Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN SAMPUL

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


SHUKOI GABON (Shuffle Muslim Inovatif Pengganti Kebosanan)

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Mohammad Khoiril Anwar Sani; 5160211517; 2016

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2018
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : SHUKOI GABON (Shuffle Muslim


Inovatif Pengganti Kebosanan)
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Mohammad Khoiril Anwar Sani
b. NIM : 5160211517
c. Jurusan : S1. Manajemen
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Teknologi Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Abiyasa RT002/RW008,
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
HP. 0823-3762-1269
f. Email : sanianwar035@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : xx Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ratna Listiana Dewanti, SE., MM.
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
1. Kemristekdikti : Rp.
2. Sumber Lain : Rp.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : xx Bulan

Yogyakarta, xx November 2018


Menyetujui
Ketua Program Studi Manajemen Ketua Pelaksana Kegiatan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

( ) (Mohammad Khoiril A. S.)


NIP/NIK. NIM. 5160211517

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,


Universitas Teknologi Yogyakarta

(Drs. Surya Darmawan, MM.) ( )


NIK. 111193013 NIK.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Landasan Negara Bangsa Indonesia, yaitu Pancasila,
menegasakan untuk mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa di mana
tercantum dalam sila pertama. Oleh karenanya, seorang warga negara harus
memiliki kepercayaan atau agama untuk dapat bertempat tinggal di Indonesia.
Islam merupakan bagian kepercayaan dan merupakan kepercayaan yang
penganutnya terbanyak dari beberapa kepercayaan yang berkembang di
Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), dari 217 juta penduduk
Indonesia terdapat 87.18% berkeyakinan Islam. Dari data ini, terdapat
peluang yang besar dalam industri pakaian muslim.
Namun realitanya industri pakaian muslim di Indonesia hanya fokus
pada wanita saja. Sehingga perkembangan dari pakaian muslim pria
mengalami ketertinggalan. Dari hal ini menyebabkan pakaian muslim pria
dipandang tidak dibutuhkan karena dengan harga yang sama dengan pakaian
muslim wanita, nilai produk yang diperoleh lebih rendah dari pakaian muslim
wanita. Oleh karenanya seorang muslim pria merasa tidak mengindahkan lagi
untuk membeli dan menggunakan pakaian muslim karena harga yang lebih
mahal serta desain yang ada tidak mengalami perkembangan.
Atas masalah ini, banyak dijumpai pada saat ibadah seorang muslim
pria menggunakan pakaian kaus atau pakaian lain yang tidak cocok untuk
digunakan sebagai pakaian ibadah. Sedangkan pada saat mereka menjumpai
atasan, dosen, ataupun jabatan tinggi lainnya, mereka selalu bersih, rapi dan
formal dalam berpakaian. Hal ini dirasa tidak sebanding atas etika mereka
saat berkomunikasi dengan Tuhannya.
Dari hal tersebut, kami mencoba memberikan sebuah solusi dengan
menciptakan produk pakaian muslim inovatif “SHUKOI GABON” yang
dapat mengangkat nilai dan penggunaan pakaian muslim dengan harga yang
bersaing dengan pakaian muslim wanita. Inovasi yang kami usulkan yaitu
berupa satu set pakaian muslim pria yang dapat dilepas pada motifnya
sehingga dapat diubah dengan dua motif berbeda dengan memanfaatkan
teknologi ritsleting untuk melepaskan motif. Atas inovasi ini diharapakan
seorang muslim pria tertarik untuk membeli dan menggunakan produk
sehingga meningkatkan nilai dan penggunaan pakaian muslim pria.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut.
a. Bagaimana cara meningkatkan nilai dan penggunaan pakaian muslim
sebagai pakaian ibadah oleh masyarakat?
b. Bagaimana kriteria pakaian muslim yang diinginkan masyarakat?
c. Bagaimana cara mengembangkan pakaian muslim inovatif yang menarik
dengan harga yang bersaing dengan pakaian muslim wanita?

