Anda di halaman 1dari 11

301 | Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020

Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan


Volume 14 Nomor 1, Februari 2020 Hal 301-311
ISSN 2088-5008

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA)


DAN KOMPETENSI KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
INTERNAL

Alvita Aulia Rachmat1


alvitaaul07@gmail.com

1
STIE Ekuitas, Bandung

ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Sistem informasi
manajemen daerah (Simda) dan Kompetensi karyawan terhadap Efektivitas pengendalian
internal. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas simda dan kompetensi
karyawan, dan kemudian variabel dependen dalam penelitian ini adalah efektivitas
pengendalian internal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan
verifikatif sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Puskesmas
DTP Cikalong wetan Kabupaten Bandung Barat. Teknik penentuan sample menggunakan
probability sampling, dan sampel dalam penelitian ini adalah 37 responden. Dengan memakai
teknik simple random sampling. Pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan software
SPSS V25.0. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa secara parsial, kualitas Simda dan
Kompetensi Karyawan berpengaruh signifikan positif terhadap Efektivitas Pengendalian
Internal. Sedangkan, hasil uji F menyatakan bahwa secara bersama-sama Kualitas Simda dan
Kompetensi Karyawan berpengaruh positif terhadap Efektivitas Pengendalian Internal.

Keywords: Efektivitas Pengendalian Internal, Kompetensi Karyawan, Kualitas Sistem


Informasi Manajemen Daerah (Simda)

PENDAHULUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas Sistem
informasi manajemen daerah (Simda), Kompetensi karyawan terhadap Efektivitas
pengendalian internal di puskesmas DTP Cikalong Wetan yang telah terakreditasi ditahun
2017 oleh Dinas Kesehatan KBB. Diterbitkannya Peraturan Pemerintah (Peraturan
Pemerintah) No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(BLU) adalah sebagaimana dalam Pasal 69 ayat (7) UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara. Peraturan Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
publik oleh Pemerintah, karena sebelumnya tidak ada aturan yang secara spesifik
menjelaskan tugas mengenai unit pemerintahan yang melakukan pelayanan kepada
Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020 | 302

masyarakat. BLU dapat berupa rumah sakit, lembaga pendidikan, pelayanan lisensi,
penyiaran, dan lain-lain.
Hasil audit BPK menunjukkan bahwa masih banyak unit kerja pemerintah yang
belum mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dikarenakan lemahnya atau
tidak efektifnya sistem pengendalian internal. Kelemahan sistem pengendalian internal
tersebut mengalami peningkatan yang signifikan. Data hasil pemeriksaan BPK terkait temuan
SPI atas pemeriksaan keuangan menunjukkan kelemahan struktur pengendalian internal pada
tahun 2013 sebanyak 526 kasus sedangkan tahun 2014 menunjukkan kelemahan struktur
pengendalian internal sebanyak 1.314 kasus. Oleh karena itu, diperlukan keberadaan sistem
pengendalian internal yang efektif untuk mencegah tindakan kecurangan/penyimpangan yang
disebabkan sistem pengendalian internal yang lemah tersebut. (Sari,ediyanto:2015).
Pada kenyataanya masih banyak puskesmas sebagai salah satu jenis BLU yang tak
sedikit menerima keluhan selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan puskesmas yang
dinilai masih rendah. Beberapa penyebabnya yaitu masalah keterbatasan dana yang dimiliki
oleh puskesmas sehingga kurang dalam mengembangkan kualitas pelayanannya, baik karena
peralatan medis yang terbatas maupun kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang masih
kurang dan kurangnya media pengendalian internal BLUD. masih banyak puskesmas BLUD
yang belum menerapkan sistem pengendalian internal secara menyeluruh hanya beberapa
bagian yang melakukan pengendalian internal, seperti pengendalian internal persediaan obat
itu pun masih secara manual untuk meminimalisir tanggal kadaluarsa obat di puskesmas
tersebut, lalu dibagian Akuntansi keuangan masih banyak karyawan yang hanya menjalankan
aplikasi Sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) tanpa memahami Standar akuntansi
pemerintah (SAP) dan akuntansi akrual. (Ayuningtyas dan Pujiningsih:2019).
Menurut Maulana:2015 Dalam pelaksanaan operasional penggunaan dan penerapan
teknologi sangat diperlukan. Sistem informasi dibuat sesuai dengan kebutuhan serta kondisi
dari setiap instansi. Penggunaan sistem informasi yang tepat dan sesuai dapat membantu
manajemen instansi dalam pelaksanaan perencanaan, pengendalian internal serta
pengambilan keputusan. Faktor yang mempengaruhi efektivitas pengendalian internal, di
antaranya kompetensi sumber daya manusia. Pengendalian internal yang telah dirancang dan
disusun dengan baik, tidak dapat dikatakan sepenuhnya optimal karena keberhasilannya perlu
ditunjang dari kompetensi, integritas dan nilai etis sumber daya manusia dalam
pelaksanaannya. (Arthana, dkk, 2014).
303 | Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020

TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Menurut Mcleod (2010) sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki
kebutuhan yang sama. Menurut Azhar Susanto dalam Purnamasari (2015) kualitas sistem
informasi akuntansi merupakan subunsur yang saling keterkaitan atau terhubung dalam
mendapatkan hasil suatu informasi yang berkualitas. Menurut Mc. Leod & Schell (2007:46)
mengatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas memiliki ciri-ciri yaitu Akurasi,
Relevan, Tepat waktu. Sistem informasi manajemen daerah adalah suatu sistem yang
mendokumentasikan, mengadministrasi dan mengolah data keuangan daerah dan data lainnya
menjadi informasi yang disajikan untuk menjadi bahan pengambil keputusan pemerintah
daerah.
Menurut Zamke (1982:30) dalam Sutrisno (2015:35) Kemampuan adalah sebagai
berikut: "kompetensi merupakan kemampuan individu yang berhubungan dengan kinerja
superior dalam peran dan pekerjaan. Kompetensi karyawan meliputi pengetahuan,
keterampilan, intelektual, strategi atau kombinasi dari ketiganya yang mungkin
dipublikasikan pada seseorang atau mungkin pada unit kerja. Menurut Robbins and Judge
(2007: 42) kemampuan pemakai sistem dapat dilihat me lalui indikatornya, yaitu:
a.knowledge (pengetahuan), b.ability (kemampuan), c.skills (keahlian).
Menurut Ulric Gelinas, et al (2009:696), pengendalian internal adalah proses yang
dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lain yang dirancang untuk
memberikan jaminan yang layak mengenai pencapaian tujuan dalam kategori pengikut 1.)
efektivitas dan efisiensi operasi 2.) keandalan pelaporan keuangan 3.) kepatuhan hukum dan
peraturan yang berlaku. Menurut John Wiley (2015:8), pengendalian internal memiliki
beberapa komponen yaitu: 1.Control environment (Lingkungan Pengendalian) yaitu
seperangkat standar, proses, dan struktur yang menyediakan tenaga untuk melaksanakan
pengendalian internal di seluruh organisasi, 2. Risk assessment (Penilian Risiko) yaitu proses
manajemen mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggapi risiko, 3. Information and
Communication (informasi dan komunikasi) 4. Control activity (Aktivitas Pengendalian) 5.
Monitoring (Pemantauan).
Skripsi ini juga dilatarbelakangi oleh penelitian-penelitian terhdahulu yang
menggunakan variable yang hampir sama, seperti penelitian yang dilakukan Ni Nyoman Sri
Paramita, I Ketut Budiartha (2014) dengan judul Pengaruh Sistem Informasi Keuangan
Daerah, Konflik Peran, Dan Lingkungan Pengendalian Terhadap Efektivitas Sistem
Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020 | 304

