BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Falls atau pasien jatuh merupakan insiden di rumah sakit yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien jatuh merupakan adverse event kedua
terbanyak dalam institusi perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan /medication
erros. Insiden pasien jatuh tidak hanya berdampak kapada fisik pasien tapi juga dampak
keuangan yang yang ditanggung pasien rumah sakit
Permasalahan pasien jatuh telah menjadi perhatian penting bagi pemerintah dalam pelayanan
pasien di RS melalui Peraturan menteri kesehatan No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang keselamatan pasien Rumah sakit BAB 4 pasal 8 bahwa : setiap rumah sakit wajib
mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. Enam sasaran keselamatan pasein
dan salah satunya adalah pengurangan resiko jatuh. Dalam rangka menurunkan resiko cedera
akibat jatuh, maka petugas RS perlu melakukan asessmen /penilaian ulang terhadap kategori
resiko pasien jatuh dan bekerjasama dalam memberikan intervensi pencegahan pasien jatuh,
sesuai prosedur.
II. Tujuan
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara:
1
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko
jatuh dengan menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh Morse untuk dewasa,skala
humpty dumpty untu anak-anak dan untuk neonatus semua neonatus tergolong
resiko jatuh.
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif dengan meakukan assessmen resiko jatuh pada setiap pasen
rawat inap.
III. Definisi
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan atau tanpa
disaksikan oleh orang lain, tak disengaja/ tak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai,
dengan atau tanpamencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis
(pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).
2
BAB II
GARIS BESAR PROGRAM
I. Abstrak
Pada tahun 2000, total biaya kesehatan yang dihabiskan untuk kejadian jatuh yang
fatal sebesar $0,2 miliar dan untuk kejadian cedera akibat jatuh non-fatal sebesar $19
miliar. Diperkirakan pada tahun 2020, biaya yang dikeluarkan untuk kejadian cedera
akibat jatuh dapat mencapai $32,4 miliar. Pada tingkat rumah sakit, rerata tingkat
insidensi tahunan sekitar 1,4 kejadian jatuh per-tempat tidur pertahunnya. Dengan
memahami risiko jatuh, pencegahan, dan penanganannya; diharapkan dapat
menurunkan biaya kesehatan yang dikeluarkan, serta meningkatkan klinis dan
kepuasan pasien.
II. Deskripsi Program
Program ini dibuat untuk memberikan pemahaman kepada peserta dalam
mengimplementasikan faktor risiko jatuh, pencegahan, dan penanganannya.
III. Target Peserta
Siapapun yang bekerja di bidang kesehatan termasuk dokter, perawat, dan tenaga
medis lainnya yang terlibat dalam perawatan pasien risiko jatuh (seperti konsultan
medis, fisioterapis, tim transfer, sukarelawan, dan staf administrasi).
3
BAB III
FAKTA DAN STATISTIK
I. Faktor Risiko Jatuh
1. Usia
2. Riwayat jatuh sebelumnya
3. Gangguan kognitif
4. Gangguan keseimbangan, gaya berjalan, atau kekuatan
5. Gangguan mobilitas
6. Penyakit neurologi; seperti stroke dan Parkinson
7. Gangguan muskuloskeletal; seperti artritis,penggantian sendi, deformitas
8. Penyakit kronis; seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, penyakit paru,
dan diabetes
9. Masalah nutrisi
10. Medikamentosa (terutama konsumsi > 4 jenis obat)
4
2. Departemen Neurologi, Rehabilitasi Medik, dan Psikiatri mempunyai tingkat
kejadian jatuh yang paling tinggi yaitu berkisar antara 8,9 – 17,1 kejadian jatuh
per-seribu pasien.
3. Fasilitas perawatan jangka panjang mempunyai tingkat insidensi pertahun sekitar
1,6 kejadian jatuh perorang pertahun.
4. Lansia yang tinggal di panti jompo sering mengalami kejadian jatuh berulang,
dengan rerata 2,6 kejadian jatuh perorang pertahun.
5. Sekitar 10% - 20% kejadian jatuh di panti jompo menyebabkan cedera yang
serius dan sekitar 2% - 6% menyebabkan fraktur.
