Anda di halaman 1dari 9

SURAT EDARAN

NOMOR SE-17/MK.1/2021

TENTANG

PENGGUNAAN MODUL PENGELOLAAN LEMBUR PADA E-KEMENKEU

Yth. 1. Para Pimpinan Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya/Unit Organisasi Non Eselon yang
Bertanggung Jawab Secara Langsung kepada Menteri Keuangan
2. Para Pengelola Kepegawaian
3. Para Pegawai
di lingkungan Kementerian Keuangan

A. Umum
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan integritas pengelolaan lembur dalam konteks
transformasi digital melalui penerapan sistem kerja baru di Kementerian Keuangan, pegawai
Kementerian Keuangan dapat mengajukan pembayaran uang lembur atas pekerjaan yang
dilaksanakan di luar jam/hari kerja melalui Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu.
Selanjutnya, guna menyeragamkan penggunaan modul tersebut dan memudahkan pegawai
dalam pengajuan pembayaran uang lembur dan/atau uang makan lembur, perlu diterbitkan
Surat Edaran tentang Penggunaan Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu.

B. Maksud dan Tujuan


Surat Edaran ini dimaksudkan dan bertujuan untuk menginformasikan penggunaan
Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu kepada:
1. pejabat dan pegawai Kementerian Keuangan;
2. pimpinan unit/satuan kerja dalam melakukan pemantauan atas pelaksanaan kerja lembur
di lingkungan masing-masing unit/satuan kerja; dan
3. pengelola keuangan dalam melakukan pengelolaan pembayaran uang lembur dan/atau
uang makan lembur kepada pegawai Kementerian Keuangan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi:
1. ketentuan mengenai pelaksanaan lembur;
2. mekanisme penggunaan Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu;
3. mekanisme pengajuan lembur dalam kondisi gangguan;
-2-

4. pemantauan atas pelaksanaan kerja lembur yang dilakukan melalui Modul Pengelolaan
Lembur pada e-Kemenkeu; dan
5. kontak layanan informasi Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu.

D. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.05/2009 tentang Kerja Lembur dan
Pemberian Uang Lembur bagi Pegawai Negeri Sipil;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.01/2014 tentang Hari dan Jam Kerja di
Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 211/PMK.01/2011 tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan
Kementerian Keuangan;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.01/2018 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Kementerian Keuangan;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 539/KMK.01/2019 tentang Pelimpahan
Kewenangan Menteri Keuangan dalam Bentuk Mandat kepada Pejabat di Lingkungan
Sekretariat Jenderal;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 223/KMK.01/2020 tentang Implementasi
Fleksibilitas Tempat Bekerja (Flexible Working Space) di lingkungan Kementerian
Keuangan;
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 91/KMK.01/2021 tentang Implementasi Inisiatif
Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian
Keuangan.

