Anda di halaman 1dari 20

Rekaman 7

Meningkat 19.5 % dari kunjungan berikutnya dengan kunjungan paling banyak ada di poli penyakit
dalam 161 kunjungan, peningkatan ini juga yang mencolok dari MCU yang sebelumnya 11 menjadi 61
kunjungan pasien. Rata” untuk kunjungan pasien baru dan kunjungan pasien lama, pasien baru sebanyak
19.14 % sedangkan pasien lama ada 80,86 %, untuk trend kunjungan harian diminggu lalu rata” di angka
200 pasien kecuali hari jumat rata” pasti menurun. Untuk instalasi gawat darurat tgl 19 sampai 25
september kemarin sebanyak 375 kunjungan dengan pasien rawat inap sebanyak 268 sedangkan yang
rawat jalan 107 pasien. Jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya untuk kunjungan IGD yang
minggu lalu bis dilihat meningkat dari 345 menjadi 375 pasien. Untuk jumlah pasien MRS mengalami
peningkatan dari 252 menjadi 294 dengan kunjungan paling banyak ada diruang KUNAI yaitu 68 pasien
MRS dan ini rata” harian kemarin tgl 22 september sempat mencapai angka 87,05% kalau rata” minggu
lalu 69,73% atau meningkat dari minggu sebelumnya yaitu 62,92%. Buat ruangan bisa dilihat digrafik
berikut, sedangkan untuk kunjungan IBS juga mengalami peningkatan dari 75 operasi menjadi 87 operasi
dengan operasi paling banyak yaitu operasi besar 75% dari total operasi minggu lalu. Demikian yang bisa
saya sampaikan terima kasih

Pak Jiman : Terima kasih bapak/ibu semua ya Alhamdulillah kinerja poli kita rawat inap juga kita ada
peningkatan, memang sekarang ini angka kesakitan lagi meningkat tdak hanya dirumah sakit kita
dirumah sakit lain juga meningkat, beberapa rumah sakit sudah penuh dan UDGnya juga sudah full
termasuk kita juga akhirnya banyak yang full UGDnya. Tapi Alhamdulillah juga kita bisa jadi pilihan
masyarakat untuk berobat, ketika masyarakat berobat di layani sama kita saya nitip kesemua ruangan
dari ruangan KUNAI, KASWARI dan semuanya untuk memberi layanan terbaik karena itu promosi yang
paling bagus dalam hal pelayanan itu mesti digetok tularkan ketetangganya ke saudaranya kita nitip itu.
Kemudian dengan penambahan kasus yang cukup siknifikan kritikan baik itu google review maupun di
instagram sekarang sepertinya bukan lagi disisi antrian kalau dulu kan masih disisi antrian farmasi dan
sebagainya sepertinya diantrian nanti ada dari MPP mas fajar menyampaikan nanti ada beberapa
kriteria yang masuk mohon disampaikan dan akan kita selesaikan diskusi disini. Jadi Alhamdulillah
sekarang antrian bukan menjadi kritikan yang muncul Cuma masih ada kritikan nanti akan kita
diskusikan. Kita berharap nanti dengan pertemuan seperti ini kita bisa meminimalisir permasalahan
kemudian bisa kita perbaiki memang kita tidak bisa memuaskan semua orang karena kita bukan alat
pemuas tapi paling tidak kita bisa untuk memperbaiki ya kita perbaiki semangat kita disitu. Terima kasih

Pak awang : Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillah hari ini saya bisa bergabung lagi dengan acara
morning report setelah 1 bulan saya tidak bergabung. Terkait dengan tadi disampaikan oleh pak yahya
memang kalau saya baca datanya kenaikannya siknifikan, tadi pagi saya lihat diluar antrian juga sudah
penuh padahal setelah saya itung jumlah kursinya diluar itu sudah ditambah paling tidak ada 2 baris atau
3 baris tambahannya jadi ada sekitar 4 atau 6 kursi itupun sudah penuh. Ini yang perlu kita antisipasi
dari temen” MPIP saya nitip juga diamati kecepatan dari yang didepan karena ketika inputnya tinggi
kemudian kecepatannya memilahnya lambat maka akan rawan terjadi masalah didepan itu yang pokok.
Kemudian yang ke 2 beberapa waktu yang lalu saat saya masih dijogja ada kasus yang sebenernya sudah
sering terjadi di IDG terutama ada pasien masuknya dengan apa kecelakaan misalnya kemarin sudah ke
JR tidak mau atau gimana terus ribet endingnya minta keringanan ini sebenernya lagu lama yang
terulang lagi dan Alhamdulillah kemarin dari temen” MPP sudah SOPnya sudah ada mungkin nanti bisa
di sampaikan secara garis besarnya nanti untuk terkait dengan SOPnya setelah selesai ditanda tangani
pak dip bisa didistribusikan ke temen”, kemudian yang ke 3 terkait dengan pelayanan yang memang
SOPnya tidak ada yang selama ini hanya diselesaikan secara adat penedekatan adat saya piker bukan
jamannya kita menyelesaikan secara adat kita menyelesaikan secara regulasi mungkin temen” bisa
memberikan masukkan ke atasannya masing” SOP apa saja yang belum ada, karena gini saya sangat
memahami historinya rumah sakit ini kan 2019 running seingat saya dengan kondisi karasteritik rumah
sakit yang baru running kalau langsung disuruh rame kan tidak bisa, 2019 running 2020 dihamtam
pandemi 2021 dihantam pandemi artinya setting yang ada di kita itu sebagian besar masih didominasi
oleh settingan awal dimana settingan awal dimana mulai dari SOP, pelayanan dan lain” itu mungkin
sudah tidak lagi cocok dengan kondisi hari ini, perubahan” seperti itu yang saya rasa kita sudah harus
mulai memetakan mana yang harus dirubah dan mana yang sudah tidak lagi relevan karena semenjak
saya, pak yahya masuk kesini saya mengamati kalau dulu masuk kesini itu nyari parkir itu dengan mudah
sekarang nyari parkir itu susah kita tinggal 5 menit keluar saja sudah tidak dapat tempat parkir. Ini
indikasinya kan memang jumlah kunjungannya naik drastis. Terkait dengan regulasi atau apapun yang
masih kosong yang masih menjadi celah karena memang orientasinya saat awal dulu didirikan itu masih
tidak seperti ini atau yang regulasi” yang tidak lagi relevan monggo disampaikan kita untuk hal ini saya
sangat bisa memaklumi ketika kita learning by dowing, learning by eksperion kita jalan kalau ada yang
perlu diperbaiki kita perbaiki sudah kita tidak lagi membiasakan diselesaikan secara adat saya pikir itu
sudah tidak jamannya lagi. Mungkin itu pak yahya yang bisa saya tambahkan terima kasih. Sebelum saya
sampaikan ke pak yahya terkait dengan siklus uji cobanya SIMRS terkait dengan uji cobanya mohon
temen” bisa mengikuti karena kemarin sebenernya saya rencanakan cut off tgl 23 Cuma ada masukkan
dari temen" pembiayaan dan temen” lain kalau ditanggal 23 itu terlalu beresiko saya juga melihat dari
temen” pembiayaan kalau tgl 23 data basenya ditarik maka akan ada kemungkinan data yang miss
dipindah dari data base ke data base yang lain kemungkinan baru kita cut off tgl 5 atau sebelumnya ini
untuk meminimalkan loss data juga untuk mematankan temen” selama proses ditangani oleh bu Tanti
dan temen”. Terkait dengan SIMRSnya kalau memang ada fitur yang perlu ditambahkan monggo tapi
kita bicara nanti, saat ini biarkan SIMRSnya berjalan dulu nanti kalau ada menu upgrade ya ok kita
upgrade tidak masalah tapi itu bertahap dulu biar ini jalan dulu yang SIMRS selanjutnya masukkan dari
temen” akan kita tampung nanti kita bahas untuk kita masukkan ke menu upgrade dan menu
upgradenya pun terus terang saya berfikir mana yang sekala prioritasnya dulu kalau memang urgent itu
mungkin upgradenya akan kita taruh di depan urgent dan dia berimbas pada banyak tempat maka itu
insyaallah upgradenya kita akan taruh didepan yang jelas ini sangat mungkin selalu kita upgrade kita
ciptakan seperti itu jadi sebuah system memang dituntut untuk flexsible sebuah system tidak boleh kaku
system informasi tidak boleh kaku dia harus flexsible dan bisa menggikuti tuntutan dari usernya.
Mungkin dari saya itu terima kasih wassalammuallaikum wr.wb.

