hubungan interval
informasi, jenis data, dan penundaan pengolahan dalam menentukan usia informasi.
Sumber dari informasi adalah data.

12.Desain dan Teknik Manufaktur (Design And Manufacturing Engineering)


Desain dan Teknik Manufaktur berfokus pada alat dan teknik untuk membuat konsep,
merekayasa, memproduksi, dan mengkualifikasi produk fisik di seluruh skala fitur, jumlah
produksi, dan domain aplikasi. Dari sudut pandang teknik industri, bidang pengetahuan ini
berkaitan dengan pengembangan, optimalisasi, dan standarisasi metode untuk mengubah
bahan mentah menjadi produk fungsional untuk memenuhi persyaratan aplikasi dan
pemangku kepentingan dengan cara yang paling hemat waktu dan biaya.

Model integrasi antara proses desain dan manufaktur memerlukan tiga komponen yaitu
proses desain yang berbasis komputer, proses manufaktur yang berbasis komputer serta
agent integrasi yang juga berbasis komputer Perkembangan modern Lingkaran Mohr,
biasa digunakan untuk mempelajari tegangan dalam elemen mekanis
Teknik manufaktur modern mempelajari semua proses, termasuk proses intermediate,
untuk produksi dan integrasi komponen produk. Beberapa industri seperti industri
semikonduktor dan industri baja memakai istilah "fabrikasi" untuk proses ini.

Teknik otomasi digunakan pada proses berbeda pada manufaktur seperti permesinan dan
pengelasan. Manufaktur terotomatisasi mengacu pada penggunaan prinsip otomasi untuk
menghasilkan benda/barang di dalam pabrik. Keuntungan utama dari manufaktur
terotomasi adalah konsistensi dan kualitas yang lebih baik, menjadi kurangnya waktu
produksi, simplifikasi produksi, menjadi kurangnya penanganan benda/barang, laju kerja
lebih baik, dan moral buruh meningkat.

Teknik manufaktur bertalian dengan mesin yang mengubah bahan mentah menjadi produk
baru.Bidang ini bertalian dengan integrasi bermacam fasilitas prasarana dan sistem untuk
menghasilkan produk bermutu dengan pengeluaran yang optimal, dengan
mengaplikasikan prinsip fisika dan hasil dari studi sisem manufaktur seperti:

14
 Keterampilan
 Sistem serikat pekerja
 Sistem manufaktur Inggris

13.Desain dan Pengembangan Produk (Product Design & Development)


Desain dan Pengembangan Produk adalah generasi dan pengembangan ide yang efisien
dan efektif melalui proses yang mengarah ke produk baru. Dari pandangan pengetahuan
teknik industri, ini adalah proses dan analisis yang digunakan untuk mendukung
pengambilan keputusan yang efisien selama Desain dan Pengembangan Produk.
Desain produk menggambarkan proses membayangkan, menciptakan, dan mengulangi
produk yang memecahkan masalah pengguna atau memenuhi kebutuhan spesifik di pasar
tertentu.

Kunci dari desain produk yang sukses adalah pemahaman tentang pelanggan pengguna
akhir, target kenapa produk tersebut dibuat. Desainer produk berusaha memecahkan
masalah nyata bagi orang-orang nyata dengan menggunakan empati dan pengetahuan
tentang kebiasaan, perilaku, frustrasi, kebutuhan, dan keinginan calon pelanggan mereka.
Maka desain pada produk disebut juga sebuah ide dan hasil kreasi manusia yang memiliki
nilai manfaat serta nilai tambah bagi khalayak luas. Spesifikasi dari sebuah desain pada
produk mempertimbangkan adanya proses produksi, harapan khalayak serta keputusan
final yang telah dianalisa. Adanya desain pada hasil produksi diciptakan untuk digunakan
secara nyaman dan memiliki nilai manfaat serta aman pada saat menggunakan sebuah
produk. Sebuah interaksi yang terjadi pada pengguna dengan produk yang dihasilkan
bisanya akan menimbulkan hal berikut, apakah nyaman serta aman, adanya solusi serta
manfaat serta berdampak positif secara emosional kejiwaan untuk mengatasi masalah pada
pengguna. Adapun dari tujuan desain dari hasil produksi itu sendiri, secara umum bisa
dijabarkan berikut ini,
 Adanya hasil sebuah produk berkualitas yang memiliki nilai jual tinggi.
 Menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang sedang
tren pada masanya.
 Pembuat sebuah produk yang ekonomis tanpa mengurangi kualitas serta nilai jual
dan manfaat yang dihasilkan sebuah produk.
 Untuk meningkatkan pangsa pasar serta melakukan target kepada segmen pasar
yang baru

