Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN STANDAR PENGGAMBARAN

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
2021

i
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Pedoman Penyusunan Penggambaran Teknik ini dapat disusun dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan pedoman ini adalah untuk memberikan pedoman dalam
penyusunan gambar teknik yang merupakan salah satu produk yang harus dihasilkan oleh
setiap konsultan perencana untuk menyelesaikan paket pekerjaan yang merupakan
pertanggungjawaban konsultan atas komitmen dalam mengerjakan paket kegiatan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada tim penyusun dan semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan sehingga diharapkan pedoman ini dapat
dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan.
Tanggapan dan saran kearah penyempurnaan buku ini dapat disampaikan kepada
penyusun buku ini atau ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo.

Sukoharjo, Maret 2021


Tim Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

PENGANTAR ...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
BAB II UKURAN KERTAS GAMBAR ................................................................................. 2
BAB III BLOK JUDUL ............................................................................................................ 4
BAB IV PENOMORAN GAMBAR ........................................................................................ 5
BAB V PENGECILAN GAMBAR .......................................................................................... 7
BAB VI PENUNJUK ARAH GAMBAR................................................................................. 8
BAB VII SKALA, TEBAL GARIS, TINGGI HURUF DAN ANGKA .................................. 9
BAB VIII UKURAN DAN INDIKASI .................................................................................. 11
BAB IX SIMBOL, ARSIRAN DAN SINGKATAN ............................................................. 15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2- 1. Ukuran Kertas .......................................................................................................... 2


Tabel 2- 2. Standard Jarak Garis Tepi ....................................................................................... 2
Tabel 7- 1. Skala Tebal Garis dan Tinggi Huruf ....................................................................... 9
Tabel 8- 1 Ukuran dan Penunjuk ............................................................................................. 11
Tabel 8- 2 Jenis Garis dan Penggunaannya (ISO R.159)......................................................... 13
Tabel 9- 1 Singkatan-Singkatan yang Digunakan dalam Gambar ........................................... 15
Tabel 9- 2 Map Symbol – Simbol Peta..................................................................................... 16
Tabel 9- 3 Standar Arsiran – Standard hatchings .................................................................... 24
Tabel 9- 4 Simbol-Simbol Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah ..................... 27
Tabel 9- 5 Simbol-Simbol Litologi .......................................................................................... 28
Tabel 9- 6 Warna-warna yang Biasa Digunakan Pada Peta Geologi ....................................... 32
Tabel 9- 7 Simbol-Simbol untuk Peta Geologi ........................................................................ 33
Tabel 9- 8 Simbol-Simbol Tambahan untuk Peta dengan Skala Kecil .................................... 36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2- 1. Ukuran-Ukuran Kertas dan Garis–Garis Tepi untuk Gambar ............................. 3


Gambar 3- 1 Ukuran Blok Judul untuk Kertas A4 .................................................................... 4
Gambar 3- 2. Ukuran Blok Judul untuk Kertas A3 ................................................................... 4
Gambar 3- 3 Ukuran Blok Judul untuk Kertas A1 .................................................................... 4
Gambar 7- 1 Penunjuk Skala ................................................................................................... 10

v
BAB I
PENDAHULUAN

Pedoman penyusunan gambar teknik ini berisi berbagai aturan atau pedoman tentang
tata cara dan format penyusunan gambar teknik yang berlaku di Balai Besar Wilayah Sungai
Bengawan Solo, sehingga diharapkan akan diperoleh satu kesamaan format dalam
penyusunan gambar teknik. Gambar teknik merupakan salah satu produk dalam perencanaan
teknik rinci yang akan digunakan sebagai sarana komunikasi antar perencana sehingga dapat
membantu dalam mengimplementasikan hasil rancangannya. Agar dapat menjadi sarana
komunikasi yang efektif maka gambar teknik haruslah disusun berdasarkan standar nasional
yang berlaku sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh para perencanaan dari berbagai
bidang terkait. Penyusunan produk ini penting untuk dilakukan secara rinci dan informatif
agar dapat memberikan visualisasi yang tepat terhadap bangunan yang akan dibangun. Salah
satu standar penggambar teknik pada pekerjaan di bidang SDA yang menjadi acuan dalam
lingkup nasional adalah KP Irigasi – 07 (Standar Penggambaran).

1
BAB II
UKURAN KERTAS GAMBAR

Semua pekerjaan penggambaran teknik harus di tuangkan dalam ukuran-ukuran kertas


sebagai berikut.

Tabel 2- 1. Ukuran Kertas


Ukuran (w) (l) Antara (l) dan (w) adalah
Kertas mm mm tetap dengan perbandingan
A0 841 1189 √2:1.
A1 594 841
A2 420 594
A3 297 420
A4 210 297
Sebisa mungkin penggunaan kertas ukuran A0 hendaknya dihindari. Sebagai lembar standar
dipakai kertas A1.

Sesuai dengan standar KP Irigasi-07 Standar Penggambaran, selanjutnya kertas


gambar diberi garis tepi sesuai dengan ukurannya. Pada tabel di bawah ditetapkan ukuran
batas tepi bawah, tepi atas , dan tepi kanan yang selanjutnya disebut C sedangkan untuk tepi
kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 25 mm.

