Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN

SIDOARJO
Reza Hardianto, Abdul Wahid Hasyim, Ar. Rohman Taufiq Hidayat
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email: rezahardiant@gmail.com

ABSTRAK

Kabupaten Sidoarjo merupakan wilayah penunjang Kota Surabaya sebagai Ibukota Jawa Timur, secara tidak
langsung akan mengikuti dampak pesatnya pembangunan akibat hubungan kegiatan perekonomian dengan Kota
Surabaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tutupan lahan dan distribusi suhu permukaan pada
tahun 2008 dan 2018 di Kabupaten Sidoarjo. Metode pengumpulan data pengambilan data primer citra landsat
melalui penginderaan jauh. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis klasifikasi tutupan lahan
dan distribusi suhu permukaan menggunakan data landsat, dan analisis pengaruh perubahan tutupan lahan
terhadap suhu permukaan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terjadi
perubahan luasan tutupan lahan terbangun dan sawah, luas lahan terbangun mengalami peningkatan sebesar
13,82% dalam rentang waktu sepuluh tahun, dan luas lahan sawah terjadi penurunan sebesar 17,12%. Hasil
pengolahan citra landsat diketahui kelas suhu dengan luas wilayah terbesar yaitu 230C pada tahun 2008 dan kelas
suhu 250C pada tahun 2018. Pada tahun 2008 tutupan yang berpengaruh terhadap suhu permukaan adalah
tutupan lahan terbangun, tutupan lahan hutan dan tutupan lahan badan air. Pada tahun 2018 tutupan yang
berpengaruh terhadap suhu permukaan adalah tutupan lahan sawah, tutupan lahan terbangun, tutupan lahan
hutan dan tutupan lahan badan air.

Kata Kunci: Tutupan-Lahan, Suhu-Permukaan, Penginderaan-Jauh, Regresi-Linier-Berganda.

ABSTRACT

Sidoarjo is a region that supports Surabaya as the Capital of East Java, the economic relationship of this two
regions has an indirect impact on rapid development for Sidoarjo. This research aims to identify land cover and
temperature distribution in the year 2008 to 2018 in Sidoarjo. The method that has been used was collecting citra
landsat primary data from remote sensing. The analysis used in this research is the classification of land cover
and temperature distribution analysis using the landsat data, and the impact of land cover change to the
temperature distribution using the multiple linear regression. The result of this study proves that there is a land
cover change in the developped land and rice fields, the developped land have had an increase of 13,82% in 10
years, and the rice fields had a decreasing number of 17,12%. The result for citra landsat data processed proves
that the tempreature for 2008 is 23 degree celcius and 25 degree celcius for 2018. In the year 2008, the land cover
that had an impact on the surface temperature was the developped land, forest and water bodies. In 2018 the
land covers that have an impact on the surface temperature is rice fields, developped lands, forest, and water
bodies.

Keywords: Land-Cover, Surface-Temperature, Remote-Sensing, Multiple-Linear-Regression.

lahan terbuka kemudian semakin berkurang dan


PENDAHULUAN berubah menjadi lahan terbangun seperti
Kota merupakan pusat pertumbuhan permukiman, industri, perdagangan dan jasa
dengan perkembangan jumlah penduduk yang (Yunus, 2000).
terus meningkat. Perkembangan kota juga dapat Surabaya merupakan kota terbesar kedua
ditinjau dari peningkatan aktivitas kegiatan social di Indonesia setelah ibukota Negara yaitu Jakarta.
ekonomi dan pergerakan arus mobilitas Surabaya sebagai ibukota provinsi Jawa Timur
penduduk kota yang menuntut kebutuhan ruang memiliki pertumbuhan ekonomi dan
bagi permukiman. Perkembangan pembangunan pembangunan infrastruktur yang pesat
kota terjadi dengan begitu pesat, terutama di pembangunannya (Emmanuel, 2015).
kota-kota besar. Perkembangan pembangunan Penggunaan lahan terbangun terus meningkat di
tersebut akan mengakibatkan terjadinya Kota Surabaya untuk memenuhi kebutuhan
perubahan lahan. Dahulu dimanfaatkan sebagai sarana dan prasana, dalam mendukung kegiatan

Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019 349
PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN SIDOARJO

