Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN M6 KB2

1. Laporan Praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM SIMULASI PHET


“EFEK FOTOLISTRIK”
LOGAM NATRIUM

I. Tujuan
1.  Mengamati pengaruh intensitas terhadap arus yang dihasilkan
2. Mengamati pengaruh tegangan terhadap arus yang dihasilkan
3. Mengamati pengaruh frekuensi terhadap tenaga/energi yang dihasilkan

II. Alat dan Bahan


a. Seperangkat komputer
b. Java Runtime Environment 
c. Software simulasi efek fotolistrik PhET
III. Prosedur Kerja
a. Memastikan komputer sudah terinstal Java Runtime Environment
b. Menghidupkan sofware simulasi efek fotolistrik pada kumputer yang sudah di
unduh kelik tanda unduh.
c. Menjalankan program simulasi efek fotolistrik Phet.
d. Mengeklik arus vs intensitas cahaya, arus vs tegangan baterai, dan energi elektron
dan frekuensi cahaya pada bagian grafik.
e. Percobaan arus vs intensitas cahaya dengan cara menggeser panjang gelombang
dengan nilai panjang gelombang 400 nm dengan tegangan 0,00 volt, kemudian
variasikan intensitas cahayanya dengan menggeser besar intensitas.
f. Cetaklah grafik dengan mengeklik gambar kamera.
g. Percobaan arus vs tegangan baterai dengan cara menggeser panjang gelombang
dengan nilai panjang gelombang 400 nm dengan intensitas cahaya 15%, kemudian
variasikan tegangan baterai dengan menggeser besar tegangan baterai.
h. Cetaklah grafik dengan mengeklik gambar kamera.
i. Percobaan energi/tenaga elektron vs frekuensi dengan cara tegangan baterai
berada pada 0,00 volt, sedangkan intensitas berada pada 15%, kemudian
variasikan panjang gelombang dengan cara menggeser naik, lihatlah apa yang
terjadi. kemudian geser turun panjang gelombang dan lihat yang terjadi.
j. Cetaklah grafik dengan mengeklik gambar kamera.

IV. Hasil Pengamatan


a. Tabel 4.2. Pen
gar Jenis Intensitas Panjang Arus Listrik uh intensitas
Logam (%) Gelombang (nm) (A) terhadap arus
Natrium 10 400 0,00 listrik
20 0,027
30 0,043
40 0,056
50 0,071
60 0,085
70 0,099
80 0,112
90 0,127
100 0,141
b. Tabel 4.1. Pengaruh tegangan baterai terhadap arus listrik
Intensitas 100%
No λ (nm) Tegangan
Arus ( ampere)
(volt)
1. -1,00 0,000
2. 0,00 0,021
3. 1,00 0,021
4. 400 2,00 0,021
5. 3,00 0,021
6. 4,00 0,021
7. 5,00 0,021

Intensitas 100%
No λ (nm) Tegangan
Arus ( ampere)
(volt)
1. -3,00 0,000
2. -2,00 0,000
3. -1,00 0,038
4. 200 0,00 0,248
5. 1,00 0,248
6. 2,00 0,248
7. 3,00 0,248

V. Pembahasan
a. Hubungan antara intensitas cahaya dengan arus yang dihasilkan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pengaruh intensitas cahaya
terhadap arus fotoelektrik adalah berbanding lurus. Pada saat perangkat mulai
dihidupkan dan belum dinaikkan intensitas cahayanya, pada layar belum ada arus
yang terbaca. Kemudian, saat intensitas cahaya dinaikkan, menunjukkan arus pada
layar juga meningkat. Pada Gambar 1 menunjukkan semakin meningkatnya intensitas
cahaya, semakin tinggi pula jumlah arus yang terbaca pada layar . Sehingga dapat
dikatakan bahwa intensitas cahaya berbanding lurus dengan kuat arus fotolistrik. Hal
ini menunjukkan adanya aliran arus listrik. Aliran arus ini terjadi karena adanya
elektron yang terlepas dari permukaan (disebut sebagai elektron-foto).
Gambar 1 Grafik hubungan antara arus dan intensitas
b. Hubungan Antara tegangan baterai terhadap arus yang dihasilkan
Efek fotolistrik terjadi ketika  elektron terlepas dari permukaan suatu  permukaan
logam yang disinari cahaya (foton) yang memiliki energi lebih besar dari energi
ambang (fungsi kerja) logam. Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk
mendeskripsikan grafik arus terhadap tegangan baterai, kami melakukan percobaan
menggunakan logam tembaga yang di sinari dengan sinar UV (ultraviolet) 400 nm
dengan intensitas 15%. pada percobaan ini kami memanipulasi tegangan baterai
antara tegangan  -1,00 Volt sampai 5,00 Volt didapatkan respon berupa nilai arus
yang bervariatif.