Pak Jiman : Terima kasih Pak Yahya dan Pak Awang telah memberikan arahan” masukkan yang bisa
menjadi apa namanya pegangan kita untuk kedepannya jadi sebelum kita mulai masukkan informasi dari
masing” unit pertama tadi Alhamdulillah pencapaikan kita dari semua lini baik maupun dari rawat jalan,
rawat inap, IDG terjadi peningkatan dan kita dari sisi manegemen sangat berterima kasih sekali atas
kerja keras kita semua lini semua pihak aktifitas rumah sakit SLG yang bisa mencapai capaian pada titik
yang ini karena kita melihat saya hampir melihat dari hasil grafik tadi capaian kita rata” sudah setiap hari
sudah diatas 60% kemudian kunjungan rawat jalan kita saya juga beberapa hari kemarin memantau
lebih dari 200 tiap harinya terus disisi lain dengan meningkatnya kunjungan ditempat kita itu juga sangat
beresiko terjadinya masalah perlu saya ingatkan dari sesi pendaftaran, pendaftaran kita itu di mulai jam
7.15 sampai jam 12.00. saya kemarin dapat laporan ada miss dari sesi pendaftaran jadi kalau pasien atau
masyarakat itu sudah ada dirumah sakit kita sampai jam 12.00 itu harus dilayani, jangan nanti di sesi
pendaftaran karena lebih dari jam 12 masih banyak yang antri mereka disuruh pulang karena kesannya
pendaftaran kita jam 12.00 nanti jadi selama nanti diwakili sama mas Fatih. Selama pasien itu sudah ada
ditempat kita terus screening dari lobi jam 12 itu harus dilayani jadi jangan nanti kesannya sudah
didalam ternyata dipendaftaran lebih dari jam 12.00 terus mereka disuruh pulang tidak boleh, kemudian
pelayanannya dipoli” itu harus diselesaikan sampai terakhir pasien jadi tidak ada alasan kita
memulangkan atau kita menolak pasien kalau dia sudah ada dilingkungan kita. Kemudian dari beberapa
ulasan saya update pagi ini Alhamdulillah rata” bagus dan disini juga dicermikan dari masyarakat itu
sampai menyampaikan nama” anggota kita yang mereka berkesan dan menggucapkan terima kasih
selain terhadap institusi ada juga rekan” yang disebut namanya itu sangat apresiatif sekali dan berterima
kasih dan mudah”an nanti akan diiringi temen” yang lainnya. Kemudian dengan sehubungan SIMRS tadi
yang Pak Awang bilang itu kita jadi nanti sambil berjalan sambil evaluasi kemudian dengan adanya
SIMRS kita yang baru juga kita menata kesiapan kita melangkah ke e-rekam medis itu nanti pihak” yang
terkait bisa mempersiapkan diri juga, kemudian yang tidak lupa dari hasil SA lanjutan kemarin mohon
dari masing” POKJA yang merasa masih ada kekurangan segera dilengkapi dan nanti kalau sudah lengkap
bisa segera kita mengupload dokumen tersebut ke SISMADAG kemudian perlu saya ingatkan juga salah
satu kegiatan yang disorot oleh surveyer itu adalah pada POKJA PMKP. Dalam PMPK disini ada namanya
profil indicator mutu tersebar keseluruh unit saya tugaskan lagi nanti masing” unit harus hafal profil
indicator diunit masing”. Saya beberapa kali keliling masih belum ada nampak profil itu diunit, itu nanti
kita berharap kalau bisa masing” unit atau dari POKJA PMKP nanti segera itu membrake down dikantor
mutu unit diunit masing” sehingga temen” yang diunit nanti harus hafal dan tahu apa indicator mereka
masing” unit dan harus hafal karena itu salah satu yang akan di respon oleh surveyer, kemudian
kedepannya rencana karena dengan meningkatnya pasien ada penambahan pasien asisten rencana kita
akan mengambil dari Bu Fifah dari satu tenaga nanti mungkin akan disahkan diawal bulan, kemudian
dari hasil evaluasi morning report kita yang kemarin nanti kita minta evaluasi dari PRRS mengenai
pengolahan limbah apapun salah satunya kemarin mengenai limbah pembalut kemudian botol infus
kemudian juga pengolahan benda tajamnya seperti apa untuk menghindari K3RS kehilangan kerja
mungkin itu yang bisa sama yang satu lagi ini yang PR kita selama ini masih belum tercukupi adalah
brejing system dengan BPJS tapi insyallah ini sudah bisa dicapai dan nanti rapot kita pada evaluasi BPJS
berikutnya bisa mencapai target karena kita brejing ini sampai evaluasi kemarin masih merah. Untuk
pertama mungkin saya ke Bu Fifah dulu mungkin ada hal yang berhubungan dengan system
kepegawaian informasi yang perlu disampaikan. Sehubungan dengan yang kemarin ada hal” pengen
disampaikan.

Bu Fifah : Assalamualaikum wr.wb. Ini saya mau menyampaikan mungkin terkait pendataan yang sudah
saya share digrup, kalau digrupnya PNS tidak saya share ini kan untuk tenaga kontrak temen” yang
kemarin hasil pendataan BKD yang awalnya BKD itu menyampaikan bahwa semua SK yang penting
dirumah sakit maupun dipuskesmas milik pemerintah itu dimasukkan saja jadi saya ngeshare ke temen”
awalnya itu kan ada dari daerah lain juga masuk terus ternyata pada waktu verivikasi temen” yang dari
luar daerah ternyata tidak bisa masuk, mungkin pas waktu verivikasi itu sama BKD itu ada SK” yang
dimasukkan ke linknya masing” ada tahun 2021 dan 2022 dimasukkan kelinknya masing” ternyata
setelah pas waktu kami buka kemarin memang ada peringatan bahwa SK yang bisa masuk itu di tempat
kerja yang terakhir berarti yang dari SK dari daerah lain tidak bisa masuk, untuk itu temen” yang ada
penambahan masa kerja misalkan kerja RSUD SLG pertengahan kan kemarin ada pengangkatan bulan
juli dan agustus 2021 untuk tenaga yang relawan dan tenaga kontrak yang besar”an kemarin terakhir
diagustus 2021 itu ternyata temen” tidak bisa masuk jadi dari 291 yang kita usulkan yang PNS itu ada 11
orang. Alasannya memang beragam ada yang berasal dari satu orang lain karena masuknya di RSUD SLG
itu baru pertengahan jadi belum ada 1 tahun di SLG ditahun 2021 dan ada juga yang pengajiannya bukan
dari APBD dan ada yang berasal dari puskesmas itu yang selamat 1 karena memang anggarannya BOK
bagian dari APBD dan juga dia masih dipuskemas wilayah kabupaten Kediri yang satu itu bisa selamat
jadi bisa masuk waktu dimasukkan ke linknya pendaftaran bisa masuk saya lupa namanya siapa kemarin
itu, untuk itu kemarin memang disampaikan juga yang anggarannya dari selain APBD misalkan dari
BLUD itu nanti ada pendataan tersendiri di tahun depan tapi belum tahu kapan pendataannya, terus
terkait penambahan pasien assisten tadi ini saya sudah matur ke Pak Dir bersama dengan Pak Andri dan
Pak Fida ini langkahnya kami kemarin kami mengambil 3 tenaga yang ada dari awalnya dari admin
keperawatan yang 3 kami serahkan ke rekam medis kemarin akhirnya kami tarik 1 kami calling di
resepsionis yang ada tenaga 1 resepsionis mengajukan untuk pasien assisten yaitu mbak Gusti kami
masukkan ke pasien assisten, terus untuk HUMAS mbak Yunita kemarin kan keberatan karena ternyata
HUMAS itu mbak Yunita full di PIPPnya sudah 24 jam full saya kira cuma hanya pengaduan” saja
diawalnya makanya melekat di HUMAS dan pada waktu itu HUMAS ada 2 orang sekarang HUMASnya
ada 1 orang dan mbak Yunta merangkap HUMAS dan PIPP akhirnya untuk itu mbak Yunita biar full di
PIPPnya untuk HUMASnya nanti dibantu oleh mas Ari yang bagian pasien assisten jadi kalau HUMAS nya
itu longgar kan HUMAS selama ini bisa dibantu juga ada pak Fida juga kebanyakkan itu tugas”nya itu
dihandle PROMKES kalau yang keluar terus untuk survey” nanti bisa dikerjakan oleh mas Ari setelah
pasien assistennya selesai bisa mengerjakan survey”. Demikian yang saya sampaikan wassalamualaikum
wr.wb.

Pak Jiman : Terima kasih bu Fifah informasinya kemudian yang ke 2 IGD sebagai pintu masuk utama yang
mana disini kita pengen juga karena ada sedikit keluhan atau apa mengenai mekanisme kalau pasien
mau masuk atau dirujuk ke tempat kita apakah ada mekanisme yang diterapkan di IGD yang menjadi
agak keluhan yang di FASKES 1 mungkin bisa dibilang karena disuruh ngisi data lewat apa itulah atau itu
memang saklek apa itu perlu by telfon saja pada saat kontak itu di catatkan didalam foom yang ada di
IGD jadi ada keluhan bahwa sebelum merujuk itu FASKES disuruh mengisi foom kayak google foom atau
seperti apa monggo dari IGD

IGD : Assalamualaikum wr. Wb. Untuk rujukkan ke IGD pre hospital kita kan biasanya kalau ada rujukan
lewat telfon atau lewat w.a tapi biasanya lewat w.a dulu sehingga kita mempermudah untuk
menfowardnya ke DPJP seperti itu, untuk belakangan ini kan memang ruangannya sering kali penuh
memang dari DPJP menanyakan ketersedian ruang sama kondisi klinis pasien yang terakhir gimana
TTPnya seperti itu biasanya ada yang di DPJP semisal yang kalau ruangannya penuh misal ICU penuh gitu
cari rumah sakit lain saja seperti itu atau mungkin ada yang ruangannya penuh coba tanyakan ke MPP
seperti itu kalau ini penuh gimana kayak gitu. Kalau dari yaitu kalau setelah ada hasilnya baru bisa DPJP
menentukan ini diterima atau tidaknya, kemudian kalau terkait mengisi foom biasanya kalau IGD sedang
krodit bathya sedang penuh biasanya dari dokter jaga meminta KIA ada yang mina KI saja ada yang
minta surat pernyataan untuk bersedia menunggu di IGD sampai dapat ruangan kalau dari dokter jaga
IGD seperti itu. Mohon masukkan saran

Pak Yahya : Kalau seumpama pasiennya panas biasa terus dari dewasa kemudian dari FASKES puskesmas
atau dari klinik itu merujuk terus telfon ke IGD. Di IGD itu dan kondisinya kosong tidak terlalu ramai itu
FASKES yang perujuk itu harus ngirim w.a swap atau boleh langsung via telfon saja tidak? Tetep w.a
swap diforward ke DPJP. Seumpama kan kita seperti itu ibaratnya kan dari perujuk itu kalau harus ngisi
swapnya dulu itu jadi keberatan banyak yang mengeluh, ngeluhnya gini “Kalau rujuk ke SLG harus ngisi
swap dulu males lah kirim rumah sakit lain saja dulu”, karena rumah sakit lain itu cukup telfon saja
ibaratnya jalurnya lebih simple, bisa tidak nanti di IGD kita dibuat lebih simple dan nanti untuk konsul ke
DPJPnya dihandle temen” yang di IGD kita lihat kondisnya langsung lapor ke DPJPnya tidah harus
diforward kan dokter yang punya kewenangan untuk menangani kan sudah ada ederan dari Pak Dir
untuk bisa menangani dulu memberikan terapi dan seterusnya.