Tabel 2- 2. Standard Jarak Garis Tepi


Ukuran Tepi Kiri C
Kertas (mm) (mm)
A0 25 10
A1 25 10
A2 25 10
A3 25 10
A4 25 5
Adapun ilustrasi penempatan garis-garis tepi (marginal) adalah sebagai berikut:

2
Keterangan:
Batas Kertas
Marginal
Dimensi

Gambar 2- 1. Ukuran-Ukuran Kertas dan Garis–Garis Tepi untuk Gambar

3
BAB III
BLOK JUDUL

Format blok-blok judul seperti ditunjukkan pada Gambar 3-1 yang akan dipakai dalam semua
gambar dan letaknya di sudut kanan bawah tiap-tiap gambar. Untuk melihat dengan lebih
jelas isi isian dari blok judul dapat dilihat pada lampiran 1 Layout Gambar untuk kertas A3
dan A1 atau dapat diunduh di tautan berikut ini ( https://tinyurl.com/Layoutkertas ).

***

Gambar 3- 1 Ukuran Blok Judul untuk Kertas A4

***

Gambar 3- 2. Ukuran Blok Judul untuk Kertas A3

***

Gambar 3- 3 Ukuran Blok Judul untuk Kertas A1


Catatan:
*** Dalam hal Kepala Bidang menjabat sebagai Direksi Pekerjaan, maka Pemeriksa
Gambar kerja menjadi Sekretaris Direksi.

4
BAB IV
PENOMORAN GAMBAR

Penomoran gambar harus diatur sedemikian sehingga tipe gambar akan mudah dikenali.
Demikian juga sistem penomoran yang akan mempermudah proses pengarsipan/penyimpanan
gambar. Sistem penomoran dibatasi untuk satu pekerjaan. Pekerjaan-pekerjaan yang lain bisa
ditandai dengan membubuhkan singkatan dari nama pekerjaan itu atau dengan membubuhkan
sebuah huruf didepan nomor gambar.

Nomor gambar dapat dibagi menjadi bagian fungsional dan bagian urutan. Nomor gambar
akan disusun seperti berikut :

A. Menunjukkan tipe gambar, misalnya :


1. Gambar-gambar pengukuran dan penyelidikan;
2. Gambar-gambar pelaksanaan
3. Gambar-gambar purnalaksana (As built drawings).
B. Menunjukkan pengelompokkan gambar sesuai dengan judul, misalnya :
1. Tata letak (skala 1:25.000, 1:5.000, 1:2.000);
2. Bangunan utama dan bangunan-bangunan pelengkap;
3. Bangunan Irigasi;
4. Gambar standar (pintu, skala, dan sebagainya);
5. Tanggul;
6. Bangunan Pelengkap;
7. Jembatan, dll.
C. Menunjukkan pembagian butir yang disebutkan dalam BB, misalnya :
− Bangunan Irigasi
1-03-01 Saluran Primer X;
1-03-02 Saluran Sekunder A, dst.

5
Gambar-gambar untuk setiap butir yang disebutkan di dalam “CC” akan diberikan nomor
urut dimulai dari “01”.

Contoh:

6
BAB V
PENGECILAN GAMBAR

Gambar hendaknya tidak diperkecil sampai melebihi setengah dari ukuran kertas gambar
aslinya. Pengecilan maksimum adalah sampai ukuran kertas A3.

Diantara berbagai ukuran gambar standar, ada perbandingan tetap yaitu 1:√2. Pengecilan
maksimum adalah :

A0 A2
A1 A3

Semua gambar harus diperkecil supaya mudah untuk disimpan. Jika kriteria yang dibicarakan
dalam bagian ini diikuti, maka perlu dibuat suatu persyaratan agar gambar-gambar mudah
dicari sewaktu diperlukan dan gambar tersebut tetap dapat dibaca setelah diperbesar kembali.

Hal-hal berikut hendaknya dipertimbangkan pada waktu membuat gambar-gambar yang akan
diperkecil :

 Tinggi huruf dari angka tidak boleh kurang dari 3 mm;


 Tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dari tingginya; tebal garis untuk
pekerjaan menggambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm.

Untuk arsiran, tebal garis tidak boleh kecil dari 0,18 mm dan jarak antar garis tidak kurang
dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dan 2 mm untuk gambar-gambar pekerjaan baja
(arsiran potongan baja, perunggu, karet dan sebagainya).

7
BAB VI
PENUNJUK ARAH GAMBAR

Pada peta-peta topografi dan peta-peta situasi, arah utara akan ditunjukkan ke arah atas
gambar. Data mengenai jaringan grid (gridnet), jika ada akan ditulis di sepanjang garis-garis
tepi/marginal kertas gambar.

Peta-peta situasi sungai dan peta-peta situasi untuk trase saluran atau pembuang akan
digambar sedemikian sehingga arah aliran adalah ke arah kanan gambar.

Potongan memanjang sungai, saluran, pembuang, atau tanggul akan digambar langsung
dibawah peta situasi. Sma dengan peta situasi sungai, saluran dan sebagainya arah aliran
untuk potongan memanjang adalah ke kanan gambar.

Peta situasi dan potongan memanjang yang muncul dalam satu gambar, akan menunjukkan
bentang sungai, saluran, pembuang atau tanggul yang sama.

Jika terdapat sungai, saluran atau pembuang dilihat ke arah hilir, maka tanggul di sebelah
kanan disebut tanggul kanan dan yang kiri disebut tanggul kiri. Potongan melintang akan
digambar dengan tanggul-kiri sebelah kiri dan tanggul-kanan sebelah kanan.