E. Ketentuan
1. Definisi
a. Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan, yang selanjutnya disebut Pegawai
adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
bekerja di lingkungan Kementerian Keuangan.
b. Jam Kerja adalah jam keja sesuai ketentuan mengenai hari dan jam kerja yang
berlaku di lingkungan Kementerian Keuangan.
-3-
2. Kerja Lembur
a. Untuk menyelesaikan tugas kedinasan yang mendesak dan tidak diselesaikan
dalam Jam Kerja, Pegawai dapat diperintahkan melaksanakan kerja lembur oleh
atasan langsung/pejabat yang berwenang atau pimpinan unitnya.
b. Pegawai yang bekerja pada unit yang menerapkan hari dan jam kerja selama 24
jam dalam 1 hari dan 7 hari kerja dalam 1 minggu dapat pula diperintahkan untuk
melaksanakan kerja lembur di luar waktu kerja (shift) yang bersangkutan, apabila
terdapat tugas kedinasan mendesak yang perlu diselesaikan di luar jam kerja
normal yang telah ditentukan oleh unitnya.
c. Pegawai yang melaksanakan kerja lembur harus melakukan presensi sesuai
ketentuan yang berlaku.
d. Tugas kedinasan sebagaimana dimaksud pada huruf a berupa kegiatan yang
mendukung tugas dan fungsi organisasi yang dilaksanakan di luar Jam Kerja dan
kegiatan lainnya yang dilaksanakan di luar Jam Kerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yang disetujui oleh atasan langsung/pejabat yang berwenang.
c. Pegawai yang melaksanakan kerja lembur, baik yang dilakukan dari kantor (work
from office) maupun dengan mekanisme Flexible Working Space (FWS) dapat
diberikan pembayaran uang lembur dan/atau uang makan lembur sesuai ketentuan
yang berlaku.
d. Jumlah jam kerja lembur minimal dan besaran uang lembur/uang makan lembur
maksimal yang dapat dibayarkan, dilaksanakan sesuai ketentuan mengenai standar
biaya dan/atau perbendaharaan yang berlaku.
e. Uang lembur dan/atau uang makan lembur dapat dibayarkan setiap bulan dengan
memperhatikan ketersediaan anggaran.
f. Pegawai yang lupa dan/tidak mengisi daftar hadir pulang tanpa alasan yang sah,
sedang melaksanakan penugasan perjalanan dinas baik perjalanan dinas dalam
kota lebih dari 8 (delapan) jam, ke luar kota maupun ke luar negeri, tidak dapat
diberikan uang lembur dan/atau uang makan lembur.
g. Pegawai yang melaksanakan kerja lembur tetap memperhatikan ketentuan
mengenai disiplin Pegawai, kode etik dan kode perilaku Pegawai, serta protokol
kesehatan yang berlaku.
-4-
3. Mekanisme Penggunaan Modul Pengelolaan Lembur
a. Pejabat atau Pegawai yang menangani daftar hadir atau Pegawai lain yang ditunjuk
menyusun konsep Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL) dengan contoh format SPKL
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Surat Edaran ini atau dalam hal terdapat
dinamika/kebutuhan organisasi dapat mengacu pada format yang ditentukan
Sekretaris Jenderal c.q. Biro Sumber Daya Manusia.
b. SPKL sebagaimana dimaksud pada huruf a ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan melalui aplikasi e-Kemenkeu.
c. SPKL dapat dibuat secara bulanan maupun pada hari-hari tertentu saat Pegawai
melaksanakan kerja lembur dan ditetapkan paling lambat pada tanggal
dilaksanakannya lembur.
d. Pegawai yang diperintahkan melaksanakan kerja lembur oleh atasan
langsung/pejabat yang berwenang atau pimpinan unitnya dapat mengusulkan
pembayaran uang lembur dan/atau uang makan lembur melalui Modul Pengelolaan
Lembur pada aplikasi e-Kemenkeu, baik versi web maupun mobile, dengan tahapan
sebagai berikut:
1) mengajukan konsep Surat Pernyataan Tanggung Jawab Perintah Lembur
(SPTPL) melalui aplikasi e-Kemenkeu dengan contoh format SPTPL
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Surat Edaran ini atau dalam hal
terdapat dinamika/kebutuhan organisasi dapat mengacu pada format yang
ditentukan Sekretaris Jenderal c.q. Biro Sumber Daya Manusia;
2) melengkapi konsep SPTPL sebagaimana dimaksud pada angka 1) dengan bukti
kerja yang diunggah langsung oleh Pegawai dan/atau dapat menggunakan bukti
kerja yang terekam pada Modul Pengelolaan Agenda Pegawai (My Task) dalam
e-Kemenkeu; dan
3) menyampaikan dokumen sebagaimana dimaksud angka 1) dan 2) kepada
atasan langsung/pejabat yang berwenang paling lambat pada hari pelaksanaan
lembur.
e. Atasan langsung/pejabat yang berwenang dapat menyetujui, menolak, atau
menyesuaikan pengajuan konsep SPTPL dari Pegawai yang dinaunginya.
-5-
f. Selain proses sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas, atasan langsung/pejabat
yang berwenang juga dapat secara langsung mengajukan SPTPL bagi Pegawai
yang dinaunginya kepada pejabat atau Pegawai yang menangani daftar hadir
unitnya atau Pegawai lainnya yang ditunjuk.
g. Pejabat atau Pegawai yang menangani daftar hadir atau Pegawai lainnya yang
ditunjuk memproses pengajuan pembayaran uang lembur dan/atau uang makan
lembur melalui Modul Pengelolaan Lembur pada aplikasi e-Kemenkeu dengan