15
14.Desain dan Rekayasa Sistem (Systems Design & Engineering)
Desain dan Rekayasa Sistem berkaitan dengan pengintegrasian aspek disiplin ilmu teknik
lainnya, memastikan bahwa semua aspek yang mungkin dari proyek atau sistem
dipertimbangkan dan diintegrasikan secara efisien bersama-sama. Area ini memiliki ikatan
silang yang kuat dengan teknik industri.

Rekayasa sistem sebagai sebuah pendekatan didefinisikan sebagai sebuah pendekatan


multidisiplin untuk mencapai keberhasilan dalam merealisasikan sebuah sistem
(INCOSE). Untuk mencapai keberhasilan inilah, rekayasa sistem dimulai dengan
mendefinisikan kriteria keberhasilan dari definisi kebutuhan pengguna sejak awal siklus
pengembangan sistem, definisi ini didokumentasikan sebelum masuk kedalam proses
perwujudan desain dan validasinya dengan tetap tidak melepaskan cara pandang holistik
secara sistem.

Rekayasa Sistem sebagai disiplin ilmu didefinisikan sebagai disiplin bidang ilmu teknik
yang bertanggung jawab menciptakan dan melaksanakan proses yang berciri multi-
disiplin untuk memastikan kebutuhan pengguna dan pemegang kepentingan dipenuhi
secara berkualitas, dapat dipercaya, biaya yang efisien dan sesuai jadwal di seluruh siklus
hidup sistem. (INCOSE)

Tujuan dari rekayasa informasi/information engineering (IE) adalah: Mendefinisikan suatu


arsitektur yang memungkinkan bisnis menggunakan informasi secara efektif. Membuat
rencana menyeluruh untuk mengimplementasi arsitektur- arsitektur tersebut
Rekayasa sistem berkaita
n juga dengan proses kerja, metode pengoptimalan, dan alat manajemen risiko dalam
proyek semacam itu. Ini tumpang tindih dengan disiplin teknis dan berpusat pada manusia
seperti teknik industri, teknik sistem proses, teknik mesin, teknik manufaktur, teknik
produksi, teknik kontrol, teknik perangkat lunak, teknik listrik, cybernetics, teknik
kedirgantaraan, studi organisasi, teknik sipil, dan manajemen proyek.
Rekayasa sistem memastikan bahwa semua aspek yang mungkin dari proyek atau sistem
dipertimbangkan dan diintegrasikan ke dalam keseluruhan.
 Sistem Manufaktur
 Sistem Produksi
 Rekayasa Kualitas dan Reliabilitas
 Sustainable Manufacture

16
BAB II
SISTEM TERINTEGRASI DAN PERFORMANSI SISTEM

Sistem dapat diartikan sebagai sebuah entitas/obyek yang terdiri atas berbagai komponen
yang saling berinteraksi sedemikian rupa sehingga entitas tadi mampu berfungsi mencapai
tujuannya. Dalam definisi ini dijelaskan bahwa sebuah sistem terintegrasi pasti memiliki
minimal 4 komponen (sub-sistem) yaitu manusia, material, peralatan dan energi. Ini
berarti semua sistem yang memproduksi atau meningkatkan nilai tambah baik berupa
barang maupun jasa adalah obyek yang dikelola oleh teknik industri. Ini karena hampir
semua sistem pasti memiliki ke-4 unsur tersebut.

Terintegrasi menunjukkan bahwa interaksi yang terjadi dari ke-4 unsur tersebut bermuara
kepada sebuah perilaku sistem yang lebih dari hanya penggabungan sederhana ke-4 unsur
tersebut. Seorang manusia adalah sebuah sistem terintegrasi yang menjadi manusia karena
semua sub-sistemnya berinteraksi sedemikian rupa. tetapi jika dimasa yang akan datang
kita bisa mendesain tubuh manusia dari komponennya kemudian menyatukannya apakah
akan menjadi manusia?