1.3 Tujuan Penelitian


Penciptaan produk pakaian muslim “SHUKOI GABON” bertujuan
untuk meningkatkan nilai dan penggunaan pakaian muslim pria dalam
beribadah dan berkegiatan sosial keagamaan yang saat ini kalah bersaing
dengan pakaian muslim wanita. Dilain hal, dimaksudkan juga untuk
menciptakan peluang usaha kreatif yang khususnya pada pakaian-pakaian
muslim pria, sekaligus untuk menciptakan dan menambah nilai ekonomis
bagi masyarakat di sekitar tempat usaha.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Program ini diharapkan memiliki keluaran sebuah produk pakaian
muslim “SHUKOI GABON” yang menarik, nyaman, dan mudah digunakan.
Untuk desain agar menunjang nilai yang menandai adanya perkembangan
inovasi pakaian muslim pria, kami akan membuat motif-motif modern seperti
motif pakaian yang digunakan majelis hadroh dan motif-motif penggabungan
tradisional modern untuk mengangkat nilai budaya daerah. Penunjang
kenyamanan terletak pada bahan kain yang halus, tidak tembus pandang, dan
tidak panas, yaitu jenis kain katun. Penggunaan kancing, jahitan pada lubang-
lubang kancing yang rapi, dan inovasi ritsleting sebagai teknologi untuk
mengganti motif, akan terpasang rapi sehingga memudahkan penggunaan
produk kami. Dalam satu pack nantinya terdapat dua motif berbeda yang
dikemas dalam sebuah kotak karton dan diberikan tas karton untuk
memudahkan pembawaan produk yang sudah terbeli.

1.5 Manfaat Kegiatan


Penciptaan produk pakaian muslim inovatif “SHUKOI GABON”
diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut.
a. Membuka peluang usaha kreatif bagi mahasiswa khususnya dalam produk
pakaian muslim pria.
b. Meningkatkan nilai dan penggunaan pakaian muslim pria yang syah
sebagai pakaian ibadah sehingga tidak ada lagi penggunaan pakaian-
pakaian lain khususnya kaus dalam beribadah.

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Deskripsi Produk


Visi:
“Meningkatkan nilai dan
penggunaan pakaian muslim
pria yang berciri khas muslim
Nusantara dalam beribadah”
Misi:
Menciptakan pakaian muslim
pria yang menarik dengan
motif-motif modern dan
tradisional-modern.
Menciptakan pakaian muslim
pria yang nyaman dan mudah
digunakan.
Menciptakan pakaian muslim
pria yang terjangkau oleh
finansial di setiap kalangan
masyarakat.
Gambar 1. Logo Produk

Penciptaan usaha baru yang kami lakukan yaitu sebuah pakaian


muslim inovatif “SHUKOI GABON”. Penciptaan inovasi ini untuk
mencirikan adanya pengembangan inovasi pakaian muslim pria yang saat ini
kalah bersaing dengan perkembangan pakaian muslim wanita, baik dari segi
desain, inovasi, serta harga. Pengembangan inovasi yaitu berupa motif atau
desain yang modern seperti yang dipakai pada majelis hadroh dan juga
dengan motif-motif tradisional yaitu batik yang didesain modern. Motif-motif
pada pakaian muslim ini dapat ditukarsilangkan dalam satu pakaian sehingga
dapat mengurangi harga perolehan per-pack pakaian.
Satu pack pakaian terdiri atas dua atasan dengan motif yang berbeda
dan satu bawahan dengan motif polos. Penukarsilangan antara motif
dilakukan dengan teknologi ritsleting yang licin pada pergerakan mata
ritsletingnya. Sehingga kemudahan penggunaan dapat tercipta. Selain itu
kancing dan lubang-lubang kancing terpasang rapi untuk memudahkan
melepas atau menanggalkan pakaian setelah digunakan pemakai.
Gambar 2. Produk

Kain yang kami gunakan yaitu kain jenis katun yang memiliki
spesifikasi lembut, tidak tembus pandang, dan tidak panas, sehingga
kenyamanan pemakai tetap terjaga dalam segala kondisi pemakai. Kain
terjahit dengan rapi yang dipekerjakan oleh tenaga penjahit profesional (jasa
konveksi) yang telah bekerja sama dengan usaha kami.
Pembungkusan atau pengemasan produk akan tertata rapi dalam
sebuah kotak karton dengan logo dan keterangan pakaian, baik ukuran
maupun motif yang tertera pada samping kotak karton. Setelah konsumen
sepakat untuk membeli produk, kami berikan tas dengan bahan kertas sebagai
media untuk memudahkan konsumen dalam membawa produk serta
menambah nilai estetika bagi produk kepada konsumen.

