Anda di halaman 1dari 18

PERLAWANAN RAKYAT

TERHADAP BELANDA
PERLAWANAN PATTIMURA Latar belakang:
 Tidak ingin Belanda kembali ke Maluku.
di wilayah tersebut.
 Pada 1810--1816, Hindia Belanda,
termasuk Maluku, dikuasai oleh Inggris.
 Pada tahun 1817, Belanda kembali
berkuasa di Maluku. Aturan-aturan yang
menindas kembali diberlakukan, seperti
aturan kerja paksa dan monopoli
perdagangan cengkih.

Pattimura berhasil merebut Benteng


Duurstede dan Benteng Deverdijk.
Perlawanannya yang gigih membuat
em im pin perang melawan
gubernur Ambon terpaksa meminta bantuan
Luki sa n Pa tti m ur a m
a di M al uk u. Peju an g Maluku digambarkan pasukan dari Batavia. Setelah satu per satu
Beland ai (Salawaku).
da n pe ris
menggun ak an pa rang anak buahnya ditangkap dan tewas, Pattimura
pun akhirnya ditangkap dan dijatuhi
hukuman mati pada 1817.
Jalannya Perlawanan

Pada Oktober 1817


Pada 15 Mei 1817 rakyat Pasukan Pattimura Belanda mengerahkan
Maluku membakar berhasil menduduki pasukan untuk
perahu-perahu Belanda. benteng Duurstede. menangkap Pattimura.

Pada November 1817 Belanda dapat Belanda menawarkan hadiah


menangkap Pattimura, Anthonie 1.000 gulden kepada siapa saja
Rhebok, Thomas Pattiwael, dan Raja yang mampu menangkap
Tiow. Pada 16 Desember 1817 Pattimura dan 500 gulden bagi
Pattimura dihukum mati di tiang yang berhasil menangkap tokoh
gantungan di Ambon. perlawanan lainnya.
PERLAWANAN PERANG Latar belakang:
DIPONEGORO  Campur tangan pemerintah kolonial Belanda
terhadap urusan pemerintahan Kesultanan
Yogyakarta.
 Para pejabat kesultanan diperlakukan sebagai
bawahan pemerintah kolonial Belanda.
 Penetapan berbagai pajak oleh pemerintah kolonial
Belanda-Kesultanan Yogyakarta yang membuat
rakyat menderita.
 Pemasangan patok-patok batas pembangunan jalan
yang melewati tanah Pangeran Diponegoro.

Tokoh:
Pangeran Diponegoro, Pangeran Mangkubumi, Sentot
Alibasyah, Kyai Mojo, dan Nyi Ageng Serang.
J A L A N N YA P E R A N G

• 20 Juli 1825, Diponegoro & pengikutnya Terjadi perbedaan paham antara Kyai Mojo
mengangkat senjata walaupun Belanda telah dengan Pangeran Diponegoro :
mengirim misi damai dipimpin oleh Pangeran
Mangkubumi. • Menurut Kyai Mojo Belanda harus
dihadapi dengan perang jihad dan terbuka
• Ketika pembicaraan damai berlangsung, serta masalah agama dan pemerintahan
Belanda menyerbu Puti Tegalrejo. harus dipisahkan.
• Diponegoro meloloskan diri ke Selarong.
• Menurut Pangeran Diponegoro, Belanda
• Diponegoro dalam menghadapi Belanda harus dihadapi dengan perang gerilya dan
dibantu oleh Pangeran Mangkubumi, Kyai masalah agama serta pemerintahan
Mojo, Sentot Ali Basa Prawirodirjo, Nyi dipegang oleh satu tangan.
Ageng Serang, RM. Papak, dll.
• Terjadi perselisihan antara Pangeran
Diponegoro dengan Kyai Mojo dalam
bertempur melawan Belanda.
J A L A N N YA P E R A N G