Variasi yang terjadi dalam pendidikan teknik industri di dunia dan juga di Indonesia,
biasanya bersumber dari pendefinisan sub-sistem dalam sebuah sistem (bisa lebih banyak
dari 4 sub-sistem) serta perbedaan penekanan terhadap sub-sistem mana yang diperdalam
pemahamannya.

Pada dasarnya Sistem integrasi adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa komponen
yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

• Manusia
Setiap organisasi ataupun perusahaan pasti memiliki sebuah tujuan yaitu merubah ‘input’
menjadi sebuah ‘output’, entah itu jasa maupun produk barang. Didalam organisasi itu
pula pasti memiliki sumber daya yaitu berupa modal (uang), teknologi untuk menunjang
proses produksi, metode atau strategi yang digunakan untuk proses produksi. Salah satu
sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia. Oleh karena itu, perlu adanya
ilmu untuk mengatur atau manajamen sumber daya manusia (MSDM) tersebut.
Manajemen Sumber daya manusia (MSDM) memiliki pengertian bisa bertindak sebagai
proses dalam organisasi atau bisa berarti kebijakan. Menurut Cushway(1994) MSDM
diartikan sebagai sebuah proses, yaitu bagian dari sebuah proses yang membantu
17
organisasi agar tujuanya dapat tercapai.
Dalam uraian tersebut didapatkan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
suatu upaya dalam mengatur, menangani masalah dalam konteks sumber daya manusia
baik dari segi proses maupun dari kebijakan dalam organisasi sehingga dapat
memaksimalkan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuanya. Ukuran efektifitas
kebijakan MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) diantaranya adalah seberapa besar
komitmen pekerja terhadap pekerjaan dan organisasinya, sampai sejauh mana organisasi
toleran terhadap perubahan sehingga membuat keputusan dan langkah dengan tepat, serta
seberapa tinggi kualitas ouput yang dihasilkan.

1. Fungsi perencanaan kebutuhan SDM setidaknya meliputi dua kegiatan utama,


yaitu:
2. Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja organisasi baik dalam jangka
pendek maupun panjang;
3. Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian,
pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan. Kedua fungsi tersebut sangat
esensial dalam melaksanakan kegiatan MSDM secara efektif.

• Material
Material adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Berdasarkan
pengertian itu maka material teknik adalah material yang digunakan untuk menyusun
sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan perancangan bidang teknik.
KLASIFIKASI MATERIAL TEKNIK
Material teknik dapat diklasifikasikan menjadi 5 :
a) Logam,
b) Keramik,
c) Polimer,
d) Komposit,
e) Semikonduktor.

• Peralatan
Dalam dunia industri, Peralatan teknik yang digunakan pasti menjadi suatu hal utama dan
wajib ada serta sesuai dengan kebutuhan suatu industri itu sendiri. Alat teknik yang
digunakan dalam bidang industri maupun perbengkelan sangat banyak dan bermacam-
macam jenisnya. Namun taukah Anda berdasarkan jenisnya alat teknik dibedakan menjadi

18
dua, hand tools dan power tools. Bagi Anda yang masih awam mengenai 2 istilah ini,
berikut adalah penjelasannya :
1. Hand Tools merupakan alat teknik yang digunakan dalam dunia industri maupun
perbengkelan yang menggunakan tenaga manusia untuk pengoperasiannya.
Sebagai contohnya adalah alat-alat yang mudah ditemui di sekitar kita seperti
obeng, kunci inggris, tang, gergaji, kunci pas, palu, serta masih banyak yang
lainnya. Alat teknik seperti ini mudah kita jumpai dimana saja. Tidak hanya di
bengkel atau pabrik, bahkan di rumah pun kita bisa dengan mudah menemui alat
teknik jenis ini.
2. Power Tools merupakan peralatan industri yang pemakaiannya menggunakan
tenaga listrik maupun fluida. Dengan menggunakan power tools, para pekerja akan
lebih mudah meyelesaikan pekerjaannya karena sudah pasti meringankan,