sosial ekonomi. Peristiwa ini menyebabkan berdampak pada peningkatan distribusi suhu
adanya perubahan fungsi lahan yang ada di permukaan di Kabupaten Sidoarjo.
sekitar kota (urban periphery) mengingat
terbatasnya lahan yang ada di pusat kota (Rosul, METODE PENELITIAN
2008). Metode yang digunakan dalam penelitian
Kabupaten Sidoarjo yang berada di wilayah pengaruh perubahan tutupal lahan terhadap
Provinsi Jawa Timur dengan batas sebelah utara suhu permukaaan, terdiri dari metode
Kota Surabaya. Kabupaten Sidoarjo merupakan pengumpulan data dan metode analisis data.
bagian dalam SWP (Satuan Wilayah
Pembangunan) bersama Gresik, Bangkalan, Metode Pengumpulan Data
Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan Metode dalam pengumpulan data dalam
(Gerbangkertosusila). Penyatuan kegiatan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu Survei
ekonomi maupun sosial mengindikasikan adanya primer (observasi lapangan dan remote sensing)
peristiwa urban sprawl dengan Kota Surabaya dan Survei sekunder (studi literatur dan survei ke
sebagai kota intinya dan Kabupaten Sidoarjo instansi terkait). Remote sensing merupakan
menjadi salah satu wilayah periurbannya (RPJMD penginderaan jauh untuk memperoleh suatu
Kabupaten Sidoarjo, 2016-2021). Berbagai objek, lokasi, atau gejala tanpa harus berkontak
fasilitas pendukung Kota Surabaya disediakan langsung dengan kata lain menggunakan alat
oleh Kabupaten Sidoarjo seperti Terminal khusus dan kaidah ilmiah (Lillsand, 1999).
Purabaya, Bandara Juanda, pasar induk agro dan
perumahan. Kabupaten Sidoarjo sebagai Table 1. Data Primer yang dibutuhkan
No. Data yang dibutuhkan Sumber
kabupaten penunjang Kota Surabaya, secara Data
tidak langsung Kabupaten Sidoarjo akan 1 1. Jenis klasifikasi Landcover tahun Landsat 7
mendapat limpahan dampak pembangunan 2008 ETM
2. Luas dan persentase perjenis
akibat hubungan kegiatan perekonomian dengan klasifikasi Landcover Tahun
Kota Surabaya. 2008
2 1. Data distribusi suhu permukaan
Seiring dengan meningkatnya jumlah tahun 2008
penduduk setiap tahunnya dan perkembangan 2. Luas dan persentase suhu
pembangunan di Kabupaten Sidoarjo akan permukaan perskala tahun
2008
berdampak semakin bertambahnya jumlah 3 1. Jenis Klasifikasi Landcover Landsat 8
industri, permukiman, perdagangan dan jasa tahun 2018 OLI
sehingga akan menimbulkan pertumbuhan lahan 2. Luas dan Persentase Perjenis
Klasifikasi Landcover Tahun
terbangun yang semakin cepat. Hal tersebut 2018
membuktikan bahwa Kabupaten Sidoarjo 4 1. Data distribusi suhu tahun 2018
mengalami perkembangan fisik dengan adanya 2. Luas dan persentase suhu
permukaan tahun 2018
perubahan guna lahan. Semakin berkurangnya
lahan tak terbangun yang berubah menjadi lahan
Dalam penelian ini menggunakan data
terbangun terutama berkurangnya area vegetasi.
pemrosesan Citra landsat 7 ETM tahun 2008 dan
Hal tersebut akan berpengaruh besar terhadap
Citra Landsat 8 OLI tahun 2018 dengan tanggal
perubahan suhu dengan berkurangnya area
akuisisi 15/10/18 yang terkoreksi secara
vegetasi di Kabupaten Sidoarjo terutama di
geometrik dan radiometrik. Wilayah penelitian
kawasan perkotaan.
adalah Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo
Oleh karena itu dibutuhkan penelitian
termasuk dalam path 118 dan row 65. Citra
teknologi penginderaan jauh yang dapat
diperoleh dengan mengunduh melalui website
menghasilkan citra satelit dengan resolusi tinggi
Glovis USGS (United State Geological Survey). Alat
dibandingkan dengan cara konvensional.
yang digunakan adalah seperangkat alat
Teknologi penginderaan jauh memungkinkan
komputer yang dilengkapi dengan Software
untuk mendapatkan dan mengetahui data spasial
ArcGis, ENVI, SPSS, dan Ms.Office. Selanjutnya
areal klasifikasi tutupan lahan, indeks vegetasi
pemilihan persentase klasifikasi per jenis tutupan
dan suhu di Kabupaten Sidoarjo. Sehingga hal ini
lahan tahun 2008 dan 2018 dan persebaran suhu
tentunya sangat memudahkan untuk
permukaan 2008 dan 2018 (dengan satuan ha
mendapatkan informasi yang diperlukan dan
dan %)
akan mempermudah peneliti untuk mengetahui
model pengaruh perubahan tutupan lahan yang

350 Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019
Reza Hardianto, Abdul Wahid Hasyim, Ar. Rohman Taufiq Hidayat