tahapan sebagai berikut:
1) melakukan verifikasi pengajuan lembur yang masuk dari pejabat atau Pegawai
di unit/satuan kerja yang dikelolanya melalui aplikasi dimaksud yang terintegrasi
dengan Human Resources Information System (HRIS);
2) memproses pengajuan pembayaran kepada pengelola keuangan di
lingkungannya paling lambat tanggal 22 bulan berikutnya atau dapat ditentukan
berbeda oleh masing-masing pengelola keuangan pada kantor pusat unit
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (JPTM)/unit Organisasi Non Eselon yang
Bertanggung Jawab Secara Langsung kepada Menteri Keuangan (non Eselon),
kecuali khusus untuk bulan Desember dapat dilakukan pada akhir bulan
berkenaan, yang memuat dokumen antara lain:
a) SPKL;
b) SPTPL;
c) daftar hadir kerja;
d) daftar hadir lembur; dan/atau
e) dokumen lainnya,
sesuai ketentuan yang berlaku.
h. Dalam hal terdapat kebutuhan organisasi, pengelola keuangan pada kantor pusat
unit JPTM/unit non Eselon dapat memberikan kebijakan untuk pengajuan permintaan
pembayaran uang lembur sekaligus dengan paling banyak 3 bulan.
4. Pengawasan dan Pemantauan Pelaksanaan Kerja Lembur
a. Atasan langsung dan/atau pimpinan unit/satuan kerja melakukan pengawasan dan
pengendalian terkait pelaksanaan kerja lembur, antara lain dengan memperhatikan:
1) optimalisasi produktivitas Pegawai pada Jam Kerja normal, melalui pemantauan
My Task dan/atau metode lainnya;
-6-
2) kebutuhan organisasi dan urgensi pelaksanaan pekerjaan di luar Jam Kerja;
3) beban kerja/ketercapaian output pekerjaan dibandingkan dengan jumlah jam
kerja lembur yang diajukan (kepatuhan terhadap pemenuhan jam kerja lembur);
4) penerapan work-life balance bagi Pegawai; dan
5) aspek lainnya sesuai perkembangan kebutuhan organisasi berdasarkan
kebijakan masing-masing pimpinan unit JPTM/unit non Eselon.
b. Atasan langsung, pimpinan unit/satuan kerja, pejabat/Pegawai yang menangani
daftar hadir, sekretariat masing-masing unit JPTM/unit non Eselon dapat melakukan
pemantauan atas pelaksanaan kerja lembur melalui dashboard monitoring pada
Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu.
c. Dashboard monitoring sebagaimana dimaksud pada huruf b paling sedikit memuat
data dan jumlah Pegawai lembur, waktu pelaksanaan, jumlah jam lembur, dan nama
unit.
5. Petunjuk penggunaan Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu dapat diakses
melalui laman http://media.office.kemenkeu.go.id/.
6. Dalam hal Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu mengalami gangguan
dan/atau terdapat kondisi lain yang menyebabkan aplikasi e-Kemenkeu tidak dapat
diakses (offline) maka pengajuan pembayaran uang lembur dan/atau uang makan
lembur dilakukan secara manual sesuai format yang tercantum dalam ketentuan
mengenai tata cara permintaan pembayaran uang lembur dan/atau uang makan lembur
atau format yang ditentukan pengelola keuangan pada masing-masing kantor pusat unit
JPTM/unit non Eselon.
7. Dalam hal terdapat kendala dalam penggunaan Modul Pengelolaan Lembur pada e-
Kemenkeu, dapat menghubungi saluran sebagai berikut:
a. pusat kontak layanan Kemenkeu PRIME (pada hari kerja pukul 08.00 s.d. 16.00
WIB) melalui:
1) telepon dengan kode akses 134 yang dapat dihubungi melalui sambungan tetap
maupun telepon seluler;
2) surat elektronik dengan alamat kemenkeu.prime@kemenkeu.go.id; dan
3) layanan “Hubungi Kami” pada situs Kementerian Keuangan
(www.kemenkeu.go.id).
-7-
b. Service Desk Pusintek (24 jam/7 hari) yang dapat dihubungi melalui telepon (+62
21) 3451165, 29225900, 3449230 ekstensi 4100 atau layanan pengaduan mandiri
melalui portal servicedesk.kemenkeu.go.id.
F. Penutup
1. Seluruh Pegawai agar mengetahui dan menerapkan ketentuan dalam Surat Edaran ini
dengan penuh iktikad baik berdasarkan nilai-nilai Kementerian Keuangan.
2. Para pimpinan unit JPTM/unit non Eselon agar menyosialisasikan dan menerapkan
Surat Edaran ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab, serta melakukan
pemantauan atas pelaksanaan Surat Edaran ini di lingkup masing-masing unit/satuan
kerja.
3. Dalam hal terdapat kebutuhan organisasi, unit yang berwenang melakukan pengelolaan
aplikasi dapat mengembangkan Modul Pengelolaan Lembur pada aplikasi e-Kemenkeu
dimaksud sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar hukum penyusunan Surat Edaran ini, untuk selanjutnya
dapat digunakan oleh seluruh pejabat dan Pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan.
4. Penerapan Modul Pengelolaan Lembur pada e-Kemenkeu dilaksanakan secara bertahap
sejak tanggal ditetapkan dan dilaksanakan secara menyeluruh paling lambat 4 (empat)
bulan sejak ditetapkan.
5. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Demikian kami sampaikan, untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 08 Oktober 2021
a.n. MENTERI KEUANGAN
SEKRETARIS JENDERAL