hemat tenaga, dan lebih cepat. Beberapa alat teknik yang menggunakan tenaga listrik
misalnya bor listrik, las listrik, kompresor, serta mesin gerinda. Alat teknik tersebut pasti
sudah tidak asing lagi bagi Anda serta dapat ditemui di mana saja. Sedangkan di industri
tertentu dimana penggunaan power
tool elektrik dilarang (industri perminyakan dan gas, pertambangan, pabrik amunisi dan
industri lain yang membutuhkan tool yang anti ledakan (explosion proof)), tools dengan
penggerak udara (pneumatic) sangat dibutuhkan, seperti mesin bor, mesin gerinda, mesin
amplas, mesin obeng, vacuum cleaner dan lain- lain yang digerakkan oleh tenaga angin.

Kedua jenis alat diatas tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing- masing.
Hand tools pemakaiannya adalah manual tanpa listrik dan tanpa mesin, tentu dalam
menyelesaikan sebuah pekerjaan akan relatif lebih lama dan memerlukan tenaga, namun
di sisi lain mereka memiliki kelebihan seperti bisa lebih detail saat mengerjakan pekerjaan
secara manual. Power tools memiliki kelebihan lebih cepat dalam menyelesaikan
pekerjaan karena mereka menggunakan tenaga mesin dan kita tidak perlu susah payah
dalam mengoperasikannya. Meskipun memiliki kelebihan, power tools juga mempunyai
kekurangan seperti misalnya jika listrik padam alat tersebut tidak bisa digunakan. Selain
itu, untuk sebagian orang mungkin power tools ini relatif lebih sulit untuk mengatur detail
penggunaannya dan juga perlu perawatan yang lebih dibandingkan dengan hand tools.

19
• Energi
Manajemen Energi adalah program terpadu yang direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis untuk memanfaatkan sumber daya energi dan energi secara efektif dan efisien.
Tujuan diadakannya manajemen energi adalah untuk penghematan energi dan
penghematan biaya akibat kenaikan harga energi, kelangkaan sumber daya energi serta
kesadaran akan dampak buruk dari eksploitasi berlebihan terhadap energi bagi lingkungan.
Sejak dasawarsa 1970-an, manajemen industri telah menjadikan manajemen energi
sebagai salah satu fungsi industri yang utama. Faktor yang menentukan tingkat kualitas
manajemen energi meliputi rantai pasok, biaya produksi, kualitas energi dan keberlanjutan
lingkungan produksi.

Manajemen energi digunakan dalam proses transformasi energi dengan menerapkan


prinsip umum yang memiliki keabsahan yang dapat dibuktikan kebenarannya.Faktor
teknologi pemakai energi tidak diperhitungkan dalam manajemen energi. Prosedur
manajemen energi yang efektif meliputi tahapan analisa data sejarah energi, audit energi
dan akuntansi, analisis teknik dan studi kelayakan untuk proposal bisnis dan investasi,
serta pelatihan dan pemberian informasi kepada personel pelaksana pekerjaan.
Pelaksanaan manajemen energi dillakukan oleh konsultan internal atau konsultan eksternal
dari suatu perusahaan. Manajemen energi dikelola sesuai
dengan anggaran perusahaan bagi biaya energi serta sesuai dengan indeks kinerja ilmiah
dari energi

20
BAB III
PENDEKATAN ADMINISTRATIVE DAN BEHAVIOR

Manajemen administratif lahir dan berkembang seiring dengan terjadinya revolusi industri
yang menyebabkan pertumbuhan industri secara cepat sebagai akibat dari digantikannya
tenaga manusia dengan mesin. Keanekaragaman industri ini menyebabkan organisasi
perusahaan kesulitan dalam mengelola perusahaan terutama yang berkaitan dengan
ketersediaan tenaga kerja baik yang professional maupun tenaga kerja terampil, hal ini
disebabkan oleh ketidakhadiran maupun turn over karyawan yang tinggi.

seorang industrialis bernama Henry Fayol (1841 – 1925) mempelopori administrative


management yang mengkaji berbagai kemungkinan yang ideal untuk menempatkan semua
pekerjaan secara bersama-sama dan menjalankan sebuah organisasi. Sehingga penekanan
dari administrative atau general management theory adalah dalam menemukan “cara
terbaik” untuk menjalankan sebuah organisasi.

