Anda di halaman 1dari 8

Nomor :

Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

Prosedur Kerja

PEMISAHAN ALAT - ALAT

Penanggung Jawab
Disyahkan
Kepala Puskesmas

dr. Dian Hayu Noormawati


NIP. 19780725 200801 2 018

DINAS KESEHATAN KABUPATEN WONOSOBO

Puskesmas Watumalang
Alamat : Jl. Kyai Jebeng Lintang No.

PEMISAHAN ALAT- ALAT


Disahkan oleh
No Kode : 6.6.1.a Kepala Puskesmas

Terbitan :
SPO
No Revisi :

Tgl Mulai Berlaku : Dr Dian Hayu N

NIP.197807252008012018
Halaman :3

UPTD PUSKESMAS
WATUMALANG

1. Tujuan 1. Alat – alat yang terpakai terjaga kebersihanya / steril sehingga


siap di pakai
2. Alat – alat steril tidak terkontaminasi dengan yang kotor sehingga
diharapkan jika ada kegawat daruratan dapat segera di pakai
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
4. Mencegah peralatan cepat rusak
2. Kebijakan Sebagai pedoman untuk pemisahan alat - alat yang bersih dan alat
yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-
alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya

Pelaksanaan pemisahan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang
memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih
lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya harus mengikuti langkah-
langkah yang tertuang dalam SPO

3. Definisi 1. Pemisahan alat adalah kegiatan memilah – milah alat dan


memisahkannya dalam tempat yang berbeda, pemisahan alat disini
meliputi pemisahan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat
yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya.
2. Alat bersih adalah alat – alat medis yang telah dipergunakan dan
sudah di cuci atau dibersihkan,
3. Alat kotor adalah alat – alat medis yang telah dipergunakan tetapi
belum dicuci atau dibersihkan,
4. Alat yang memerlukan sterilisasi adalah alat medis yang sudah
dicuci atau dibersihkan, namun dalam penggunaannya perlu
disterilkan
5. Alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut adalah alat yang
tidak bisa segera digunakan karena membutuhkan perlakuan
khusus sebelum digunakan,
6. Alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
adalah alat yang dalam peletakan dan penyimpanannya harus
memperhatikan ketentuan – ketentuan khusus, jika tidak akan
mengurangi fungsi alat tersebut atau alat tersebut bisa mengalami
kerusakan.
4. Prosedur 1. Koordinator barang mengidentifikasi alat – alat yang ada di ruang
perawatan yaitu BP Umum, KIA, Poli Gigi, Kesling, Gizi, UGD
dan ruang rawat inap,
2. Koordinator barang mengelompokkan alat – alat tersebut kedalam
jenis – jenis alat yang membutuhkan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta
alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya,
3. Koordinator barang membuat daftar alat – alat yang
membutuhkan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan
lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya,
4. Koordinator barang mensosialisasikan daftar alat – alat tersebut
kepada koordinator di tiap – tiap ruangan,
5. Koordinator barang dan koordinator ruangan mendiskusikan
mengenai tempat – tempat terpisah yang akan digunakan untuk
meletakkan barang tersebut,
6. Koordinator barang memberikan kode untuk masing – masing
tempat yang akan digunakan untuk meletakkan alat – alat
tersebut,
7. Koordinator di tiap – tiap ruangan menempelkan daftar alat
tersebut di dalam ruangan dan mensosialisasikan kepada semua
petugas di masing – masing ruangan termasuk tempat dank ode
tempat yang akan digunakan untuk meletakkan alat – alat
tersebut,
8. Koordinator ruangan dan petugas ruangan menyiapkan tempat
untuk alat – alat tersebut,
9. Setiap akhir tugas/ shift tiap petugas di masing – masing
ruangan mengidentifikasi alat – alat yang ada di ruangan
masing – masing,
10. Petugas menggunakan handscoon sebelum melakukan
pemisahan,
11. Petugas di tiap ruangan memisahkan alat yang kotor, alat yang
bersih, alat – alat yang membutuhkan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta
alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya,
12. Petugas di tiap ruangan meletakkan alat – alat yang
membutuhkan sterilisasi (kode st), alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut/tidak siap pakai (kode pw) dan alat-alat
yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
(kode sy) di tempat sesuai dengan kode yang telah ditentukan,
13. Petugas mencuci alat yang kotor dengan air mengalir dan
mengeringkannya,
14. Petugas mensterilisasikan alat yang perlu disterilisasikan,
15. Petugas meletakkan atau menyimpan alat di tempat yang sudah
ditentukan,
16. Petugas di tiap ruangan mendokumentasikan kegiatan yang
telah dilakukan.
5. Diagram Alir