Survei sekunder dilakukan untuk kemiripan spektral dengan spektral


memperoleh informasi dengan data yang maksimum suatu objek yang dominan akan
disajikan dalam tabel, item, dokumen, maupun dimasukkan menjadi satu kelas dan jika
kebijakan dari instansi yang terkait. Data survei nilai spektralnya jauh dari maksimum akan
sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini dimasukkan kedalam kelas lain. Pada
adalah arahan pengembangan pola ruang proses klasifikasi ini akan diperoleh citra
Kabupaten Sidoarjo yang tertera dalam RTRW kelas tutupan lahan dan persentase
Kabupaten Sidoarjo 2009-2029. Arahan tutupan lahan dari masing-masing kelas.
pengembangan pola ruang digunakan
Distribusi Suhu Permukaan
pembuatan arahan pengendalian kawasan
terbangun. Simulasi suhu permukaan pada Kabupaten
Sidoarjo dilakukan dengan menggunakan
Metode Analisis Data
software ArcGis 10.1 dengan data dasar berupa
Analisis data dalam penelitian ini data citra satelit landsat 7 ETM dan landsat 8 OLI.
menggunakan teknologi dan alat khusus. Alat Data landsat 7 ETM dan landsat 8 OLI setelah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menentukan titik lokasi penlitian, Berikut
seperangkat komputer atau laptop yang di merupakan tahapan pengolahan citra landsat
lengkapi dengan software atau perangkat lunak untuk menghasilkan peta suhu permukaan
berupa Sistem Informasi Geografi berupa Kabupaten Sidoarjo.
software ArcGis 10.1, ENVI, ERDAS Imagine, SPSS, 1. Import Data
dan Microsoft Office 2013. Kegiatan menyesuaikan format data yang
Bahan yang digunakan digunakan dalam dimiliki sehingga data yang dimiliki sesuai
penelitian ini menggunakan penginderaan jauh dengan data yang diminta oleh software
yang diproses yang menghasilkan data citra yang digunakan. Data citra landsat 8 yang
Landsat 7 ETM dan Landsat 8 OLI dan data peta diperoleh kemudian dimasukkan pada
administrasi Kabupaten Sidoarjo. software ENVI 5.1 sebagai aplikasi
pengolah data landsat untuk selanjutnya
Klasifikasi Data Tutupan Lahan
dilakukan proses analisa
Klasifikasi merupakan kegiatan proses 2. Mosaic Images
pengelompokan dari nilai-nilai spektral pada Proses rekayasa pembuatan gambar yang
citra. Klasifikasi yang digunakan pada penelitian tersusun atas gambar-gambar kecil. Proses
ini adalah klasifikasi terbimbing yang penggabungan gambar dilakukan untuk
menggunakan training sample. Adapun langkah mendapatkan citra dari suatu lokasi yang
yang dilakukan sebagai berikut. selanjutnya dapat dilakukan analisis.
1. Pengambilan Sampel Proses mosaic images dapat dilakukan
Sebelum dilakukan proses klasifikasi peta dengan bantuan alat pengolah citra
diambil daerah latihan (training sample dengan software ENVI dan ArcGIS.
areas) dengan menggunakan peta rupa 3. Digital Number to Spectral Radiance
bumi sebagai acuan. Pengambilan sampel Digital yang menggambarkan suatu tingkat
berdasarkan pada kenampakan warna kecerahan obyek dalam data satelit. Digital
yang terdapat pada citra atau pengamatan number tersimpan dalam sebuah pixel,
visual setelah pengolahan koreksi sedangkan pixel adalah sebuah titik yang
geometrik dan koreksi radiometrik. Sampel merupakan elemen terkecil dari citra
dibagi dalam kelas lahan terbangun, lahan satelit. Spectral radiance merupakan
tak terbangun, rumput semak, sawah, jumlah energi yang dipantulkan oleh suatu
ladang, vegetasi rapat, vegetasi jarang, dan objek per unit luas dan panjang gelombang
badan air. tertentu. Konversi dari digital number ke
2. Proses Klasifikasi spectral radiance dilakukan untuk
Klasifikasi dilakukan terhadap hasil mengubah nilai pantulan yang terdapat
sampling dengan menggunakan metode pada digital number yang sebelumnya
pengkelas kemiripan maksimum belum memiliki satuan menjadi nilai energi
(maximum likehood classification). Metode yang sudah memiliki satuan.
klasifikasi pengkelas kemiripan maksimum
yaitu metode mempertimbangkan

Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019 351
PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN SIDOARJO

4. Spectral Radiance to Kelvin tutupan lahan berupa sawah, lahan terbangun,


Setelah mengetahui nilai energi yang lahan terbuka, rumput dan semak, ladang, hutan
terdapat pada pixel, nilai tersebut dan badan air) dan satu variabel terikat yaitu suhu
dikonversi kembali menjadi satuan kelvin permukaan. Model tersebut dihasilkan dari
agar dapat terdeteksi suhu permukaan analisis linear berganda.
yang dihasilkan. Berikut merupakan Metode yang digunakan dalam analisa
formula yang digunakan dalam regresi adalah regresi linier berganda merupakan
menelakukan konversi spectral radiance ke teknik analisis regresi yang menghubungkan 1
derajat kelvin. (satu) variabel terikat dengan 2 (dua) atau lebih
5. Konversi Nilai Kelvin ke Derajat Celcius variabel-variabel bebas yang dianggap atau
Hasil konversi spectral radiance ke derajat mungkin mempengaruhi perubahan variabel
kelvin selanjutnya di konversi kembali terikat pada penelitian ini (Miro, 2005).
menuju satuan celcius. Konversi nilai suhu Model untuk regresi linier berganda
dari satuan kelvin menuju satuan celcius. adalah:
6. Perhitungan Suhu Rata-rata
Nilai suhu rata-rata pada tiap kecamatan 𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏 𝑿𝟏 + 𝒃𝟐 𝑿𝟐 + ⋯ + 𝒃𝟕 𝑿𝟕