Pak JIman : Itu tadi ada beberapa gambaran kalau dirumah sakit sekitar tidak menggunakan model
seperti kita, kemudian kita menerapkan hal” yang seperti itu dianggap istilahnya agak ribet di FASKES 1,
apakah metode lain tidak bisa kita terapkan supaya, karena seperti ini endingnya kalau saya baca tadi
bahwa para temen” dokter di IGD kita sebelum menerima pasien, sebelum pasien itu dikirim kesini dia
harus dapat kepastian dari DPJP bahwa pasien ini boleh dikirim kesini apa tidak kan seperti itu. Padahal
dari kebijakan yang dibilang Dr. Yahya tadi dokter IGD diberikan kewenangan punya kompetensi untuk
menimbang hal tersebut tanpa mungkin cukup dari by phone saja tanpa menuliskan swap itu sehingga
keputusan awal itu tetap ada pada kendalinya dokter IGD sehingga setelah pasien datang kesini temen”
di IGD lah yang mengkoordinasi atau mengkonsultasikan ke DPJP sehingga kesannya pasien itu FASKES 1
itu tidak ribet sudah menulis swap menunggu hasil jawaban seolah” apakah swap saja dia langsung bisa
ngirim atau menunggu jawaban dikonsulkan, itukan ada jeda waktu yang lama itu yang mungkin harus
dipecahkan karena kesannya seperti itu tempat kita agak ribet agak lama prosesnya itu mungkin selain
Dr. Angga bisa dibantu Dr. Fery atau Dr. Angga untuk menjelaskan hal ini untuk model mekanisme
pasien rujukan yang mau dikirim ketempat kita untuk menepis istilahnya anggapan” yang seperti itu.

Dr. Angga / Dr. Fery : Ini mungkin saya hanya memberikan gambaran plus minusnya Pak Jiman kalau kita
menerapkan sitem prarujukan dengan memakai laporan swap dan tidak memakai swap, jadi memang
pada saat yang dulu itu kita masih memakai swap dalam artian memang posisi kita belum terlalu dikenal
ketika kita merujuk ketempat lain juga. Kemudian yang berikutnya DPJP pun ketika menerima rujukan
atau konsulan rujukan dari kita persisnya pada waktu itu juga menerapkan hal yang sama sehingga
temen” IGD ini memiliki sebuah kendala yaitu apabila kita tidak melaporkan dengan lengkap dan sudah
dikirim di IGD ternyata tidak bisa dirawat disini pasien itu akhirnya harus kita rujuk juga ke tempat yang
lain yang mana ketika kita melakukan persetujuan ketempat yang lain itu ternyata juga memiliki kendala
juga maksud saya seperti itu apabila kita tidak menerapkan sistem swap atau pra laporan ke DPJP dan
itu kebetulan kemarin untuk kejadian seperti itu cukup membuat IGD kita banyak sekali transitan pasien
yang ternyata tidak bisa kita rawat di SLG itu kendalanya yang pertama itu, kemudian yang ke 2 adalah
kita juga mungkin masih ada kendala ketika kita merujuk pasien yang kita rawat sendiri maupun yang
tidak bisa kita tanggani rujukan dari FASKES 1 ke rumah sakit yang lebih tinggi kecuali pare, insyallah
kalau pare kita lebih mudah untuk merujuk kesana tapi kalau keluar kabupaten kediri terutama yang
rumah sakit yang tipe B itu mereka juga membutuhkan laporan” persis yang kita mintakan ke SKTP di
wilayah kabupaten kediri ini. Monggo ini saya hanya memberikan gambaran saja untuk apakan memang
apa kita perlu membuat suatu inovasi untuk supaya rujukan lebih tidak ribet tetapi juga bisa dipasikan
bahwa ini memang bisa dihandle di SLG sehingga ketika kesini itu dari kondisi pasien DPJP fasilitas itu
memang sudah ada disini, mungkin itu masukkan dari saya.

Pak Yahya : Sedikit tambahan saja untuk temen” IDG mungkin nanti saran saya nanti temen” IGD, ketika
telfon itu tanya kondisi pasiennya kan bisa membuat gambaran awal,scraning awal, pasiennya sadar,
bagus, tunisnya bagus keluhannya misalnya panas, muntah gitu saja tapi kondisinya bagus itu tidak usah
suruh buat lengkap swap tapi kalau pasiennya merujuk pasien tidak sadar di GJS satu” itu beda mungkin
tidak dipukul rata mungkin untuk pasien” yang kondisinya stabil perujuk itu tidak usah dibuat prosedur
yang panjang nanti bisa dikoordinasikan, nanti yang mau ngerujuk kesini tambah sedikit nanti “ ngerujuk
ke Gambiran saja atau merujuk ke Siti Kotijah saja sana enak tinggal telfon tinggal langsung dikirim.

Pak Jiman : Terima kasih pak Yahya usulnya nanti mungkin bisa di apa namanya,

Kalau semisal yang minta swapnya DPJP gimana Pak Jiman? Jawaban : Kalau ada yang masuk disini kita
harus tahu yang menerima swapnya ini siapa dari internal atau dari Jantung kalau swap tidak jelas nanti
masuk sini DPJP yang menerima siapa juga tidak tahu.

Pak Jiman : Kemarin memang saya juga sempet dapat pertanyaan dok dari MPP terutama kalau khusus
kalau ada rujukan untuk kasus” intensif kemarin temen” saya arahkan bahwa kita harus lihat dulu sarvas
kita tersedia apa tidak kalau tidak kalau sudah penuh punya kita kembalikan itu ke DPJP, DPJP mau
menerima apa tidak kalau dia mau menerima mau dirawat dimana kita tinggal dari sisi keperawatan ini
kan jalankan saja jadi penolakan itu bukan dari istilahnya keperawatan jadi berdasarkan kpmpetensi
keilmuan dari DPJP dapat dihubungkan dengan sarvas kita yang tersedia. Untuk yang kasus” non intensif
istilahnya itu tadi mungkin kalau ada peluang atau metode lain yang lebih dianggap bisa memudahkan
temen” di FASKES 1 kenapa tidak tapi itu tadi kita kembalikan ke mekanismenya para klinisi seperti apa
kalau memang itu bisa lebih dipermudah bisa dipangkas monggo dan mungkin ini bisa dikomunikasikan
dari sisi pelayanan medis ke komite medik untuk menyikapi ini karena ada masukkan seperti itu, ini
terlepas dari istilahnya analisa kita memang ada betulnya juga tapi dari sisi FASKES 1 menilai sekitarnya
kok tidak begitu sekarang jadi persaingan akan nanti disitu nilai plus minusnya. Terima kasih ini nanti
bisa jadi bahan untuk didiskusikan kedepannya. Mungkin dari sisi keperawatan mas Kris ada tambahan
masukkan dari IGD, bukan perihal hal ini dibahas yang lainnya mungkin sekitar pelayanan di IGD.

Mas Kris : Assalamualaikum wr. Wb. Mohon izin menyampaikan terkait mungkin 1 saja untuk pelayanan
di IGD yaitu terkait yang kami sampaikan kemarin pasien yang dirujuk dari RSUD SLG menuju ke rumah
sakit lain terutama pasien BPJS laporan dari kami pertanggal 19 kemarin sampai tgl 25 itu sudah ada 6
pasien BPJS yang dilakukan pemeriksaan secara lengkap di IGD dengan tindakan yang cukup kompleks
sehingga membuat tagihan pada pasien tersebut cukup besar, paling ringan kemarin dari 6 itu 1 ,7 juta
kemudian ada 2,4 juta dan 3,6 juta ternyata setelah kami konsultasi dengan penjaminan pasien tersebut
masuknya adalah klaim rawat jalan, yang jadi pertanyaan kami juga mohon petunjuk apakah pasien
seperti itu tetep tidak ada kebijakan terkait prosedur pelaksanaannya kalau memang dari managemen
sudah memutuskan atau nyuwon sewu membiarkan hal tersebut tetap terjadi artinya mau tidak mau
terjadi kerugian secara materil yang didapat atau disumberkan dari pelayanan di IGD jadi mohon ketika
memang itu memang dibiarkan seperti itu ngeh kami di IGD tidak bisa berbuat banyak artinya ya kami
akan tetep menjalankan praktek” seperti itu penangganan pada pasien seperi itu sesuai dengan atfis
DPJP dan mohom untuk tidak menyalahkan kami yang di IGD ketika terjadi gap yang cukup besar terkait
klaim dan pendapatan dari rumah sakit, mungkin itu yang bisa kami sampaikan untuk di IGD seperti
halnya kemarin ada pasien yang kami sulit mencari tempat rujukan dan kebetulan ada atfis sebenarnya
untuk ICU dan kami pindahkan ke ICU untuk menunggu proses pencarian rumah sakit rujukan,
sebenarnya itu menjadi salah satu jalan keluar atau alternatif yang harusnya bisa segera diputuskan
untuk mengurangi devisit dari penggeluaran biaya perawatan tapi kami dari IGD tetep menjalankan saja
sesuai dengan perintah dari managemen dan juga atfis DPJP apakah mau mengambil keputusan tersebut
atau tetap seperti yang sekarang ini jadi kalau misalkan nanti ada keputusan mohon secara regulasi
tertulis kami diinfokan sehingga kami di IGD juga bisa mengambil keputusan secara bijak sesuai dengan
regulasi yang ada itu. Kemudian untuk yang berikutnya adalah terkait coment center hanya 1 problem
saja yang sudah kami sampaikan beberapa minggu yang lalu terkait kebijakan pembiayaan penjemputan
ambulance ini kami angkat kembali kenapa karena kemarin 2 hari yang lalu ada kasus penjemputan
pasien BPJS PBI dan ternyata dari kasir belum paham bahwa untuk kebijakan yang memang belum
tertulis nyuwon sewu untuk pasien PBI tidak akan dikenakan pembiayaan ambulance tapi kemarin
sempat cukup ricuh tapi tidak terlalu besar juga karena dari kasir menarik biaya ambulance
penjemputan dari Tarokan kemarin kalau tidak salah kepada pasien padahal pasien BPJS PBI otomatis
dari pihak keluarganya keberatan dan memang sempat ada protes ke IGD, artinya kalau sampai sekarang
regulasi itu tidak segera di putuskan secara tertulis dan semua bagian atau lini yang terlibat tidak
mengetahui saya rasa masalah ini akan terus terulang kembali, jadi kami mohon untuk segera
diputuskan karena kami juga bimbang terkait itu pasien ini apakah dijemput atau tidak pembiayaannya
kami KIE atau tidak, kalau selama ini yang kami jalankan pasien umum atau BPJS non PBI kami selalu KIE
ketika telfon coment center terkait perkiraan biaya kalau setuju baru kami jemput kalau tidak, tidak
kami jemput itu untuk kasus” yang kategori prioritas 2 tapi kalau untuk prioritas 1 kami tidak pernah KIE
biaya kami langsung jemput terlebih dahulu tapi kami rasa itu akan terus berulang muncul masalah juga
jika tidak segera ada regulasi yang tegas dari managemen, mungkin itu saja bapak terima kasih
wassalammuallaikum wr. Wb.

