Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NI NYOMAN ENJEL TRI UTAMI

NPM : 2209484010014
KELAS : D III FARMASI 1A

Tugas 5 Pancasila
Pertanyaan
1. Lambang Negara Bangsa Indonesia Burung Garuda, memiliki makna yang sangat penting
dan menjadi filosofis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Kenapa demikian, apa
alasannya? Jelaskan dan berikut contohnya!!
2. Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan harga mati untuk NKRI? Argumentasi sdr.
berikut contoh kasus di masyarakat!!
Jawaban:
1. Pancasila merupakan landasan dasar Negara Indonesia, sedangkan Burung Garuda
merupakan lambang Negara Indonesia yang menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang
kuat dan juga besar. Burung Garuda merupakan burung yang berasal dari mitologi Hindu
dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Dalam banyak kisah
garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan
disiplin. Sebagai kendaraan wishnu, burung garuda juga memiliki sifat wishnu sebagai
pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi bali, burung garuda
dimuliakan sebagai "tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "raja agung para
burung". Di bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh,
sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan
dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam
posisi sebagai kendaraan wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan naga. Sebagai
lambang negara, Burung Garuda melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada
burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan. Perisai di bagian dada Garuda
menunjukan lambang dari perjuangan juga perlindungan diri dalam perjalanan meraih
tujuan. Garuda juga memperlihatkan keberadaan khatulistiwa melalui garis hitam tebal
pada Pancasila, memiliki makna adanya khatulistiwa yang melintasi negara kuat merdeka
dan berdaulat. Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang mempunyai
makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17. Bulu ekor memiliki jumlah 8
yang melambangkan bulan kemerdekaan negara kita bulan Agustus yang merupakan bulan
ke-8. Dan bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya
berjumlah 45 helai.Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya
melambangkan tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu
pada tanggal 17 Agustus 1945. Kedua kaki Burung Garuda yang kokoh kekar
mencengkram kuat semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda, Namun
Tetap Satu”.

Contohnya:
a. Pada burung garuda terdapat warna emas yang melambangkan kejayaan dan
keagungan. Jika dikaitkan dengan kehidupan masa sekarang, kita sebagai warga
negara Indonesia telah menyaksikan kemerdekaan selama 77 tahun dan telah
menghasilkan sumber daya manusia yang memadai serta telah dimulainya
pembangunan-pembangunan infrastruktur pada setiap wilayah untuk
mendukung perkembangan di wilayah tersebut.
b. Sayap burung garuda yang berjumlah 17 helai, ekornya yang berjumlah 8 helai,
dan paruh burung garuda berjumlah 45 helai melambangkan hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
c. Perisai pada burung garuda melambangkan perlindungan,pertahanan, dan
perjuangan diri untuk mencapai tujuan yang dapat diartikan sebagai kita warga
Indonesia diharapkan bisa melindungi dan mempertahankan persatuan, kesatuan
serta keharmonisan bangsa Indonesia dan memperjuangkan sesuatu hal yang
ingin kita capai dalam lingkup memajukan bangsa dan negara.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan harga mati untuk NKRI. Maksud harga mati
tersebut adalah bahwa Pancasila sebagai dasar negara sudah tak bisa ditawar-tawar lagi.
Sebagai bangsa Indonesia, penggemaan atau penyebutan Pancasila sebagai harga mati
adalah hal yang wajar. Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari
budaya bangsa di nusantara dan memiliki nilai dasar kehidupan manusia yang diakui secara
universal dan berlaku sepanjang zaman. Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan
falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perumusan Pancasila tidaklah mudah karena
memerlukan perjuangan yang berat untuk mewujudkan suatu dasar negara yang baik, tidak
ada yang boleh mengotak-atik apalagi merubah Pancasila sebagai dasar negara, sehingga
Pancasila harus tetap tegak dan berdiri. Apabila ada hal-hal yang tidak sempurna di
dalamnya, namun keseluruhan, semuanya relatif sudah sesuai dengan akomodasi semua
nilai yang ada dan hidup di atas tanah bumi pertiwi ini. Tinggal setelah merdeka, selaku
bangsa yang baru lahir, kita bisa mengisinya dengan penuh sikap keadaban, kebangsaan,
hikmah dan kebijaksanaan agar tercipta keadilan sosial bagi bangsa Indonesia dengan tentu
saja semuanya didasari kepada ketunduk patuhan kita pada Tuhan Yang Maha Esa, bukan
tunduk patuh kepada nilai-nilai yang lain. Pancasila yang sudah ditetapkan menjadi
ideologi bangsa dikhawatirkan terkikis oleh demokrasi liberal. Ditengah perkembangan
yang semakin kompetitif Pancasila harus menjadi pedoman dalam bertingkah laku dalam
masyarakat dan tidak dapat diganggu gugat.Pancasila menerangi segala aspek kehidupan
bangsa ini, hingga menjawab keberadaan agama dan melindungi agama-agama yang diakui
di nusantara ini.
Contoh:
Upaya mengganti Pancsila dengan ideologi lain yang selanjutnya adalah
pembentukan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). APRA adalah kelompok misili pro-
Belanda yang muncul pada era Revolusi Nasional. Tujuan pembentukan APRA adalah
karenak menolak Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terlalu Jawa-sentris di bawah
Soekarno dan Hatta. Ratu Adil merupakan ideologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan
berfokus pada datangnya juru selamat yang dapat membawa kesejahteraan pada suatu
masa. Karena Ratu Adil sangat diyakini oleh masyarakat setempat, Westerling bersama
pasukannya terus berupaya melakukan kudeta di beberapa wilayah salah satunya Bandung.

Anda mungkin juga menyukai