Anda di halaman 1dari 5

PROSES PEMBELAJARAN

1. Nama : NOVITA ANIS HIDAYATI


2. Nim : 3190076
3. Jurusan : Akuntansi Perpajakan Program S1
4. Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi II
5. Tatap Muka :6
6. Dosen Pengampu : Desrizon, SE., MM
7. Hari/Waktu/Ruangan: Jum’at, 17.30 – 21.30

TUGAS MANDIRI ke 6
1. PT Paulim membeli mesin seharga $3.400.000 pada tanggal 1 April 2015. Diperkirakan
msein tersebut akan berumur 10 tahun, dan mempunyai nilai residu sebesar $400.000. mesin
ini diperkirakan akan dapat digunakan untuk memproduksi 60.000 unit produk dan
diperkirakan akan dapat digunakan untuk berproduksi selama 30.000 jam. Dalam tahun
2015 Perusahaan menggunakan mesin itu selama 2.400 jam dan dapat menghasilkan 4.000
unit produk
Diminta ;
Hitung dan buatkanlah Tabel biaya penyusutan dengan menggunakan setiap metode seperti
dibawah ini. Tahun buku perusahaan adalah tahun kelender yang berakhir tanggal 31
Desember.
a. Metode Garis Lurus

3.400.000−400.000
Penyusutan 1 tahun =
10
= 3.000.000
NO periode Perhitungan beban Beban Akumulasi Nilai buku
penyusutan tahun penyusutan penyusutan aktiva
berjalan tahun berjalan
1 2015 9/12 x 300.000 225.000 225.000 3.175.000
2 2016 12/12 x 300.000 300.000 525.000 2.875.000
3 2017 12/12 x 300.000 300.000 825.000 2.575.000
4 2018 12/12 x 300.000 300.000 1.125.000 2.275.000
5 2019 12/12 x 300.000 300.000 1.425.000 1.975.000
6 2020 12/12 x 300.000 300.000 1.725.000 1.675.000
7 2021 12/12 x 300.000 300.000 2.025.000 1.375.000
8 2022 12/12 x 300.000 300.000 2.325.000 1.075.000
9 2023 12/12 x 300.000 300.000 2.625.000 775.000
10 2024 12/12 x 300.000 300.000 2.925.000 475.000
11 2025 3/12 x 300.000 75.000 3.000.000 400.000
100%
b. Metode Saldo Menurun = = 10 % presentase penyusutan tiap tahun metode garis
10
lurus

2 X 10% = 20% metode menurun ganda

NO periode Perhitungan beban Beban Akumulasi Nilai buku


penyusutan tahun berjalan penyusutan penyusutan aktiva
tahun berjalan
1 2015 9/12 x 20% x 3.400.000 510.000 510.000 2.890.000
2 2016 20% x 2.890.000 578.000 1.088.000 2.312.000
3 2017 20% x 2.312.000 462.400 1.550.400 1.849.600
4 2018 20% x 1.849.600 369.920 1.920.320 1.479.680
5 2019 20% x 1.479.680 295.936 2.216.256 1.183.744
6 2020 20% x 1.183.744 236.749 2.453.005 946.995
7 2021 20% x 946.995 189.399 2.642.404 757.596
8 2022 20% x 757.596 151.519 2.793.923 606.077
9 2023 20% x 606.077 121.215 2.915.138 484.862
10 2024 20% x 484.862 96.972 3.012.110 387.890
11 2025 3/12 x 20% x 387.890 19.395 3.031.505 368.496

c. Metode hasil produksi

Beban penyusutan = jumlah satuan produk yang di hasilkan x tarif penyusutan persatuan produk

HP−NR
Tarif penyusutan persatuan produk =
TAKSIRAN JUMLAH PRODUK SELAMA MASA PENGGUNAAN

3.400.000−400.000
Tarif penyusutan persatuan produk = = 50
60.000

Beban penyusutan = 4.000 𝑥 50


= 200.000
Saya membuat perkiraan mesin tersebut bisa berproduksi dan menghasilkan jumlah unit sebagai
berikut :
• Tahun ke -1 = 4.000 unit
• Tahun ke -2 = 6.000 unit
• Tahun ke -3 = 8.000 unit
• Tahun ke -4 = 8.000 unit
• Tahun ke -5 = 4.000 unit
• Tahun ke -6 = 6.000 unit
• Tahun ke-7 = 6.000 unit
• Tahun ke-8 = 8.000 unit
• Tahun ke -9 = 6.000 unit
• Tahun ke -10 = 4.000 unit +

Total = 60.000 unit

No Tahun Unit produksi Tarif penyusutan


1 2015 4.000 50 200.000
2 2016 6.000 50 300.000
3 2017 8.000 50 400.000
4 2018 8.000 50 400.000
5 2019 4.000 50 200.000
6 2020 6.000 50 300.000
7 2021 6.000 50 300.000
8 2022 8.000 50 400.000
9 2023 6.000 50 300.000
10 2024 4.000 50 200.000

2. PT Paulim membeli tanah seluas 14.000 hektar pada tahun 2010 dengan harga $2.500.000
per hektar. Nilai pasar tanah tanpa kayu di atasnya pada tahun 2010 sebesar $500.000 per
hektar. Kayu di tanah itu dinilai dalam tahun 2017, dan penilainya menyatakan setiap hektar
memiliki 3.000 meter kubik kayu. Dalam tahun 2017, perusahaan membangun jalan
sepanjang 12 km dengan biaya $1.000.000 per km. sesudah jalan ini selesai, Perusahaan
menebang 4.000 pohon yang menjadi 200.000 meter kubik kayu
Diminta ;
Buatkan dan Hitunglah biaya penyusutan yang dilakukan perusahaan dengan
menggunakan metode Garis Lurus dan Saldo menurun tanpa nilai residu

