Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN KULTUR LUKA INFEKSI

By : Tri Wahyu Inayati, A.Md.AK


Nama : Tri Wahyu Inayati, A.Md.AK

Tempat, tanggal lahir : Purbalingga, 19 November 1994

Status : Menikah

Alamat : Jl. Wilis no 134 rt 07/02,

Sidanegara, Cilacap

Telp/WA : 085726532726

Email : izna.2519@gmail.com

Pendidikan terakhir : D3 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang

Riwayat Pekerjaan :

 Tahun 2017-2019 : Puskesmas Kemangkon, Purbalingga


 Tahun 2019-sekarang : RSUD Cilacap
Luka Infeksi

 Infeksi luka bisa terjadi karena adanya pengendapan mikroorganisme dari paparan
lingkungan luar di area luka. Mikroorganisme seperti kuman dan bakteri ini kemudian
menggandakan diri dan masuk ke dalam luka.
 Tanda-tanda luka mulai infeksi
1. Nyeri, bengkak lokal, kemerahan pada luka
2. Keluar cairan purulen
3. Terdapat bau tidak sedap
4. Luka tidak kunjung membaik >10 hari
Macam-macam sampel untuk Kultur Luka

 Usap
Dilakukan untuk luka terbuka, dengan media amies swab

 Cairan
Dilakukan untuk luka tertutup yang terdapat cairan didalamnya
 Jaringan
Dilakukan apabila terdapat jaringan yang terlepas dari luka infeksi
Cara pengambilan sampel kultur luka

 Luka Terbuka

1. Mencuci tangan sebelum melakukan pengambilan sampel


2. Melakukan pembersihan luka menggunakan NaCl
3. Mengusapkan cotton swab pada luka
4. Memasukkan cotton swab ke dalam media amies
5. Menutup rapat media amies dan memberikan identitas pasien
 Luka Tertutup (terdapat cairan di dalam luka)
1. Mencuci tangan sebelum melakukan pengambilan sampel
2. Membersihkan luka dengan cairan antiseptik
3. Melakukan penusukan dan pengambilan cairan dari dalam luka menggunakan spuit
4. Menutup rapat spuit dan memberi identitas

 Jaringan
1. Mencuci tangan sebelum melakukan pengambilan sampel
2. Memasukkan jaringan yang terlepas dari luka kedalam wadah steril
3. Memberi identitas pada wadah
Kesalahan pada saat pengambilan sampel
kultur
 Tidak mencuci tangan sebelum melakukan tindakan pengambilan sampel
 Tidak membersihkan luka sebelum pengambilan sampel
 Tidak menyimpan sampel pada wadah steril
 Tidak segera mengirimkan sampel ke laboratorium
 Tidak memberikan identitas pada sampel
Pengerjaan Kultur Luka di Laboratorium
 Untuk sampel dalam media amies, cotton swab langsung digoreskan pada media penyubur
(NA, CLED, Mac Conkey)
 Untuk sampel cairan di spuit, teteskan secukupnya pada media (NA, CLED, Mac Conkey)
kemudian digores menggunakan ose steril
 Untuk sampel jaringan, goreskan jaringan pada media
 Inkubasi media pada suhu 37℃ selama 24 jam

Nutrient Agar

Cystine Lactose Electrolyte Deficient


 Setelah 24 jam, dilakukan pengecatan gram untuk koloni bakteri dan dilakukan pembacaan
melalui mikroskop
 Hasil yang didapat yaitu terdapat bakteri atau jamur pada preparat gram
a. Jamur : Hifa atau Spora
b. Bakteri : Gram Negatif atau Gram Positif

Gram Positif Gram Negatif


Terimakasih......
 Apakah ada pertanyaan????

Anda mungkin juga menyukai