• Tahun 1825 – 1826, Diponegoro & pasukannya berhasil • Karena Belanda terus menyerang dan mendesak
memukul mundur pasukan Belanda. Pasukan Diponegoro, akhirnya Sentot Prawirodirjo
menerima ajakan untuk berunding
• Tahun 1827 – 1830, Belanda yang dipimpin oleh
Gubernur Jenderal de Kock dalam menghadapi • 17 Oktober 1829 ditandatangani perjanjian Imogiri
antara Sentot Prawirodirjo dengan pihak Belanda.
Pasukan Diponegoro, menggunakan sistem “Benteng
Stelsel” dan dapat memukul mundur Pasukan
Diponegoro. ISI PERJANJIAN IMOGIRI
1. Sentot Prawirodirjo diizinkan untuk tetap memeluk
STRATEGI PANGERAN DIPONEGORO agama Islam
2. Pasukan Sentot Prawirodirjo tidak dibubarkan dan ia
 Merencanakan serangan ke keraton Yogyakarta
tetap sebagai komandannya
 Mengirim kurir kepada para bupati dan ulama
3. Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya diizinkan
 Menyusun daftar nama Yogyakarta untuk tetap memakai sorban

 Membagi Kesultanan Yogyakarta menjadi beberapa 4. Sebagai kelanjutan itu, maka pada tanggal 24 Oktober
mandala perang 1829 Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya
memasuki ibu kota untuk secara resmi menyerahkan
diri
AKHIR PEPERANGAN

• Karena sudah terdesak, Pangeran Diponegoro berunding dengan Jenderal


de Kock (Maret 1830)
• Diponegoro menuntut untuk diadakannya sebuah negara merdeka
dibawah seorang sultan dan juga ingin menjadi Amirul mukminin ditanah
Jawa sebagai kepala negara bagi rakyat Islam
• Belanda menolak tuntutan Pangeran Diponegoro
• Pangeran Diponegoro ditangkap & ditawan di Batavia kemudian
dipindahkan ke Manado dan terakhir di Makasar (Benteng Rotterdam)
• Pangeran Diponegoro wafat 8 Februari 1855
Latar Belakang
PERLAWANAN IMAM Sebab Umum :
BONJOL  Terjadinya pertentangan antara kaum Padri
dengan kaum Adat
 Adanya kebiasaan kaum adat yang dianggap
maksiat oleh kaum ulama seperti menyabung
ayam, minum, rokok, dll.
 Terjadinya perebutan pengaruh antara kaum adat
dengan kaum ulama
 Perbedaan hukum adat dengan hukum Islam
 Campur tangan Belanda yang menginginkan
kekuasaan

Sebab Khusus :
Pertemuan antara kaum adat dan kaum ulama
untuk mencapai penyelesaian di kota tengah gagal.
Kaum ulama menyerang kaum adat, sehingga
kaum adat meminta bantuan Belanda di Padang
(1821).
PERANG PADRI

BERLANGSUNG
Periode Pertama

3 PERIODE
1821 - 1825

Periode Kedua
1825 - 1830
Periode Ketiga
1830 – 1837/1838
P ERI O DE P E RTA MA ( 1821– 1825)

• Kaum Padri vs Kaum Adat + Belanda


• September 1821 Kaum Padri dipimpin Tuanku Pasaman menyerang pos Belanda yg dipimpin oleh
Letkol. Raff
• Kaum Padri mundur ke Lintau. Belanda menguasai lembah Tanah Datar & mendirikan benteng di
Batusangkar “FRONT VAN DER CAPELLEN”
• 26 Januari 1824, Perundingan Damai antara Kaum Padri dengan Belanda di wilayah Alahan
Panjang (PERJANJIAN MASANG)
• Belanda memaksa Tuanku Mensiangan dari kota Lawas untuk berunding, namun ditolak
• Tuanku Mensiangan ditangkap Belanda dan pusat pertahanannya dibakar
• Kaum Padri membatalkan Perjanjian Masang dan menyatakan perang kepada Belanda
PERIODE KEDUA (1825–1830)

