Nim : E100221195
Matkul : Pengantar Geografi
B. Analisis Spasial
Kondisi lingkungan di Kabupaten Brebes menunjukkan adanya kecenderungan
penurunan kualitas lingkungan yang terjadi pada beberapa wilayah kecamatan. Permasalahan
lingkungan yang terjadi bervariasi tergantung kondisi fisik daerah dan kerawanan terhadap
suatu bencana. Berbagai masalah lingkungan alam yang mengarah pada penurunan kualitas
lingkungan di Kabupaten Brebes, seperti pencemaran (air, udara, dan anah), abrasi, akresi,
dan intrusi, serta longsor dan banjir selalu terkait dengan aspek air, udara, lahan dan hutan,
keanekaragaman hayati, serta pesisir dan laut.
Perkembangan jumlah penduduk memerlukan lahan untuk tempat bermukim dan
melakukan aktivitas kehidupan. Akibatnya terjadi daerah kumuh di perkotaan, lahan terbuka
hijau menjadi bangunan, lahan pertanian (tegalan dan sawah) menjadi daerah industri dan
perumahan. Masyarakat menebang pohon di daerah hulu dan membangun rumah pada lereng
kemiringan lebih dari 450 , akibatnya terjadi bencana longsor pada tebing terjal dan banjir
pada hilir sungai. Lemahnya penegakan hukum lingkungan dan ringannya sanksi bagi
pelanggar mengakibatkan sulitnya usaha pelestarian lingkungan.
Bencana banjir dan tanah longsor merupakan jenis bencana yang sering terjadi di
Kabupaten Brebes. Hampir setiap tahun kabupaten yang terkenal dengan slogan Berhias itu,
selalu mengalami musibah tersebut. Tak heran, kerugian yang ditimbulkannya mencapai
miliaran rupiah. Data dari Kantor Kesbang dan Linmas Kabupaten Brebes, dalam kurun
waktu 1,5 bulan (Januari hingga pertengahan Februari 2005) telah terjadi 12 kali bencana
alam. Bencana tersebut antara lain terdiri atas empat kali banjir dan angin lisus, serta dua kali
tanah longsor dan kebakaran. Total kerugian yang ditimbulkan Rp 1,6 miliar.
Secara geografis Brebes memang rawan bencana alam. Wilayah tersebut terbagi
menjadi dua bagian yang rawan bencana, yakni wilayah selatan dan utara. Wilayah selatan,
rawan terhadap terjadinya bencana tanah lonsor dan angin lisus. Faktor penyebab terjadinya
longsor antara lain banyaknya penebangan hutan secara liar. Hal itu mengakibatkan kawasan
perbukitan yang ada di sana tidak mampu menyerap air saat turun hujan