Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Azimut Vol. 1, No.

1, Desember 2018 (19-25)


©2018 Program Studi Geografi UNITAS Padang

https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN GUNUNG


TALANG KABUPATEN SOLOK
Nisye Frisca Andini
Program Studi Pendidikan Geografi STKIP Ahlussunnah Bukittinggi
*Email: nisyefrisca@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the land use of Gunung Talang District from 2000-2017. This
research is a survey research because most of the data is directly processed using observation
and field measurement methods. Retrieval of data in this study using geographic information
systems (GIS). The data analysis used GIS technique and descriptive, the data obtained from
the results of GIS analysis are presented in the form of overlays, namely the map of land use in
2000-2017 then produces new information and risks. The results of the study can be concluded
by using 17 years of land which is presented on an area of 33.59 km² and down by 11.49 km²,
mixed gardens covering 11.03 Km², residential areas growing 39.26 km². The factors studied
were the level of population growth in Gunung Talang District.

Keywords: land use, gis, population growth

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan perubahan penggunaan lahan Kecamatan
Gunung Talang dari tahun 2000-2017. Penelitian ini adalah penelitian survey karena sebagian
besar data secara langsung diolah menggunakan metode pengamatan dan pengukuran lapangan.
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Teknik
analisis data yang digunakan adalah menggunakan SIG dan deskriptif, data yang diperoleh dari
hasil analisis SIG di sajikan dalam bentuk peta overlay yaitu peta penggunaan lahan tahun 2000-
2017 kemudian menghasilkan peta baru dan tabel perubahan penggunaan lahan kemudian
dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perubahan penggunaan
lahan 17 tahun terakhir terjadi pada perubahan pemanfaatan lahan, terutama penurunan sawah
seluas 33,59 km² dan penurunan hutan sebesar 11,49 km², kebun campuran seluas 11,03 km²,
areal pemukiman bertambah 39,26 km². Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
penggunaan lahan adalah tingginya tingkat laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Gunung
Talang.

