Anda di halaman 1dari 1

RS ISLAM SURABAYA PANDUAN PRAKTIS KLINIS

ANEMIA DEFISIENSI BESI

KSM NON BEDAH (INTERNA)


RS ISLAM SURABAYA
2016

Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :


SPO.Komdik.13.04.2016 0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


STANDAR PROSEDUR
4 April 2016
OPERASIONAL
(SPO)
dr. H. Samsul Arifin, MARS
Pengertian
1. Pengertian Salah satu golongan anemia hipoproliferatif yang disebabkan karena
kelainan metabolisme besi.
2. Anamnesis Lemah, lelah, sakit kepala, light-headedness, kesemutan, rambut
rontok, restless leg, dan gejala angina pektoris pada kasus berat.
Gejala kahs yaitu adanya glositis, disfagia, pica, koilonychia jarang
ditemukan.
3. Pemeriksaan Fisik Pasien tampak lemah dan pucat (anemis),disertai takikardia, adanya
glositis, stomatitis, angular cheilitis, koilonychia. Perdarahan maupun
adanya eksudat pada retina dapat ditemukan pada anemia berat.
Splenomegali mengindikasikan adanya penyebab defisiensi besi
lainnya.
4. Kriteria Diagnosis Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
5. Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
6. Diagnosis Banding Talassemia, anemia sideroblastik, anemia penyakit kronik, dan
keracunan logam berat.
7. Pemeriksaan DPL, retikulosit, morfologi eritrosit, sediaandarah tepi, besi serum,
Penunjang ferritin serum, transferin, TIBC, saturasi transferin, aspirasi sumsum
tulang.
8. Terapi - Tatalaksana diet
- Preparat besi oral
- Preparat besi parenteral
- Transfusi sel darah merah
9. Edukasi
10. Prognosis Jika penyebab diatasi maka prognosis baik. Terapi inadekuat akan
menyebabkan anemia rekuren, sehingga terapi harus diberikan minimal
12 bulan setelah anemia terkoreksi.
11. Kepustakaan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Panduan
Praktik Klinis, 2016

Anda mungkin juga menyukai