• Belanda berusaha untuk melakukan perdamaian ISI PERJANJIAN PADANG


dengan Kaum Padri karena seluruh kekuatannya  Belanda mengakui kekuasaan pemimpin Padri
sedang dikerahkan untuk perlawanan Diponegoro
di Batusangkar, Padang Guguk Sigandang,
• Kolonel De Stuers meminta bantuan Sulaiman Agam, Bukittinggi, dan menjamin pelaksanaan
Aljufri (saudagar keturunan Arab) untuk agama di daerahnya
membujuk para pemuka kaum Padri
 Kedua belah pihak tidak akan saling
• Tuanku Lintau dan Tuanku Nan Renceh merespon menyerang
ajakan damai tersebut  Kedua pihak akan melindungi para pedagang
• Tuanku Imam Bonjol menolak bujukan tersebut dan orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan
• 15 November 1825 ditandatangani Perjanjian
Padang  Secara bertahap Belanda akan melarang
praktik sabung ayam
PERIODE KETIGA (1830-1837/1838)

• Kaum Padri + Kaum Adat vs Belanda • 11-16 Juni 1835, Benteng Bonjol diserang oleh Belanda
• Perang Diponegoro selesai, Belanda melanjutkan perang Padri • 10 Agustus 1837 Tuanku Imam Bonjol bersedia untuk
• Letkol Elout mendatangkan pasukan bantuan yg dipimpin berdamai dengan Belanda
oleh Mayor Michels dan Sentot Ali Basa Prawirodirjo • 12 Agustus 1837 terjadi perang kembali. Setelah 2 bulan
• Belanda menyerang berbagai wilayah di Sumatera Barat Belanda dapat menduduki Benteng Bonjol.

• Para pemuka kaum Padri mulai ditangkap • 25 Oktober 1837 Imam Bonjol dan pasukannya
menyerahkan diri
• Menerapkan strategi WINNING THE HEART :
• Tahun 1838 kaum Padri mengalami kemunduran
- Pajak pasar dan berbagai jenis pajak dihapuskan dikarenakan jalan-jalan penghubung ditutup oleh Belanda
- Penghulu kehilangan penghasilan kemudian diberi gaji • Tuanku Imam Bonjol kemudian dibuang ke Cianjur, Jawa
25-30 gulden Barat
- Para kuli pekerja Belanda hanya diberi gaji 50 sen • 19 Januari 1839 Imam Bonjol di buang ke Ambon
sehari • Tahun 1841 Imam Bonjol diasingkan ke Manado hingga
wafat tanggal 6 November 1864 (usia 92 tahun)
- Elout digantikan oleh E. Francis yg tidak mencampuri
• Perang masih berlanjut dan dipimpim oleh Tuanku Tambusi,
urusan pemerintahan tradisional di Minangkabau
tapi dapat dikalahkan oleh Belanda tanggal 18 Oktober
- Dikeluarkan PLAKAT PAJANG 1838. Dengan demikian maka berakhir perang Padri
PERLAWANAN RAJA-RAJA
BALI Latar Belakang
• Kerajaan Buleleng dan Karangasem masih
memberlakukan Hukum Tawan Karang
• Raja Buleleng dan Karangasem tidak
melaksanakan perjanjian untuk menghapus
Hukum Tawan Karang dan mengakui
kekuasaan Belanda di Bali.
• Patih Jelantik berupaya untuk mengusir
Belanda dari Bali
HUKUM TAWAN KARANG
Hak istimewa yang dimiliki oleh kerajaan-
kerajaan di Bali untuk menawan kapal yang
terdampar di wilayah kerajaanya, kapal beserta
seluruh dari isi kapal tersebut
J A L A N N YA P E R A N G

Strategi PERANG GELAR SUMPIT URANG


 Daerah Peperangan : Kerajaan Buleleng,
• Strategi ini mengedepankan efesiensi jumlah
Kerajaan Karangasem, Kerajaan Kusumba,
pasukan dan senjata
Gianyar, Badung, Jembrana, Tabanan, Menguri,
Bangli, Jagaraga • Bentuk dari siasat perang ini mirip sepeti
udang dengan pasukan berada ditengah
 Tokoh-tokoh : I Gusti Ketut Jelantik, Gusti sehingga dapat mengetahui seluruh
Ngurah Made Karangasem, Joro Jempiring pergerakan pasukan
 Rakyat Bali di bawah pimpinan I Gusti Ketut
Jelantik mengobarkan semangat Perang Puputan
AKHIR DARI PERANG
 Belanda mengerahkan ekspedisi militer
• Pasukan Belanda kembali ke Jawa, Bali
menghadapi rakyat Bali
dikuasai oleh Belanda
 PERANG PUPUTAN adalah perang hingga titik
• Jenderal Michelis tertembak mati
darah penghabisan untuk mempertahankan
tanah Bali, • Kerajaan- kerajaan di Bali runtuh
• Raja Buleleng dan I Gusti Ketut Jelantik
terbunuh
PERLAWANAN Latar belakang:
KESULTANAN BANJAR  Monopoli perdagangan Belanda di Kalimantan
yang sangat merugikan pedagang pribumi.
 Beban pajak dan kewajiban rodi terhadap rakyat
yang memberatkan.
 Intervensi Belanda terhadap urusan internal
Kerajaan Banjar.
 Keinginan Belanda menguasai Kalimantan yang
kaya akan hasil tambang.

Tokohnya:
 Pangeran Antasari (Panembahan Amiruddin
Kalifatillah Mukminin)
 Pangeran Hidayatullah
ay a t u llah
e ra n H id a s ari
P ang A n t
P a n geran aktik
dan un ak an t n
mengg erilya denga u AKHIR PERANG
gg n bar
peran r a ja a 1. Pangeran Hidayatullah
a t ke
me m b u
la m a n dan tertangkap dan Pangeran
a
di ped un benteng- TERJADINYA PERANG Antasari wafat
ang di
memb pertahanan Daerah perang berada di 2. Perjuangan tetap
g
benten an-hutan daerah Kalimantan Selatan berlanjut yang dipimpin
hut hampir seluruhnya termasuk oleh Gusti Mat Seman,
didaerah Sungai Barito. Gusti Acil, Gusti Arsat
Pertempuran terjadi sangat dan Antung Durahman
sengit antara kolonial dan 3. Rakyat masih bergerilya
para rakyat dengan sesekali
Se
Anta lain itu, melakukan serangan
sari Pang kepada Belanda sampai
kerj jug a me eran
as ng awal abad ke-20.
Kesu ama den galang
Kert lt ga
aneg anan Ku n
ara d ta
an D i
ayak
.
PERLAWANAN
SISINGAMANGARAJA XII Latar Belakang
SEBAB UMUM
 Adanya tantangan raja-raja Batak yg masih
menganut agama Batak Kuno atas penyebaran
agama Kristen di Batak.
 Adanya siasat Belanda dengan menggunakan
gerakan zending untuk menguasai daerah Batak

SEBAB KHUSUS
 Kemarahan Sisingamangaraja atas penempatan
pasukan Belanda di Tarutung dan hampir
seluruh Sumatera sudah dikuasai Belanda
kecuali Aceh dan tanah Batak yang masih
berada dalam situasi merdeka di bawah
pimpinan Raja Sisingamangaraja XII
PROSES TERJADINYA PERANG
 1894, Belanda melancarkan
serangan untuk menguasai
Bakkara. AKHIR
 Akibatnya Sisingamangaraja XII PEPERANGAN
TOKOH YANG
terpaksa pindah ke Dairi, Pakpak.  17 Juni 1907,
TERLIBAT
 1904, dibawah pimpinan Van Sisingamangaraja
 Raja
Daalen, Belanda dari Aceh Tenggah XII gugur bersama
Sisingamangaraja
melanjutkan gerakan ke Tapanuli dengan putrinya,
XII (pihak Tapanuli)
Utara. Lopian, dan 2 orang
 Van Daalen dan
 1907, Pasukan Marsose dibawah putranya, Sutan
Kapten Cristoper
pimpinan Kapten Hans Christoper Nagari dan Patuan
(pihak Belanda)
berhasil menangkap Boru Sagala, Anggi.
istri Sisingamangaraja XII
 Sementara itu Sisingamangaraja
XII berhasil melarikan diri ke
hutan Simsim.

Anda mungkin juga menyukai