Kata kunci: penggunaan lahan, sig, pertumbuhan penduduk

19
Jurnal Azimut Vol. 1, No. 1, Desember 2018 (19-25)

1. PENDAHULUAN menyebabkan semakin meningkatnya


pembangunan, khususnya pembangunan di
Setiap wilayah tidak akan lepas dari bidang permukiman. Pembangunan tersebut
lahan dan penggunaannya yang merupakan tentunya membutuhkan alokasi lahan tersendiri
suatu hal yang dinamis. Salah satu karakteristik dan jika tidak terpenuhi akibat keterbatasan
proses perkembangan suatu wilayah dan kota lahan dengan peningkatan jumlah penduduk.
adalah adanya perubahan penggunaan lahan. Ditinjau dari ilmu geografi, maka yang
Perubahan penggunaan lahan dipengaruhi oleh menjadi titik berat dari tanah dan lahan adalah
berbagai faktor yang saling berinteraksi satu melihat tanah dan lahan sebagai suatu lokasi
sama lain. Setiap bentuk perubahan atau tempat sebagai suatu ruang yang
penggunaan lahan pada suatu bidang didalamnya terjadi interasksi antara komponen
tertentuakan berpotensi mempengaruhi fisis dan komponen sosial dimana keduanya
penggunaan lahan lain didekatnya. Penggunaan saling berpengaruh. Artinya segenap unsur
model analisis dari perubahan penggunaan yang terdapat dalam ruang merupakan suatu
lahan dan pertumbuhan suatu wilayah dapat sistem saling terkait (Ismail, 1999).
menjadi sarana penting dalam mendukung Bourne dalam Syakur (2008) ada
perencanaan dan manajemen wilayah tersebut. beberapa faktor yang menjadi penyebab
Perubahan penggunaan lahan merupakan terjadinya perubahan penggunaan lahan, yaitu:
suatu proses perubahan dari penggunaan lahan perluasan batas kota, peremajaan di pusat kota,
sebelumnya ke penggunaan lahan lain yang perluasan jaringan infrastruktur tertutama
bersifat permanen maupun sementara dan jaringan transportasi, serta tumbuh dan
merupakan konsekuensi dari adanya hilangnya pemusatan aktifitas tertentu.
pertumbuhan dan transformasi perubahan Perkembangan dan perubahan pola tata guna
struktur sosial ekonomi masyarakat yang lahan pada kawasan permukiman berjalan dan
sedang berkembang baik untuk tujuan berkembang secara dinamis dan natural
komersial maupun industri (Muiz A, 2009). terhadap alam.
Perubahan penggunaan lahan terjadi Kecamatan Gunung Talang merupakan
karena adanya keperluan untuk memenuhi salah satu Kecamatan di Kabupaten Solok
kebutuhan penduduk untuk yang terus Propinsi Sumatera Barat Indonesia yang
meningkat. Siahaan dalam Suhendy (2009) terletak di lereng Gunung Talang. Ibu kota
mengataan bahwa, peningkatan kualitas dan Kabupaten Solok terletak di Kecamatan
kualitas hidup itu akhirnya akan berdampak Gunung Talang, Kecamatan Gunung Talang
pada perubahan penggunaan lahan yang juga terletak di posisi yang strategis yang
menjadi sulit dikendalikan sehingga dilewati jalur Lintas Sumatera dan jalur Lintas
menyebabkan kondisi sumberdaya alam menuju Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat,
terganggu, aliran air permukaan menjadi cepat dimana Kecamatan ini berbatasan langsung
dan lebih banyak sumur-sumur menjadi kering. dengan Ibukota Provinsi Sumatera Barat. Jarak
Robinson (2005) untuk pemanfaatan Kecamatan Gunung Talang dari ibu kota
lahan yang baik, seperti melakukan suatu Propinsi ±40 km, sedangkan jarak ibu kota
pembangunan memerlukan penataan yang Kecamatan Gunung Talang dengan ibu kota
komprehensif. Mempertimbangkan berbagai Kabupaten Solok tidak begitu jauh yaitu ±10
aspek yang mencakup perencanaan, peman- km.
faatan dan pengendalian pemanfaatan lahan. Kecamatan Gunung Talang mempunyai
Perencanaan memerlukan pemikiran mendalam luas wilayah 385.00 ha yang terbagi atas 3.374
serta melibatkan banyak pihak sehingga hasil ha untuk sawah, sedangkan untuk non sawah
yang diperoleh dan cara memperoleh hasil itu 35.126 ha, kalau dilihat dari presentasenya
dapat diterima oleh masyarakat dan melibatkan 8,76% sawah dan 91,24% non sawah.
banyak masyarakat baik secara langsung Kecamatan Gunung Talang terletak antara 00º
maupun tidak langsung. Dengan adanya 52' 33" dan 01º 04' 40" Lintang Selatan dan
peningkatan jumlah penduduk dapat 100º 31' 34" dan 100º 41' 58" Bujur Timur.

https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut | 20
Jurnal Azimut Vol. 1, No. 1, Desember 2018 (19-25)