Pengendalian Manajemen, Triana Budiarti Bagus Kusuma Ardi (2018) dengan judul
Pengaruh Sistem Pengolahan Data Elektronik Penjualan Dan Dukungan Teknologi Informasi
Terhadap Efektifitas Pengendalian Internal Penjualan Pada Pt. Intan Jaya Garmen Kab.
Semarang dan Dedy Suryanto a Bambang Subroto b, Wuryan Andayani (2017) dengan judul
Persepsi Pegawai Mengenai Pengaruh Kompetensi Pegawai dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Organisasi dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Nilai-Nilai Organisasi
Sebagai Variabel Moderasi.
Dengan kehadiran aplikasi Simda yang berkualitas dan dapat bekerja secara optimal,
melalui aplikasi yang dibuat oleh Dinas Kesehatan maka BLUD mampu untuk mengatasi
masalah-masalahnya terkait praktik pengendalian internal, sehingga kecurangan serta
ketidaksesuai aturan pada suatu instansi BLUD pada umunya dapat diminimalisir sesuai
dengan standar yang berlaku. Rudy suryanto, Mohamad abdul latif, Hafiez sofyan (2017).
Pengendalian internal yang telah dirancang dan disusun dengan baik, tidak dapat dikatakan
sepenuhnya optimal karena keberhasilannya perlu ditunjang dari kompetensi, integritas dan
nilai etis sumber daya manusia dalam pelaksanaannya, (Arthana, dkk, 2014).

METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan
kuesioner yang dibagikan kepada Karyawan Puskesmas DTP Cikalong Wetan, metode yang
digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif,
dalam penelitian ini operasionalisasi variabel ini digunakan skala ordinal, Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di puskesmas DTP Cikalong
wetan kabupaten Bandung barat seluruh divisi sebanyak 60 Karyawan, pengambilan sampel
yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling sebagai
teknik pengambilan sampling.

Keterangan:
s = Sampel
N = Populasi
e = Derajat ketelitian atau nilai kritis yang diinginkan
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung jumlah sampel yang akan diambil dalam
penelitian yaitu sebagai berikut :
305 | Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020

Dari perhitungan hasil di atas maka, jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 37
sampel.
1. Metode pengujian data, analisis ini adalah mengelompokan data, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
2. Uji validitas, digunakan saat akan menguji valid atau tidaknya suatu instumen
penelitian.
3. Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach’s alpha, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
k = Banyaknya item pertanyaan
𝝨Si = Jumlah varian item
St = Total varian dari keseluruhan item

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 25, diketahui bahwa
seluruh instrumen penelitian yang digunakan memiliki nilai koefisien korelasi validitas (r) >
0,329 (titik kritis) sehingga seluruh instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur
variabel penerapan aplikasi Simda dinyatakan valid atau sah. Dari hasil uji reliabilitas juga
dapat disimpulkan bahwa semua instrumen penelitian reliabel dilihat dari nilai Cronbach’s
Alpha yang lebih besar dari 0,601.
Responden memberikan nilai sebesar 706 dari skor 888 (79,50%) termasuk kedalam
kriteria kuat karena jumlah skor diatas 61%. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa
secara umum, Kualitas Simda pada Puskesmas DTP Cikalong wetan sudah baik. Responden
memberikan nilai sebesar 699 dari skor 888 (78,71%) keterangan tersebut termasuk kedalam
kriteria kuat karena jumlah skor diatas 61%. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa
secara umum, Kompetensi Karyawan pada Puskesmas DTP Cikalong wetan sudah baik.
Responden memberikan nilai sebesar 1168 dari skor 1480 (78,91%) keterangan tersebut
termasuk kedalam kriteria kuat karena jumlah skor diatas 61%.
Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020 | 306

Tabel 1 Hasil Analilis Perhitungan Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 7.235 6.982 1.036 .307
1 Total_X21 .740 .308 .359 2.405 .022
Total_X11 .542 .259 .313 2.095 .044
a. Dependent Variable: Total_Y1
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25, 2020