6. Sekitar 35% cedera akibat jatuh terjadi pada lansia yang mengalami kesulitan
berjalan
5
BAB III
ASESSMEN, PROTOKOL PENCEGAHAN, PENANGANAN DAN MANAJEMEN
KEJADIAN JATUH PADA PASIEN DI RSU WISMA PRASHANTI
I. Pernyataan Protokol
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas. Dalam rangka
menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien, petugas akan menilai dan
melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh pasien, serta bekerjasama
dalam memberikan intervensi yang sesuai prosedur.
c. Asesmen ulang
a. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang (dewasa), setiap ada
perubahan kondisi, setelah pasien jatuh, menerima pasien pindahan dari
ruangan lain,setiap minggu, dan saat pasien pulang dan untuk anak-anak
6
setiap shipt, setelah pasien jatuh, menerima pasien pindahan dari ruangan
lain,setiap minggu, dan saat pasien pulang . (lihat Pencegahan dan
Manajemen Jatuh)
b. Penilaian menggunakan asesmen resiko jatuh dan rencana perawatan
interdisiplin akan diperbaharui /dimodifikasi sesuai dengan hasil asesmen
Untuk mengubah kategori dari resiko tinggi keresiko rendah,
diperlukan skor ≥ 14 untuk morse, dan ≥ 12 untuk humpty dumpty
Pada pasien psikiatri kategori beresiko dengan skala ≥ 90 dalam 2
kali pemeriksaan berturut-turut.
Gelang resiko jatuh dilepas jika skor pada pasien resiko jatuh
berkurang
Lambang dan protocol resiko jatuh dibuka jika skor pada
pasienresiko jatuh berkurang( Morse < 7, Humpty dumpty < 12,
dan Edmonson ≤90 )
III. Instruksi dalam Melengkapi Asesmen Risiko Jatuh Harian
1. Perawat yang bertugas akan mengevaluasi pasien dengan memberi skor pada
setiap kriteria ‘risiko’ yang dimiliki pasien. Skor ini akan dipakai untuk
menentukan kategori risiko jatuh pada pasien.
2. Pasien akan dikategorikan ke dalam salah satu dari tiga kategori berikut.
(lihat Asesmen Risiko Jatuh )
a. Dewasa Scala Morse
Skor Total Asesmen Risiko Jatuh Risiko Jatuh
0–7 Rendah ( R )
8 – 13 Tinggi ( T )
≥ 14 SangatTinggi (ST)
7
d. Neonatus
Semua neonatus dinyatakan beresiko jatuh
8
2. Posisikan bel panggilan, pispot, dan pegangan tempat tidur berada dalam
jangkauan
3. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
4. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
5. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5 cm), dan
pastikan roda terkunci
6. Penggunaan pegangan tempat paling aman untuk di sisi tempat tidur panjang
pegangan di sisi tempat tidur < ½ panjang tempat tidur.
7. Beri KIE pada pasien dan keluarga agar menggunakan sandal anti licin
8. Pencahayaan adekuat
9. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan( telepon genggam, tombol
panggilan,air minum,kaca mata )
10. Bantu pasien ke kamar mandi, jika diperlukan
11. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh (sedasi,
antihipertensi, diuretic, benzodiazepine, dan sebagainya)
konsultasikan dengan dokter atau petugas farmasi jika perlu
12. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada pasien
dengan gangguan keseimbangan / gaya berjalan / penurunan fungsional.
13. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari
14. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau vertigo
dan ajari pasien untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan
15. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penopang), jika perlu
16. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan
keluarganya
1. Orientasikan pasien pada lingkungan 1. Orientasikan pasien pada lingkungan 1. Orientasikan pasien pada lingkungan kamar /
kamar / bangsal kamar / bangsal bangsal
2. Pastikan rem tempat tidur 2. Pastikan rem tempat tidur terkunci 2. Pastikan rem tempat tidur terkunci tempat tidur
terkunci,tempat tidur pasien serendah tempat tidur pasien serendah pasien serendah mungkin,kedua sisi pegangan
mungkin,kedua sisi pegangan tempat mungkin,kedua sisi pegangan tempat tempat tidur terpasang dengan baik
tidur terpasang dengan baik. tidur terpasang dengan baik 3. Singkirkan barang berbahaya
9
3. Singkirkan barang berbahaya 3. Singkirkan barang berbahaya Terutama pada malam hari,kursi tambahan dll
Terutama pada malam hari,kursi Terutama pada malam hari,kursi 4. Minta persetujuan pasien agar lampu malam
tambahan dll tambahan dll tetap menyala karena ingkungan masih asing
4. Minta persetujuan pasien agar lampu 4. Minta persetujuan pasien agar lampu 5. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkaun
malam tetap menyala karena malam tetap menyala karena 6. Pastikan alas kaki tidak tidak licin
ingkungan masih asing ingkungan masih asing 7. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
5. Pastikan alat bantu jalan dalam 5. Pastikan alat bantu jalan dalam dan bel terjangkau
jangkaun jangkaun 8. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
6. Pastikan alas kaki tidak tidak licin 6. Pastikan alas kaki tidak tidak licin menghalangi
7. Pastikan kebutuhan pribadi dalam 7. Pastikan kebutuhan pribadi dalam 9. Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada
jangkauan dan bel terjangkau jangkauan dan bel terjangkau pasien dan keluarga.
8. Tempatkan meja pasien dengan baik 8. Tempatkan meja pasien dengan baik 10. Sediakan dukungan emosional dan psikologis
agar tidak menghalangi agar tidak menghalangi 11. Pasang penanda resiko jatuh diatas tempat tidu
9. Sediakan dukungan emosional dan 9. Beri edukasi mengenai pencegahan r dan didepan pintu pasien
psikologis jatuh pada pasien dan keluarga 12. Pasang gelang warna kuning pada pergelangan
10. Beri edukasi mengenai pencegahan 10. Sediakan dukungan emosional dan tangan pasien
jatuh pada pasien dan keluarga. psikologis 13. Minta agar pasien agar segera memencet bel
11. Pasang penanda resiko jatuh diatas bila bila perlu bantuan atau segera
tempat tidur / dipintu kamar pasien menghubungi petugas
dan protokol resiko jatuh dikamar 14. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien
pasien 15. Cepat menanggapi bel atau keluhan pasien
12. Pasang gelang warna kuning pada 16. Review kembali obat-obatan yang beresiko
pergelangan tangan pasien 17. Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap:
13. Minta agar pasien agar segera duduk perlahan-lahan sebelum berdiri
memencet bel bila bila perlu bantuan 18. Kaji kebutuhsn BAB?BAK secara teratur setiap
atau segera menghubungi petugas 2-3 jam
14. Awasi atau bantu sebagian ADL 19. Bila memungkinkan pindahkan pasien dengan
pasien nurse station
15. Cepat menanggapi bel atau keluhan 20. Kaji kebutuhan dengan menggukakan pagar
pasien tempat tidur
16. Review kembali obat-obatan yang 21. Observasi lebih ketat pada pasien yang
beresiko mendapatkan obat laxantia atau deuretika
17. Beritahu pasien agar mobilisasi secara 22. Bila memungkinkan rendahkan posisi tempat
bertahap: duduk perlahan-lahan tidur pasien
sebelum berdiri
10
9. Pastikan alas kaki tidak tidak licin 9. Pastikan alas kaki tidak licin
10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan 10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak menghalangi 11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak menghalangi
12. Pastikan penanda lantai basah terpasang bila lantai basah akibat 12. Pastikan penanda lantai basah terpasang bila lantai basah
muntahan / percikan air akibat muntahan / percikan air
13. Pasang penanda resiko jatuh diatas tempat tidur/depan pintu kamar 13. Pasang penanda resiko jatuh diatas tempat tidur dan depan
pasien dan protocol resiko jatuh dikamar pasien pintu kamar pasien