dilakukan dengan menjumlahkan hasil Dimana:


perkalian luas suhu dengan nilai suhu pada Y = Suhu Permukaan
tiap kecamatan yang kemudian dibagi luas A = intersep atau konstanta regresi
buffer persil rumah pada masing-masing b1, b2, dan b7 = koefisien regresi
kecamatan. Metode tersebut mengacu X1 = Sawah
pada perhitungan curah hujan rata-rata X2 = Lahan Terbangun
karena memiliki konsep yang sama dengan X3 = Lahan Terbuka
membagi polygon dengan luas area. X4 = Rumput dan semak
X5 = Ladang
Regresi Linear Berganda X6 = Hutan
Pada Penelitian ini analisis regresi linear X7 = Badan Air
berganda digunakan sebanyak dua kali, yaitu Pada proses analisis pemodelan yang
pada data tahun 2008 dan tahun 2018 mencari umum dilakukan adalah pemodelan dengan
hubungan antara suhu permukaan terhadap regresi berganda karena tujuan dari regresi yaitu
tutupan lahan. Model ini mencari pengaruh untuk mengetahui pengaruh dari beberapa
antara jenis tutupan lahan terhadap suhu variabel bebas terhadap variabel terikat.
permukaan di Kabupaten Sidoarjo. Pengaruh Hubungan antara dua variabel dapat berupa
tersebut dituliskan dalam sebuah model yang positif atau negatif. Pada tahap seleksi variabel
terdiri dari enam variabel bebas yaitu (jenis asumsi linier regresi harus terpenuhi.

Gambar 1. Peta Wilayah Studi

352 Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019
Reza Hardianto, Abdul Wahid Hasyim, Ar. Rohman Taufiq Hidayat

Gambar 2. Klasifikasi Tutupan Tahun 2008


klasifikasi tutupan lahan dibagi dengan tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN yang general atau umum (luas).
Kabupaten Sidoarjo merupakan kabupaten Jenis-jenis klasifikasi tersebut antara lain
yang berada di Provinsi Jawa Timur. Secara sawah, lahan terbangun, lahan terbuka, rumput
geografis letak Kabupaten Sidoarjo berada di dan semak, ladang, hutan, dan badan air. Jenis
antara 7° 3° - 7° 5° Lintang Selatan dan 112° 5° - tutupan lahan sawah diwarnai dengan warna
112° 9° Bujur Timur. Kabupaten Sidoarjo terdiri hijau, lahan terbangun diwarnai dengan warna
atas 18 kecamatan, 322 desa dan 31 kelurahan. kuning, lahan terbuka diwarnai dengan warna
Kabupaten Sidoarjo memiliki luas wilayah oranye, rumput dan semak diwarnai dengan hijau
71.424,25 ha dengan batas-batas wilayah muda, ladang diwarnai dengan warna coklat,
administrasi pada sebelah utara adalah Kota hutan diwarnai dengan hijau gelap, dan badan air
Surabaya dan Kabupaten Gresik, sebelah timur diwarnai dengan biru gelap.
adalah selat Madura, sebelah selatan Kabupaten Berdasarkan dari data yang disajikan pada
Pasuruan dan sebelah barat Kabupaten peta tutupan lahan Kabupaten Sidoarjo tahun
Mojokerto. 2008 sebagian besar tutupan lahan tersebut
Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu berupa lahan pertanian yang memiliki nilai
kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang tergabung keberadaan vegetasi atau penghijauan dalam
pada kawasan Gerbang Kertosusilo. Kabupaten suatu area yang sangat luas. Adapun data luas
Sidoarjo merupakan daerah penyangga dari Kota perklasifikasi tutupan lahan digunakan untuk
Surabaya karena letak administrasinya yang mencari nilai besaran pengaruhnya terhadap
berbatasan langsung dengan Kota Surabaya suhu permukaan yang terdapat di Kabupaten
sebagai pusat kegiatan di provinsi Jawa Timur. Sidoarjo.
Berdasarkan data yang disajikan dapat
Tutupan Lahan di Kabupaten Sidoarjo
diinterpretasikan bahwa tutupan lahan
Persebaran Tutupan Lahan 2008 terbangun dan sawah dengan luas 23.454,83
Dari hasil pengolahan citra landsat 7 hektar dan 28.144,14 hektar atau memiliki luas
diperoleh persebaran klasifikasi tutupan lahan masing-masing 39,18% dan 32,65% dari luas
yang di Kabupaten Sidoarjo sangat beragam Kabupaten Sidoarjo, sedangkan tutupan lahan
disetiap kecamatan. Jumlah dan persentase yang memiliki luas paling kecil yakni hutan dan
masing-masing jenis tutupan lahan berbeda-beda lahan terbuka dengan luas 503,68 hektar dan
seiring fungsi kewilayahan yang diterapkan oleh 533,34 hektar atau memiliki luas lahan masing-
RTRW Kabupaten Sidoarjo. Pembagian jenis masing 1% dari luas Kabupaten Sidoarjo. Luas
lahan terluas pada tahun 2008 adalah sawah.

Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019 353
PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN SIDOARJO

Gambar 3. Klasifikasi Tutupan Tahun 2018

Persebaran Tutupan Lahan 2018 luas lahan 1% dan 0,5% dari luas Kabupaten
Sidoarjo. Data luas tutupan lahan dijadikan
Berdasarkan data landsat 8 dapat diketahui
variabel independen atau bebas dalam analisis
persebaran klasifikasi tutupan di Kabupaten
regresi linear berganda. Variabel independen
Sidoarjo sangat beragam disetiap kecamatan.
atau bebas tersebut antara lain luas tutupan
Jumlah luas dan persentase masing-masing jenis
lahan sawah, luas tutupan lahan lahan terbangun,
tutupan lahan di Kabupaten Sidoarjo sangat
luas tutupan lahan lahan terbuka, luas tutupan
beragam disetiap kecamatan. Jumlah luas dan
lahan ladang, luas tutupan lahan hutan, luas
persentase masing-masing jenis tutupan lahan
tutupan lahan badan air, dan luas tutupan
berbeda-beda seiring fungsi kewilayahan yang
rumput dan semak.
diterapkan oleh RTRW Kabupaten Sidoarjo.
Pembagian jenis klasifikasi tutupan lahan dibagi Perubahan Tutupan Lahan
dengan tingkat yang general atau umum (luas).
Berdasarkan hasil pengolahan data citra
Jenis-jenis klasifikasi tersebut antara lain
landsat 7 tahun 2008 dan landsat 8 tahun 2018
sawah, lahan terbangun, lahan terbuka, rumput
diketahui bahwa perubahan tutupan lahan di
dan semak, ladang, hutan, dan badan air. Jenis
Kabupaten Sidoarjo terjadi pada setiap kelas
tutupan lahan sawah diwarnai dengan warna
klasifikasi tutupan lahan antara rentang wakto 10
hijau, lahan terbangun diwarnai dengan warna
tahun. Perubahan lahan sangat dipengaruhi oleh
kuning, lahan terbuka diwarnai dengan warna
jumlah penduduk dengan berbagai aktifitasnya
oranye, rumput dan semak diwarnai dengan hijau
dalam memenuhui kebutuhan hidup.
muda, ladang diwarnai dengan warna coklat,
Peningkatan dan penurunan luasan tutupan
hutan diwarnai dengan hijau gelap, dan badan air
lahan terjadi pada kelas tutupan lahan sebagai
diwarnai dengan biru gelap.
berikut.
Data yang disajikan pada gambar 4 dapat
diinterpretasikan bahwa tutupan lahan Tabel 2. Luas Perubahan Tutupan Lahan
terbangun pada tahun 2018 memiliki luas sebesar Luas
Luas Tahun Perubahan
No Kelas Klasifikasi Tahun
46,50% atau 33.377,13 hektar dari total luas 2008
2018 Luas

wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan luas 1 Sawah 27.542,63 15.847,43 -12.296.71


2 Lahan Terbangun 23.386,83 33.377,13 9.922,30
71.875,33. Tutupan lahan sawah dan badan air 3 Lahan Terbuka 533,34 879,76 346,42
mendominasi dengan luas 15.847,43 hektar dan 4 Rumput dan 3.674,70 4.713,51 1.038,81
16.004,50 memiliki luas masing-masing sekitar Semak
5 Ladang 1.655,28 399,91 -1.255,37
22%, sedangkan tutupan lahan yang memiliki luas 6 Hutan 503,68 604,09 100,41
paling kecil yakni hutan dan ladang dengan luas 7 Badan Air 13.860,40 16.004,50 2.144,10
604,09 hektar dan 399,91 hektar atau memiliki Jumlah 71826.37 71826.37

354 Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019
Reza Hardianto, Abdul Wahid Hasyim, Ar. Rohman Taufiq Hidayat