Untuk gambar-gambar bangunan di saluran atau pembuang, denah akan dicantumkan


disebelah kiri atas gambar, sedemikian rupa sehingga arah aliran saluran atau pembuang
adalah ke arah kanan gambar. Tepat dibawah denah, akan digambar potongan yang paralel
terhadap arah aliran. Untuk bangunan-bangunan besar atau bagian-bagian akan digambar
sedemikian rupa sehingga arah aliran sungai atau saluran adalah ke kanan atau ke sebelah
bawah gambar.

Semua gambar akan terbaca dari sudut kanan bawah.

8
BAB VII
SKALA, TEBAL GARIS, TINGGI HURUF DAN ANGKA

Skala gambar bergantung kepada apa yang harus ditunjukkan oleh gambar itu atau seberapa
detail gambar itu harus dibuat.

Dalam pekerjaan gambar dipakai bermacam-macam tebal garis dan huruf atau tinggi angka,
agar gambar lebih mudah dibaca. Tebal garis dan tinggi angka akan berbeda-beda menurut
skala gambar. Dalam Tabel 7-1. diberikan skala, tebal garis dan tinggi huruf atau angka untuk
berbagai tipe gambar. Untuk tebal huruf dan angka dianjurkan untuk memakai 1/10 dari
tinggi huruf/angka. Juga, dianjurkan agar untuk gambar-gambar peta dipakai tebal garis
seperti yang diberikan dalam daftar, dengan simbol-simbol peta pada Tabel 7-1.

Penunjuk skala (scale bar) akan menunjukkan dimensi sebagaimana diberikan pada gambar,
dalam meter atau sentimeter dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter.

Kalau ukuran gambar diperkecil, maka skala semua akan ditunjukkan dengan angka,
demikian pula skala yang baru (sesudah pengecilan) dengan menggunakan penunjuk skala.

Gambar 7-1. Memperlihatkan penunjuk skala untuk berbagai skala.

Penunjuk skala akan memperlihatkan dimensi-dimensi yang diberikan pada gambar, dalam
meter atau sentimeter, dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter.

Tabel 7- 1. Skala Tebal Garis dan Tinggi Huruf


Tinggi
Tebal Garis
Tipe Gambar Skala Huruf/Angka
(mm)
(mm)
Peta
Peta Topografi 1:50.000 0,18/0,25/0,35 1,8/2,5/3,5
1:25.000 0,18/0,25/0,35/0,5 1,8/2,5/3,5/5
1:5.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5
Peta Situasi Bendung 1:1.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5
1:500 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5
Peta Ikhtisar dan Peta Petak 1:25.000 0,25/0,35/0,5 2,5/3,5/5
1:5.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
Peta Situasi Jaringan Tersier 1:5.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
1:2.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
Peta Situasi/Peta Situasi Trase 1:2.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
1:1.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7

9
Potongan Memanjang
 Horizontal 1:200
1:100
 Vertikal 1:200
1:100
Potongan Melintang 1:200
Horizontal & Vertikal 1:100

Gambar-Gambar Bangunan
Denah Umum 1:1.000 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
1:500 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
Denah 1:500 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
1:200 0,25/0,35/0,5/0,7 2,5/3,5/5/7
1:100 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:50 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
Potongan 1:100 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:50 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:20 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:10 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
Detail 1:20 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:10 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:5 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:2 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10
1:1 0,25/0,35/0,5/0,7/1 2,5/3,5/5/7/10

Gambar 7- 1 Penunjuk Skala

10
BAB VIII
UKURAN DAN INDIKASI

Untuk garis-garis ukuran dan garis-garis bantu (auxiliary line), akan digunakan tebal garis
0,25 mm. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai bagaimana dan dimana menempatkan
garis-garis ukuran, garis bantu dan indikasinya, lihat Gambar 8-1.

Ketinggian (level) selalu ditunjukkan dalam meter di atas ketinggian yang sudah ditetapkan.

Semua ukuran gambar bangunan dapat diberikan dalam meter atau sentimeter, kecuali
gambar-gambar pekerjaan baja yang selalu diberikan dalam satuan milimeter.

Tabel 8- 1 Ukuran dan Penunjuk


Garis-garis ukuran digambar dekat dan paralel dengan
bagian yang dimensinya akan ditunjukkan. Garis-garis
bantu digambar tegak lurus terhadap garis ukuran dan agak
ke luar.

Garis-garis konstruksi dan garis-garis bantu yang


berpotongan digambar sedikit ke luar titik potong.

Garis-garis tengah dan garis-garis batas tidak akan pernah


dipakai sebagai garis ukuran. Akan tetapi, garis ukuran bisa
ditempatkan langsung diantara garis-garis batas, diantara
garis-garis tengah dan antara garis batas dan garis tengah.

11
Garis-garis ukuran dan garis-garis bantu sebaiknya tidak
memotong garis-garis lain, kalau mungkin. Garis-garis
ukuran tidak boleh terpotong oleh garis ukuran lainnya
atau oleh garis bantu yang termasuk garis ukuran lainnya.

Tiap ujung garis ukuran akan ditandai dengan ujung panah


secara jelas yang rnenunjukkan batas garis ukuran.

Biasanya ujung panah akan digambar di dalam batas garis


ukuran. Bila tidak tersedia ruang untuk ini, ujung panah
boleh digambar di luar batas ini, mengarah ke belakang.
Ujung-ujung panah yang saling berhadapan boleh diganti
dengan titik yang jelas.
Bila suatu bagian mempunyai dua dimensi atau lebih, maka
jumlah itu juga akan ditunjukkan pada garis dimensi
terpisah.