Kecamatan Gunung Talang merupakan keputusan dalam memecahkan masalah-


kecamatan yang cukup luas jika dibandingkan masalah spasial yang sangat kompleks.
dengan kecamatan-kecamatan lain di
Kabupaten Solok, dengan meningkatnya 2. METODOLOGI
petambahan penduduk dan perubahan serta Jenis penelitian yang digunakan dalam
perkembangan kegiatan usaha menyebabkan penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kebutuhan akan lahan di Kecamatan Gunung dengan analisis data sekunder dengan didukung
Talang semakin meningkat, sementara itu lahan Sistem Informasi Geografis (SIG).
di Kecamatan Gunung Talang terbatas dan Bahan dan alat penelitian yang digunakan
jumlahnya relatif tetap, sehingga terjadi ditampilkan pada Tabel 1 dibawah ini:
persaingan pemanfaatan lahan dan tentu
konsekuensinya terjadinya perubahan Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian
penggunaan lahan. No Alat dan Bahan Skala Sumber
Penggunaan lahan di dominasi lahan 1 Peta 1 : 125.000 Bappeda
untuk budidaya (pemukiman, perdagangan dan Administrasi Kabupaten
Kecematan Solok
peruntukan lain) yang terus meningkat dan Gunung Talang
keterbatasan akan ketersediaan lahan 2 Peta Penggunaan 1:125.000
Kecamatan Gunung Talang, secara tidak Lahan
langsung akan berpengaruh terhadap perubahan 3 Citra Landsat 8 1 : 250.000 USGS
penggunaan lahan yang sudah ada terhadap tahun 2006
berbagai aktifitas yang dikembangkan. 4 Peta jaringan 1 : 250.000 Dinas PU
jalan Provinsi Sumbar
Perubahan penggunaan lahan tersebut dapat
Sumbar tahun
dilihat dengan analisis SIG menggunakan peta 2017
penggunaan lahan Kecamatan Gunung Talang 5 RTRW 1 : 250.000
dan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok
Kabupaten/ Kota (RTRW). tahun 2011-2031
Bentuk fisik perubahan penggunaan 6 Hasil ground
lahan tersebut dapat dilihat dengan analisis check
SIG. Barus dan Wiradisastra dalam Oktarina lapangan
(2009) Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan GPS
didefinisikan sebagai suatu sistem informasi 7 Kertas dan Alat
yang dirancang untuk bekerja dengan data yang Tulis
8 Perangkat keras
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi. dan lunak
SIG adalah suatu sistem basis dengan komputer serta
kemampuan khusus untuk data yang 9 Software
bereferensi spasial bersamaan dengan menggunakan
seperangkat operasi kerja. SIG dinyatakan juga program ArcGIS
mempunyai kehandalan untuk mengumpulkan, versi 10.3.
10 GPS
menyimpan, mengelola, menganalisa dan
menampilkan data spasial baik biofisik maupun
Teknik analisis data untuk mengetahui
sosial ekonomi.
perubahan penggunaan lahan dilakukan
Junaedi (2008) SIG akan mempermudah
dengan:
para perencana dalam mengakses data,
(1) Teknik analisis data untuk mengetahui
menampilkan informasi geografis terkait
perubahan penggunaan lahan Kecamatan
dengan substansi perencanaan dan
Gunung Talang menggunakan SIG (sistem
meningkatkan keahlian para perencana serta
Informasi Geografi) dengan menggunakan
masyarakat dalam menggunakan sistem
software ArcGIS 10.3
informasi spasial melalui komputer. SIG dapat
membantu para perencana dan pengambil (2) Metode yang digunakan yaitu overlay
(tumpang tindih).

https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut | 21
Jurnal Azimut Vol. 1, No. 1, Desember 2018 (19-25)

Setelah data-data yang dibutuhkan terlihat pada luas wilayah pertanian atau
terkumpul maka langkah selanjutnya adalah persawahan, terjadi penurunan yang sangat
melakukan pengolahan citra yang telah ada signifikan, sedangkan pada pemungkiman
tahap pengolahan ini sebagai berikut: kegiatan terjadi kenaikan.
pertama yang dilakukan adalah melakukan Untuk lebih jelasnya melihat perubahan
import data citra satelit menggunakan aplikasi penggunaan lahan tersebut dapat dilihat pada
SIG. aplikasi yang biasa digunakan adalah peta penggunaan lahan tahun 2000 dan peta
ArcGis versi 10.3, aplikasi ini memiliki banyak penggunaan lahan tahun 2017 dibawah ini :
fasilitas import yang dapat digunakan untuk
mengimport data raster dan veckor dalam
berbagai format.
Selanjutnya koreksi radiometrik dan
geometrik. Korekasi radiometrik bertujuan
untuk memperbaiki nilai pixel agar sesuai
dengan warna asli. Koreksi geoetrik ini
dilakukan pada software ArcGis. Dalam
melakukan koreksi geometrik terlebih dahulu
dilakukan tipe proyeksi dan sistem koordinasi
dan proyeksi yang sama perlu dilakukan untuk
mempermudah proses pengintegrasian data-
data selama penelitian.
Tahap selanjutnya pemotongan citra
dilakukan dengan memotong wilayah yang
menjadi lokasi penelitian, klasifikasi terpantau/ Gambar1. Peta Penggunaan Lahan Tahun 2000
terbimbing hal ini digunakan untuk
memisahkan atau menggolongkan penutup
suatu lahan diatas citra berdasarkan
keseragaman atau kemiripan antara nilai pixel
citra lokasi. Validasi data untuk mengetahui
akurasi citra dalam mengelompokkan objek
yang teridentifikasi sebagai jenis-jenis
penutupan lahan yang sesuai fungsinya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Citra yang digunakan dalam penelitian ini


