Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN MD 5 KB 4

1. Perbedaan teori gerak menurut Aristoteles dan Galileo


Menurut teori yang dikemukakan oleh Aristoteles, benda-benda akan jatuh dengan
kecepatan yang tergantung pada massa masing-masing benda tersebut. Ini menjelaskan
bahwa benda yang lebih berat akan menyentuh tanah lebih cepat dibandingkan dengan
benda yang bermassa lebih ringan. Pendapat ini kemudian dibantah oleh Galileo Galilei
dengan melakukan percobaan menjatuhkan dua benda dengan massa yang berbeda secara
bersamaan pada ketinggian yang sama. Hal yang terjadi selanjutnya adalah, kedua benda
tersebut menyentuh tanah dalam waktu bersamaan. Hal ini membawa kita pada sebuah
kesimpulan bahwa semua benda akan jatuh dengan laju yang tepat sama jika pengaruh
hambatan udara diabaikan. Benda yang dijatuhkan akan mengalami percepatan yang
pada saatnya nanti kita kenal sebagai percepatan gravitasi.
2. Proyek Manhattan atau lebih formal, Manhattan Engineering District, adalah sebuah
percobaan dalam Perang Dunia II untuk mengembangkan senjata nuklirpertama
oleh Amerika Serikat dengan bantuan dari Britania Raya dan Kanada. Risetnya diatur
oleh fisikawanAmerika Julius Robert Oppenheimer, dan keseluruhan oleh Jenderal
Leslie R. Groves setelah menjadi jelas bahwa senjata berdasarkan fisi nuklir dapat
dikembangkan dan bahwa Jerman Nazi juga sedang mengembangkan senjata sejenis.
royek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir
pada 1945. Yang pertama, menggunakan plutonium dibuat di Hanford, dites pada 16
Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Yang
kedua, bom uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di
kota Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man, diledakan pada 9
Agustus di atas kota Nagasaki, Jepang.
3. Diagram Tentang Cahaya

Isaac Newton (1642-1727) dalam Hypothesis of Teori Gelombang oleh Chrisiaan Huygens (1629-


Light pada 1675 bahwa cahaya terdiri dari 1695), menyatakan bahwa cahaya dipancarkan ke
partikel halus (corpuscles) yang memancar ke segala arah sebagai gelombang seperti bunyi halus
semua arah dari sumbernya   (corpuscles) yang memancar ke semua arah dari
sumbernya  

Perbedaan antara keduanya hanya pada


frekuewensi dan panjang gelombang saja.

Thomas Young (1773-1829) dan Agustin Fresnell (1788-1827) berhasil membuktikan


bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinterferensi. Gejala alam yang khas merupakan
sifat dasar gelombang bukan partikel.

Percobaan yang dilakukan oleh Jeans Leon Foulcoult (1819-1868) menyimpulkan bahwa cepat


rambat cahaya dalam air lebih rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal Newton
dengan teori emisi partikelnya meramalkan kebalikannya

Maxwell (1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala


kelistrikkan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektomagnetik

Berdasarkan hasil penelitian tentang sifat-sifat termodinamika radiasi benda hitam, Planck
menyimpulkan bahwa cahaya di pancarkan dalam bentuk-bentuk partikel kecil yang
disebut kuanta. Gagasan Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru dalam fisika yang
disebut teori Kuantum

Einstein berhasil menjelaskan peristiwa yang dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni
pemancaran elekton dari permukaan logam karena lagam tersebut di sinari cahaya.

Kuantum

Jadi dalam kondisi tertentu cahaya menunjukkan sifat sebagai gelombang dan dalam kondisi
lain menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini di sebut sebagai dualismecahaya.

4. Penerapan ilmu fisika tentang lensa menghasilkan produk teknologi seperti mikroskop
danteleskop. Mikroskop digunakan untuk melihal obyek yang sangat kecil seperti
bakteri, sehingga klasifikasi bakteri bisa dilakukan. Hasil klasifikasinya dapat
membantu dalam bidang kedokteran dan industri makanan.

Anda mungkin juga menyukai