Pada ujungnya garis-garis penunjuk akan mempunyai:


− sebuah titik, untuk garis penunjuk yang berada didalam
garis batas suatu bagian;
− ujung panah, untuk garis penunjuk yang menunjuk ke
garis batas suatu bagian.

Biasanya ukuran digambar ditengah-tengah garis ukuran.

12
Jika ruang di atas garis ukuran terbatas, ukuran boleh
ditulis di atas garis yang ditarik panjang, kalau mungkin
disebelah kanan. Ukuran bagian yang tidak ditulis ke skala
akan diberi garis bawah.

Untuk ukuran atau penunjuk yang tidak bisa ditempatkan di


luar potongan, harus disediakan ruang di dalam arsiran.

Kalau dari gambar tidak jelas bahwa suatu ukuran


menunjuk pada jari-jari atau potongan segi empat, maka di
muka ukuran akan ditulis simbol-simbol berikut:
- Ø / di muka ukuran;
- huruf (besar) R di muka jari-jari;
- atau di muka potongan segi empat.

Selain ukuran garis yang di bakukan dalam gambar teknik, jenis garis pun turut ditetapkan
sehingga setiap garis menunjukkan fungsi tersendiri. Jenis garis dan penggunaannya menurut
ISO R.158 sebagaimana tabel 8-2.

Tabel 8- 2 Jenis Garis dan Penggunaannya (ISO R.159)


No Garis Keterangan Penggunaan

a. Garis-garis nyata
1 Tebal Kontinu
b. Garis tepi

a. Garis Khayal
b. Garis ukur
c. Garis proyeksi/bantu
d. Garis penunjuk
Tipis Kontinu (Lurus atau
2 e. Garis arsir
Lengkung)
f. Garisnyata dari
penampang yang
diputar ditempat
g. Garis sumbu pendek

13
Garis batas dari potongan
sebagian atau bagian yang
3 Tipis Kontinu Bebas
dipotong, bila batasnya
bukan garis bergores tipis
Garis batas dari potongan
sebagian atau bagian yang
4 Tipis Kontinu Zigzag
dipotong, bila batasnya
bukan garis bergores tipis

a. Garis nyata terhalang


5 Garis Gores Tebal
b. Garis tepi terhalang

a. Garis nyata terhalang


6 Garis Gores Tipis
b. Garis tepi terhalang

a. Garis sumbu
7 Garis Bergores Tipis b. Garis simetri
c. Lintasan

Gari sBergores Tipis yang


8 dipertebal pada Ujungnya Garis (bidang) potong
dan pada Perubahan Arah

Penunjukan permukaan
9 Garis Bergores Tebal yang harus mendapatkan
penanganan khusus

Bagian yang
10 Garis Bergores Ganda
berdampingan

14
BAB IX
SIMBOL, ARSIRAN DAN SINGKATAN

Selain tipe garis, tebal garis, ukuran huruf dan angka, untuk mencapai kesamaan format
dalam penggambaran maka juga ditentukan penggunaan simbol, arsiran, dan singkatan.
Dalam Tabel 9-1 disampaikan singkatan-singkatan yang sering dipakai pada gambar. Tabel
9-2 disampaikan simbol-simbol pada peta, Tabel 9-3 menyajikan tipe-tipe arsiran yang sering
digunakan dalam penggambaran, Tabel 9-4 menyajikan simbol-simbol serta pengarsiran
geologi teknik dan mekanika tanah, Tabel 9-5 menyajikan simbol-simbol litologi, Tabel 9-6
menyajikan warna-warna yang digunakan pada peta, Tabel 9-7 menyajikan simbol-simbol
untuk peta geologi, dan Table 9-8 menyajikan Simbol-Simbol Tambahan untuk Peta dengan
Skala Kecil.

Tabel 9- 1 Singkatan-Singkatan yang Digunakan dalam Gambar


luas (ha) A area (ha)
lebar perkerasan jalan, tanggul dll. top width of a road, dike etc.
atau lebar bagian dalam dari B or internal width of a
bangunan (m atau cm) structure (m or cm)
titik tetap BM benchmark
batas pembebasan tanah (m atau cm) BPT right of way (m or cm)
lebar dasar (cm) b bed width (cm)
sentimeter cm centimeter
sentimeter persegi cm2 square centimeter
detik dtk atau s second
elevasi berm (bantaran) EL.B atau bm berm (foreland) level
elevasi dasar EL.DS atau bl bed level
elevasi jalan atau rel KA EL.j atay rl road or rail level
(elevasi pada sumbu/as jalan atau (level in the axis of the road
tepi as rel) or on the road or on top of
the rail)
elevasi mercu EL.M atau cl crest level
elevasi tebing (tanggul) EL.T atau bk bank (levee) level
kedalaman air (rencana)(m) h water depth (design) (m)
hektar ha hectare (10,000 m3)
hilir Hi atau ds downstream
kemiringan dasar longitudinal bed slope of a
l
channel
faktor kekasaran (m1/3/dt) k roughness factor (m1/3/s)
(sisi) kanan ka right side
(sisi) kiri ki left side
kilometer km kilometer
Kilometer persegi km2 square kilometer