adalah citra landsat 8 ETM tahun 2006 dan
2016. Interpretasi citra landsat 8 ETM
dilakukan dengan melihat karakteristik dasar Gambar 2. Peta Penggunaan Lahan Tahun 2017
kenampakan masing-masing penggunaan lahan
pada citra yang dibantu dengan unsur-unsur Berdasarkan dua peta diatas, dapat dilihat
interpretasi. Penggunaan lahan di Kecamatan terdapat perubahan penggunaan lahan pada
Gunung Talang. Kecamatan Gunung Talang dalam periode 17
Pengolahan data penggunaan lahan tahun yaitu dari tahun 2000 ke tahun 2017,
dilakukan dengan overlay peta penggunaan dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahun
lahan tahun 2000 dengan penggunaan lahan 2000 penggunaan lahan pertanian memiliki
2017 dengan menggunakan aplikasi ArcGis. porsi terbesar, untuk lebih jelasnya dapat
Hasil menunjukkkan adanya perubahan dilihat pada tabel dibawah ini:
penggunaan lahan dalam rentang waktu 2000
sampai 2017, perubahan yang sangat signifikan

https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut | 22
Jurnal Azimut Vol. 1, No. 1, Desember 2018 (19-25)

Tabel 2. Luas Perubahan Penggunaan Lahan Pemukiman yang cenderung meningkat setiap
Kecamatan Gunung Talang Tahun 2000 dan tahun umumnya secara spasial terlihat
2017 menyebar di berbagai wilayah Kecamatan
Gunung Talang. Pemusatan pemukiman ini
Tahun 2000 2017 Selisih terjadi pada daerah yang dekat dengan ibu kota
Penggunaan Km² % Km² % Km²
Lahan
kabupaten. Peningkatan pemukiman yang
Pemukiman 9,81 2 42,63 13 9,81 cukup tinggi terjadi di wilayah ibukota
Sawah eririgasi 55,42 14 46,67 12 55,42
Hutan Primer 156,88 41 151,71 39 156,89
kabupaten yaitu Nagari Batang Barus, karena
Hutan Sekunder 46,34 12 44,36 12 46,342 Nagari ini adalah tempat daerah pemindahan
Kebun campuran 23,45 6 19,31 5 23,452
Perkebunan Rakyat 23,77 6 20,56 5 23,769
ibu kota Kabupaten Solok yang dulunya
Perkebunan Besar 42,92 11 39,98 10 42,923 terletak di Koto Baru pada tahun 2004 resmi
Semak Belukar 5,76 2 3,95 1 5,764
Sayuran 15,32 4 13,51 2 15,323
pindah ke Nagari Batang Barus, tepatnya di
Tanah Rusak 5,31 2 3,22 1 5,311 Arosuka.
Jumlah 385 100 385 100 Perkembangannya sangat dipengaruhi
Sumber : Hasil Analisis Penelitian oleh perkembangan yang terjadi di kota
tersebut. Faktor aksesibilitas juga mempe-
Tabel diatas menjelaskan bahwa secara ngaruhi perkembangan permukiman di
umum, sebagian besar wilayah Kecamatan Kecamatan Gunung Talang, dimana terlihat
Gunung Talang masih berstatus hutan negara, perkembangan wilayah permukiman secara
