Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan 12014 Kotak Pos 1403 Telepon: 7228901, 7393939 email : surat@atrbpn.go.id

Yth. 1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Staf Khusus


dan Tenaga Ahli Menteri di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional;
3. Para Kepala Kantor Pertanahan.
di Tempat

SURAT EDARAN
NOMOR 9/SE-TU.01.02/V/2022
TENTANG
PERUBAHAN PENGGUNAAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK
PADA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

1. Umum
Sehubungan dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 11/SE-100/TU.01.02/VI/2021 tanggal 4
Juni 2021 tentang Penggunaan Tanda Tangan Elektronik pada Naskah Dinas
di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional sudah tidak sesuai sehingga perlu diatur kembali dengan perubahan
penggunaan tanda tangan elektronik pada naskah dinas elektronik yang
berdasarkan pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penerapan Tanda Tangan
Elektronik.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud dari Surat Edaran ini adalah sebagai pedoman dan menciptakan
keseragaman penggunaan tanda tangan elektronik pada naskah dinas
elektronik di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
b. Tujuan dari Surat Edaran ini adalah:
1) memberi kemudahan dalam penyelenggaraan layanan tata naskah
dinas;
2) meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan administrasi
dan kegiatan pelayanan bidang agraria/pertanahan dan tata ruang;

3) mewujudkan…

Melayani, Profesional, Terpercaya


-2-

3) mewujudkan nilai kelembagaan yang Melayani, Profesional,


Terpercaya.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini memuat penjelasan mengenai ketentuan dan
tahapan dalam penggunaan tanda tangan elektronik pada naskah dinas
elektronik.

4. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5952);
b. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria
dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 83);
c. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
d. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 686);
e. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penerapan Tanda Tangan
Elektronik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 401);
f. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985);
g. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);

5. Isi
a. Perlu diketahui terkait informasi, dokumen dan tanda tangan elektronik
sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik:

(1) Informasi…
-3-

(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil


cetakannya merupakan alat bukti hukum yang sah;
(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil
cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan
dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku
di Indonesia;
(3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah
apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang ini;
(4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk
tertulis; dan
b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus
dibuat dalam bentuk akta notaris atau akta yang dibuat oleh
pejabat pembuat akta.
b. Tanda tangan elektronik digunakan pada naskah dinas elektronik
meliputi:
1) Naskah dinas arahan
meliputi naskah dinas pengaturan yang terdiri dari surat edaran dan
standar operasional prosedur administrasi pemerintahan, naskah
dinas penetapan yaitu surat keputusan serta naskah dinas
penugasan yaitu surat tugas dan surat perintah;
2) Naskah dinas korespondensi
meliputi naskah dinas korespondensi internal yang terdiri dari nota
dinas, memorandum, surat undangan internal serta naskah dinas
korespondensi eksternal yaitu surat dinas;
3) Naskah dinas khusus
meliputi petunjuk teknis, surat perjanjian, surat kuasa, berita acara,
surat keterangan, surat pengantar, pengumuman, surat pernyataan,
laporan dan telaahan staf.
c. Penggunaan paraf elektronik dan tanda tangan elektronik pada naskah
dinas elektronik dilakukan oleh:
1) seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
2) Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pemilik Sertifikat Elektronik.
d. Penggunaan Tanda Tangan Elektronik pada naskah dinas elektronik di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Pengamanan Tanda Tangan Elektronik dilaksanakan sesuai
ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2019:

(a) Sebelum…
-4-

a) Sebelum melakukan penandatanganan, Penanda Tangan wajib:


(1) memastikan tanda tangan elektronik:
(a) masih berlaku, tidak dibatalkan, atau tidak ditarik;
(b) tidak dilaporkan berpindah tangan kepada orang yang
tidak berhak; dan
(c) berada dalam kuasa Penanda Tangan.
(2) mengetahui dan memahami data dan informasi elektronik
yang terkandung dalam Dokumen Elektronik.
b) Penanda Tangan wajib menjaga kerahasiaan dan bertanggung
jawab atas pembuatan Tanda Tangan Elektronik;
c) Penanda Tangan bertanggung jawab atas isi Dokumen
Elektronik;
d) Dalam hal Tanda Tangan Elektronik dilakukan oleh sistem
elektronik, maka isi Dokumen Elektronik menjadi tanggung
jawab Pejabat yang berwenang;
e) Penyalahgunaan Tanda Tangan Elektronik oleh pihak lain yang
tidak berhak merupakan tanggung jawab pemilik Sertifikat
Elektronik.
2) Verifikasi dan Keabsahan Tanda Tangan Elektronik dalam Pasal 9
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2019:
a) Proses verifikasi Informasi Elektronik pada Dokumen Elektronik
yang ditandatangani secara elektronik, dilakukan dengan
memeriksa data pembuatan Tanda Tangan Elektronik untuk
menelusuri setiap perubahan data yang ditandatangani;
b) Perubahan Tanda Tangan Elektronik dan/atau informasi
elektronik yang ditandatangani setelah waktu penandatangan,
dapat diketahui, dideteksi dan/atau ditemukenali dengan metode
atau cara tertentu.
e. Penerapan Tanda Tangan Elektronik dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi administrasi perkantoran yang memfasilitasi tata
naskah dinas di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
f. Penerapan Tanda Tangan Elektronik dilaksanakan setelah pemberian
paraf elektronik pada aplikasi sebagaimana dimaksud pada huruf e oleh
Aparatur Sipil Negara sebagai hasil verifikasi dan validasi konsep naskah
dinas.
g. Naskah dinas yang telah terverifikasi dan tervalidasi pada aplikasi
sebagaimana dimaksud pada huruf e selanjutnya akan terkirim kepada
pejabat yang akan membubuhkan tanda tangan elektronik.

h. Waktu...
-5-

h. Waktu penggunaan Tanda Tangan Elektronik dilakukan:


1) secara aman dan cepat, kapan pun, dan di mana pun (digunakan
pada jam kerja, di luar jam kerja, hari libur maupun saat pegawai
melakukan perjalanan dinas) kecuali saat pegawai menjalani cuti.
2) sebagai dasar pemberian nomor dan tanggal naskah dinas yang telah
ditandatangani secara elektronik.
3) tidak diperkenankan berbeda dengan hari dan tanggal saat naskah
dinas tersebut ditandatangani secara elektronik.
i. Kolom penandatanganan pada naskah dinas yang ditandatangani secara
elektronik tercantum tulisan “Ditandatangani secara elektronik” rata
tengah dengan warna abu-abu muda (nilai CMYK: 0,0,0,35) antara nama
jabatan dan pejabat penandatangan. Kolom penandatangan dan
keterangan Tanda Tangan Elektronik terdapat pada halaman batang
tubuh naskah dinas (sebagaimana gambar di bawah ini). Dalam hal
terdapat lampiran naskah dinas, lampiran dimaksud tidak
ditandatangani secara elektronik karena sudah menjadi satu kesatuan
dengan batang tubuh naskah dinas.

(Nama Jabatan),
Logo Penyelenggara
Tanda Tangan Ditandatangani secara
Elektronik rata tengah
elektronik

(Nama Lengkap)
NIP
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN.
Untuk memastikan keasliannya, silakan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat
https://eoffice.atrbpn.go.id/

Contoh:

Direktur Jenderal
Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah,

Ditandatangani secara
elektronik

Ir. Suyus Windayana, M.App.Sc.


NIP. 196706171993031001

Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN.
Untuk memastikan keasliannya, silakan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat
https://eoffice.atrbpn.go.id/

j. Naskah dinas yang telah ditandatangani secara elektronik dinyatakan


sah dan berlaku ketika:

(1) seluruh…
-6-

(1) seluruh Aparatur Sipil Negara yang berwenang melakukan paraf


dan pejabat yang berwenang tanda tangan, membubuhkan paraf
dan tanda tangan secara elektronik;
(2) terdapat barcode/QR Code yang dapat dipindai (scan) untuk melihat
informasi tersebut;
(3) informasi Naskah Dinas yang dicetak sesuai dengan informasi hasil
scan dari barcode/QR Code.
k. Penyampaian/pendistribusian naskah dinas elektronik dapat
dilakukan dengan cara:
(1) dikirim secara elektronik melalui aplikasi sebagaimana dimaksud
pada huruf e sesuai dengan tujuan naskah dinas di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
(2) dikirim melalui media elektronik sesuai dengan tujuan naskah
dinas di luar lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
(3) dalam hal keadaan tertentu, naskah dinas yang ditandatangani
secara elektronik dapat dicetak dan dikirim melalui jasa
pengiriman.
l. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.

6. Demikian Surat Edaran ini dibuat, untuk dipedomani dan dilaksanakan


sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Mei 2022
a.n. MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
SEKRETARIS JENDERAL,

HIMAWAN ARIEF SUGOTO

Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di
Jakarta;
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan
Nasional, di Jakarta.

Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03

Anda mungkin juga menyukai