Gambar 4. Suhu Permukaan Tahun 2008

Pada tabel 2 terlihat bahwa dari berbagai untuk memprediksi persebaran suhu
kelas tutupan lahan di Kabupaten Sidoarjo, yang menggunakan model persamaan regresi linear
mengalami peningkatan pada kurun waktu 2008- berganda dengan variabel dependen yaitu suhu.
2018 dengan jumlah luasan paling besar berturut-
Distribusi Suhu Permukaan 2018
turut adalah kelas tutupan lahan terbuka, lahan
terbangun, badan air, rumput dan semak. Berdasarkan interpretasi hasil olah data
Perubahan luasan tutupan lahan terbesar citra landsat 8 OLI dengan tanggal akuisi 15/12/18
terjadi pada kelas lahan terbangun dan kelas didapatkan data suhu permukaan yang
sawah. Luas lahan terbangun pada tahun 2008 terdistribusi di Kabupaten Sidoarjo dengan suhu
sebesar 23.386,83 ha bertambah menjadi permukaan minimal yaitu 200 dan suhu
33.377,13 ha pada tahun 2018, atau terjadi makasimal yaitu berkisar 400 tahun 2018. Data
peningkatan sebesar 13,82%. Luas tutupan lahan persebaran suhu digunakan sebagai variabel
sawah pada tahun 2008 sebesar 27.542,63 ha penentu dengan tutupan lahan yang terdapat di
berkurang menjadi 15.847,43 ha atau terjadi Kabupaten Sidoarjo. Data digital number
penurunan sebesar 17,12%. persebaran suhu pada raste digunakan untuk
memprediksi persebaran suhu menggunakan
Suhu Permukaan
model persamaan regresi linear berganda dengan
Distribusi Suhu Permukaan 2008 variabel dependen yaitu suhu
Persebaran suhu permukaan di Pengaruh Tutupan Lahan Terhadap Suhu
Kabupaten Sidoarjo sangat bervariasi, tergantung Permukaan
dari kondisi permukaan tutupan lahan
Interpretasi Model
mengunakan satelit pada satu waktu hasil olah
data citra landsat 7 ETM. interpretasi hasil olah Analisis regresi linier berganda
data citra landsat 7 ETM dengan tanggal akuisi menghasilkan perhitungan yang selanjutnya
15/12/18 didapatkan data suhu permukaan yang digunakan memprediksi hubungan antara
terdistribusi di Kabupaten Sidoarjo dengan suhu variabel independen (X) terhadap variabel
permukaan minimal yaitu berkisar pada 200 dan dependen (Y). Variabel dependen yang digunakan
suhu maksimal 400. dalam penelitian ini adalah Sawah (X1), Lahan
Data persebaran suhu digunakan sebagai Terbangun (X2), Lahan Terbuka (X3), Rumput
variabel penentu dengan tutupan lahan yang (X4), Ladang (X5), Hutan (X6), dan Badan Air (X7)
terdapat di Kabupaten Sidoarjo. Data digital kemudian akan dianalisis untuk menilai pengaruh
number persebaran suhu pada raste digunakan terhadap variabel dependen yaitu Suhu (Y).

Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019 355
PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN SIDOARJO

. Tujuh variabel dependen (X) yang individu terhadap variabel dependen atau
digunakan tidak semuanya memiliki pengaruh variabel suhu (Y). Sedangkan variabel lainnya
terhadap variabel independen (Y). Berdasarkan memiliki nilai sig > 0,05 dengan artian bahwa
asumsi variabel akan berpengaruh jika memiliki variabel tersebut memiliki pengaruh namun
nilai signifikan atau besaran nilai probabilitas (Sig sangat kecil daripada variabel sawah (X1), lahan
< 0.05). Berikut hasil dari analisis regresi linier terbangun (X2), hutan (X6), dan badan air (X7)
berganda dalam penelitian ini untuk data Tahun terhadap Suhu (Y). Hasil analisis tersebut
2008 dapat dilihat pada tabel 3. membentuk sebuah model untuk data tahun
Hasil dari analisis regresi pada tabel diatas 2018 berdasarkan asumsi tujuh variabel yang
menunjukkan nilai sig < 0,05 adalah lahan akan berpengaruh jika memiliki nilai signifikan
terbangun (X2), hutan (X6), dan badan air (X7), atau besaran nilai probabilitas (Sig < 0.05)
artinya diputuskan kedua variabel tersebut terhadap suhu dapat dilihat pada tabel 4.
memiliki pengaruh yang sangat besar secara

Gambar 5. Suhu Permukaan Tahun 2018

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Tahun 2008


Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 23.118 1.023 22.591 .000
Sawah .000 .000 .087 .439 .670
Lahan_Terbangun .001 .000 .566 3.015 .013
Lahan_Terbuka -.004 .010 -.105 -.422 .682
Rumput -.002 .001 -.224 -1.131 .285
Ladang -.001 .002 -.126 -.679 .512
Hutan -.026 .006 1.412 4.083 .002
Badan_Air -.002 .000 -1.734 -5.041 .001
a. Dependent Variable: Suhu

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Tahun 2018


Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 27.152 1.892 14.350 .000
Sawah -.003 .001 -.748 -2.679 .023
Lahan_Terbangun .002 .001 .387 2.193 .043
Lahan_Terbuka .003 .014 .101 .229 .824
Rumput -.003 .004 -.282 -.688 .507
Ladang -.008 .012 -.112 -.684 .510
Hutan -.022 .007 1.123 3.129 .011
Badan_Air -.001 .000 -.933 -2.768 .020

356 Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019
Reza Hardianto, Abdul Wahid Hasyim, Ar. Rohman Taufiq Hidayat