terlihat dari tabel penggunaan lahan paling visual terpusat sepanjang jalur transportasi.
besar yaitu hutan primer, sedangkan yang Sementara itu pemusatan pemukiman yang
diolah rakyat untuk ladang/kebun dan dikelola terjadi di ibukota kabupaten menunjukkan
perusahaan perkebunan tidak terlalu terjadinya perkembangan kota tersebut sebagai
mendominasi penggunaan lahan di Kecamatan ibu kota kabupaten baru.
Gunung Talang. Penambahan penggunaan permukiman
Penggunaan lahan yang terbesar kedua walaupun memiliki laju yang cukup besar dari
yaitu sawah beririgasi, pertanian merupakan segi luasan, namun perubahan penggunaan
penopang utama perekonomian masyarakat lahan pada perdagangan dan jasa dilihat secara
Kecamatan Gunung Talang. Lebih kurang 70% faktanya sangat terlihat naik berkembang.
penduduknya bekerja dan menggantungkan Lebih khusus, lahan perdagangan dan jasa
kehidupan sebagai petani. Hal ini ditunjang memiliki kontribusi terbesar terhadap
oleh tanahnya yang subur, curah hujan peningkatan pendapatan dan mata pencaharian
memadai, serta iklimnya yang relatife stabil, masyarakat. Konversi lahan tidak hanya terjadi
oleh karena itu tidak heran apabila daerah dari lahan dengan land rent rendah ke lahan
Kecamatan Gunung Talang terkenal sebagai dengan land rent tinggi, namun dapat terjadi
sentra produksi beras terbesar di Kabupaten pada lahan dengan biaya tinggi ke lahan
Solok dan Kawasan Sumatera Barat. dengan biaya relatif rendah dengan keuntungan
Perbandingan luas lahan sawah beririgasi relatif tinggi.
antara tahun 2000 dengan 2017 mengalami
penurunan yang sangat signifikan, selisihnya 4. KESIMPULAN DAN SARAN
yaitu 8,754 km. pada tahun 2017 luas panennya
yaitu sebanyak 56.612 ton, itu mengalami Berdasarkan hasil dari keseluruhan proses
penurunan setiap tahunnya. Produktivitas terkait tujuan utama penelitian, maka dapat
tanaman pangan di Kecamatan Gunung Talang ditarik kesimpulan sebagai berikut: pada
rata-rata mengalami penurunan setiap tahunnya periode 2000-2017 terjadi perubahan
seiring dengan penurunan luas lahan untuk pemanfaatan lahan terutama penurunan sawah
pertanian. seluas 33,59 km² dan penurunan Hutan sebesar
Peningkatan penggunaan lahan 11,49 km² Km². Kebun campuran seluas 11,03
permukiman berasal dari sawah, hutan primer, km². Sementara itu areal pemukiman
kebun campuran, perkebunan dan semak bertambah 39,26 km.
belukar yang merupakan lahan tidak produktif.
https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut | 23
Jurnal Azimut Vol. 1, No. 1, Desember 2018 (19-25)

Rosnila (2004) perubahan penggunaan karena penggunaan lahan diatur dalam


lahan pertanian kenon pertanian bukanlah RTRW Kecamatan Gunung Talang.
semata-mata fenomena fisik berkurangnya (2) Dengan banyaknya masyarakat beralih
luasan lahan, melainkan merupakan fenomena pekerjaan keluar sektor pertanian,
dinamis yang menyangkut aspek-aspek hendaknya pemerintah melakukan
kehidupan manusia, karena secara agregat pelatihan-pelatihan tentang kegiatan
berkaitan erat dengan perubahan orientasi kewirausahaan dan kerajinan industri
ekonomi dan sosial social masyarakat. rumah tangga
Perubahan penggunaan lahan dalam (3) Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain
pelaksanaan pembangunan tidak dapat untuk melakukan penelitian lebih jauh
dihindari. Perubahan tersebut terjadi karena tentang permasalahan kehidupan sosial
adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setelah alih fungsi lahan.
penduduk yang makin meningkat jumlahnya (4)Sebagai rekomendasi, diperlukan
dan berkaitan dengan meningkatnya tuntutan manajemen penggunaan lahan seperti
akan mutu kehidupan yang lebih baik, sebagai pengendalian akan pengembangan lahan
contoh meningkatnya kebutuhan akan ruang terbangun antara lain dengan membatasi
tempat hidup, transportasi, perdagangan dan pertumbuhanlahan seperti permukiman,
jasa tempatakan mendorong terjadinya industri, dan perdagangan
perubahan penggunaan lahan.
Hasil penelitian di atas senada dengan DAFTAR PUSTAKA
pendapat Elfida (2007) bahwa keadaan
topografi atau kondisi wilayah mempengaruhi Elfida. 2007. Analisis Pola Spasial Tambang
perkembangan suatu wilayah yang berbeda- Timah Rakyat Sebagai Masukan Dalam
beda, karena terjadinya perubahan dari keadaan Penentuan Kebijakan Tata Ruang Di
sosial ekonomi penduduk, yang menyebabkan Kabupaten Bangka Jurnal spasial Vo
beberapa pola perkembangan suatu daerah. l12, No:2
Gaona et al. (200) memfokuskan pada
penggunaan lahan didaerah dataran tinggi Gaona-Ochoa S, Gonzales-Espinosa M. 2000.
Ciapas, Mexico dengan hasil faktor penduduk Land Use and Deforestation in
dan aktifitas perekonomian, menunjukkan TheHighlands of Chiapas, Mexico.
fenomena bahwa semakin tinggi pemukiman Applied Geography 20 (2000) 17-42.
dan tingkat aktifitas ekonomi, maka semakin Elsevier Science Ltd.
tinggi proses perubahan penggunaan lahan
yang berada disekitarnya. Ismail. (1999). Alih Fungsi Lahan di Kawasan
Dapat dilihat penurunan luas areal sawah Industri Makassar. Makassar:
dan kebun campuran sejalan dengan Program Studi Geografi, UNM.
peningkatan areal pemukiman, perdagangan
dan jasa, Secara umum perubahan penggunaan Junaedi, Arif. 2008. Analisis Pola
lahan dipengaruhi oleh faktor penduduk secara Perubahan Pemanfaatan Ruang
nyata, yaitu terjadinya penurunan luas areal Dan Implikasinya Terhadap
sawah dan kebun campuran serta peningkatan Pelaksanaan Rencana Tata Ruang
luas pemukiman, perdagangan dan jasa. Wilayah Kabupaten Sumedang,
Berdasarkan simpulan yang telah Tesis tidak diterbitkan. Bogor:
dikemukakan di atas, adapun saran-saran yang Program Pascasarjana IPB
diajukan sebagai berikut :
(1) Diharapkan perubahan penggunaan lahan Muiz, A. (2009). Analisis Perubahan
Kecamatan Gunung Talang tahun Penggunaan Lahan di
berikutnya tidak mengalami perubahan Kabupaten Sukabumi Bogor:
penggunaan lahan yang terlalu besar, Sekolah Pascasarjana IPB.

https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut | 24
Jurnal Azimut Vol. 1, No. 1, Desember 2018 (19-25)

Oktarina,Rienna. Konseptual Perancangan Hidrologi di Kota Ambon. Ambon:


Sistem Informasi Manajemen Logistik Universitas Pattimura.
Penanggulangan Bencana Berbasis Gis
(Geographic Information System) di Syakur dkk. 2008. Studi Perubahan
Indonesia. Yogyakarta. 2009; 5 Penggunaan Lahan di DAS Badung,
Bandung. Jurnal Bumi Lestari,
Robinson,Tarigan. 2005. Perencanaan Vol. 10, No.2.
Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi
Aksara.

Suhendy, C. (2009). Kajian Spasial


Kebutuhan Hutan Kota Berbasis

https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/azimut | 25

Anda mungkin juga menyukai