Gambar 2 Grafik hubungan antara arus dan tegangan baterai

Berdasarkan Gambar 2 grafik  hubungan antara arus terhadap tegangan baterai


didapatkan hasil bahwa ketika tegangan -1,00 Volt di dapatkan nilai arus 0,000 A.
Ketika tegangan 0,00 Volt di dapatkan nilai arus dalam grafik  kesebandingan, yang
artinya semakin tegangan mengarah ke nilai beda potensial yang positif maka semakin
besar nilai arus. pada tegangan 0,00 sampai 5,00 Volt di dapatkan nilai arus yang
konstan sebesar 0,021 A. Pada hasil percobaan terlihat bahwa pengaruh tegangan
terhadap arus terbagi menjadi 2 bagian yaitu arus akan konstan bila di beri tegangan
positif, pada tegangan -1 Volt sampai 0 V akan terbentuk grafik linier ke atas dan
pada tegangan kurang dari 0 Volt sampai dengan 5 volt nilai arusnya konstan
sehingga terbentuk garis lurus pada grafik . nilai tegangan -1 Volt dalam percobaan ini
adalah nilai minimal tegangan untuk bisa menghasilkan arus atau yang di
kenal  (stopping potensial). Nilai (stopping potensial) berbeda beda untuk setiap
logam. Nilai  ini yang di gunakan untuk nantinya mengetahui energi ambang atau
fungsi kerja (w). Energi ambang adalah energi minimum yang di butuhkan untuk
melepas elektron dari logam. ketika polaritas terbalik dengan tegangan bernilai negatif
maka elektron tidak dapat tertangkap ke penangkap elektron karena yang seharusnya
penangkapnya berupa anoda berubah menjadi katoda sehingga elektron dan katoda
menjadi saling tolak menolak. Ketika panjang gelombang di turunkan yaitu 200 nm
dengan tegangan yang divariasikan maka arus yang dihasilkan lebih besar
dibandingkan ketika panjang gelombang 400 nm.

c. Hubungan antara frekuensi dengan tenaga elektron yang dihasilkan


Ketika panjang gelombang dinaikkan yang artinya nilai frekuensi turun maka
tenaga elektron yang dihasilkan akan turun dan nilainya akan konstan seperti pada
Gambar 3.a. ketika panjang gelombang diturunkan artinya frekuensi dinaikkan maka
tenaga elektron akan meningkat dan membentuk grafik linier seperti yang terlihat
pada Gambar 3.b

a. Panjang gelombang dinaikkan b. Panjang gelombang diturunkan


Gambar 3 Grafik hubungan antara frekuensi dan tenaga elektron yang dihasilkan
VI. Kesimpulan
a. Intensitas cahaya pada percobaan ketiga  mempengaruhi kuat arus dari rangkaian.
b. Tegangan baterai berpengaruh terhadap arus yang menunjukan grafik
kesebandingan dimana semakin tegangan baterai mengarah ke positif maka arus
semakin besar.
c. Tenaga elektron dipengaruhi oleh frekuensi cahaya, semakin besar frekuensi 
maka energi kinetik semakin meningkat.

2. Penerapan Hipotesis de Broglie


Hipotesis yang dikemukakan oleh de Broglie menyumbangkan
pemikiran baru serta membuka jalan untuk menuju era partikel kecil. Krane (1992:13
2) memerikan pandangan sebagai berikut.Dewasa ini hakikat gelombang dari partikel
digunakan secara lumrah oleh fisikawan atom sebagai alat baku dalam mempelajari
sifat atom, oleh fisikawan inti dalam mempelajari sifat inti atom,oleh fisikawan zat
padat, kimia-fisikawan, dan ilmuan material lainnya dalam mempelajari sifat materi,
oleh biologiwan dan biokimiawan dalam mempelajari hayat mikroskopik dengan
mikroskop elektron, dan oleh astrofisikawan dalam menjelaskan berbagai objek aneh
dalam alam semesta.Penerapan hipotesis de Broglie tidak hanya dalam dunia material
namun berlaku untuk semua cabang ilmu pengetahuan. Salah satu penerapan hipotesis
de Broglie dalam menunjang akan kebutuhan dan pengetahuan manusia adalah
mikroskop elektron. Mikroskop elektron adalah jenis mikroskop yang menggunakan
berkas elektron untuk mendapatkan sampel gambar, yang mempunyai perbesaran
sampai100 kali. Ada dua tipe mikroskop elektron, yaitu Scanning Electron
Microscopy(SEM) dan Transmission Electron Microscop (TEM). SEM (Scanning
Electron Microscopy) adalah mikroskop elektron yang memotret material berdasarkan
interaksi elektron dengan permukaan material. Biasa digunakan untuk studi detil
arsitektur permukaan sel dan obyek diamati secara tiga dimensi. TEM digunakan
untuk mengamati struktur detil internal sel.

Anda mungkin juga menyukai