1/2 UPTD RSJ PROF. Dr. V. L. RATUMBUYSANG Ditetapkan oleh: Tanggal Terbit Direktur STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. SAMUEL A. R. MALINGKAS, Sp.M (K) NIP 19751127 200312 1 007
Penanganan pasca pajanan adalah proses yang harus dilakukan
PENGERTIAN apabila terpajan pasien dengan HIV positif
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
TUJUAN penanganan pasca pajanan
Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L
KEBIJAKAN Ratumbuysang Nomor tentang Kebijakan Pelayanan HIV di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang 1. PPA (DPJP/Perawat) melakukan identifikasi pasien 2. PPA (DPJP/Perawat) mencatat tentang waktu terjadinya pajanan, sumber pajanan, dan uraian kejadian 3. PPA (DPJP) memberikan konseling awal agar tidak melakukan tindakan berisiko seperti tidak melakukan donor darah, berperilaku seksual dan suntikan yang aman sampai hasil diketahui 4. PPA (DPJP) menyampaikan informasi kepada terpajan berupa: a. Resiko transmisi HIVsetelah pajanan darah adalah 0,3% jika sumber pajanan adalah HIV positif b. Resiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan c. Profil aksis pasca pajanan tergantung pada kegawatan pajanan dan status HIV dari sumber d. Profil aksis pasca pajanan tidak 100% efektif PROSEDUR e. Kepatuhan minum ARV f. Efek samping ARV g. Hindari hubungan seks yang tidak terlindungi sampai ada hasil konfirmasi setelah 3 bulan h. Informasi yang jelas pada terpajan i. Tandatangani formulir penolakkan bila tenaga kesehatan menolak profil aksis pasca pajanan 5. PPA (DPJP) melakukan konseling pasca tes dan menyampaikan hasil sesegera mungkin kepada terpejan 6. PPA (DPJP) melakukan pemantauan terhadap kesehatan dan gejala klinis secara rutin 7. PPA (DPJP/Perawat) melakukan pencatatan pada berkas kesehatan terpajan PENANGANAN PASCA PAJANAN
UPTD RSJ PROF. Dr.
No. Dokumen No. Revisi Jumlah Halaman V. L. RATUMBUYSANG 2/2
1. Rawat Inap 2. Rawat Jalan 3. Laboratorium UNIT TERKAIT 4. Unit VCT 5. Unit (Care Support Treatment) CST 6. Rekam Medis