1. Koefisien Variabel Kualitas Simda (X1)


Persamaan tersebut menjelaskan bahwa penerapan aplikasi Simda berpengaruh sebesar
0,740% terhadap Efektivitas Pengendalian Internal. Setiap kenaikan 1% nilai Penerapan
Aplikasi Simda, maka Pengendalian internal akan bertambah sebesar 0,740. Namun saat
Penerapan Aplikasi Simda bernilai 0 maka tingkat Efektivitas Pengendalian Internal sebesar
7,235. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat Aplikasi Simda
maka meningkat pula Efektivitas Pengendalian Internal dan begitupun sebaliknya.
2. Koefisien Variabel Kompetensi Karyawan (X2)
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa kompetensi karyawan berpengaruh sebesar
0,542% terhadap Efektivitas Pengendalian Internal. Setiap kenaikan 1% nilai kompetensi
karyawan, maka Efektivitas pengendalian internal akan bertambah sebesar 0,542. Namun
kompetensi karyawan bernilai 0 maka tingkat efektivitas pengendalian internal sebesar 7,235.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat kompetensi karyawan
maka meningkat pula efektivitas Pengendalian Internal dan begitupun sebaliknya.
Tabel 2 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .514a .364 .321 2.49267
a. Predictors: (Constant), Total X2, Total X1
b. Dependent Variable: Total Y1
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25, 2020

Dapat dilihat nilai adjusted R square yang diperoleh sebesar 0,321 atau 321%. Hasil
tersebut menunjukan bahwa kualitas Simda dan Kompetensi karyawan mampu menjelaskan
variasi sebesar 32% terhadap Efektivitas Pengendalian Internal.
307 | Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020

PENGUJIAN HIPOTESIS
UJI t
Kriteria pengujian t :
Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha ditolak (tidak berpengaruh)
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima (berpengaruh).
Tabel 3 Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coef ficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.235 6.982 1.036 .307
Total_X21 .740 .308 .359 2.405 .022 .972 1.029
Total_X11 .542 .259 .313 2.095 .044 .972 1.029
a. Dependent Variable: Total_Y1
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25, 2020

1. Hasil penelitian pengaruh Aplikasi Simda terhadap Efektivitas Pengendalian Internal


H₀ = 0 : Kualitas Simda tidak berpengaruh terhadap
Efektivitas pengendalian internal
H1 > 0 : Kompetensi Karyawan berpengaruh positif terhadap
Efektivitas Pengendalian internal
Uji statistik t terhadap variabel penerapan aplikasi Simda memperlihatkan bahwa
Aplikasi Simda memiliki nilai signifikasi sebesar 0,022 lebih kecil dari nilai alpha 0,05
(0,022 < 0,05) dengan thitung 2,405 dan ttabel (α = 0,05, df= n-k-1 maka df=37-2-1=34,
untuk pengujian dua sisi) sebesar 2,021, dimana thitung > ttabel yaitu 2,204 > 2,021. Hal ini
menunjukan bahwa secara parsial variabel Penerapan Aplikasi Simda berpengaruh positif
terhadap Efektivitas Pengendalian Internal.
2. Hasil penelitian pengaruh sistem informasi akuntansi manajemen terhadap efektivitas
pengendalian internal.
H₀ = 0 :Kompetensi Karyawan tidak berpengaruh terhadap Efektivitas Pengendalian
Internal.
H1 > 0 :Kompetensi Karyawan berpengaruh positif terhadap Efektivitas Pengendalian
Internal
Uji statistik t terhadap variabel kompetensi Karyawan memperlihatkan bahwa
Kompetensi Karyawan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,044 lebih kecil dari nilai alpha
0,05 (0,044 < 0,05) dengan thitung 2,095 dan ttabel (α = 0,05, df= n-k-1 maka df=37-2-1=34,
untuk pengujian dua sisi) sebesar 2,021, dimana thitung > ttabel yaitu 2,095 > 2,021.
Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020 | 308

