Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR ORGANISASI DAN KUALITAS SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN

Wan Nurizan1),Hanna Meria Pasaribu2), Hikmatus Shoumi 3)


1
Program Studi Akuntansi, STIE Tuah Negeri,Dumai,Indonesia
2
Program Studi Akuntansi, STIE Tuah Negeri,Dumai,Indonesia
3
Program Studi Akuntansi, STIE Tuah Negeri,Dumai,Indonesia

E-mail : 1noorizan077@gmail.com,2 hnnpasaribu@gmail.com,3 hikmatusshoumi0512@gmail.com

PENDAHULUAN
Struktur organisasi merupakan gambaran dari pembagian wewenang dan tanggung jawab
serta hubungan vertikal dan horizontal suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya.(Nurlia,
2019). Sebagai organisasi yang berkembang, perusahaan juga harus menjalankan aktivitas sesuai
visi dan misinya. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan didorong untuk menjalankan bisnis
dalam upaya menjalankan fungsi sosial dan bisnis serta mengembangkan bisnis pada tingkat
pertumbuhan tertentu berdasarkan indikator keuangan yang ditentukan oleh manajemen. Pada
suatu perusahaan, Informasi adalah bagian terpenting dan berharga. Informasi yang akurat dan
tepat waktu dapat membantu manajer dalam membuat suatu keputusan serta menentukan langkah
apa yang akan diambil dalam memelihara serta menumbuhkan sebuah organisasi dan bisnisnya.
Informasi tersebut juga dapat menunjang aktivitas pelaksanaan serta manajerial organisasi.
(Rosmiati and Kuraesin, 2021) Teknologi Informasi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari dunia usaha terutama dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin
kompetitif.(Indrayani, 2017)
Perubahan dalam lingkungan usaha yang diakibatkan oleh globalisasi tidak terlepas dari
perkembangan teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena perusahaan dituntut untuk
melakukan respon terhadap perubahan yang terjadi, dengan berinvestasi pada bidang teknologi
informasi.(Rahmawati, 2015).
Bagi organisasi, informasi akuntansi merupakan bagian informasi terpenting dari seluruh
informasi yang diperlukan oleh manajemen, karena dalam organisasi hampir seluruh informasi
pada akhirnya bermuara pada informasi yang berhubungan dengan keuangan yang secara umum
disajikan dalam bentuk laporan keuangan (financial report) yang akan digunakan, salah satunya
oleh pihak internal perusahaan.(Rachmawati, 2016). Sistem informasi akan membantu
perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam bentuk informasi yang akurat dan
terpercaya, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi untuk
mencapai keunggulan bagi perusahaan.(Chamdan, 2016). Suatu sistem informasi manajemen
merupakan keharusan mutlak apabila pimpinan organisasi ingin melakukan tugas-tugas
kepemimpinannya dengan efektif. Karena dengan sistem informasi manajemen, manajer dapat
menerima informasi yang lebih akurat dan tepat waktu mereka menjadi lebih cepat membuat
keputusan sehingga sedikit manajer yang dibutuhkan dalam struktur organisasi.(Hevi, 2006)
LANDASAN TEORI

Struktur organisasi banyak dianggap sebagai “anatomi organisasi yang memberikan


sebuah dasar dalam berbagai fungsi organisasi”. Struktur sebuah organisasi mirip dengan anatomi
mahluk hidup, dapat dipandang sebagai sebuah kerangka kerja. Gagasan struktur sebagai sebuah
kerangka kerja “berfokus pada posisi, perumusan aturan dan prosedur, dan penentuan
kewenangan”. Dengan demikian, tujuan struktur adalah mengatur, atau paling tidak mengurangi
ketidakpastian karyawan. Sistem ini mengendalikan suatu individu bekerja sama dan mengelola
semua sumber daya yang ada guna tercapainya tujuan suatu organisasi. Selain itu memberikan
penjelasan bahwa perlu dibentuk struktur organisasi untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian / pengendalian organisasi beberapa kegiatan yang harus dilakukan guna tercapainya
tujuan bersama. Tujuan yang paling utama pada struktur organisasi adalah berfungsi sebagai alat
kontrol untuk mengontrol koordinasi setiap orang dan motivasi kerja untuk mencapai tujuan
suatu organisasi.