Teori dan teknik administrasi adalah dasar bagi pengelolaan organisasi atau perusahaan
yang lebih kompleks. Gagasan ini dikemukakan oleh seorang industrial Perancis, Hendry
Fayol, dalam bukunya “Administration Industriale et Generale “. Henry Fayol membagi
manajemen kedalam lima unsur yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (commanding), pengkoordinasian (coordination) dan
pengawasan (control), dimana kegiatan manajemen itu sendiri terdiri dari enam hal, yaitu :

1. Teknik produksi (production technical)


2. Perdagangan (commercial)
3. Akuntansi (accounting)
4. Keamanan (security)
5. Manajerial (managerial)
6. Keuangan (financial)

Henry Fayol juga dikenal dengan gagasannya tentang prinsip-prinsip manajemen yang
disebut dengan “The Principals of Management” sebagai berikut :

21
 Unity Of Direction
Hal ini berarti seluruh kegiatan yang memiliki tujuan yang sama hanya dipimpin
oleh satu orang manajer, sehingga arah kegiatan akan berjalan dengan efektif.

 Subornadination Of Individual Interest


Kepentingan pribadi tidak boleh diletakkan diatas kepentingan organisasi atau
perusahaan.

 Renumeration
Pemberian gaji yang adil bagi pekerja sesuai dengan kontribusinya kepada
perusahaan dan harus diberikan setelah pekerja menjalan tugasnya.

 Centralization
Sentralisasi adalah pembagian kekuasaan yang mengerucut ke level paling atas.
Sehingga kegiatan organanisasi menjadi terarah berjalan dibawah satu
kepemimpinan.

 Hierarcy
Fungsi hierarki ini adalah untuk mempermudah komunikasi antar level pekerja
maupun dalam satu level dengan mengetahui posisi kewenangan dan ruang
lingkup tugasnya masing-masing.

 Order
Disini berlaku setiap orang ada tempatnya dan setiap tempat ada orang yang tepat
untuk mengisinya. Artinya setiap pekerja hanya ditempatkan ditempat yang sesuai
dengan kemampuan, bakat, dan minatnya.

 Equity
Persamaan perlakuan kepada setiap pekerja, sehingga setiap orang akan
mendapatkan sesuai dengan apa yang dikerjakannya.

 Stability
Pada dasarnya setiap manusia memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
lingkungan, sehingga hendaknya pakerja tidak sering dipindah tempatkan karena
hal tersebut dapat membuatnya tidak nyaman dan menurunkan produktivitas.
22
 Initiative
Setiap orang diberi kebebasan untuk mengemukakan gagasan dan menjalankannya
sesuai dengan tugas dan wewenang yang ada.

 Espirits De Corps
Persatuan dari seluruh pekerja dari level bawah hingga pimpinan yang terlihat dari
keharmonisan dan loyalitas anggotanya.
Gagasan-gagasan Henry fayol diatas dianggap sebagai pelopor dalam aliran
manajemen dan memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan manajemen itu
sendiri.

Definisi administrasi secara luas adalah :


1. Suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok.negara
atau swasta, militer atau sipil, besar atau kecil dan sebagainya.
2. Perencanaan, pengorganisasian, memberikan komando, koordinasi dan
mengadakan pengawasan.
3. Kegiatan suatu kelompok yang mengadakan kerjasama untukmenyelesaikan tujuan
bersama.
4. Bimbingan. kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usahakelompok
individu terhadap tercapainya tujuan bersama

Sedangkan untuk Behavior adalah suatu pengaturan sumber daya yang ada dengan
seefisien mungkin. Pendekatan inilah yang digunakan Max Weber, seorang Profesor di
Universitas Heidelberg jerman untuk mereformasi paham birokrasi feodal yang identik
dengan todak efisien, berbelit-belit dan penuh dengan hubungan kekeluargaan. Bentuk
behavior “ideal” yang dikemukakan Weber adalah sebagai berikut:
(a) Sistem kewenangan yang hierarki (A hierarchical system of authority)
(b) Pembagian kerja yang sistematis (A systematic division of labour)
(c) Penugasan yang jelas (A clear specification if duties )
(d) Kode etik prosedur yang jelas dan sistematis
(e) Pengawasan operasional dengan kewenangan dan aturan yang jelas

