Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

LAB PAJAK PENGHASILAN II

UPBJJ-UT MANADO

NAMA : TANIA PAVITA ZABRINA


NIM : 044169126
1. Berikut ini adalah daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh PT Maju Bersama per 31
Desember 2019:
Jenis Aktiva Tanggal Harga
Perolehan Perolehan
Gedung 10 Maret 2015 3.000.000.000
Mesin 08 Mei 2018 300.000.000
Furniture 16 Juli 2017 175.000.000
Komputer 04 Maret 2019 60.000.000
Mobil box 15 Juni 2017 150.000.000
Keterangan :
• Seluruh aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo garis lurus.
• Secara Ketentuan Perpajakan, Mesin dan mobil box dikategorikan ke kelompok II
bukan bangunan. Sedangkan Furniture dan Komputer dikategorikan ke kelompok I
bukan bangunan. Khusus untuk Gedung dikategorikan ke Bangunan kelompok
Permanen.
Instruksi :
Berdasarkan keterangan diatas, hitung penyusutan secara pajak PT Maju Bersama Tahun
2019 sesuai dengan !
Jawaban:

Gedung
Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Harga Perolehan 3.000.000.000
2015 5 % X 10/12 125.000.000 2.875.000.000
2016 5% 150.000.000 2.725.000.000
2017 5% 150.000.000 2.575.000.000
2018 5% 150.000.000 2.425.000.000
2019 5% 150.000.000 2.275.000.000
Catatan : 8/12 diperoleh dari bulan yang terpakai tahun 2018 ( Mei-Desember)

Mesin
Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Harga Perolehan 300.000.000
2018 12,5 % X 8/12 25.000.000 275.000.000
2019 12,5 % 37.500.000 237.500.000
Catatan : 8/12 diperoleh dari bulan yang terpakai tahun 2018 ( Mei-Desember)

Furniture
Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Harga Perolehan 175.000.000
2017 25 % X 6/12 21.875.000 153.125.000
2018 25 % 43.750.000 109.375.000
2019 25 % 43.750.000 65.625.000
Catatan : 6/12 diperoleh dari bulan yang terpakai tahun 2017 ( Juli-Desember)
Komputer
Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Harga Perolehan 175.000.000
2019 25 % X 10/12 36.458.333 138.541.667
Catatan : 10/12 diperoleh dari bulan yang terpakai tahun 2019 ( Maret-Desember)

Mobil Box
Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Harga Perolehan 150.000.000
2017 12,5 % X 7/12 10.937.500 139.062.500
2018 12,5 % 18.750.000 120.312.500
2019 12,5 % 18.750.000 101.562.500
Catatan : 7/12 diperoleh dari bulan yang terpakai tahun 2017 ( Juni-Desember)

2. PT Sawit indah yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit membeli 1 unit
mobil Truck Rp.250.000.000 pada Maret 2017. Truck tersebut baru digunakan pada
Desember 2017.
Jawaban:
Karena tidak ditentukan harus menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun kali
ini saya mengunakan metode saldo menurun

a. Kapan mulai dilakukannya penyusutan pada aktiva tersebut!


Dimulai saat Truck digunakan namun dengan persetujuan Dirjen Pajak

b. Hitung Berapa penyusutan masing-masing aktiva pada Desember 2019.


Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Harga Perolehan 250.000.000
2017 12,5 % X 1/12 2.604.166 247.395.834
2018 12,5 % 30.924.479 216.471.355
2019 12,5 % 27.058.919 189.412.436
Catatan : 1/12 diperoleh dari bulan yang terpakai tahun 2017 ( Desember)

PT Alam Raya Nusantara melakukan pembangunan gedung kantor baru mengeluarkan


dana sebesar Rp.500.000.000 .dimulai 10 Agustus 2017. gedung tersebut selesai
dibangun dan langsung digunakan pada Januari 2018.
Jawaban:

a. Kapan mulai dilakukannya penyusutan pada aktiva tersebut!


Saat selesai dibangun yaitu Januari 2018

b. Hitung Berapa penyusutan masing-masing aktiva pada Desember 2019.


Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Harga Perolehan 500.000.000
2018 5% 25.000.000 475.000.000
2019 5% 23.750.000 451.250.000
3. PT. Sawit Indah melakukan revaluasi aktiva tetap per tanggal 31 Juli 2019 dan kemudian
mendapat surat keputusan persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak, Nilai sisa buku fiskal
aktiva tetap per 31 Juli 2019 (sebelum revaluasi) sebesar Rp.5.500.000.000,-Nilai aktiva
tetap setelah revaluasi sebesar Rp 5.850.000.000,-. Tentukan Perlakuan PPh atas
revaluasi aktiva tetap tersebut!
Jawaban:
Penghasilan yang Dikenakan PPh Final Berdasarkan Pasal 19 Undang-Undang PPh
Penghasilan Berupa Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Tetap
Atas selisih lebih antara nilai revaluasi dengan nilai buku fiskal dianggap sebagai
keuntungan dan menjadi objek pengenaan PPh final dengan tarif 10%. Kendati demikian,
perusahaan yang karena kondisi keuangannya tidak memungkinkan untuk melunasi
sekaligus PPh final yang terutang dapat mengajukan permohonan pembayaran secara
angsuran paling lama 12 bulan sesuai ketentuan Pasal 9 ayat (4) UU Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Rp 5.850.000.000 - Rp.5.500.000.000 = Rp.350.000.000 X 10 % = Rp. 35.000.000

Anda mungkin juga menyukai