Pak Jiman : Terima kasih mas Kris jadi kasus” yang seperti tadi itu misalnya perlu rujukan itu juga dulu
pada saat morning report sempet kita bahas juga Pak Yahya, Pak Awang bahwa temen” diruangan itu
juga waktu itu saya komplain pasien indikasi dirujuk kok dimasukkan diruangan tapi pada saat itu kita
dari keperawatan menegaskan intinya ruangan rawat inap unit rawat inap itu kalau mendapat surat
perintah masuk dari dokter kita tidak usah memperdepatkan entah dia baru masuk 15 menit setengah
jam disuruh rujuk ya sudah kita rujuk intinya bahwa instruksi untuk memerintah kan masuk itu adalah
keluar dari dokter kita menerima saja dan kita layani kita rawat sesuai dengan prosedur standart yang
berlaku, oleh karena itu seperti yang mas Kris bilang tadi kalau misal ada indikasi pasien itu dirujuk
kemudian proses mencari tempat rujukan sulit sehingga membutuhkan waktu molor supaya tidak
terklaim rawat jalan karena biaya sudah keluar banyak itu dimasukkan ke ruangan seperti apa itu salah
satu solusi tapi kita dari sisi keperawatan kan tidak bisa memutuskan itu para dokter IGD atau DPJP yang
berhak karena kemarin sempat kejadian juga yang kasus kemarin yang dibilang mas Kris dikira itu
prosenya dimasukkan di ICU titipan dari IGD yang memproses tetep IGD yang menjadi salah persepsi lagi
jadi memang itu seharusnya betul” ditegaskan kalau memang kita tujuannya untuk mengatasi devisit
anggaran dari operasional pasien itu bisa dirawat inap ya memang harus ditegaskan kalau memang tidak
ya itu tadi orang IGD tidak perlu takut ya misalnya harus disalahkan bengkak terus ya memang faktanya
seperti itu jadi memang harus ketegasan” untuk yang MAS nanti mungkin itu bisa digodok sama Pak
Awang nanti bagaimana regulasinya untuk masalah pembiayaan MAS karena kita memang sudah
menggelontorkan program MAS tapi masalah untuk operasional masih belum terakomodir sampai
sekarang. Terima kasih mungkin ada tambahan dari Pak Yahya atau Pak Awang .

Pak Yahya : Untuk kasus yang dirujuk itu kasus apa mas? Rata” cidera kaki, cedera kepala sama CKD
disitu masih banyak yang CSP kemarin itu habis 2,4, pembekakkan rata” itu memang pemeriksaan habis
dari DPJP minta pemeriksaan lengkap. Masalah itu nanti kita koodinasikan lagi nanti dengan DPJPnya
atau dengan KESMIK biar nanti meminimalisir biaya yang di IGD.

Pak Jiman : Demikian mungkin dari IGD cukup hal” yang memang jadi PR yang harus dibahas akan
dipikirkan kemudian berlanjut ke mas Fatih ada masukkan dari ini kemarin masih eror lagi sistem

Mas Fatih : Kemarin baru selesai setengah 12 siang kemarin pak. Menanggapi yang terkait pendaftaran
pasien tadi ngeh pak, kalau dari temen” pendaftaran selama ini tetep menerima pasien kecuali dari
dokternya ada yang menolak pak seperti itu, dari poli kadang kalau sudah siang gitu kita koodinasikan
dulu dengan polinya ada beberapa dokter yang menolak pasien ketika sudah mendekati siang seperti
itu, entah mungkin dibelakang dipolinya sendiri pasiennya sudah numpuk atau seperti apa, karena
pernah juga pendaftaran memasukkan pasien ternyata dokternya menolak akhirnya pasien tetep pulang
dan datang lagi dikeesokkan harinya seperti itu pak kendalanya

Pak Jiman : Tapi pertama yang perlu ditekankan bahwa pendaftaran kita jam 07.15 sampak jam 12.00,
pasien kalau sudah jam 12.00 ditempat kita wajib kita layani walaupun belum terproses dipendaftaran
tapi dia sudah ngambil no antri, masalah tadi didalam tidak mau melayani sudah diluar kewenanggannya
pendaftaran, pendaftaran wajib itu ya, tidak boleh menyuruh pasien pulang kalau sudah kedalam nanti
urusannya Dr. Fery itu sama Bu Angga mungkin itu saja. Intinya dari sesi pendaftaran jangan
memulangkan pasien kalau pasien itu sudah ngambil no antri, kalau sudah jam 12.00 lewat ada orang
datang cegat dilobby pendaftaran itu boleh tapi kalau pasien yang sudah ngambil no antri tapi nunggu
diproses pendaftaran sampai jam setengah 1 jam 1 bukan salah pasien itu, bukan salah masyarakat itu
saja tetep kita layani, yang eror kemarin itu kejadian yang dulu” juga?

Mas Fatih : Sebenernya sudah lama stabil cuma memang kemarin untuk printer preser sempat diubah
settingannya untuk keperluan simulasi SIMRS baru yang hari sabtu itu, Ketika kita masih SIMRS yang
lama juga itu kemarin waktu dikembalikan SIMRS lama itu troubel jadi tidak bisa dibenerin Mas Rifan
yang benerin itu harus selesai jam setengah 12 baru bisa keluar presernya itu, jadi itu kemarin yang
menghambat pengiriman berkas seperti itu terus juga mungkin saya minta koordinasi sama temen”
ruangan jika berkas” rekam medis yang masih dirungan tolong diinfokan, biasanya kan ada pasien yang
hari ini pulang besok sudah kontrol seperti itu, itu yang bikin kami untuk penyedian berkas lama juga pak

Pak JIman : Itu yang pas eror kemarin antisipasinya apa? Solusinya apa? Manual?

Mas Faris : Manual Pak kita cetak

Pak Jiman : Tetap jalan tapi manual tapi responnya agak melambat gitu ya. Terima kasih itu tadi ya Mas
Fatis disosialisasikan ke temen” penegasan yang itu, Kalau dia sudah dapat jam 12 pas sempet mencet
no antri sampek didalam harus dilayani tapi kalau jam 12 lewat baru datang belum mencet antri itu bisa
karena sudah regulasi kita tercantum disitu, masalah dia dapat pelayanan apa didalam itu bukan
kewenangan pendaftaran. Terima kasih. Lanjut ke ujung sana Pak Kun, ini kita mengevaluasi hasil tindak
lanjut dari morning report kemarin mengenai penggelolaan limbah.

Pak Kun : Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, Assallammuallaikum wr. Wb. Dari IPL untuk
kemarin yang dibahas pada minggu yang lalu tentang pemilahan itu masih ada beberapa yang tetep
belum disiplin untuk LIMPUS jadi masih tercampur dengan limbah medis D3 jadi ada beberapa yang saya
share tidak menyebutkan ruangan tapi memang yang tentunya yang masih sering melakukan tindakan,
nyuwun sewu dari IBS, jadi ada beberapa botol infus itu yang sebenernya kan sudah disediakan untuk
TPSnya yang botol infus itu sudah dipilah disana jadi selama ini mungkin karena temen” mungkin
konsennya itu jadi satu terutama juga yang ada yang botol infus yang bukan dari plastik itu pak, itu kan
tidak boleh masuk kalau itu masuknya ke limbah D3 itu, terus untuk cairan infus yang masih masuk ada
beberapa tapi sudah mulai berkurang, terus untuk tadi yang dibahas Pak Awang tentang secara adat dan
legalitas tadi memang ada beberapa yang harus ada legalitas untuk pengolahan limbah padat terutama
yang non medis jadi kami di IPL itu kalau dari legalitas semua bentuk limbah baik itu medis maupun non
medis itu kami ikut bertanggung jawab didalamnya jadi meskipun itu bentuknya apa mungkin kemarin
sudah disampaikan ke Pak Jiman juga baik itu bentuknya yang non medis seperti kardus atau plastik”
yang lain itu seharusnya ada regulasi untuk mengatur itu jadi selama ini saya juga belum paham
regulasinya gimana jadi teknisnya untuk yang limbah” seperti itu bagaimana memang SPO dari kami
belum ada untuk pengolahan limbah yang non medis itu, mungkin itu Pak Jiman, terima kasih
wassalammuallaikum wr. Wb.

Pak JIman : Oleh karena itu Pak Pur nanti karena mengenai pengelolaan limbah itu ada dizonanya IPL
coba nanti dicari saja regulasi karena khawatir saya kedepannya nanti kalau ada temuan” mengenai
pengelolaan limbah yang bilang jenengan medis dan non medis nanti kan kita juga terutama pada sisi
jenegan karena itu ada didalam domainnya IPL kan mengenai pengelolaan limbah mungkin kalau
kesulitan masalah regulasi kan konsultasi nanti ke Pak Awang masalah pengelolaan regulasi itu tapi dari
sisi IPL sendiri jelasnya kan dia harus punya itu literatur atau reverensi seperti apa pengelolaan limbah
dirumah sakit baik medis maupun non medis, coba nanti karena itu sangat penting sekali makanya
perizinan itu yang paling ditekankan pertama mengenai limbah khawatir saya kedepannya regulasi itu
yang mereka cari ternyata kita belum ada mencamtumkan hal” yang seperti itu, itu saja Pak Kun terima
kasih, berarti untuk evaluasi dari temen” masih ada tapi sudah mulai berkurang itu terus saja dipresure
temen” diingatkan terus jadi nanti kalau misalkan jenengan sungkan nyebut nama ya bisa dishare kesaya
nanti biar saya yang tindak lanjutnya itu saja. Yang selanjutnya OK bisa paling ditarik kebelakang.