15
liter lt liter (m3/1000 or dm3)
panjang lengkungan (m) 1 length of curve (m)
water levelelevasi muka air MA atau WL water level
elevasi muka tanah MT atau GL ground level
meter m meter
kemiringan talud (1 tegal : m datar) side slope of a channel
1:m
(1 vertical : m horizontal)
kemiringan talud sebelah dalam mi side slope landslide
milimeter mm milimeter
milimeter persegi mm2 square milimeter
kemiringan talud sebelah luar m0 side slope landslide
meter persegi m2 square meter
meter kubik m3 cubic meter
potongan melintang PL atau CS cross-section
potongan memanjang PP atau LS longitudinal section
panjang tangen (m) PT tangen length (m)
debit (m3/dt) Q discharge (m3/s)
debit dengan probabilitas 5% dari discharge with 5% probability of

non-terlampaui non-exceedence
debit persatuan lebar Q dischareg per unit length
jari-jari (m) r radius (m)
titik akhir lengkung TA end point of curve
titik mulai lengkung TM start point of curve
titik potong TP intersection point
tengah tg center
udik ud/us upstream
kecepatan (m/dt) v velocity (m/s)
tinggi jagaan w atau F freeboard
absis X coordinate gridnet (m)
ordinat Y coordinate gridnet (m)
sudut jari-jari 𝑎 radial angel (°)
belok ke kiri ᴗ curve to the left
belok ke kanan ᴖ curve to the right

Tabel 9- 2 Map Symbol – Simbol Peta


SIMBOL TOPOGRAPHIC
(a)* (b) *
PETA TOPOGRAFI MAP SYMBOL

Sungai 0,35 0,25 River

Aliran 0,35 0,25 Flow Direction

Aliran tidak tetap 0,35 0,25 Intermittent stream

Tanggul 0,35 0,25 Dike

16
Provincial road
Jalan provinsi 0,35 0,35
(Surfaced road)
Secondary road
Jalan sekunder 0,35 0,35
(uncurfaced road)
Jalan petani 0,35 0,25 Farm road
Jalan setapak 0,35 0,25 foot path

Jalan kereta api 0,35 0,25 Railway


Narrow gauge
Jalan lori 0,35 0,25
railway
Trench pembagi 0,35 0,25 regular contour
Trench pertolongan 0,25 0,18 intermediate contour
Approximate
Trench perkiraan 0,25 0,18
contour

Dataran tinggi 0,25 0,18 High ground

Tranche terendah 0,25 0,18 Depression contour

Titik tetap
0,25 0,18 Benchmark
(patok beton)

Titik poligon 0,25 0,18 Traverse point

Triangulation
Triangulasi 0,25 0,18
station

Spot elevation,
Penunjuk ketinggian
Measured in the
dari lapangan
field
Penunjuk ketinggian Spot elevation, from
dari interpolasi interpolation
Jalur pengukuran 0,25 0,18 Surveyed alinement

Persilangan grid 0,25 0,18 Grid cross

Grid tick along side


Penanda grid 0,25 0,18
drawing

17
Sawah ricefield

Non irrigated
Ladang farming (normally
rice)

Alang-alang Meadow

Rumput Gras

Pohon kelapa Coconut trees

Tegalan (palawija dll.) Horticulture

Kebun campuran
Mixed agriculture
(jagung tebu,
(maize, sugar,
tembakau, buah-
tobacoo, fuit etc.)
buahan dll.)
Perkebunan (karet, Plantation (rubber,
kopi, teh, dll.) cofe, tea, etc.)

Hutan belukar Primary forest

Hutan belantara Secondary forest

Rawa-rawa Marsh or swamps

Fish pond (fresh


Kolam ikan
water)

Fish pond (brackish


Tambak ikan
water)

Tambak garam Salt pon

Batas daerah aliran Water shed divide of


1,0 0,7
sungai a catchment area
18
Rumah batu 0,25 0,18 Permanent house
semi-permanent
Rumah panggung 0,25 0,18
house

Kantor pemerintahan 0,25 0,18 Goverment building

Sekolah 0,25 0,18 School

Rumah sakit 0,25 0,18 Hospital

Kantor pengadilan 0,25 0,18 Court house

Kantor pos 0,25 0,18 Post Office

Kantor polisi 0,25 0,18 Police office

Masjid, Gereja, Mosque, church,


0,25 0,18
Klenteng temple

Tempat keramat 0,25 0,18 Shrine

Makam/kuburan
(Islam, Kristen, 0,25 0,18 Graves/cemetery
Tionghoa)
Pabrik 0,25 0,18 Factory

Pasar 0,25 0,18 Market

Pompa Air 0,25 0,18 Waterpump


Kawat listrik tegangan
0,35 0,25 high voltage line
tinggi
Saluran irigasi yang Existing irrigation
0,35 0,25
telah ada canal
Saluiran pembuang Existing drainage
0,35 0,25
yang telah ada canal

Desa yang telah ada Existing village

Desa yang
direncanakan
Proposed village
village

Batas Provinsi 0,35 0,25 Province boundary

19
Kabupaten
Batas Kabupaten 0,35 0,25
boundary
Kecamatan
Batas kecamatan 0,25 0,18
boundary
Batas Desa 0,25 0,18 Village boundary

Pagar 0,35 0,25 Fence line

Arah Utara 0,35 0,25 North indication

SIMBOOL TATA LAYOUT


LETAK SYMBOLS
Letak
Batas proyek 0,35 0,25 Project boundary
Boundary tertiary
Batas petak tersier 0,35 0,25
unit
Batas petak kuarter 0,35 0,25 Quarternary unit
Nama petak tersier Name of tertiary or
atau kuarter quarternary unit
Luas bersih (ha) 0,25 0,18 Net area (ha)

Design discharge
Debit rencana (lt/dt)
(l/s)
Bangunan Intake
pengambilan/ structures/Headwor
bangunan utama ks