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka H₀ ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukan bahwa secara parsial variabel Kompetensi Karyawan berpengaruh positif
terhadap Efektivitas Pengendalian Internal.
UJI F
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H₀ : Kualitas Simda dan Kompetensi Karyawan tidak berpengaruh terhadap Efektivitas
Pengendalian Internal.
Ha: Kualitas Simda dan Kompetensi Karyawan berpengaruh positif terhadap Efektivitas
Pengendalian Internal.
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F efektivitas pengendalian internal
dengan tingkat signifikan 5%. Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. H₀ ditolak jika F statistik ≤ 0,05 atau Fhitung > Ftabel
2. H₀ diterima jika F statistik > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
Hasil pengujian disajikan pada tabel berikut ini :
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 75.826 2 37.913 6.102 .005b
Residual 211.255 34 6.213
Total 287.081 36
a. Dependent Variable: Total_Y1
b. Predictors: (Constant), Total_X11, Total_X21

Pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 6.102 nilai ini menjadi
statistik uji yang akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tabel distribusi F. Dengan α =
0,05, df1 = 2, dan df2 (37-2-1) = 34, maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,23 Karena Fhitung
6,102 > 3,23 Ftabel dan memiliki nilai signifikasi sebesar 0,005 lebih kecil dari nilai alpha
0,05 (0,005 < 0,050), maka sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H₀ ditolak dan
Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa Kualitas Simda dan Kompetensi Karyawan
berpengaruh positif terhadap Efektivitas Pengendalian Internal.
Pengaruh Penerapan Aplikasi Simda dan Kompetensi Karyawan terhadap Efektivitas
Pengendalian Internal.
Pada hasil uji F menunjukkan bahwa dengan nilai yang signifikansi Maka dengan
demikian Ha yang menyatakan Kualitas Simda dan Kompetensi Karyawan berpengaruh
309 | Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020

positif terhadap Efektivitas Pengendalian Internal diterima. Hal ini berarti bahwa Efektivitas
Pengendalian Internal ditentukan secara bersama-sama oleh Kualitas Simda dan Kompetensi
Karyawan.
Koefisien Determinasi sebesar 32% dapat diartikan bahwa derajat hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependen artinya Kualitas Sistem informasi
Manajemen Daerah (Simda) dan kompetensi Karyawan memiliki hubungan positif dan cukup
kuat terhadap keefektifan Pengendalian Internal, analisis deskriptif menunjukkan bahwa pada
Puskesmas DTP Cikalong wetan telah melaksanakan Pengendalian Internal dengan baik, hal
ini ditunjukkan dengan 5 indikator yaitu Lingkungan Pengendalian, penilaian Risiko, Analisis
Lingkungan, Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan yang ter diri dari 10 pernyataan
dengan proporsi sebesar 78,91%.
Pengendalian internal menjadi sebuah sistem yang melindungi aktiva perusahaan dari
serangkaian peristiwa yang tidak diinginkan yang menyerang organisasi (termasuk
informasi), kecurangan yang dilakukan pihak eksternal dan internal perusahaan, kesalahan
yang diakibatkan oleh ketidakmampuan pegawai, kesalahan program komputer, dan tindakan
merugikan lainnya, Faktor yang paling berpengaruh dalam sistem informasi akuntansi adalah
orang-orang yang melakukan sistem tersebut Kinerja karyawan yang diberikan kepada
karyawan mampu meningkatkan pengendalian perusahaan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. (David
Effendi,2013.

KESIMPULAN
1. Kualitas Sistem Informasi Manajemen Daerah (Simda) pada Puseksmas DTP Cikalong
wetan dapat dikategorikan baik sesuai dengan hasil tanggapan dari responden. Dalam
garis kontinum Penerapan Aplikasi Simda memperoleh skor yang termasuk dalam
persentase baik.
2. Kompetensi Karyawan pada Puskesmas DTP Cikalong wetan dapat dikategorikan baik
sesuai dengan hasil tanggapan dari responden. Dalam garis kontinum kompetensi
pengguna sistem informasi akuntansi memperoleh skor yang termasuk dalam
persentase baik.
3. Efektivitas Pengendalian Internal pada Puskesmas DTP Cikalong wetan dapat
dikategorikan baik sesuai dengan hasil tanggapan dari responden. Dalam garis
Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020 | 310

