Perdarahan pada kehamilan adalah perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20
1. Pengertian minggu lebih dengan diagnosis banding seperti solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan perdarahan pada kehamilan
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala UPT Puskesmas Herlang No: 02/PKM-HL/SK/I/2022
Tentang
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama 2. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang puskesmas 3. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
5. Alat dan Bahan 1. Stetoskop
2. Tensi meter 3. Doppler 4. Kapas DTT 5. Spekulum vagina 6. Sarung tangan steril 7. Tabung 02 Lengkap 8. Infus set 9. Rekam medis 10. Alat tulis a. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan 6. Prosedur/ b. Lakukan anamnesis lengkap meliputi paritas, HPHT, riwayat penyakit yang Langkah-Langkah pernah dideritaserta riwayat obstetri yang lalu. c.Lakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi KU ibu, TFU, keadaan dan letak janin serta pemeriksaan dengan speculum untuk melihat adanya perdarahan yang keluar dari ostium uteri d. Lakukan pemeriksaan penunjang USG untuk memastikan umur kehamilan, keadaan dan letak janin serta kemungkinan adanya plasenta previa atau solusio plasenta yang menjadi penyebab perdarahan e.Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat adanya keadaan anemia f. Jelaskan pada pasien dan keluarganya mengenai keadaan kehamilannya serta kemungkinan penyulit yang dapat timbul dan beritahu bahwa pasien harus dirawat di rumah sakit g. Pasang infuse h. Sediakan pendonor darah untuk kemungkinan keperluan transfuse i. Setelah diagnose penyebab perdarahan ditegakkan rencanakan tindakan selanjutnya j. Bila perdarahan disebabkan oleh plasenta previa pada kehamilan belum aterm dengan keadaan ibu dan janin baik dilakukan perawatan dengan harapan sampai kehamilan aterm k. Lakukan pemantauan ketat terhadap keadaan ibu dan janin selama perawatan l. Bila selama perawatan keadaan ibu dan atau janin menjadi buruk atau timbul perdarahan dengan volume >500cc, segera lakukan section sesaria untuk melahirkan jalan. Pada kehamilan aterm dengan plasenta previa totalis, lakukan SC untuk melahirkan janin. Bila plasenta hanya menutupi sebagian ostium uteri dan letak plasenta pada SBR bagian depan, dapat dicoba induksi persalinan dengan amniotomi dan oksitosin drip m. Pada kehamilan aterm dengan plasenta previa totalis, lakukan SC untuk melahirkan janin. Bila plasenta hanya menutupi sebagian ostium uteri dan letak plasenta pada SBR bagian depan, dapat dicoba induksi persalinan dengan amniotomi dan oksitosin drip n. Bila penyebab perdarahan adalah solusio plasenta dengan janin hidup, lakukan SC untuk melahirkan janin segera o. Pada pasien solusio plasenta dengan kematian janin dalam rahim. Bila bayi tidak lahir setelah 6 jam, lakukan SC atas indikasi ibu o Dokter spesialis obgyn dan gynekologi o Dokter spesialis anak o Dokter spesialis anestesi o Ruang bersalin o Perawat kamar operasi o Perawat ruang nifas 7. Bagan Alir MULAI
Menyiapkan instrumen untuk identifikasi
kebutuhan dan harapan masyarakat
Melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat melalui
survei, wawancara, pertemuan-pertemuan, dan kotak saran
Memberitahukan kepada masyarakat bahwa petugas akan melakukan
identifikasi mengenai kebutuhan masyarakat
Catat hasil identifikasi kebutuhan masyarakat di lembar identifikasi
kebutuhan dan meminta masyarakat untuk mengisi identitas diri.
Melakukan analisa tentang hasil identifikasi kebutuhan masyarakat
Menuangkan hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat di
dalam rencana kegiatan puskesmas.
SELESAI
8. Hal – Hal Identifikasi kebutuhan dan tanggapan masyarakat harus dilakukan secara berkala. Yang Perlu Diperhatikan 9. Unit Terkait UGD Ruang Bersalin Ruang Operasi
10. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 11. Rekaman No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan Historis Perubahan