Pengambilan pompa 0,35 0,25 Pump intake

Pengambilan bebas 0,35 0,25 Free intake

Bendung permanen 0,35 0,25 Permanent weir

20
Bendung gerak 0,35 0,25 barrage

Bendung bronjong 0,35 0,25 Gabion weir

Irrigation canals
Saluran Irigasi (Biru)
(Blue)
Saluran primer 1,0 0,7 Primary canal

Saluran sekunder 0,7 0,5 Secondary canal

Saluran tersier 0,5 0,35 Tertiary canal


Saluran kuarter 0,35 0,25 Quarternary canal
Saluran pasangan 0,35 0,25 Lined canal
Tunnel or closed
Terowongan 0,35 0,25
canal
Bangunan Irigasi Irrigation Structures
Bangunan pengatur
0,35 0,25 Cheek structure
MA

Bangunan bagi 0,35 0,25 Division structure

Bangunan sadap 0,35 0,25 off-take structure

Bangunan bagi dan Division structure


0,35 0,25
sadap with off-take

Boks tersier 0,35 0,25 Tertiary box

Boks tersier dengan Tertiary box with


0,35 0,25
pelimpah wasteway

Quarternary box
Boks kuarter 0,35 0,25
(farm inlet)

Gorong-gorong 0,35 0,25 Culvery

Talang 0,35 0,25 Flume, aqueduct

Sipon 0,35 0,25 Inverted syphon

21
Bangunan Terjun Drop structure
0,35 0,25
(vertikal/miring) (Straight/inclined)
Got miring 0,35 0,25 Chute structure

Bangunan pelimpah
0,35 0,25 Side spilway
samping

Bangunan Pembuang 0,35 0,25 Wasteway

Bangunan pembawa 0,35 0,25 Suppletion intake


Saluran pembuang Drainage channels
(Merah) (Red)
Primary drainage
Saluran primer 1,0 0,7
channel

Saluran sekunder 0,7 0,5 Secondary channel

Tertiary drain-age
Saluran tersier 0,5 0,35
channel
Quarternary
Saluran kuarter 0,35 0,25
drainage channel
Bangunan pembuang Drainage structure

Gorong-gorong 0,35 0,25 Drainage culvert

Drainage culvery
Gorong-gorong silang 0,35 0,25 be;ow irrigation
canal (underpass)
Alur pembuang 0,35 0,25 Inlet drainage

Bangunan terjun 0,35 0,25 Drop structure


Drainage
Pintu pasang surut 0,35 0,25
outlet/Tidal outlet
Pengendali Banjir Flood control

Tanggul 0,35 0,25 Flood dike/Levee

Bangunan penahan Flood control


0,35 0,25
banjir structure

Krib 0,35 0,25 Groyne

Bendungan 0,35 0,25 Dam

22
Bangunan Pelengkap Auxiliary structures
Jalan inspeksi 0,5 0,35 Inspection road
Jalan petani 0,35 0,25 Farm road

Jembatan 0,35 0,25 Bridge

Jembatan orang 0,35 0,25 Foot bridge

Tempat cuci 0,35 0,25 Washing place

Tempat mandi hewan


0,35 0,25 buffalo pool in canal
di dalam saluran

Tempat mandi hewan Buffalo pool outside


0,35 0,25
di luar saluran canal

Waduk lapangan 0,35 0,25 Field reservoir

Patok hektometer 0,35 0,25 Hectometer stone

Dangau 0,35 0,25 Operating facility

Rumah jaga pintu 0,35 0,25 Gate keeper house

Telepon 0,35 0,25 Telephone

Combination of
Kombinasi bangunan
0,35 0,25 structure on one
didalam satu gambar
drawing
* Tebal garis (line thicknees) (a) 1:5.000
(b) 1:25.000 – 1:10.000

23
Tabel 9- 3 Standar Arsiran – Standard hatchings
ARSIRAN HATCHING

Keterangan Legend

Tanah dll. Soils etc.

Batu kali Boulders

Kerikil Gravel

Pasir Sand

Lempung Clay

Konstruksi Constructions

Beton bertulang Reinforced concrete

Beton siklop Cyclopean concrete

Beton tumbuk
Plain concrete
(tanpa tulangan)

Pasangan batu Stone masonry


kali ipc:4ps 1pc:4ps

Pasangan batu Stone masonry


kali 1pc:2ps 1pc:2ps

24
Pasangan batu
Brick masonry
bata

Pasangan batu
Stone pitching
kosong

Bronjong Gabion

batu
Batu candi
candi/hardstone

Aspal Asphalt

Kayu wood

Besi steel

Perunggu bronze

Alumunium aluminium

Karet Rubber

Urugan dengan
Bituminous filler
kemiringan

Urugan dengan
Fill with slope
kemiringan

Galian dengan
Cut with slope
Kemiringan

25
Permukaan
Ground surface
tanah
(section)
(potongan)
Kemiringan
Sloping concrete
pasangan batu
lining
kali

Kemiringan Sloping concrete


Pasangan beton lining

Petunjuk Indication of
potongan section

26
Tabel 9- 4 Simbol-Simbol Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah
Symbols for Geotechnical and Soil Mechanical Investigation
Rencana Selesai dikerjakan
Deskripsi Description
Design Accomplished
Bor inti Drill hole

Bor inti Drill hole


(diameter besar) (large diameter)
Bor inti Drill hole
(pemboran (inclined drill hole)
miring)
Bor tangan Auger hole