23
BAB IV
MANAGEMENT SCIENCE

Scientific management atau manajemen ilmiah adalah pendekatan klasik untuk


manajemen yang menekankan penerapan prinsip-prinsip ilmiah, termasuk peningkatan
efisiensi, kinerja, dan produktivitas melalui analisis rasional terhadap komponen-
komponen produksi. Karakteristik kajian sains manajemen menitik beratkan pada
penggunaan model yang menggabungkan beberapa disiplin ilmu termasuk matematika,
statsitka, dan ilmu komputer untuk mendapatkan solusi optimal dari suatu permasalahan.
Pada awalnya penggunaan ilmu sains manajemen banyak digunakan dalam bidang militer
selama masa awal sampai pertengahan abad ke-19 dan terus digunakan dan berkembang di
berbagai bidang seperti industri manufaktur, jasa, perbankan hingga akademis. Untuk
mempelajari tentang perkembangan keilmuan Teknik Industri pada tahap sains
manajemen, diperlukan suatu pemikiran yang mendalam mengenai hakikat dari ilmu
tersebut. Penelitian ini akan membedah keilmuan Teknik Industri dari sudut pandang
filsafat ilmu. Dari aspek epistimolgi, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap
management science diperoleh melalui suatu metode yang disebut sintesis. Dari segi
aksiologi, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap management science memiliki
tujuan yang spesifik yaitu untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan suatu
sistem yang kompleks sehingga didapatkan solusi yang optimal.

Manajement Sains adalah suatu ilmu yang menggunakan aplikasi matematika dalam
penyelesain masalah yang dihadapi seorang manager yang dijelaskan sebagai filosofi dan
logika untuk melakukan pemecahan masalah tersebut.
Tujuan utama dari management sains adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi oleh seorang menager baik yang bergerak dalam sektor publik maupun swasta
dalam proses pengambilan keputusan dengan cara pendekatan model-model matimatika.
Sesuai pengertian sebelumnya, sains management meliputi pendekatan sistematis dan
logis dalam memecahakan masalah atau merupakan metode ilmiah untuk memecahkan
masalah. Pendekatan ini harus mengikuti langkah-langkah teratur yang telah diterima
secara umum:
1. Pengamatan (Observasi)
2. Defenisi masalah
3. Perumusan model
4. Pemecahan model

24
5. Pelaksanaan (implementasi) hasil pemecahan model.
Prinsip-prinsip scientific management menurut Taylor dibagi kedalam 4 elemen dasar
sebagai berikut:

1. Pengembangan manajemen ilmiah yang benar dapat digunakan untuk menentukan


metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
2. Proses seleksi karyawan dengan cara yang ilmiah, setiap karyawan akan
mendapatkan tanggung jawab sesuai dengan keahliannya.
3. Hubungan kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.
4. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara yang ilmiah.

Namun scientific management mempunyai berbagai keterbatasan dalam implementasi di


lapangan antara lain karena peningkatan produktivitas tidak disertai dengan peningkatan
pendapatan yang layak bagi karyawan, upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik
sebenarnya tidak dipengaruhi oleh peningkatan laba perusahaan, masih jauhnya hubungan
antara manajer dan karyawan, adanya pengabaian faktor frustasi dan ketegangan yang
dialami karyawan ketika tidak dapat memenuhi kebutuhan sosialnya, dan pengabaian
kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan hasil kerja.
Menurut para ahli Frederick Winslow Taylor Pertama kali manajemen ilmiah atau
manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, sekitar tahun 1900-an. Taylor
adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh besar
manajemen. Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah. Kesimpulan yang dapat
diambil dari hasil penelitiannya yaitu bahwa perusahaan akan mendapat hasil yang
memuaskan apabila pekerjaan yang akan dilaksanakan harus direncanakan, juga
memperhatikan unsur teknologinya (mesin) maupun pelaksananya dalam hal ini adalah
manusianya. Taylor mengemukakan 4 prinsip Scientific Management, yaitu :

1. menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu


pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam
menjalankan tugasnya.
4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

25
Taylor berpendapat mengenai posisi manajer, dimana manajer adalah pelayan bagi
bawahannya yang bertentangan dengan pendaat sebelumnya yang mengatakan bahwa
bawahan adalah pelayan manajer. Karya Taylor yang lainnya yaitu, studi gerak dan waktu,
sistem organisasi (organisasi fungsional), dan mengenai upah per potong minimum dan
upah per potong maksimum.