Gambar 3. Packaging Produk


Dari fasilitas-fasilitas
yang kami berikan di atas, kami
mematok harga per-pack produk
yang kami tawarkan sebesar
Rp145.000–Rp160.000
tergantung kerumitan motif dan
penggunaan bahan pakaian.
Dibanding dengan membeli dua
set pakaian muslim yang
terpisah, harga ini lebih murah dari harga dua set pakaian muslim yang
terpisah yaitu sekitar Rp210.000.

2.2 Analisis Perencanaan Strategi


Strategi (strategy) adalah rencana permainan untuk mencapai tujuan,
baik strategi pemasaran, strategi teknologi, dan strategi pengadaan yang
kompatibel (Kotler & Keller, 2014). Adapun strategi yang akan dilakukan
adalah melakukan strategi diferensiasi untuk menciptakan keunggulan yang
kompetitif dan mampu bersaing dalam industri.
a. Analisis Pesaing
Produk pakaian muslim umumnya sudah banyak dipasarkan di
setiap wilayah Indonesia. Beberapa industri yang berkelut dalam industri
yang sama dengan “SHUKOI GABON” antara lain Rabbani, Dian
Pelangi, dan Elzatta. Namun dengan memanfaatkan diferensiasi pada
inovasi yang ada pada usaha kami, ceruk pasar dari industri pakaian
muslim khususnya pakaian muslim pria dapat kami manfaatkan
peluangnya.
b. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman perusahaan disebut analisis SWOT. Analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats) merupakan cara untuk mengamati
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Berikut merupakan analisis
SWOT dari produk “SHUKOI GABON”.
Tabel 1. SWOT
2.3 Analisis Keuangan
Produksi pakaian muslim “SUKHOI GABON” dalam setiap bulan
sebesar 35 unit pack pakaian. Satu pack pakaian kami hargai Rp 150.000,
sehingga pendapatan dan keuntungan yang kami peroleh yaitu:

Pendapatan = Rp 150.000 x 35 pack/bulan


= Rp 5.250.000/bulan
Biaya Produksi = TFC + TVC
= Rp 375.000 + ( Rp 115.600 x 35)
= Rp 4.421.000
Keuntungan = Rp 5.250.000 – Rp 4.421.000
= Rp 829.000
Adapun Perhitungan Break Event Point (BEP) untuk mengetahui pada
volume berapa agar biaya total sama dengan penghasilan total sehingga tidak
mengalami rugi adalah sebagai berikut.
FC
BEP ( Q )=
P− AVC

Strength: Opportunity:
Menawarkan aplikasi Segmen dan target pasar
produk yang inovatif. yang luas.
Desain motif yang Perkembangan fashion
menarik dan tidak pada setiap sektor
monoton. pakaian.
Bahan yang nyaman Adanya ceruk pada
digunakan. industri baju koko.
Harga yang bersaing.

Weakness:
Threat:
Ketersediaan tenaga
Pesaing plagiat yang
kerja penjahit
memiliki modal lebih
profesional yang kurang.
besar.
Modal tersedia masih
Ketersediaan bahan baku
minim.
dan bahan pendukung
Pengembangan motif yang mengalami
yang sulit dan kenaikan tidak menentu.
memerlukan waktu
sedikit lama.
375.000
BEP ( Q )= =11 pack
150.000−115.600
Keterangan:
BEP = Break Even Point P = Harga Jual Produk
FC = Jumlah Total Biaya Operasional VC = Biaya Produksi
Atau dapat dikatakan bahwa setiap penjualan produk “SHUKOI
GABON” sebanyak 11 pack akan menjadi titik impas. Sehingga penjualan di
atas 11 pack akan memberikan keuntungan sejumlah selisih penjualan BEP
unit.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Tahap
Tahap
Persiapan
Produksi
Usaha

Tahap
Evaluasi
Pemasara
Kegiatan
n

3.1 Tahap Persiapan Usaha


Awal dari pelaksanaan usaha yaitu tahap persiapan usaha. Tahap ini
dimulai dengan pencarian dan pengumpulan informasi mengenai pasar;
kerjasama dengan jasa konveksi dan jasa dalam hal pembungkusan
(packaging); pencarian bahan baku; dan pembuatan desain. Informasi pasar
diperlukan untuk mengetahui keadaan pasar mengenai kebutuhan dan
keinginan serta tren pasar pada saat itu. Dengan informasi tersebut, kami juga
dapat melakukan tahap perancangan desain. Desain yang telah sesuai,
kemudian dilakukan perkiraan komposisi bahan-bahan untuk merealisasikan
desain yang selanjutnya diserahkan kepada jasa konveksi.