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model t Sig.
B Std. Error Beta
a. Dependent Variable: Suhu

Pada tahun 2008 tutupan yang peningkatan pelestarian hutan mangrove dan
berpengaruh terhadap suhu permukaan adalah pengembangan hutan di daerah aliran sungai
tutupan lahan terbangun, tutupan lahan hutan seluas 30% dari areal DAS.
dan tutupan lahan badan air. Pada tahun 2018 Lahan Terbangun di Kabupaten Sidoarjo
tutupan yang berpengaruh terhadap suhu terdiri atas permukiman, industri, perdagangan
permukaan adalah tutupan lahan sawah, tutupan dan jasa. Bedasarkan Rencana Struktur Ruang
lahan terbangun, tutupan lahan hutan dan Wilayah Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 -2029.
tutupan lahan badan air. Hasil tersebut 1. SSWP I meliputi wilayah Kecamatan Waru,
menunjukan bahwa adanya korelasi positif antara Kecamatan Gedangan, Kecamatan
tutupan lahan dengan suhu permukaan ditujukan Sukodono, Kecamatan Taman dan
dengan semakin tingginya luasan terbangun Kecamatan Sedati, dengan fungsi utama
mengakibatkan peningkatan suhu permukaan, Permukiman, Industri dan Perdagangan
dan adanya korelasi negatif antara lahan skala lokal, regional, dan internasional
ditunjukan dengan berkurangnya luasan tutupan dengan pusat pertumbuhan berada di
lahan hutan dan badan air mengakibatkan Kawasan Waru.
peningkatan suhu permukaan. 2. SSWP II meliputi sebagian wilayah
Kecamatan Sidoarjo, sebagian Kecamatan
Rekomendasi Perencanaan Tutupan Lahan yang
Buduran, dan sebagian Kecamatan Candi,
Memiliki Pengaruh Terhadap Suhu Permukaan
dengan fungsi utama Permukiman, Pusat
Berdasarkan hubungan jenis-jenis pemerintahan, perdagangan dan jasa
tutupan lahan dengan suhu permukaan diketahui dengan pusat pertumbuhan berada di
bawa tutupan lahan yang berpengaruh terhadap Kawasan Sidoarjo.
suhu permukaan adalah tutupan lahan hutan, 3. SSWP III meliputi wilayah sebagian
tutupan lahan sawah, tutupan lahan badan air Kecamatan Porong, Kecamatan Jabon,
dan tutupan lahan terbangun. Oleh karena itu sebagian Kecamatan Tanggulangin,
dibutuhkan rekomendasi perencanaan pada Kecamatan Tulangan, dan Kecamatan
tutupan lahan yang berpengaruh terhadap Krembung dengan fungsi utama Kawasan
peningkatan atau penurunan suhu permukaan. permukiman, Konservasi Geologi, industri,
Mengacu pada Peraturan Daerah pertanian, dan perdagangan skala regional
Kabupaten Sidoarjo No. 9 Tahun 2009 tentang dengan pusat pertumbuhan berada di
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Kawasan Krembung.
tahun 2009-2029. Sawah di wilayah Kabupaten 4. SSWP IV meliputi wilayah Kecamatan Krian,
Sidoarjo tetap dipertahankan keberadaannya dan Kecamatan Balongbendo, Kecamatan
menetapkan kawasan pertanian beririgasi teknis Tarik, Kecamatan Prambon, dan
sebagai lahan abadi pertanian pangan, Kemudian Kecamatan Wonoayu dengan fungsi utama
melarang perubahan penggunaan lahan sawah pertanian teknis, zona industri ditunjang
beririgasi teknis menjadi kegiatan non pertanian dengan kegiatan permukiman kepadatan
kecuali kegiatan yang mendukung kegiatan rendah dengan pusat pertumbuhan berada
pertanian dengan klasifikasi usaha skala kecil di Kawasan Krian.
dengan proporsi 0,5% dari luas kawasan lahan 5. SSWP V meliputi wilayah pesisir di
sawah di kawasan tersebut, namun harus Kecamatan Sedati, pesisir Kecamatan
mendapatkan ijin dari instansi yang terkait. Buduran, pesisir Kecamatan Sidoarjo,
Tutupan Lahan hutan di Kabupaten pesisir Kecamatan Candi, pesisir
Sidoarjo terdiri dari hutan mangrove, hutan kota Kecamatan Porong, Pesisir Kecamatan
dan hutan di daerah aliran sungai (DAS). Tanggulangin, dan pesisir Kecamatan
Perencanaan kawasan hutan dilakukan dengan Jabon dengan fungsi utama kawasan
pendekatan berbasis lingkungan melalui budidaya perikanan dan pariwisata dengan
penyediaan hutan yang memperhatikan pusat pertumbuhan berada di Kawasan
kerapatan tajuk dan keanekaragaman jenis Candi.
tanaman. Program yang dilakukan berupa
Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019 357
PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KABUPATEN SIDOARJO