Nilai tanah seisinya pada tahun 2010 = 14.000 x 2.500.000 = 35.000.000.000

Nilai tanah tanpa kayu pada tahun 2010 = 14.000 x 500.000 = 7.000.000.000

Berarti nilai kayu yang tersedia secara keseluruhan adalah


35.000.000.000 – 7.000.000.000 = 28.000.000.000

Berdasarkan penilaian pada tahun 2017, tiap hektar memiliki 3000 m kubik kayu.
Maka volume kayu keseluruhan adalah 14.000 x 3000 = 42.000.000 meter kubik.

Nilai kayu per m3 = 28.000.000.000 / 42.000.000 = Rp666.666.667per m3.dibulatkan menjadi


Rp666,67 per m3.
Nilai jalan yang dibangun adalah 12 km x 1.000.000 = 12.000.000

Yang mengalami depresiasi adalah kayu, dihitung berdasarkan volumenya yang memiliki
padanan nilai jual. Jumlah pohon tidak bisa dipakai karena tidak ada padanan harganya.
Jumlah depresiasi = 200.000 x 666.666.667 = Rp133.333.333,4

Menggunakan metode garis lurus


Nilai penyusutan jalan dibandingkan dengan nilai kayu ditebang, maka penyusutannya menjadi:
=(kayu ditebang / kayu total) x nilai total jalan

= (200.000/42.000.000) x 12.000.000 = Rp57.142.857,12

Menggunakan metode saldo menurun ganda


100% / 7 = 7%
7% x 2 = 14%

Beban penyusutannya = 200.000/42.000.000 x 12.000.000 x14%


= 7.999.999,99

3. PT Paulim membeli tanah dan gedung pada tanggal 1 Januari 1998 dengan harga perolehan
adalah $1.000.000 untuk tanah dan $40.000.000 untuk gedung.
Gedung ditaksir berumur 40 tahun tanpa nilai residu dan didepresiasi dengan metode garis
lurus. Pada tanggal 1 Juli 2005 diadakah penilaian kembali terhadap tanah dan gedung,
sehingga mendapatkan nilai sekarang nya adalah tanah $10.000.000 dan gedung 42.000.000
dimana gedung dinilai masih dalam kondisi 80%.
Diminta ;
a. Hitunglah ; a) Umur ekonomis yang baru, b) Nilai sehat
b. Buatlah jurnal untuk mencatat penilaian kembali tanah dan gedung tanggal 1 Juli 2005

Jawab
Harga perolehan pada 1 Januari 1998
Tanah 1.000.000,00
Gedung 40.000.000,00

Gedung diperkirakan berumur 40 tahun tanpa nilai sisa, disusutkan menggunakan metode garis
lurus. Maka penyusutan nilai gedung adalah Rp40.000.000,00/40 = Rp1.000.000,00 per tahun.
Akumulasi penyusutan gedung sejak 1 Januari 1998 hingga 1 Juli 2005 (7 tahun 6 bulan = 7,5
tahun) adalah 7,5 x Rp1.000.000,00 = Rp7.500.000,00.

Nilai buku gedung = Rp40.000.000,00 - Rp7.500.000,00 = Rp32.500.000,00.

Sisa umur gedung (perkiraan) = 40 - 7,5 = 32,5 tahun.

1.a. Umur ekonomis yang baru: 80% x 40 tahun = 32 tahun.

b. Setelah penilaian, nilai gedung adalah Rp42.000.000,00.


Nilai penyusutan = Rp42.000.000,00/40 = Rp1.050.000,00 per tahun.
Nilai akumulasi penyusutan selama 7,5 tahun = Rp7.875.000,00
Nilai sehat = nilai gedung total - penyusutan
Rp42.000.000,00 - Rp7.875.000,00 = Rp34.125.000,00.

2. Selisih nilai tanah sebelum dan sesudah penilaian adalah


Rp10.000.000,00 - Rp1.000.000,00 = Rp9.000.000,00.
Nilai tanah yang baru lebih tinggi daripada nilai lama, berarti nilai tanah meningkat.
Selisih nilai gedung sebelum dan sesudah penilaian aktiva adalah
Rp42.000.000,00 - Rp40.000.000,00 = Rp2.000.000,00
Karena nilai baru lebih tinggi daripada nilai lama, maka nilai aktiva mengalami peningkatan.
Selisih akumulasi penyusutan sebelum dan sesudah penilaian adalah
Rp7.875.000,00 - Rp7.500.000,00 = Rp325.000,00
Karena penyusutan yang baru lebih besar dari penyusutan lama, maka nilai penyusutan
mengalami peningkatan.
Peningkatan nilai tanah dan bangunan meningkatkan ekuitas pemilik. Peningkatan akumulasi
penyusutan meningkatkan beban.
Jurnal

Tanah ..................................... 9.000.000


...... Ekuitas Pemilik ................................ 9.000.000
Bangunan ............................... 2.000.000
...... Ekuitas Pemilik ................................ 2.000.000
Beban Penyusutan Gedung ......... 325.000
...... Akumulasi Penyusutan Gedung ............ 325.000

Anda mungkin juga menyukai