Anda di halaman 1dari 2

3) Tahap Business Analysis

Langkah 4: Definisi Persyaratan Proyek Mengelola ruang lingkup proyek.

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah mendefinisikan kebutuhan untuk

peningkatan infrastruktur teknis serta non teknis, pendefinisian kebutuhan laporan,

pendefinisian kebutuhan untuk sumber data, mengkaji ulang ruang lingkup proyek,

memperluas model logical data, pendefisinian service level agreement awal, dan

menulis dokumen kebutuhan aplikasi.

Langkah 5: Analisis Data Tantangan terbesar bagi semua proyek pendukung

keputusan BI adalah kualitas sumber data. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini

adalah analisis sumber data eksternal, pendefinisian ulang model logical data,

analisis kualitas sumber data, memperluas model enterprise logical data,

memperbaiki ketidakcocokan data, dan menulis spesifikasi data-cleansing.

Langkah 6: Prototipe Aplikasi Analisis hasil fungsional paling baik dilakukan

melalui prototyping sehingga dapat dikombinasikan dengan desain aplikasi.

Prototyping memungkinkan pelaku bisnis untuk melihat potensi dan batasan

teknologi, yang memberi mereka kesempatan untuk menyesuaikan persyaratan

proyek dan harapan mereka. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

analisis kebutuhan akses, analisis ruang lingkup dari prototype, memilih alat bantu

untuk prototype, mempersiapkan prototype charter, merancang laporan dan query,

membangun prototype, dan mendemonstrasikan prototype.

Langkah 7: Analisis Repositori Meta Data Memiliki lebih banyak alat berarti

memiliki lebih banyak meta data teknis selain meta data bisnis, yang biasanya

ditangkap dalam alat pemodelan rekayasa perangkat lunak dengan bantuan


komputer (CASE). Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis

kebutuhan meta data repository, analisis kebutuhan interface untuk meta data

repository, analisis akses meta data repository dan kebutuhan laporan, membuat

model logical meta, dan membuat meta data.

4) Tahap Design

Langkah 8: Desain Basis Data Satu atau lebih database target BI akan menyimpan

data bisnis dalam bentuk terperinci atau agregat. Kegiatan yang dilakukan pada

tahap ini adalah melihat ulang kebutuhan akses data, menentukan kebutuhan

agregasi/summary, perancangan database business intelligence, perancangan

struktur database secara fisik, membuat database business intelligence, membuat

prosedur pemeliharaan database, mempersiapakan perancangan monitoring dan

tuning database, dan mempersiapkan perancangan monitoring dan tuning query.

Langkah 9: Desain ETL Proses ETL adalah proses yang paling rumit dari seluruh

proyek pendukung keputusan BI. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

membuat dokumen source-to-target mapping, melakukan tes terhadap fungsi alat

bantu ETL, merancang alur proses ETL, merancang program ETL, dan setup ETL

staging area.

Langkah 10: Desain Repositori Meta Data Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

adalah perancangan meta data repository database, melakukan instalasi dan

melakukan tes terhadap produk meta data repository, perancangan aplikasi meta

data, dan perancangan proses migrasi meta data.

Anda mungkin juga menyukai