Kedaulatan suatu Negara dan kultur suatu budaya dikhawatirkan bisa goyah akibat arus
informasi bebas yang datang dari negara lain, terutama negara maju, penghasil informasi, hal ini
disebabkan tidak adanya suatu tindakan yang mengatur ali ran data lintas batas negara (TDF)
tersebut yang bisa menjamin bahawa suatu negara tidak akan kehilangan kontrol akan informasi
vital dari kedaulatan bangsa/negaranya. Jika informasi bisa masuk dari luar negeri ke dalam
negeri, maka aliran data antar negara (transborder data flow) akan sangat mengganggu &
menggelisahkan. (Andayani, 2001) Dalam berbagai kondisi, pendekatan yang ketat juga harus
mempertimbangkan pendekatan longgar dalam hal mengatasi krisis dan masalah koordinasi
untuk mempertahankan para karyawannya, demikian pula sebaliknya, suatu pendakatan yang
longgar juga perlu mempertimbangkan penyeimbang yaitu bersikap ketat dalam menjaga
kesatuan(Suryaningsum, 2014)

METODE

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey data primer
pada PT Kunci Inti Transindo yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Jenis penelitian
ini bersifat kuantitatif, yang mana Metode penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang
spesifikasinya sistematis, terencana dengan matang dan mempunyai struktur yang jelas mulai dari
perancangan sampai ke perumusan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain hubungan
kausal, yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian untuk mengetahui pengaruh
antar variabel penelitian (Sugiyono, 2013). Variabel yang diteliti yaitu struktur organisasi (X)
merupakan variabel bebas (Independen) sedangkan kualitas sistem informasi akuntansi (Y)
merupakan variabel terikat (Dependen). Sedangkan pada Perusahaan kedua yaitu PT. PT.
Mandom Indoesia Tbk Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Kuesioner : Penelitian Kuesioner adalah Suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah : Kuesioner : Penelitian Kuesioner adalah Suatu teknik pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan
respon atas daftar pertanyaan tersebut untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Struktur organisasi pada PT. Kunci Inti Transindo Jakarta diukur melalui empat dimensi,
diantaranya: Rentang kendali, sentralisasi, formalisasi, dan departementalisasi. Skor rata-rata
responden berada pada kategori baik yang artinya rentang kendali, sentralisasi, formalisasi, dan
departementalisasi perusahaan PT. Kunci Inti Transindo Jakarta dijalankan sesuai dengan struktur
organisasi yang telah ditetapkan. Namun masih terdapat gap dengan skor ideal 0.94 (lihat Tabel
3.) yang berarti masih terdapat kendala dalam pembentukan struktur organisasi yang efektif, di
antaranya : uraian kerja karyawan yang belum berjalan sesuai SOP (Standard Operating
Procedure), masih ada pegawai yang kurang mengerti dalam hal departementalisasi, koordinasi
dan komunikasi yang belum maksimal. Kualitas sistem informasi akuntansi diukur melalui empat
dimensi berikut: fleksibel, efisien, dapat diakses dan tepat waktu. Rata-rata skor yang dijawab
oleh responden berada pada kategori baik yang artinya sistem informasi akuntansi PT. Kunci Inti
Transindo Jakarta sudah memiliki atribut kualitas. Namun pada kenyataannya masih terdapat
kesenjangan antara ekspektasi (skor ideal 5) dan pencapaian (skor 3,91) (lihat Tabel 3.), yang
artinya di PT. Kunci Inti Transindo Jakarta adalah masih adanya kendala dalam mencapai
kualitas sistem informasi yang sempurna (kemampuan fleksibilitas, efisiensi, aksesibilitas dan
ketepatan waktu), di antaranya: Cara kerja sistem informasi akuntansi masih sulit dipahami oleh
penggunanya, Sistem informasi akuntansi belum memberikan informasi yang akurat serta tepat
waktu, masih terdapat pencatatan pembukuan secara manual dan tidak bisa di akses dengan
software akuntansi. Sedangkan untuk PT. Mandom Indonesia TBK menggunakan hasil
perhitungan struktur organissainya berikut :

Hasil perhitungan model pengukuran tstruktur Organisasi PT. Mandom Indonesia TBK

Loading Indicator t-hitung p-value


Item Factor reliability
Spesialisasi Kerja 0,707 0,694 6,742 0,000
Departementalisasi 0,590 0,579 4,426 0,000
Rantai Perintah 0,888 0,879 13,117 0,000
Rantai Kendali 0,740 0,734 9,804 0,000
Sentralisasi dan Desentralisasi 0,703 0,695 4,809 0,000
Formalisasi 0,847 0,841 12,458 0,000
Average variance extracted (AVE) 0,566
Composite realibility (CR) 0,885