Bor tangan Auger hole


(diameter besar) (large diameter)
Sumur uji Test pit

Test shaft Test shaft

Paritan Test trench

Titik duga Vertical electrical


geolistrik resistivity
Titik sondir Sounding

27
Tabel 9- 5 Simbol-Simbol Litologi
Lithologic Symbols
Tanah Soils

Tanah penutup atau alluvial Top soil or alluvial

Berangkal (bongkah) Coubles (boulders)

Kerakal Gravel

Pasir Sand

Lanau Silt

Lempung Clay

Talus Thalus

Gambut Peat

Tanah lepas Loess

Batuan endap Sedimentary rocks

Breksi volkanik dan tufa Volcanic breccia and stuff

Breksi volkanik atau Volcanic breccia or


aglomerat agglomerate

Aliran lava Lava flow

Debu volkanik atau tufa Volcanic dust or Tuff

28
Tufa dan breksi tufan Tuff and tuffaceous Breccia

Breksi Breccia

Konglomerat Conglomerate

Batu pasir berbutir kasar Coarse-grained sand-stone

Batu pasir berbutir Fine-grained sand-stone

Lensa-lensa batu pasir pada


Sandstone lense in shale
serpih

Batu pasir berlapis Bedded sandstone

Batu pasir berstruktur silang


Cross bedded Sandstone
siur

Batu pasir dengan sisipan


Sandstone with shale
serpih

Lensa-lensa serpih pada batu


Shale lenses in sandstone
pasir

Serpih Shale

Serpih gampingan Calcareouse shale

Batu gamping Massive limestone

Batu gamping berlapis Bedded limestone

29
Dolomit Dolomite

Batu gamping pasiran Sandy limestone

Batu gamping oolit Oolitic limestone

Batu gamping berfosil Shelly limestone

Batu gamping rijang Cherty limestone

Gipsum Gypsum

Anhidrit Anhydrite

Garam Salt

Batuan beku Igneous rocks

Lava basal Basaltic lava (flow


(Struktur aliran) structure)

Lava
Lava (Flow structure)
(Struktur aliran)

Batuan beku porfirit Porphyritic igneous rock

Granit Granite

Serpentit Serpentine

Batuan beku Massive igneous rock

30
Batuan metamorfosis Methamorphic rock

Sekis Schist

Genes Gneiss

Marmer Marble

Kuarsit Quartzite

Batu sabak Slate

Macam-macam Various

Permukaan batuan Rock surface

Permukaan tanah Ground surface

31
Tabel 9- 6 Warna-warna yang Biasa Digunakan Pada Peta Geologi
Colours Commonly Used in the Geological Map

Batuan beku/Batuan
Igneous rock/Gang
Terobosan

Endapan gunung api Volcanic product

Batu gamping Limestone

Endapan sungai/teras Alluvial deposit/Terrace

Sandstone/sedimentary
Batu pasir/sedimen
rock

Lempung/Serpih Clay/shale

32
Tabel 9- 7 Simbol-Simbol untuk Peta Geologi
Symbols for Geologic Maps

Kontak, dengan kemiringan Contact,showing dip

Kontak, tegak (kiri) dan contact, vertical (left) and


membalik overtuned
contact, located
Kontak, lokasi diperkirakan
approximately (give limits)
contact, located very
Kontak, lokasi tidak pasti
approximately

Kontak gradasi Gradational contact

Sesar, dengan arah


Fault, showing dips
kemiringan
Fault, located
Sesar diperkirakan
approximately

Sesar sangat diragukan Fault, Existence uncertain

Sesar yang diproyeksikan Fault projected beneath


dibawah peta mapped units
Kemungkinan adanya sesar Possible faults (as located
(interpretasi photo udara) from, aerial photographs)
Fault showing trend and
Sesar, memperlihatkan arah
plunge of linear features
dan penunjaman (D:turun,
(D:down thrown side;
U:naik)
U:upthrows side)
Fault showing relative
Sesar mendatar
horizontal movement

Thrust faults, T orsawteeth


Sesar naik
in upper plate

Zona sesar dengan Fault zones , showing


kemiringan rata-rata average dips
Normal fault/hachures on
Sesar normal/sesar turun
downtown side
Anticline(top) and syncline,
showing trace of axial
Antiklin dan sinklin plane and plunge of axis,
dashed where located
approximately
Anticline (existance
Antiklin (kemungkinan)
uncertain)

33
Antiklin yang
Anticline projected beneath
diproyeksikan dibawah
mapped units
satuan peta
Asymmetric anticline;
Antiklin tidak simetris
steeperlimb to south
Antiklin membalik (atas) Overtuned anticline (top)
dan sinklin dengan arah dan an d syncline, showing
sumbu penunjaman trend and plunge of axis
Overtuned anticline,
Antiklin membalik
showing dip of axial plane
Antiklin dengan dua arah
Doubly plunging anticline,
penunjaman, dengan
showing culmination
kulminasi
Antiklin dengan Vertically plunging
penunjaman tegak anticlinc
Antiklin membalik bentuk Inverted (synformal)
sama anticline
monoclineor flexure in
Monoklin
homocline
Arah sumbu antiklin kecil Axial trend of small
(kiri) dan sinklin anticline (left) and syncline
Axial trend of folds are too
small to plot individually,
Arah sumbu pelipatan
patterns show general
shapes folds in profile
Jurus dan kemiringan
Strike and dip of bedding
pelapisan
Jurus dan kemiringan Strike and dip of over
lapisan (membalik) turned bedding
Kemiringan perlapisan Strike of vertical bedding
tegak stratigraphic tops to north