Kondisi tersebut tentunya membutuhkan Jika diamati model tersebut maka


pengendalian tata ruang dan wilayah dari disimpulkan bahwa semua variabel yang
Pemerintah Kabupaten Sidoajo. Karena tanpa mengandung vegetasi yaitu hutan, badan air dan
adanya pengendalian, khususnya di wilayah sawah dapat memiliki koefisen negatif yang
dengan pertumbuhan kawasan terbangun yang berarti semakin tinggi nilai luas area vegetasi
tinggi pada pusat Kabupaten Sidoarjo akan maka suhu akan semakin menurun.
menyebabkan berkurangnya area vegetasi dan Sedangkan pada model tahun 2008 dan
peningkatan suhu permukaan di Kabupaten tahun 2018 terdapat perbedaan variabel tutupan
Sidoarjo. Upaya dalam pengendalian lahan yang berpengaruh terhadap suhu
pembangunan permukiman secara vertikal permukaan adalah tutupan lahan sawah. Sawah
dilakukan dengan pembangunan rumah susun merupakan area vegetasi yang dapat
baik pada kawasan perumahan baru, maupun menurunkan nilai suhu. Hal tersebut terjadi
kawasan padat hunian. karena pada tahun 2018 sawah mengalami
penurunan luas lahan terbesar, yang disebabkan
KESIMPULAN alih fungsi lahan oleh pekembangan
Tutupan lahan di Kabupaten Sidoarjo pembangunan khususnya pada pusat-pusat
diklasifikasikan menjadi 7 kelas tutupan lahan aktivitas guna lahan dari setiap administrasi
yaitu (1) sawah (2) lahan terbangun (3) lahan kecamatan dan administrasi kabupaten seperti
terbuka (4) rumput dan semak (5) ladang (6) lahan terbangun dengan fungsi perumahan,
hutan (7) badan air. Berdasarkan hasil perdagangan dan industri. Dapat disimpulkan
pengolahan data citra tahun 2008 dan 2018 bahwa hasil regresi linear berganda tersebut
diketahui terjadi perubahan tutupan lahan antara menandakan adanya hubungan antara tutupan
selang waktu 2008 hingga 2018. Perubahan lahan terhadap suhu permukaan
luasan tutupan lahan terbesar terjadi pada kelas
DAFTAR PUSTAKA
lahan terbangun dan kelas sawah. Luas lahan
terbangun pada tahun 2008 sebesar 23.386,83 ha Emmanuel. 2015. Rezim Pertumbuhan Kota
bertambah menjadi 33.377,13 ha pada tahun Surabaya Studi Tentang
2018, atau terjadi peningkatan sebesar 13,82%. Pembangunan dan Revitalisasi Hotel
Luas tutupan lahan sawah pada tahun 2008 di Surabaya. Fakultas Ilmu Sosial dan
sebesar 27.542,63 ha berkurang menjadi Ilmu Politik. Surabaya.
15.847,43 ha atau terjadi penurunan sebesar Bappeda. 2009-2029. Rencana Tata Ruang
17,12%. Wilayah Kabupaten Sidoarjo. Badan
Pada tahun 2008 hingga 2018 terjadi Perencanaan Pembangunan Daerah.
peningkatan luas distribusi suhu disebabkan Kabupaten Sidoarjo.
terjdinya perubahan tutupan lahan. Berdasarkan Bappeda. 2016-2021. Rencana Pembangunan
hasil pengolahan citra landsat pada tahun 2008 Jangka Menengah Daerah. Badan
dan 2018 diketahui kelas suhu dominan dengan Perencanaan Pembangunan Daerah.
luas wilayah terbesar yaitu 230C pada tahun 2008 Kabupaten Sidoarjo.
dan kelas suhu 250C pada tahun 2018. Hasil Lillesand, TM., dan R.W. Kiefer. 1990.
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam Penginderaan Jauh dan Interpretasi
rentang waktu 10 tahun terdapat perubahan atau Citra. Gajah Mada University Press.
peningkatan suhu permukaan sebesar 2oC . Yogyakarta.
Hubungan antara tutupan lahan dan suhu Miro Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi.
permukaan pada Kabupaten Sidoarjo terhadap Jakarta. Erlangga.
suhu permukaan pada tahun 2008 dapat Rosul, M. 2008. Urban Sprawl Pemekaran kota.
dituliskan dengan persamaan. Perencaan Wilayah dan Kota Institut
Y = 23,118 + (.001) X2 + (-.026) X6 + (-.002) X7 Teknologi Surabaya. Surabaya.
Regresi linear berganda juga dilakukan pada USGS. 2013. Using the USGS Landsat7 and
tahun 2018 berikut persamaan model. Landsat 8. United States.
Y = 27,152 + (-.003) X1 + (.002) X2 + (-.022) X6 + Yunus, H. S. 2000. Struktur tata ruang kota.
(-.001) X7 Keterangan X1 = Sawah, X2 = Lahan Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Terbangun, X6 = Hutan, X7 = Badan Air

358 Planning for Urban and Regional Environment Volume 8, Nomer 3, Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai