1. Perlawanan Demak Sebab : Ingin memutus hubungan perdagangan antara Portugis dengan Padjajaran. Tokoh : Fatahillah 2. Perlawanan Aceh Sebab : Mengusir Portugis dari Malaka dan melakukan ekspansi. Tokoh : Sultan Iskandar Muda dibantu oleh Adipati Unus (Demak). Akhir : Pertempuran ini dimenangkan oleh Portugis.
B. Perlawanan Rakyat terhadap VOC
1. Perlawanan Mataram I Sebab : Keinginan Sultan Agung untuk mewujudkan cita-cita Pax Java terhalang oleh VOC yang ada di Batavia. Tokoh : Sultan Agung Hanyokrokusumo. Akhir : Sultan Agung mengalami kekalahan. 2. Perlawanan Mataram II Sebab : Amangkurat I bekerja sama dengan VOC. Tokoh : Sultan Trenggono-Untung Suropati. Akhir : Perlawanan dapat dilumpuhkan, lahirlah Perjanjian Giyanti dan Perjanjian Salatiga. 3. Perlawanan Banten Sebab : Menolak monopoli VOC di Banten. Tokoh : Sultan Ageng Tirtayasa. Akhir : VOC yang memanfaatkan Sultan Haji berhasil menaklukan Sultan Ageng, hingga terciptalah Perjanjian Banten. 4. Perlawanan Makassar Sebab : Menolak monopoli VOC di Makasar. Tokoh : Sultan Hasanudin. Akhir : VOC yang memanfaatkan Arupalaka berhasil mengalahkan Sultan Hasanudin dan lahirlah Perjanjian Bongaya.
C. Perlawanan Rakyat kepada Kolonial Belanda
Tempat Latar Belakang Tokoh Akhir Perlawanan Maluku Rakyat Saparua (Maluku) Thomas Matulessy Perlawanan berakhir (1817) menolak Konvensi London (Kapiten Patimura) setelah Patimura yang menyatakan bahwa Anthonie Rhebok tertangkap dan semua Belanda kembali ke Maluku. Philip Latumahina tokoh yang terlibat Christina Martha dihukum mati. Tiahahu Sumatera Barat Belanda ikut campur dalam Tuanku Imam Setelah Imam Bonjol (1821-1837) konflik antara Kaum Adat Bonjol ditangkap dan diasingkan (yang ingin Haji Miskin di Minahasa, perlawanan mempertahankan akulturasi Haji Sumanik dilanjutkan oleh Tuanku Islam dengan budaya Haji Pialang Tambuse. Belanda setempat) dengan kaum Haji Pasaman akhirnya bisa Paderi (golongan yang ingin memenangkan memburnikan lagi ajaran pertempuran ini. Islam). Dalam kasus ini, Belanda memihak kepada Kaum Adat. Jawa Sebab-umum: Pangeran Untuk memenangkan (1825-1830) Wilayah Mataram Islam Diponegoro peperangan ini, Jenderal semakin menyempit. Sentot Alibasya de Kock menerapkan Penghasilan para Prawirodirdjo taktik Benteng Stelsel. bangsawan dikurangi. Kyai Mojo Pangeran Diponegoro dan Penderitaan rakyat. Pangeran pasukannya akhirnya Belanda ikut campur Mangkubumi terkepung dan dapat masalah intern ditangkap. Pangeran Mataram. Diponegoro sendiri Pengaruh kehidupan diasingkan ke Makasar. Barat masuk ke Istana. dan lain-lain Sebab-khusus: Pembuatan jalan yang melewati tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro. Bali Belanda ingin menghapus I Gusti Ketut Jelantik Pada 1849, Belanda (1841-1849) Hak Tawan Karang di Bali akhirnya mampu memenangkan Perang Puputan. Akhirnya, Bali di bawah kendali Belanda. Banjar, Belanda turut campur dalam Pangeran Antasari Pada 1905, Pangeran Kalimantan urusan suksesi raja Banjar. Antasari meninggal (1857-1905) Belanda memihak kepada karena sakit. Akhirnya, Sultan Tamjadillah. Belanda dapat mengambil alih Kerajaan Banjar Aceh Sebab Umum: Teuku Umar Belanda menerapkan (1873-1912) Adanya Perjanjian Siak. Teuku Cik Ditiro Kosentrasi Kamp Adanya Traktat Panglima Polim Stelsel untuk Sumatera (Treaty of Cut Nyak Dien menghadapi rakyat Sumatera). Cut Meutiah Aceh. Sebab Khusus Muhammad Dawot Belanda mengutus Belanda menyerang Kota Syah Snouck Hurgronje Raja. untuk menjadi matamata di Aceh. Belanda mengutus tentara Marsose untuk melumpuhkan rakyat Aceh. Tahun 1904, van Heutsz mengeluarkan Plakat Pendek yang berisi tentang: 1. Mengaku dan tunduk kepada Belanda. 2. Patuh kepada aturan-aturan yang dibuat oleh Belanda. 3. Tidak akan berhubungan dengan negara lain kecuali Belanda. Batak Belanda menduduki Sisingamangaraja XII Belanda mengutus (1878-1907) Tapanuli pasukan Marsose yang dipimpin oleh Letkol van Dallen. Sisingamangaraja tewas Tertembak, perlawanan berakhir.