Perlapisan mendatar Horizontal bedding

Undulasi (perlapisan Undulatory or crumpled


menggelombang beds
Jurus dan kemiringan Strike and dip of bedding
perlapisan (diperkirakan) uncertain
Jurus dari perlapisan Strike of bedding certain
kemiringan diperkirakan but dipsuncertain
Jurus dan kemiringan
Strike and dip of foliation
formasi

34
Jurus dari foliasi tegak Strike of vertical foliation

Foliasi mendatar Horizontal foliation


Jurus dankemiringan
Strike and dip where
dimana lapisan sejajar
bedding parallels foliation
formasi
Jurus dan kemiringan
Strike and dip of cleavage
cleavage
Jurus dari cleavage tegak Strike of vertical cleavage

Cleavage mendatar Horizontal cleavage

Jurus dan kemiringan kekar Strike and dip of joint

Jurus dari kekar tegak Strike of vertical joint

Kekar mendatar Horizontal joint


Arah dan penunjaman dan trend and plunge of
liniasi lineation
Liniasi tegak Vertical lineation
Trend of horizontal
Arah liniasi mendatar
lineation
Arah cleavage yang saling Trend of intersection of
memotong dan perlapisan cleavage and bedding
Dua cleavage yang Trends of intersections of
berpotongan two cleavages
Arah liniasi yang terletak Trends of lineations lying
pada bidang foliasi in planes of foliations
Trends of horizontal
Arah liniasi mendatar
lineations lying inplanes of
terletak pada bidang follasi
foliations
Vertical lineation and
Liniasi tegak dan foliasi
foliation

35
Tabel 9- 8 Simbol-Simbol Tambahan untuk Peta dengan Skala Kecil
Accesory Symbols for Small-Scale Maps
Shaft, tegak (kiri) dan Shaft, vertical (left) and
miring inclined
Adit, terbuka (kiri) dan Adit, open (left) and
tertutup inaccessible
Paritan (kiri) dan prospek Trench (left) and prospect

Penambangan/cadangan Mine, quarry, or glory hole


Pasir, Kerakal dan lubang
Sand, gravelor clay pits
lempung
Sumur minyak (kiri) dan
Oil well (left) and gas well
sumur gas
Sumur pemboran minyak well drilled for oil or gas,
dan gas (kering) dry
Sumur penghasil minyak wells with shows of oil (left)
(kiri) dan gas and gas
Sumur minyak/gas Oil or gas wellabandoned
(ditinggalkan) (left) and gas
Lubang air, ada aliran
Water wells flowing (left)
(kiri), tak mengalir dan
nonflowing and dry (right)
kering (kanan)
Mata air panas Hot Spring

Tanah labil (longsor) landslide

Tambang terbuka atau


Open or reserved quarry
cadangan (quarry)
Portal dari terowongan atau
Portal if tunnel or adit
Adit
Shaft dipermukaan tegak Surface shaft, vertical (left)
(kiri) dan miring and inclined
Shaft diperluas keatas (kiri) Vertically extended shaft
dan dasar shaft (left) and shaft bottom
Shaft miring dengan titik Inclined shaft with chevron
chevron kebawah point downwards
Lubang bor mendatar (kiri) Horizontal (left) and
dan miring 30° inclined 30°

36
LAMPIRAN

37
A4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
Proyek :

SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


Jl. Solo - Kartasura Km 07, PO. Box No. 267 Telp/Fax : (0271) 716071, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57162
Provinsi :

Judul Gambar : Lokasi :

No. Lembar :

Ketua Tim (nama) (paraf) NO. Register :


KONSULTAN
(alamat) Direktur (nama) (paraf) KONTRAK
Diperiksa DIREKSI PEKERJAAN / SEKRETARIS DIREKSI *** (nama) (paraf) Tanggal Nomer

Disetujui PPK PERENCANAAN & PROGRAM (nama) (paraf)

No. Tgl. Yang Direvisi Digambar Diperiksa Disetujui Mengetahui KEPALA BIDANG (nama) (paraf)
A3 Judul Gambar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
Proyek :

SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


Jl. Solo - Kartasura Km 07, PO. Box No. 267 Telp/Fax : (0271) 716071, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57162

Ketua Tim (nama) (paraf)


Provinsi :

Lokasi :

No. Lembar

NO. Register
:

:
KONSULTAN
(alamat) Direktur (nama) (paraf) KONTRAK
Diperiksa DIREKSI PEKERJAAN / SEKRETARIS DIREKSI *** (nama) (paraf) Tanggal Nomer

Disetujui PPK PERENCANAAN & PROGRAM (nama) (paraf)

No. Tgl. Yang Direvisi Digambar Diperiksa Disetujui Mengetahui KEPALA BIDANG (nama) (paraf)
A1 Judul Gambar :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
Proyek :

SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO


Jl. Solo - Kartasura Km 07, PO. Box No. 267 Telp/Fax : (0271) 716071, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57162
Provinsi :

Lokasi :

No. Lembar :

Ketua Tim (nama) (paraf) NO. Register :


KONSULTAN
(alamat) Direktur (nama) (paraf) KONTRAK
Diperiksa DIREKSI PEKERJAAN / SEKRETARIS DIREKSI *** (nama) (paraf) Tanggal Nomer

Disetujui PPK PERENCANAAN & PROGRAM (nama) (paraf)

No. Tgl. Yang Direvisi Digambar Diperiksa Disetujui Mengetahui KEPALA BIDANG (nama) (paraf)

Anda mungkin juga menyukai