OK : Baik terima kasih atas waktunya untuk pelayanan di Instalasi OK Sentral kami melaporkan mulai
selasa sampek senin kemarin total tindakan sudah mendekati seperti yang dilaporkan Mas Fatih tadi ada
93 pasien, 93 ini elektifnya 63 sitonya 30 pasien dengan total tindakan kalau kita tarik pertanggal 1 kita
sudah 317 pasien jadi trend di 3 bulan terakhir memang kita sudah ada diatas 300 kemudian untuk hari
ini rencana tindakan operasi ada yang terdaftar yang elektif ada 11 kemudian tadi pagi ada tambahan
untuk SITO ada 2 pasien dari OBGYN, sementara itu yang kami laporkan untuk lain” SARFAS dan
penunjang lainnya aman insyallah kemudian menanggapi tadi informasi dari IPL RS matur suwon atas
masukkannya dan informasinya memang kemarin pada saat temen” IPL melakukan pendataan di IBS
saya pesenin memang ya laporkan apa adanya kalau perlu dipotret nanti sebagai bentuk tindak lanjut
dari kami untuk evaluasi ditempat kami karena memang karena situasinya banyak orang disitu ya
oknumnya pasti banyak orang kalau kita mau perbaikkan nanti sama” insyallah kita kontrol, ngeh matur
suwon.

Pak Jiman : Terima kasih Faris oleh karena itu kita kan ada apa namanya wacana kegiatan morning
report ini sebetulnya kita mencari pangkal” atau potensi” adanya permasalahan yang kita bisa sedini
mungkin secepat mungkin mencari solusi jadi kan bukan wadah untuk mencari salah”an menyalahkan
tidak seperti apa namanya misi kita Out Bond kita itu adalah saya, saya adalah kita semua kan berperan
disitu, semua punya kontribusi jadi ya kita sama” saling mendukung, berkerja sama ya untuk mencapai
tujuan yang kita harapkan. Terima kasih, yang sebelahnya ruang mana

Pak Yahya : Sedikit menambahkan diluar konteks itu ya, besok itu kita mau ada acara talk show jantung
itu mengundang masyarakat, seumpama besok undangan ternyata masyarakatnya yang hadir sedikit
nanti kita minta tolong Pak Kun yang mungkin dibelakang nanti yang tidak ada pelayanan temen” yang
tak aman atau tak mana untuk mengikuti kegiatan talk show itu ya, karena disiarkan kalau pas difoto
dokumentasi yang hadir cuma 10 kan kurang baik ya untuk sesi dokumentasi ya nanti besok dikabari
nanti dari temen” menggabari ya. Insyallah besok acara talk shownya

Pak Jiman : Yang selanjutnya monggo

Rehap Medik : Untuk pasien terhitung dari tgl 1 september sampai hari ini rawat jalan ada 23 pasien
untuk rawat inap ada 24, untuk kendalanya yang sampai sekarang mungkin paling terasa itu nunggu
rekam medik pak biasanya pasien JKD dokumen rekam medik, kalau pasien JKD kan harus dari poli
perujuk misal ada pasien anak” yang memang paling banyak pasien anak” biasanya harus lewat poli anak
dulu baru ke rehab walaupun tidak ada tindakan dipoli anak ajdi biasanya status itu nyantol dipoli anak
akhinya menunggu pelayanan rehab lumayan lama, untuk menanggulangi itu dari temen” kemarin
berinisiatif membuat kartu terapi, jadi kartu terpai itu berisi rekaman terapinya pasien mulai dari awal
kunjungan, itu nanti harapannya ketika rekam mediknya belum datang tapi pasien sudah membawa
kartu terapi itu pasien langsung bisa dapat tindakan sambil menunggu dokumen rekam medisnya
datang. Saya rasa cukup segitu terima kasih.

Pak Jiman : Terima kasih itu jadi memang yang itu ada apa namanya untuk solusi dari sesi rehap medik
selama istilahnya tidak menyalahi aturan tapi tetap nanti didokumen rekam medis itu dicatat kan juga
seperti itu. Terima kasih, yang selanjutnya ke NICU PICU.

NICU PICU : Terima kasih waktunya Assalammuallaikum wr. Wb. Melaporkan kondisi terkini dari ruang
NICU PICU Pak Jiman, pasiennya jumlahnya ada 3 bortnya 60% untuk loss sampai hari ini tidak ada
masalah untuk SARPRAS dan lain” alhamdulillah berjalan dengan lancar tidak ada masalah yang
siknifikan jadi begitu saja yang bisa kami laporkan. Terima kasih wassalammuallaikum wr. Wb

Pak Jiman : Terima kasih Pak wid. Kemarin juga ada yang seperti ini mungkin ini kita bisa floorkan juga
dimorning report jadi unit intensif kita kan ini ada 3 Pak Awang, Pak Yahya ini NICU PICU, ICU dan ICPCU
dimana pada satu kondisi tertentu ada salah satu misalnya yang sudah full kemudian tapi ada yang
membutuhkan kita bisa apa namanya menitipkan atau menempatkan di unit intensif yang lainnya
selama DPJP memang menghendaki demikian kemudian penanggung jawab diintensif yang lainnya itu
juga mengetahui tapi cuma kadang karena itu tidak dicantumkan didalam regulasi didalam
perjalanannya itu ada apanya mungkin pertanyaan” yang dimana temen” terutama perawat ini agak
bingung, ini nanti keputusan pasien ini dirawat disini ini atas persetujuan atau kewenangannya siapa dan
temen” ini harus berbuat apa seperti itu. Jadi contoh misalnya yang diminggu kemarin NICU PICU itu kan
sampai over load dia sampai menitipkan pasien”nya itu ke ICU ada yang ke HCU juga, dalam
perjalanannya ada yang mungkin sependapat ada yang tidak sependapat itu yang mungkin perlu
diluruskan sehingga kedepannya itu mungkin koordinasinya itu kalau bisa memang itu kebutuhan
pelayanan kita, kita bisa menempatkan pasien disitu tanpa diribetkan dengan pertanyaan atau
permasalahan istilahnya itu tidak terlalu urgent sebetulnya. Itu nanti seperti apa Pak Yahya mungkin bisa
diberikan gambaran yang lainnya, jadi itu saja untuk temen” tetep saja selama DPJPnya menghendaki
kita koodinasikan kemudian apa hasil koordinasi tersebut kita jalankan. Terus PUNAI

PUNAI : Terima kasih pak, untuk PUNAI alhamdulillah tidak ada kendala melaporkan saja hari ini pasien
PUNAI 27, operasinya ada 7 untuk pasien yang lama secara loss biaya tidak ada untuk sarana tidak ada
masalah dari PUNAI itu saja yang dapat kami laporkan terima kasih.

Pak Yahya : Terima kasih untuk PUNAI itu kan kalau saya lihat digoogle rivew itu ya banyak yang
memberikan kesan positif ya itu memang sama petugas PUNAInya dimotivasi untuk seperti itu atau
memang mereka sendiri. Kalau memang seperti itu kan bisa ditiru sama ruangan lain maksudnya.

PUNAI : Ini gini beberapa kan selama ini kami dikasih dari secara manual dari HUMAS foam itu mulai dari
pasien” manual hampir 2 atau 3 minggu ini kami tidak dikasih jadi mbak Yunita itu 1 minggu itu ngasih
20 lembar 25 seperti itu terus, terus ini kemarin hampir 2 atau 3 minggu ini kan tidak dikasih kemudian
temen” ngasih google foam selama disini seperti apa, memang bener tapi banyak yang tidak ngasih
karena terkait HP android itu, itu hanya yang beberapa yang karena kita tidak mempunyai yang manual
minta tolong selama disini seperti apa itu disuruh google maps RSUD SLG juga ada dan kita kepuasan di
PUNAI seperti apa, karenan memang secara manual tidak ada follow up selama kami semua pasien
PUNAI kami isi yang sudah diserahkan ke mbak Yunita itu dari dulu sampai sekarang follow upnya
seperti apa kami tidak tahu yang pertama itu, yang kedua kenapa minggu” ini pakai google foom itu
karena secara manual itu kami tidak dikasih foom itu, kemudian kalau menyangkut masalah itu satu lagi
untuk difoom itu belum ada tentang gizi mohon maaf, gizi itu tidak ada cakupan dari gizi kepuasannya
itu seperti apa, apakah nasinya terlalu keras atau gimana rasanya itu tidak ada yang lainnya sudah
lengkap itu mulai keamanan, kebersihan semua ada

Pak Yahya : Pak Awang ada masukkan itu dari mbak Yunita itu ketika meminta masukkan dari pasien itu
ruangan tidak ada feedback untuk balik keruangan itu maksudnya hasilnya seperti apa ruangan minta di
feedback

PUNAI : Kami ngisi semua pasien ada no 4, no 5 ada 3 meski ada alasan tapi kami secara pribadi PUNAI
itu seperti apa nilainya itu tidak pernah ada feedback itu mawon

Pak Yahya : Terima kasih itu memang kepuasan pelanggan itu memang perlu diukur karena kita perlu
tahu persepsi dari mereka itu yang kita berikan seperti apa perlu tahu ibaratnya kalau nasi goreng itu
terlalu asin atau terlalu pedes atau apa gitu ya, terima kasih

Pak JIman : Ok bener Bu Nurul jadi ini sebetulnya juga beberapa waktu yang lalu kan sudah kita
tanamkan ke temen” setelah memberikan pelayanan setelah masyarakat mendapat pelayanan pada
saat pulang coba minta kesediaan mereka untuk memberikan atau menyampaikan ulasan mengenai
kita, jadi itu mungkin disempatkan lah karena kadang saya sadar apa lagi wayahe ngurus pasien” mau
pulang itu empane ribet gitu ya kadang sampai lupa kita untuk menyisakan waktu mengingatkan
meminta bantuan dari keluarga pasien atau pasien sendiri memberikan ulasan, cuma nanti sambil
pelan” kita berjalan mengingatkan lagi coba kita meminta pendapat dari masyarakat, karena ulasan
masyarakat yang disampaikan lewat medsos itu pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kita, kalau
yang manual itu kan diolah oleh kita tapi ulasan masyarakat secara dimedsos itu sangat pengaruhnya
sangat besar, jadi itu harapan kita mungkin kedepannya bisa digalakkan lagi. Terima kasih Bu Nurul.