Ditandatangani secara elektronik


HERU PAMBUDI

Tembusan:
1. Menteri Keuangan
2. Wakil Menteri Keuangan
LAMPIRAN I
Surat Edaran Menteri Keuangan
Nomor SE-17/MK.1/2021
Tanggal 08 Oktober 2021

CONTOH FORMAT SPKL

KOP SURAT

SURAT PERINTAH KERJA LEMBUR


NOMOR …....../………/20…..

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.01/2009 tentang


Kerja Lembur dan Pemberian Uang Lembur bagi Pegawai Negeri Sipil (dapat
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku), kami memerintahkan pejabat/pegawai
yaitu:
No Nama/NIP Jabatan Golongan Uraian Kegiatan

untuk melaksanakan kerja lembur pada bulan ………… Tahun ………….


Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan kerja lembur tersebut
dibebankan pada DIPA Unit/Kantor ……………….. Tahun………
Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan tetap
menjaga integritas dan Kode Etik serta Kode Perilaku Pegawai.
Ditetapkan di ………………..
Pada tanggal ………………..
(Pejabat yang berwenang)

(Nama)
NIP …………………………
LAMPIRAN II
Surat Edaran Menteri Keuangan
Nomor SE-17/MK.1/2021
Tanggal 08 Oktober 2021

CONTOH FORMAT SPTPL

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB PERINTAH LEMBUR


NOMOR …......./………/20…..

Yang bertanda tangan di bawah ini, …………… (diisi jabatan atasan langsung
pegawai), bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja lembur di lingkungannya, yang
dilaksanakan pada:
hari, tanggal: ………………..
oleh pegawai dengan rincian sebagai berikut:
No Nama/NIP Golongan Jabatan Jumlah Jam Uraian Pekerjaan
Kerja Lembur Lembur

Ditetapkan di ………………..
Pada tanggal ………………..
(Atasan langsung pegawai)

(Nama)
NIP …………………………

Anda mungkin juga menyukai