6. Referensi

7. Dokumen Terkait

8. Distribusi BP Umum, KIA, Poli Gigi, Kesling, Gizi, UGD dan ruang rawat inap

Rekaman Historis Perubahan

No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


PEMISAHAN ALAT- ALAT Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
No Kode : 6.6.1.a
Terbitan :

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tgl. Mulai :


PUSKESMAS
Berlaku :
WATUMALANG dr. Dian Hayu.N
Halaman : 2 Halaman
NIP.19780725 200801 2 018

Unit : ………………………………………………………………………
Nama Petugas : ………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………………………………………
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah Koordinator barang mengidentifikasi alat – alat
1 yang ada di ruang perawatan yaitu BP Umum, KIA, Poli
Gigi, Kesling, Gizi, UGD dan ruang rawat inap,

2. Apakah Koordinator barang mengelompokkan alat – alat


2 tersebut kedalam jenis – jenis alat yang membutuhkan
sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya,

3. Apakah Koordinator barang membuat daftar alat – alat


2 yang membutuhkan sterilisasi, alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat
yang membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya,

4. Apakah Koordinator barang mensosialisasikan daftar


3 alat – alat tersebut kepada koordinator di tiap – tiap
ruangan,
5. Apakah Koordinator barang dan koordinator ruangan
4 mendiskusikan mengenai tempat – tempat terpisah
yang akan digunakan untuk meletakkan barang
tersebut,

6. Apakah Koordinator barang memberikan kode untuk


5 masing – masing tempat yang akan digunakan untuk
meletakkan alat – alat tersebut,

7. Apakah Koordinator di tiap – tiap ruangan


6 menempelkan daftar alat tersebut di dalam ruangan dan
mensosialisasikan kepada semua petugas di masing –
masing ruangan termasuk tempat dank ode tempat yang
akan digunakan untuk meletakkan alat – alat tersebut,

8. Apakah Koordinator ruangan dan petugas ruangan


7 menyiapkan tempat untuk alat – alat tersebut,
9. Apakah Setiap akhir tugas/ shift tiap petugas di masing
8 – masing ruangan mengidentifikasi alat – alat yang ada
di ruangan masing – masing,

10. Apakah Petugas menggunakan handscoon sebelum


9 melakukan pemisahan,
11. Apakah Petugas di tiap ruangan memisahkan alat yang
1 kotor, alat yang bersih, alat – alat yang membutuhkan
sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih
lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya,

12. Apakah Petugas di tiap ruangan meletakkan alat – alat


1 yang membutuhkan sterilisasi (kode st), alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut/tidak siap pakai
(kode pw) dan alat-alat yang membutuhkan
persyaratan khusus untuk peletakannya (kode sy) di
tempat sesuai dengan kode yang telah ditentukan,

13.
1 Apakah Petugas mencuci alat yang kotor dengan air
mengalir dan mengeringkannya,
14.
1 Apakah Petugas mensterilisasikan alat yang perlu
disterilisasikan,

15.
1 Apakah Petugas meletakkan atau menyimpan alat di
tempat yang sudah ditentukan,

16. Apakah Petugas di tiap ruangan mendokumentasikan


kegiatan yang telah dilakukan

Jumlah

Compliance rate (CR) : …………………………………%


……………………………..,……
Pelaksana / Auditor

…………………………….............
NIP: ………………....................

Anda mungkin juga menyukai