Pak Awang : Terkait survey kepuasaanya kita sampaikan di morning report, monggo temen” ngersakne
tiap 2 minggu sekali kita sampaikan atau 1 bulan sekali monggo. Karena kuantitasnya yang dimunculkan
itu juga kan tergantung input yang masuk, sebenarnya itu kalau dari aplikasinya sudah bisa langsung
muncul ya peritemnya sudah bisa muncul, peruangannya sudah bisa muncul,monggo temen” ngresakne
tiap 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali kita siap nanti, kalau 1 bulan sekali ya kita prepare nanti pas
diminggu depan ya nanti di MRU minggu depan kita start kan, selanjutnya monggo temen” ngresakne 2
minggu sekali atau 1 bulan sekali, itu saja Pak JIman.

Pak Jiman : Terima kasih Pak Awang nanti mulai minggu depan nanti mungkin paling ideal kita bisa
setiap bulan ada evaluasi menggenai kepuasan masyarakat terhadap kita.

Pak Yahya : Mungkin tambahan Pak Awang ruangan ya ada performancenya kepuasannya bagus itu ada
sedikit reward, reward itu memang tidak harus berupa uang ya ditulisi” ruangan paling bagus.
Pak Jiman : Terima kasih ada bocoran sedikit ya jadi kita apa nanti saling istilahnya berkompetisi dimana
amsing” unit ya jadi kompetisi yang sehat, ini sangat bagus sekali ada wacana seperti ini ya jadi bukan
dalam artian besar kecilnya berupa apa jadi ada perhatian ada reward itu bisa memicu semangat kita
berkompetisi secara sehat, menampilkan hal” yang baik dari kita, sama seperti waktu out bond itu kita
tanpa pamrih tanpa memikirkan apapun kita berusaha menampilkan diri kita secara semaksimal
mungkin. Ok kita lanjut ke KASWARI.

KASWARI : Mau melaporkan KASWARI hari ini pasiennya 31 bortnya 77% untuk pasien lossnya
sementara belum ada, untuk sarana prasarana aman, cuma selama ini kan saya cuma minta saja untuk
tempat less maksudnya KASWARI itukan pasiennya banyak, kemarin juga sudah mengajukan untuk rak
untuk less itu tujuannya supaya nanti mempercepat pelayanan juga, seumpama dengan pasien ini
dokternya ini kita punya tempat less tersendiri mudah mencarinya seperti itu yang di KASWARI, Karena
kalau pasien lessnya bertumpuk” kita mencari pasien 1 saja susah kayak gitu, memang sepele tapi
mempercepat layanan jika itu bisa dibedakan itu saja hal kecil.

Pak Jiman : Untuk kemarin usulannya kita sudah sampaikan ke Bu Fifah coba nanti ditindak lanjuti
mungkin kata Bu Fifah kemarin kan ada barangnya datang kan cuma sudah di PPHP atau belum saya
tidak tahu, coba nanti kita koordinasi dengan Bu Fifah sama bagian gudang, terus masalah tadi tidak ada
pasien loss itu indikasinya pasiennya tidak ada yang dirawat diatas 5 hari dihari itu atau berdasarkan
inasi digis yang di awan.

KASWARI : Secara inasi digis terus terang saya belum ngecek ulang karena memang belum sempat, kalau
secara hari kalau lebih dari 5 mesti ada pak kalau lebih dari 7 kayaknya belum.

Pak Jiman : Tapi tidak ada yang sampai lebih dari 7 hari ya?

KASWARi : Hari ini belum karena pasiennya baru” semua pak

Pak Jiman : Terima kasih

Pak Yahya : Untuk penyimpanan rekam medis itu less status ya, ini kan kita sebentar lagi mau rekonik
rekam medis ya, mungkin nanti untuk kebutuhan nanti kita lihat sikonnya ya setelah pelaksanaan
terokonic medis itu nanti untuk penyimpanan less itu tetep diperlukan atau tidak, nanti kedepannya
besok paperless habis itu.

Pak JIman : Kita lanjut ke MERAK Bu Nining

Bu Nining : Assalamualaikum wr, wb. Dari ruang MERAK perlu dilaporkan untuk jumlah pasien hari ini 19
bortnya 65,5%, untuk SARPRAS dan penunjang yang lain masih aman, masalahnya kemarin pernah ada
miss hari jumat tentang pembayaran dikasir pak, tentang pasien PROJAMKESDA biasanya pasien pulang
kalau JAMKESDA belum jadi itu kan tetep bisa pulang, kemarin waktu jumat itu dengan kasir disarankan
untuk membayar jaminan dulu uang 50% atau bagaimana, jadi ini ada perubahan kebijakan atau
bagaimana kita belum pernah dapat sosialisasi tapi sempat memang saya telfon kebagian keuangan
ternyata memang ada perubahan kebijakan cuma saya saja yang belum tahu dan ternyata teman yang
lain belum tahu tentang perubahan itu, terus saya sampaikan kebagian keuangan itu tentang perjanjian
yang diawal bahwa pasien memang PROJAMKESDA karena waktnya memang belum 3x24 jam berarikan
masih ada waktu untuk mengurusnya kebetulan harinya sabtu jadi mungkin senin hari kemarin yang
baru selesai, terus akhirnya dengan keuangan di iyakan, jadi mohon kalau ada perubahan kebijakan
seperti itu kita yang ada dirungan ada pemberitahuan, terus yang ke 2 masalah, selama ini kan
permasalahan pelayanan yang lama itu direkam medis bapak, jadi saya mohon izin kalau memang
diperbolehkan saya punya inisiatif supaya permasalahan ini dipoli bukan diruangan MERAK cuma
dampaknya rekam medis lama yang dipoli lama diruangan akhirnya visitnya juga siang atau kadang”
molor juga, yaitu punya inisiatif kalau misalkan rekam medis itu kita siapkan, kan kita punya catatan tiap
DPJP pasien KRS itu kan sudah ada tanggal kontrolnya pak, jadi kita punya rekapan kontrol sesuai
dengan DPJP masing”, itu kalau misalkan rekam medisnya diambil duluan kita siapkan dipoli nanti biar
mbak carakanya tidak mendadak ambil kebelakang tapi nunggu lama itu untuk rekam medisnya itu, jadi
kita punya inisiatif menyiapkan rekam medis dulu karena kita kan sudah punya catatan kita sampaikan
keteman poli.

Pak Jiman : Saya dulu juga sebenarnya saya punya pemikiran seperti itu jadi karena cuma nanti gimana
coba dari sisi temen” pendaftaran atau rekam medis kan setiap ruangan itu kalau memulangkan pasien
dia mesti membuat surat pulangnya itu disertai perkiraan atau tanggal kontrolnya, kalau itu disampaikan
kebagian temen” pendaftaran seperti apa tapi juga itu jadi PR akhirnya direkam medis, kalau misalnya
hari ini pulang besok kontrol mungkin bisa langsung disiapkan tapi kalau misalnya 5 hari berikutnya itu
temen” rekam medis menyimpan data itu seperti apa misalnya saya itu berfikir pada saat yang dari MRS
makanya dulu sempat di Pak Yahya kalau pasien pulang itu kan mesti berimbas kepada rawat jalan, itu
pada saat data itu dimasukkan dia direkam medis itu seolah” dia itu punya alarm, misalnya pasien ini
kemarin akan kontrol tapi kalau rekam medis dilapori itu dia masih kontrolnya 5 hari seminggu susah
teman” rekam medis kecuali pada esok harinya seperti pendaftaran online itu masih memungkinkan tapi
teman rekam medis kalau secara manual merekam perkiraan kontrol pasien rawat inap akan susah itu
dari rekam medis itu.

Bu Nining : Mboten, Misalkan 1 hari sebelum hari H, misalkan besok kontrol kita kan sudah punya
catatan ngeh yang kebetulan DPJP kita kan ada 5, jadi jaraknya antara kontrol dengan KRS dengan
kontrol itu agak lama , satu hari sebelum beliau” itu posisi ganti” dipoli, sebelum 1 hari sebelum hari H
kita laporan ke mbak Carakanya atau teman” poli yang merekap pasien kontrol.

Pak Jiman : Dari unit sanggup gak itu, bisa ya nanti uji coba dari MERAK, kalau misalnya MERAK dia
melaporkan untuk pasien yang akan kontrol besok hari mungkin itu diuji coba kan saja dulu, karena
kalau semua unit saya kurang tahu nanti kesiapan mereka ini untuk rekapan ini jelas ada sebetulnya
cuma untuk merekordnya langsung keteman” rekam medis kan butuh membuka, butuh waktu, coba
saja dulu bu koodinasi.

Bu Nuning : Masih mencobanya pelaksaan seperti itu, Makanya mohon izin sekalian kalau misalkan
memang diizinkan jadi saya akan buat seperti itu nanti teman poli yang ambil datanya keruangan
MERAK.

Pak Jiman : Paham”, coba saja projeknya MERAK dulu nanti dengan poli OBGYN, Terima kasih
Pak JIman : Sekarang lanjut ke ISOLASI

ISOLASI : Assalamualaikum wr, wb. Dari isolasi melaporkan hari ini pasiennya jumlahnya ada 7 yang 1
dengan COVID yang lainnya dengan non COVID untuk permasalahannya sedikit ada permasalahan pak
kemarin untuk pasien ada pindahan pasien dari KUNAI yang masuk ke isolasi dengan TB rencana operasi
amputasi jari itu kemarin dikerjakan di OK atas, itu atas atfis dari dr. Windi, untuk kedepannya gimana
ini pak untuk pasien suspect TB dan suspect positif AIDS dan positif TB kan kemarin harusnya di OK
isolasi tapi untuk DPJPnya aturaken kok kadang ada yang minta dikerjakan di OK atas.