Outer loading dari kontruk reflektif pengukuran struktur organisasi semuanya bernilai
diatas 0,50. Dimensi Spesialisasi kerja mempunyai nilai loading 0,707 dan signifikan (p=0,000)
pada taraf nyata 5%. Dimensi ini mempunyai indicator realibility tertinggi (0,694). Kemudian
dimensi Departementalisasi mempunyai nilai loading 0,590 dan signifikan (p=0,000) pada taraf
nyata 5%. Dimensi ini mempunyai indicator reliability tertinggi (0,579). Selanjutnya dimensi
Rantai Perintah mempunyai nilai loading 0,888 dan signifikan (p=0,000) pada taraf nyata 5%.
Dimensi ini mempunyai indicator reliability tertinggi (0,879). Selanjutnya dimensi Rantai
Kendali mempunyai nilai loading 0,740 dan signifikan (p=0,000) pada taraf nyata 5%. Dimensi
ini mempunyai indicator reliability tertinggi (0,734). Selanjutnya dimensi Sentralisasi dan
Desentralisasi mempunyai nilai loading 0,703 dan signifikan (p=0,000) pada taraf nyata 5%.
Dimensi ini mempunyai indicator reliability tertinggi (0,695). Sedangkan dimensi Formalisasi
mempunyai nilai loading 0,847 dan signifikan (p=0,000) pada taraf nyata 5%. Dimensi ini
mempunyai indicator reliability tertinggi (0,841). Nilai composite reliability 0,885 diatas ambang
batas 0,70 menunjukan bahwa konstruk struktur organisasi mempunyai tingkat internal
consistency reliability yang Tinggi. Nilai AVE sebesar 0,566 berada diatas tingkat minimum
yang diminta 0,50 maka ukuran – ukuran dari konstruk reflektif ini mempunyai tingkat
convergent validity yang Tinggi. Discriminant validity yang diuji melalui cross loading (tabel
4.24) menunjukan bahwa keenam dimensi mempunyai nilai loading tertinggi untuk konstruknya
sedangkan untuk cross loading dengan konstruk – konstruk lainnya adalah rendah sehingga
memberikan bukti untuk discriminant validity konstruk struktur organisasi.(Rosmiati, 2018)

SIMPULAN

Berdasarkan fenomena yang terjadi, perumusan masalah, perumusan hipotesis serta


pembahasan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa.Struktur.Organisasi berpengaruh terhadap
Kualitas.Sistem.Informasi.Akuntansi, belum berkualitasnya.sistem informasi akuntansi pada PT.
Kunci Inti Transindo Jakarta dikarenakan struktur organisasi yang belum terlaksana secara
optimal.

Penelitian ini menggunakan alat pengujian analisis linier berganda, yaitu software PLS.
Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hipotesis 1 diterima, struktur organisasi tidak berpengaruh terhadap kualitas sistem
informasi akuntansi manajemen.
2. Hipotesis 2 ditolak, teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi
akuntansi manajemen.
Pihak Yang Terlibat dalam Perusahaan Dagang

NO PIHAK TERLIBAT
1 Permintaan Konsumen
2 Riset Produk
3 Pengembangan Produk
4 Uji Kelayakan
5 Riset Ulang
6 Uji Kelayakan
7 Penentuan harga penjualan
8 Produksi
9 PEmasaran
10 Konsumen

Flowchart Perusahaan Dagang


DAFTAR PROFIL SINGKAT

1. Wan Nurizan, NIM 2162401052 lahir bulan Juli tanggal 07 tahun 1994. Saat ini berstatus
sebagai mahasiswi STIE Tuah Negeri Dumai jurusan Akuntansi.
2. Hanna Meria Pasaribu, NIM 2162401019 lahir bulan Maret tanggal 21 tahun 2003. Saat
ini berstatus sebagai mahasiswi STIE Tuah Negeri Dumai jurusan Akuntansi.
3. Hikmatus Shoumi, NIM 2162401021 lahir bulan Desember tanggal 05 tahun 2001. Saat
ini berstatus sebagai mahasiswi STIE Tuah Negeri Dumai jurusan Akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, U. (2001) ‘Dampak arus informasi bagi masyarakat di negara berkembang’, Al-
Maktabah, 3(2), pp. 101–112. Available at:
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/1664.
Chamdan, P. (2016) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
Hevi, H.J. (2006) ‘Pengaruh Struktur Organisasi dan Sistem Informasi Manajemen terhadap
Pengambilan Keputusan Manajemen (Survey pada 10 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa
Barat I)’, Jbptunikompp, pp. 1–24. Available at: https://elib.unikom.ac.id/.
Indrayani, H. (2017) ‘PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN
EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN Oleh : Henni Indrayani
Abstraksi’, Jurnal El-Riyasah, 3(1), pp. 48–56.
Nurlia (2019) ‘Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Pengukuran Kualitas Pelayanan
(Perbandingan Antara Ekspektasi/Harapan Dengan Hasil Kerja)’, Meraja Journal, 2(2), pp. 51–
66.
Rachmawati, R. (2016) ‘Struktur Organisasi, Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen’, MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, 6(1), pp. 70–82.
Rahmawati, D. (2015) ‘Peran teknologi informasi dalam hubungan struktur organisasi dengan
lingkungan’, Jurnal Bhirawa, pp. 1–12.
Rosmiati (2018) ‘PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN PADA PT.
MANDOM INDONESIA TBK’, 2(21), pp. 66–75.
Rosmiati, I. and Kuraesin, A.D. (2021) ‘Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi Pada Pt. Kunci Inti Transindo Jakarta’, Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan,
9(2), pp. 389–398. Available at: https://doi.org/10.37641/jiakes.v9i2.875.
Suryaningsum, S. (2014) ‘Perspektif Struktur Organisasi (Tinjauan Sebagai Pengubah Perilaku)’,
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 6(1), pp. 63–74. Available at:
https://doi.org/10.21831/jpai.v6i1.1791.

Anda mungkin juga menyukai