26
BAB V
KESIMPULAN

1. Body of Knowledge Guide atau BOK Guide adalah dokumen yang berisi kumpulan
proses, praktik, terminologi, dan pedoman yang dijadikan sebagai standar dalam industri
manajemen proyek.ini adalah landasan dari 14 pedoman BOK yaitu;
1. Work Design and Measurement
2. Operations Research and Analysis
3. Engineering Economic Analysis
4. Facilities Engineering and Energy Management
5. Quality & Reliability Engineering
6. Ergonomics and Human Factors
7. Operations Engineering & Management
8. Supply Chain Management
9. Engineering Management
10. Safety
11. Information Engineering
12. Design And Manufacturing Engineering
13. Product Design & Development
14. Systems Design & Engineering

2.Sistem terintegrasi & performansi sistem terdiri dari 4 sistem yaitu


Sistem integrasi adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa komponen yang memiliki
keterkaitan satu sama lain.
 Manusia
 Material
 Peralatan
 Energi

3. Teknik Administrative adalah dasar bagi pengelolaan organisasi atau perusahaan yang
lebih kompleks.
Behavior adalah suatu pengaturan sumber daya yang ada dengan seefisien mungkin.

27
4. Scientific management atau manajemen ilmiah adalah pendekatan klasik untuk
manajemen yang menekankan penerapan prinsip-prinsip ilmiah, termasuk peningkatan
efisiensi, kinerja, dan produktivitas melalui analisis rasional terhadap komponen-
komponen produksi.

28
DAFTAR PUSTAKA

 Apa Itu Project Management Body of Knowledge Guide (PMBOK Guide)?

(logique.co.id)

 Unknown. 2019. Pentingnya sistem integrasi


https://www.sekawanmedia.co.id/blog/pentingnya-sistem-integrasi/
 Faiz Arteta. 2019. Materi Teknik Industri Sumber Daya Manusia (MSDM).
https://www.infoteknikindustri.com/2019/08/materi-teknik-industri-manajemen-
sumber.html?m=1
 Unknown. 2016. Industrial Engineering.
www.ie.ui.ac.id/sse-ti-ui/definisi-teknik-industri-ui/#
 Unknown. 2017. Mengenai Alat Teknik.
https://grahamultisarana.com/2017/10/mengenal-alat-teknik/
 Onlyhadi. 2010. Konsep Administrative Dan Behavior Management.
https://onlyhadi.wordpress.com/2010/03/05/konsep-administrative-dan-
behavior-management/
 Nadia Irvana Natasya, S.Pd. 2021. Riset Operasi: Pengertian - Teknik dan
Contohnya.
https://haloedukasi.com/riset-operasi

29
 Ir. AMRI. MT. 2017. Pengantar Teknik Industri.
https://repository.unimal.ac.id/675/1/08-Ebooks- Bahan%20Ajar
%20Pengantar%20Teknik%20Industri-Ir.AMRI-2014.pdf
 Bahri Saepul. 2014. Print Scientific Management.
https://id.scribd.com/document/343893984/Print-Scientific-
Management
 Unknown. Body Of Knowledge Teknik Industri. 2011
https://belajar-industri.blogspot.com/2011/09/body-of-knowledge-
teknik- industri.html?m=1
 Unknown. Manajemen Rantai Pasok. 2009
https://yayan-industri.blogspot.com/2009/12/manajemen-rantai-pasoksupply-
chain.html
 Unknown. Safety Adalah Hal Penting Dalam Pekerjaan.
2021 https://teknikjaya.co.id/safety-adalah/
 Unknown. Manajemen ilmiah
https://cerdasco.com/manajemen-ilmiah/
 Unknown. Media Ergonomi
https://www.ekrut.com/media/ergonomi-adalah

30

Anda mungkin juga menyukai