3.2 Tahap Produksi


Tahap kedua berjalan setelah persiapan usaha dilaksanakan. Tahap ini
lebih dominan dilakukan oleh jasa yang telah bekerja sama, baik jasa
konveksi, ataupun jasa packaging. Hal ini dilakukan karena minimnya
keterampilan dan dana apabila dilakukan secara personal oleh kami. Namun
tidak semuanya dilakukan oleh jasa tersebut, kami ikut andil dengan
melakukan Quality Control pada setiap kegiatan untuk menjamin kualitas
produk agar sesuai desain dan hasil yang diinginkan.

3.3 Tahap Pemasaran


a. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dibuat berdasarkan STP yaitu segmentasi
(segmenting), penentuan sasaran (targetting), dan positioning.
Segmentasi pasar dari “SHUKOI GABON” dikelompokkan atas dasar
demografis, yaitu usia, gender, dan agama masyarakat.
Dengan segmentasi tersebut, kami memutuskan target utama seorang
laki-laki yang beragama islam dengan umur 7-25 tahun. Target tersebut
kami tetapkan dengan maksud dapat bisa menjadikan promosi tidak
langsung bagi usaha kami karena dengan membidik usia-usia tersebut
yang merupakan usia seorang pelajar dan usia di mana sering melakukan
kegiatan di luar rumah, seorang target dapat mengenalkan secara tidak
langsung kepada masyarakat sekitarnya. Dengan demikian ekuitas merek
dapat tercipta dengan sendirinya.
Dalam hal menempatkan merek dalam benak masyarakat, kami
perlu menyokong dalam kualitas produk yang kami serahkan dalam
produksinya oleh konveksi yang telah melakukan kerja sama. Setiap
produk yang sudah jadi, kami periksa baik segi jahitan, ukuran, serta
kemudahan penggunaan. Di samping itu, tenaga endorse yaitu seorang
muslim yang aktif melakukan kegiatan di lingkungan luar akan kami
pekerjakan. Adanya diferensiasi inovasi, yaitu dapat ditukarsilang motif-
motifnya, juga menjadi positioning sendiri di mata konsumen.
b. Siklus Pemasaran
Pemasaran kami arahkan sesuai dengan target yang kami pilih. Oleh
karenanya pemasaran kami rencanakan sesuai dengan siklus usaha
sebagai berikut.
1. Tahap Perkembangan
Pada tahap ini kami memperkenalkan diri dengan membuka stand
yang dilengkapi dengan beberapa banner, penyebaran brosur, dan
melakukan pemasaran melalui media sosial. Kami juga menyewa
jasa endorse kepada mahasiswa untuk menggunakan produk kami
secara gratis dengan disertai gaji.
2. Tahap Pertumbuhan
Setelah produk bertambah ekuitas merek dan peningkatan
penjualannya, kami semakin gencar mempromosikan produk
“SHUKOI GABON” baik media cetak, media eletronik, serta media
personal. Dan tidak menutup kemungkinan untuk membuka gerai
dengan melakukan kerja sama terhadap penyedia market place.

3. Tahap Perluasan
Puncak dari tahap siklus usaha ini kami lakukan dengan perluasan
gerai di mana pembukaan gerai-gerai baru di tiap kota. Sehingga
pada tahap ini, semua media promosi kami terapkan untuk lebih
dikenal masyarakat.

3.4 Evaluasi Kegiatan


Kelemahan dan kesalahan dalam proses awal sampai proses
pemasaran tidak dapat diketahui dan diperbaiki tanpa evaluasi. Dengan tahap
ini akan tercipta proses usaha yang lebih efisien dan efektif. Sehingga, tahap
ini tidak kami lewatkan untuk mengevaluasi kegiatan dan sebagai pedoman
tahap persiapan usaha periode selanjutnya.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran
Adapun rekapitulasi biaya kegiatan sebagai berikut.

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang Rp 78.000
2. Bahan Habis Pakai Rp 2.821.000
3. Perjalanan Rp 527.000
4. Lain-lain Rp 8.218.000
Jumlah Rp 11.644.000
Tabel 2. Anggaran Biaya

4.2 Jadwal Kegiatan


Adapun tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.

No Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan kegiatan
Literatur dan diskusi
Survey alat dan bahan
Percobaan Pembuatan desain
dan produk
Evaluasi Percobaan
2 Proses Produksi
Membuat desain
Proses produksi
Quality Control
3. Proses Pemasaran
Pengemasan Produk
Pembukaan Stand
Promosi dengan Media
4. Evaluasi Program
Simulasi dan Sosialisasi
Evaluasi Produk
Pelaporan Hasil
Laporan Keuangan
Tabel 3. Rencana Jadwal Kegiatan

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


1. Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri

Nama Lengkap Mohammad Khoiril Anwar Sani


Jenis Kelamin Laki-laki
Program Studi S1 Manajemen
NIM 5160211517
Tempat dan Tanggal Lahir Pemalang, 16 Maret 1998
Alamat E-mail sanianwar035@gmail.com
Nomor Telepon/HP 0823-3762-1269

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan


Tempat
1.
2.
3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat E-mail
Nomor Telepon/HP

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan


Tempat
1.
2.
3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan


Tempat
1.
2.
3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan

4. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan


gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIP?NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat E-mail
Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Akademik
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran

No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1.
2.
C.2. Penelitian

No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1.
2.
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun


Masyarakat
1.
2.

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Volume Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Gunting Digunakan untuk 3 buah 8.000 24.000
merapikan jahitan
dan juga pada saat
membungkus
produk.
Pisau Digunakan untuk 3 buah 6.000 18.000
proses
pembungkusan.
Double tip Digunakan untuk 6 buah 6.000 36.000
proses
pembungkusan.
SUB TOTAL (Rp) 78.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Volume Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Kain Katun Digunakan untuk 73.5 meter 35.000 2.572.500
bahan pakaian (2.1 meter
muslim. x 35 unit)
Ritsleting Digunakan untuk 70 meter 2.500 175.000
pelengkap pakaian (2 meter x
sebagai 35 unit)
penukarsilangan
motif.
Plastik Digunakan untuk 35 unit 600 21.000
membungkus
produk.
Paper bag Digunakan untuk 35 unit 1.500 52.500
membungkus
produk.
SUB TOTAL (Rp) 2.821.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi Volume Harga Jumlah


Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
BBM Perjalanan 2 sepeda 8.500 85.000
Produksi motor
(Pembelian bahan, ( 1 liter x
Penyerahan ke 5 hari)
Konveksi).
BBM Perjalanan 2 sepeda 8.500 442.000
Pemasaran motor
( 1 liter x
26 hari
SUB TOTAL (Rp) 527.000
4. Lain-lain

Material Justifikasi Volume Harga Jumlah


Pemakaian Satuan
(Rp)
Sewa Lahan Digunakan untuk 4 Bulan 600.000/ 2.400.000
membuka lahan bulan
penjualan.
Tenda Kafe Digunakan untuk 1 unit 400.000 400.000
membuka lahan
penjualan.
Standing Digunakan untuk 1 unit 150.000 150.000
Hanger tempat display
produk.
Hanger Digunakan untuk 10 unit 6.000 60.000
pengait produk ke
display.
Meja Digunakan untuk 2 unit 160.000 320.000
sarana transaksi
produk.
Kursi Digunakan untuk 4 unit 50.000 200.000
sarana transaksi
produk.
Banner Digunakan untuk 3 unit 40.000 120.000
media promosi.
Brosur Digunakan untuk 500 1.000 500.000
media promosi. lembar
Komunikasi Digunakan untuk 4 bulan 75.000 300.000
media promosi.
Jasa Digunakan untuk 2 orang 300.000 600.000
Endorse media promosi.
Gaji Digunakan untuk 1 orang 500.000 1.500.000
Karyawan membayar (3 bulan)
karyawan
Jasa Digunakan untuk 35 unit 35.000 1.225.000
Konveksi membayar jasa
produksi.
Listrik Digunakan untuk 4 bulan 55.000 220.000
sumber daya dalam
mendesain dan
mengomunikasikan
produk.
Nota Digunakan untuk 1 rim 180.000 180.000
mencatat bukti
transaksi.
Buku Folio Digunakan untuk 1 buah 25.000 25.000
dokumentasi
kegiatan.
Alat Tulis Digunakan untuk 1 paket 18.000 18.000
mencatat penjualan.
SUB TOTAL (Rp) 8.218.000

Anda mungkin juga menyukai