Pak Jiman : Terima kasih mbak Silvi, jadi kembali lagi kita sebagai unit keperawatan melaksankan
perawatan sesuai dengan standart masalah kebijakan ini ranahnya ada dimedis , kita sudah membuat
regulasi mengenai tindakan operasi infeksius dan non infeksius, jadi nanti bairlah cumam nanti kita
perlunya juga memberikan masukkan” itu juga penting perlu, cuma kita tidak bisa mengambil alih
kewenangan itu sudah kalau memang seperti itu nanti seperti apa kebijakan atau pertimbangan dari sisi
klinis medis kita kembalikan ke mereka, yang penting dari kita, kita mengamankan sistem standart
operasional perawatan di isolasi itu saja, nanti mungkin hal ini bisa ditinjau dari sisi PPI tidak ada disini
ya, jadi seperti itu, intinya kita kembali lagi ke fitrah kita sudah itu saja. Mungkin Dr. Angga, Dr. Ferry
juga mendengar mengetahui bisa dikomunikasikan dari sisi klinisinya itu nanti, karena regulasi sudah
jelas” ada kita buat. Ngeh terima kasih. Dari Bu Wulan ke farmasian

Bu Wulan : Terima kasih Pak Jiman. Untuk farmasi tidak ada masalah yang berarti, masalahnya hanya
masalah sehari - hari saja yang sudah terselesaikan dengan dokternya atau perawatnya itu saja.

NEO : Terima kasih untuk NEO pasiennya hari ini 9 bortnya 47% untuk SARPRAS insyallah aman cuma
tadi ada bayi dengan Apresia Agni rujukan dari DKT dan Alhamdulillah sudah dapat rujukan ke Dr. Iskak
itu saja. Jadi dari DKT tidak diketahui Apresia Agni tahunya diruang NEO.

Pak Jiman : Bu.. Di NEO itu CCTVnya aktif ya?

NEO : Aktif

Pak Jiman : Aktif ngeh, itu pemantau monitornya ada didalam?

NEO : Diruangan Pak Dir

Pak JIman : Diruangan NEO nya ridak ada ya?

NEO : Tidak ada

Pak JIman : Ngeh”.. Maksud saya itu gini melihat fungsi tidak CCTVnya itu,

NEO : Tidak tahu

Pak Jiman : Tidak tahu ngeh terima kasih. Kita lanjut ke Bu Angga, monggo Bu Angga, mungkin dari
beberapa rangkuman dari kegiatan ini ada hal” yang perlu diluruskan atau disampaikan kepada temen”.
Dr. Angga : Assalamualaikum wr, wb. S matur nuwun, saya mungkin tidak banyak yang akan saya
sampaikan, menyambung apa yang telah disampaikan oleh Pak Jiman tadi tentang CCTV, saya jadi
teringat dengan ini Pak Jiman, kita selama ini sepertinya belum pernah melakukan latihan codepink Pak
Jiman ya? Orangnya disana, codepink belum pernah kita lakukan pelatihannya usulan saya kalau bisa
nanti sebelum Akreditasi mungkin kita perlu melakukan pelatihan codepink ya, karena memang jagani
kalau mungkin terjadi hal” yang seperti peculikan bayi dan sebagainya. Monggo Pak Jiman tolong nanti
diagendakan kapan dilakukan pelatihan codepink, kemudian yang ke 2 terkait dengan kejadian pasien di
ICU mungkin mbak Diana ada ya, pasien yang dirawat di KUNAI kemudian operasi pindah ke ICU yang
meninggal itu ngeh mbak, kapan hari itu saya sudah telfon karena itu ternyata diluar itu diberitakan
pasien JAMKESDA kok disuruh bayar 20 jt, saya ditelfon sendiri oleh orang fatayat NU kebetulan saya
kenal dengan beliau, kenal baik karena beberapa kali ketemu, intinya ada info dari keluarga pasien juga
dari kamituonya kalau pasien tersebut dimintai uang 20 jt, terus kemarin sudah sempat saya sampaikan
kepada Dr. Toni dari Dr. Toni kemudian dilacak ternyata itu mungkin dari kesalahan internal kita, karena
dari awal pasien itu datang dengan bersedia membayar sebagai pasien umum, sudah tanda tangan tapi
ternyata dengan waktu berjalan dia dibelakang oleh DPJP katanya di KIA untuk mengurus JAMKESDA,
padahal waktunya sudah 5 hari perawatan, mungkin itu minta tolong ke teman” diruangan untuk jangan
bosan”nya mengingatkan DPJP, jadi nanti tetep akan kami bantu selaku managemen minta tolong
karena yang ketemu dengan DPJP adalah teman” sekalian, diingatkan mungkin DPJP lupa tentang aturan
atau regulasi kepengurusan JAMKESDA dan sebagainya. Dari awal kan seharusnya kalau dari Dr. Tanti
kemarin ngomongnya gini, dari awal seharusnya DPJP itu kan bisa memperkirakan kira” pasien ini
tingkat keparahannya seberat apa, nanti kalau memang semisalnya diperkirakan itu akan butuh waktu
perawatan lama atau tindakan yang lumayan banyak mungkin sejak awal bisa di KIA JAMKESDAnya tapi
kalau sudah melebihi 3x24 jam minta tolong jangan sampai membuat blunder atau membuat masalah
bagi rumah sakit kita sendiri. Saya nitip ya nanti semisalnya kalau ada kejadian seperti itu lagi minta
tolong kami diberi informasi. Karena diluaran santernya seperti itu RSUD SLG pasien JAMKESDA kok
dimintai 20 jt, Disitis APP kalau tidak salah di ICU saya sudah konfimasi ke mbak Diana.

Ibu ICU : Itu besoknya operasi dihari ke 4 kemudian ada distenbri dan hettingan yang bawah itu
ngrembes akhirnya diruangan sama hari ke 3 post op sama dokter rumah dibuka ternyata ada eksudet
kemudian dipasang NCT keluar melena maaf item langsung rujuk langsung pindah ke ICU , di ICU 2 hari
ngeh jadi umum dok jadi saat dokter nora memotivasi untuk umum kami tidak tahu mungkin itu saat di
ICU karena dikami tidak ada pindah itu ternyata beliau memotivasi seperti itu jadi kami diruangan hari
ke 3 post op itu pindah ICU setelah itu kami tidak mengikuti perkembangan ternyata 2 hari di ICU
meninggal.

Dr. Angga : Mungkin saya juga tidak menyalahkan sepenuhnya kepada yang memotivasi mungkin beliau
maksudnya bagus, baik ya dari segi kemanusian dan sebagainya itu bagus cuma mungkin repotnya kita
sebagai rumah sakit pemerintah kita juga diatur dan juga dibatasi regulasi dan kalau memang perlu nanti
dari kami pihak manegemen akan membuat semacam remainding secara continue kepada teman” DPJP
maupun teman” yang lain terkait dengan aturan tersebut. Terima kasih

Pak Awang : Terima kasih, terkait dengan kejadian ini sebenarnya juga sudah dengar tapi saya tidak tahu
ternyata ada buntutnya, seingat saya itu sudah 5 hari dirawat ya baru di KIA untuk pindah, secara
regulasi memang tidak boleh, waktu itu juga Bu Ace juga cerita ke saya ya tidak bisa sudah 5 hari, cuma
yang perlu saya garis bawahi disini saya menangkap masih ada kepercayaan dimasyarakat bahwa ketika
masuk rumah sakit ngomong saja umum biar cepat dilayani, saya menangkap sebenarnya kayaknya
salah satu akar masalahnya itu, ini memang tidak bisa rumah sakit kita saja bergerak artinya ini sebuah
kerja dari semua rumah sakit bahwa hal kayak gitu itu tidak bener siapapun pasti dilayani dengan
maksimal maupun pembiayaan apapun dilayani dengan maksimal. Itu yang sepertinya menjadi salah
berkali - kali cuma terkait dengan hal tersebut pasiennya pindah pembiayaan kemarin beberapa waktu
yang lalu saya sudah diskusi dengan Pak Dir pada intinya mekanisme pemindaham pembiayaan dan lain”
kita ikuti regulasi sesuai regulasi yang berlaku. Satu contoh kalau pasien LAKA dia tidak mau ngurus
JRnya ya sudah hukumnya wajib jadi umum tidak ada lagi tawar menawar kayak gitu, kemarin sudah
saya sampaikan ke Pak Dir bahwa kita tetap ikuti regulasi karena terkadang saya bisa memahami dari
pemahaman saya pribadi kadang kita berniat baik tapi kalau regulasinya kita tabrak kita yang kena ini
yang kita tidak lakukan, kemudian terkait yang disampaikan Bu Nining tadi insyallah minggu depan tadi
juga menyambung yang disampaikan Mas Kristian minggu depan akan ada pertemuan antara temen”
keuangan dengan temen” semua diruangan, itu juga dengan tambahan dengan temen” MPP terkait
dengan hal tersebut sudah saya sampaikan untuk komunikasinya diperbaikki terus terkait dengan tadi
rahasia tidak jadi rahasia karena Pak Yahya tadi sudah ngomong. Saya sebenarnya punya ide untuk salah
satu apresiasi untuk temen” ada 2 konsep apresiasi pertama khususnya pada performance of the mouth
itu diberikan kepada 2 ruangan dan 2 pegawai tidak hanya temen” diruangan juga semua mau cleaning
service juga berhak dapatkan performance of the mouth nanti lebih detailnya apakah nanti ada konsep
reward yang sebenarnya nanti akan ada penilaian itu masih saya rahasiakan dulu tapi yang jelas akan
adakan nanti akan kita pasang diatas tempat absen sekaligus dapat memotivasi temen” yang lain, ngeh
itu saja terima kasih.