kontinum keefektifan Pengendalian Internal memperoleh skor yang termasuk dalam


persentase baik.
4. Secara parsial dengan t-hitung Kualitas Sistem Informasi daerah (Simda) memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas Pengendalian Internal pada pada
Puskesmas DTP Cikalong wetan.
5. Secara parsial dengan t-hitung Kompetensi Karyawan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Efektivitas Pengendalian Internal pada Puskesmas DTP Cikalong
wetan
6. Dengan menggunakan uji F Kualitas Sistem Informasi Manajemen Daerah (Simda) dan
Kompetensi Karyawan kedua variabel tersebut bersama – sama berpengaruh terhadap
Efektivitas Pengendalian Internal pada Puskesmas DTP CikalongWetan.

DAFTAR PUSTAKA
. Anggadini. (2015), The Effect of Top Management Support and Internal Control of the
Accounting Information Systems Quality and Its Implications on the Accounting
Information Quality, Jurnal information management and bussines review, Vol.7
No.3, hlm.93-102.
Artana, Purdanti. dan Meitriana, (2014), Pengaruh Tingkat Pendidikan Karyawan terhadap
Kualitas Sistem Pengendalian Intern pada Koprasi Serba usaha, E-Journal Universitas
Pendidikan Ganesha, jurusan Pendidikan Ekonomi, Vol 4(1), pp.10-23.
Ayuningtyas, N. dan Pujiningsih, S, (2019), Perubahan organisasi perusahaan dan peran
Akuntansi dalam presfektif Teori Institusional, jurnal Akuntansi Akrual.
Efendi, D. (2013), Pengaruh sistem informasi akuntansi dan kinerja karyawan terhadap
efektivitas pengendalian internal, Cahaya Aktiva Vol.03 No.2, September 2013
Maulana, R. (2015), Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Efektivitas
Pengendalian Internal Penjualan pada PT. Arta Boga Cemerlang Cabang Majalengka.
Mcleod, Raymond. (2010), Sistem informasi manajemen, Jakarta: Salemba Empat
Mcleod, R. dan Schell, G.P. (2007), Management Information System (edisi ke-10), Pearson
Prentice Hall, New jersey
Ni Nyoman SP, I Ketut B, (2014), Pengaruh sistem informasi keuangan daerah, konflik
peran, dan lingkungan pengendalian terhadap Efektivitas Sistem pengendalian
manajemen. e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha
Purnamasari, Evita P. (2015), Panduan Menyusun SOP. Yogyakarta:Kobis
Robbins S.P. and Judge T.A. (2007), Organization Behavior. Pearson/Prentice Hall.
Sari, LP., dan Ediyanto, (2015), Pengaruh Kebijakan Treatment Karyawan Terhadap
Efektivitas Pengendalian Internal Dan Kualitas Laporan Keuangan Sektor Publik
Kabupaten Situbondo, e-Business dan Fintech sebagai Daya Dorong Pertumbuhan
Ekonomi Lokal.

Suryanto, D. Bambang, S. dan Wuryan, A. (2017), Perspesi pegawai mengenai pengaruh


kompetensi pegawai dan kepuasaan kerja terhadap kinerja organisasi dengan sistem
311 | Jurnal Riset Akuntansi dan Perbankan Vol 14 No 1 Februari 2020

pengendalian intern pemerintah dan nilai-nilai organisasi sebagai variable moderasi,


Jurnal ilmiah administrasi publik
Sutrisno, A. (2015), Pengaruh Kemampuan, Pendidikan Dan Pelatihan Pemakai Sistem
Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi pada PT.
BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Setiabudhi dikota Bandung) (Doctoral
dissertation, Fakultas Ekonomi Unpas). hlm. 15-23.
Triana Budiarti, Bagus Kusuma, dan Ardi, (2018). Pengaruh sistem pengolahan data
elektronik penjualan dan dukungan teknologi informasi terhadap efektivitas
pengendalian internal penjualan pada PT. intan jaya garmen kab. semarang
Ulric, G. dan Richard, D. (2009), Accounting Information Systems, Cengage Learning.
Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tentang Perbendaharaan Negara pasal 69 ayat

Anda mungkin juga menyukai