Pak Jiman : Terima kasih Pak Awang sehubungan dengan tadi NEO saya menanyakan CCTV karena kita
memang sudah ada memikirkan setting kegiatan kodepink tapi nanti itukan off the record, nanti siap”
saja kodepink, ngeh Bu Angga nanti pokoknya ada kodepink ya sudah siap saja ya ngeh, nanti kita
koordinasikan dengan Pak Yahya nanti sama dengan Dr. Cas makanya saya menanyakan CCTVnya
dimana monitornya ternyata tidak ada disitu ya, diruangan NEO nya itukan tidak ada monitornya cuma
itunya saja. Untuk yang terakhir ini ulasan dari mas dibelakang ini darimana mas? Gizi ada masukkan apa
belum

Gizi : Terima kasih Assalamualaikum wr, wb. Untuk dari gizi saat ini belum ada masalah yang berarti,
untuk koordinasi dari temen” ruangan kami ucapkan terima kasih untuk pemesanan bon makanan
dilayani dengan bagus karena kami menggunakan sistem pagi” sekali jam 4 itu kita rekap dari ruangan
alhamdulillah dari ruangan sudah ada via email untuk bon insyallah tidak ada masalah untuk
mengingatkan lagi ke temen” untuk perekapan jadwal karena sudah akhir bulan dan untuk menentukan
MAMIN karyawan jadi minta tolong biasanya temen” agak terlambat sedikit untuk penambahan jadwal.
Demikian terima kasih wassalamualaikum wr, wb.

Pak JIman : Untuk yang terakhir ulasan dari MPP gimana ini, ya memang saya selama dipare ya dengan
disini ini ada beberapa perbedaan” karena disini kan SDMnya itu mayoritas masih produktifitasnya tinggi
ya, inovasi” itu sebetulnya saya lihat banyak walaupun masih terselubung tapi mereka jalan, ada
beberapa” inovasi yang mereka itu seharusnya kita bisa pupuk, kita kembangkan itu salah satu kelebihan
disini, Pak Direktur sendiri juga mengakui hal itu apalagi sekarang MPP kita ini jadi rujukan dari
beberapa rumah sakit sebagai konsultan patut disyukuri tempat kita diakui atau diambil sebagai
narasumber, MPP kita dalam webinar tingkat nasional biasa hubungan dengan program” yang
diterapkan oleh MPP kita, itu mungki seperti yang Pak Awang bilang mungkin nanti ada istilahnya itu
penilaian” tertentu yang tujuannya adalah untuk memberikan motivasi bagi temen”, berkompetisi
secara positif, menampilkan nilai terbaik dari masing” unit, masing” diri yang tujuannya bukan untuk diri
pribadi tapi untuk kemajuan pelayanan kita secara general. Monggo Mas Fajar

Mas Fajar : Terimas kasih Pak sebelumnya, Assalamualaikum wr, wb. Kami dari Anteva Alhamdulillah
minggu kemarin kami sudah memasang di 8 titik ngeh terkait bila ada keluhan pasien monggo nanti
terkait mungkin kalau ada diruangan ngeh intinya kalau ada keluhan terhadap pelayanan monggo nanti
bisa diarahkan ke no yang sudah ada jadi disitu ada no MPP dan juga no dari pengaduan silahkan, intinya
jangan sampai pasien ini mengeluh di media sosial agar bisa mengeluh ke no yang sudah ada dan akan
kita tindak lanjuti berikutnya. Itu mungkin yang dari kami minggu kemarin Alhamdulillah selama kurang
lebih beberapa hari ini ngeh ada yang masuk pak, yang dari kami ini yang membawa hp ini kan saya dari
MPP yang satunya dari HUMAS mbak Yunita, Kalau ke mbak Yunita terkait pelayanan biasanya
menanyakan terkait BPJS atau mungkin terkait jadwal poli dan sebagainya. Alhamdulillah sudah
terhandle dan kami sudah komunikasi, terus untuk yang di kami ini ada masukkan terkait ini mungkin
kemarin nyuwun sewu ada pasien dari UGD jadi memang ada pasien dari UGD yang mengantarkan
ibunya, ini sekali lagi masalah komunikasi mungkin jadi memang mereka merasa dari awal tidak diapa -
apakan padahal sudah diinfus dan disuntik, menurut mereka suntik itu ada dibokong nyuwun sewu
dipantat ngeh, menurut kita sudah kita jelaskan Alhamdulillah pasiennya sudah menerima hal itu.
Mungkin hal komunikasi seperti ini terkait suntik atau yang lain mungkin perlu dijelaskan lebih detail
ngeh jadi mungkin agar pasien ini merasa sudah terinformasikan dan sudah dilakukan tindakan. Hal ini
yang mungkin sempat masuk ke kami dan Alhamdulillah sudah kami tanggani dan kami sudah menemui
pasien tersebut. Terus untuk yang digoogle review ini ada salah satu ulasan 2 minggu yang lalu ini terkait
nyuwun sewu terkait dari namanya Irwanda Bagus jadi beliau mengeluhkan mengulas terkait pelayanan
di SLG ini, yang pertama terkait pelayanan dimana diruang perawatan setiap ruangan kamarnya kurang
baik sering lama dalam melayani pasien slow respon itu yang pertama, yang kedua terkait jam pulang
pasien ini menanyakan terkait apakah selama ini proses administrasi pasien 1 pasien dokter bilang ini
pulangnya jam 8 pagi ternyata nyatanya sampek menjelang maghrib. Mungkin yang berikutnya terkait
bad attitude ini ada salah satu pegawai mungkin ada yang hal” yang kecil yang perlu diperhatikan
khususnya misalnya saat masuk mungkin perlu kita mengetuk atau meminta izin mungkin hal” seperti
itu ternyata dari pasien sangat memperhatikan, ini jadi memang ada mungkin ini juga terkait maaf 3 hal
itu ngeh pak terkait pelayanan, jam pulang pasien sama bad attitude tadi artinya kadang” saya
menjumpai pasien itu mungkin pada saat masuk keruangan tidak mengetuk pintu atau bagaimana ini
mungkin hal kecil ini kalau bisa kita lakukan secara keseluruhan atau seluruh anggota ataupun karyawan
itu sangat baik juga efeknya atau mungkin pada saat kita bertemu dengan pasien yang kebingunggan
tidak harus kita mengandalkan pasien” atau siapapun kita yang menjumpaipun itu mungkin dengan kita
menyapa “Pak.. Ada yang bisa kita bantu atau bagaimana” itu mungkin juga bisa menyebabkan efek
yang luar biasa terkait pelayanan kita kepada pasien. Itu saja pak mungkin terkait ulasan yang masuk ke
kami terima kasih. Wassalamualaikum wr, wb.

Pak Jiman : Monggo Pak Yahya

Pak Yahya : Ngeh makasih jadi untuk masukkan ke kritik saran itu 24 jam ya? Apa ada jamnya jam kerja
sampean?

Mas Fajar : Memang 24 jam masuk dari kami

Pak Yahya : Maksudnya ditempat sampean balas 24 jam sewaktu” dia masuk jam 8 malam sampean
respon

Mas Fajar : Biasanya kalau masuknya malam kami balasnya pagi

Pak Yahya : Makasih ya jadi ini menjadi sebuah pelayanan yang bagus ya kalau kita bisa memberikan
respon terhadap semua pasien dalam hal” kritikan ada masukkan mereka ini butuh ada perhatian dari
rumah sakit ketika mereka mengeluh, bertanya dan sebagainya ya, karena sangat jarang juga ya ada
rumah sakit yang stanby untuk customer care ini customer care ya ibaratnya jarang ya rumah sakit yang
customer care bisa stanby 24 jam. Ketika customer care kita kuat dari MPP kesan pasien ketika berobat
disini juga akan lebih bagus juga ya, bonding kita kerumah sakit juga akan lebih bagus ya terus kita
berharap terus dipertahankan. Kemudian ketika ada kritikan ya masukkan kita ambil sisi positifnya
memang mungkin ada kritikan yang memang sebenarnya bisa kayak itu ya kayak terkait komunikasi yang
injeksi dibokong itu ya kita ambil sisi positifnya berarti memang komunikasi kita yang mungkin perlu
ditingkatkan mungkin sudah tapi perlu ditingkatkan lagi di IGD ya Mas Kris. Ketika melakukan
penangganan terapi dan sebagainya itu keluarganya dikasih tahu dan sebagainya. Kita disisi positifnya
kalau mungkin sudah ya dijaga atau perlu ditingkatkan. Terima kasih ya atas responnya dari temen”.

Pak Awang : Saya hanya titip mas Fajar, terus terang beberapa waktu yang lalu saya sempat menangkap,
mendapat indikasi ya bahwa ada yang berusaha ngeblast review google kita ngeblast dengan yang
negatif, karena awalnya saya curiga saya tahu akunnya itu saya kenal orangnya dan itu adek kelas saya
artinya seorang NAKES seorang perawat disalah satu rumah sakit disekitar kita tapi reviewnya kok untuk
sesuatu yang basic misalnya kenapa harus dibatasi diruang masuk ke waktu jenguk itu harus dibatasi, ini
basic saya coba gali lebih dalam ternyata memang sepertinya ada upaya untuk perang netizen lah cuma
artinya kita tidak usah pedulikan itu yang penting pelayanan kita saja dulu terus diperbaiki tiap ada celah
kita perbaiki, saya hanya menyayangkan hal” kayak gitu seharusnya kan tidak perlu apa lagi yang
mereview seorang tenaga kesehatan tapi ya tidak usah dipikiri yang penting tiap ada yang bisa kita
perbaiki ya kita perbaiki itu saja. Terima kasih

Pak JIman : Baik terima kasih Pak Yahya, Pak Awang, Bu Angga dan temen” sekalian jadi mudah-
mudahan dari kegiatan morning report kita ini yang bisa kita laksanakan secara continue ya bisa
memberikan dampak yang positif ya bagi perkembangan dan peningkatan kualitas pelayanan rumah
sakit kita ya yang mana nantinya bagaimana penilaian masyarakat terhadap rumah sakit kita. Jadi itu ya
acara morning report kita pada pagi hari ini kita akhiri Billahi Taufiq Wal Hidayah wassalamualaikum wr,
wb.

Anda mungkin juga menyukai