14. Pasang gelang warna kuning pada pergelangan tangan pasien 14. Pasang gelang warna kuning pada pergelangan tangan pasien
15. Minta agar keluarga pasien segera memencet bel perlu
bantuan atau segera menghubungi petugas
16. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien
17. Cepat menanggapi bel atau keluhan pasien
18. Review kembali obat-obatan yang beresiko
19. Beritahu pasien agarmobilisasisecarabertahap,duduk
perlahan-lahan sebelum berdiri
c. Skala Edmonson
Tidak besiko : Skor < 90 Beresiko : skor > 90
1. Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal 1. Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal
2. Edukasikan pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan 2. Edukasikan pasien dan keluarga tentang strategi
resiko jatuh pencegahan resiko jatuh
3. Pastikan rem tempat tidur terkunci 3. Pastikan rem tempat tidur terkunci
4. Pastika pagar tempat tidur terpasang pada semua sisi 4. Pastika pagar tempat tidur terpasang pada semua sisi
5. Pastikan bel terjangkau 5. Pastikan bel terjangkau
6. Singkirkan barang berbahaya terutama pada malam hari,kursi 6. Singkirkan barang berbahaya
tambahan dll Terutama pada malam hari,kursi tambahan dll
7. Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala karena 7. Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap
ingkungan masih asing menyala karena ingkungan masih asing
8. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkaun 8. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkaun
9. Pastikan alas kaki tidak tidak licin 9. Pastikan alas kaki tidak licin
10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan 10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak menghalangi 11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
12. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya menghalangi
12. Pasang penanda resiko jatuh diatas tempat tidur atau
depan pintu kamar pasien
13. Pasang gelang warna kuning pada pergelangan tangan
pasien
14. Minta agar keluarga pasien segera memencet bel perlu
bantuan atau segera menghubungi petugas
15. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien
16. Cepat menanggapi bel atau keluhan pasien
17. Review kembali obat-obatan yang beresiko
18. Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap, duduk
perlahan-lahan sebelum berdiri
d. Untuk Neonatus
11
i. Orientasi ruangan pada orang tua / keluarg
ii. Dekatkan bok bayi dengan ibu
iii. Pastikan selalu ada pendamping
iv. pastikan lantai dan alas kaki tidak licin
v. Bila dirawat dalam incubator, pastikan semua jendela terkunci
vi. Kontrol rutin oleh perawat dan / bidan
vii. Edukasi orang tua / keluarga
12
d. Pencahayaan yang adekuat
e. Ruangan rapi
f. Sarana toilet dekat dengan pasien
Manajemen Kasus Pasien Jatuh, dengan atau Tanpa Cedera
Pada pasien yang mengalami kejadian jatuh, prosedur berikut akan segera
dilakukan:
a. Perawat segera memeriksa pasien, nilai apakah terdapat cedera
akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, fraktur, cedera kepala)
b. Perawat menilai tanda-tanda vital
c. Perawat menilai adanya keterbatasan gerak
d. Pantau pasien dengan ketat
e. Catat dalam status pasien (rekam medik)
f. Dokter yang bertugas akan segera diberitahu untuk menentukan
evaluasi lebih lanjut
g. Perawat akan mengikuti tatalaksana yang
h. Pindahkan kamar pasien lebih dekat dengan pos perawat (nurse
station) jika memungkinkan
i. Jika pasien menunjukkan adanya gangguan kognitif, sediakan
alarm tempat tidur. Jika kurang efektif, dapat dipertimbangkan
untuk mengunakan tali pengaman (non-emergency restraint)
j. Pemeriksaan neurology
k. Pasien yang diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur harus
ditemani oleh petugas dalam 24 jam pertama, lalu dilakukan
asesmen ulang
l. Dengan izin dari pasien, keluarga akan diberitahukan jika pasien
mengalami kejadian jatuh, termasuk cedera yang ditimbulkan
m. Kejadian jatuh akan dicatat dalam bagian “Penanganan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit”
n. Jika kejadian jatuh tidak disaksikan oleh perawat maka rumah sakit
menganamnesa kepada penunngu pasien yang menyaksikan
kejadian jatuh atau menemukan pasien jatuh dan mengisi laporan
kejadian/insidens. Perawat yang bertugas akan melengkapi
“formulir jatuh” dan menyertakannya ke laporan insidens. .
13
Kemudian petugas / perawat akan meneruskan laporan insidens ini
ke bagian Penanganan Risiko jatuh / tim KPRS
o. Berikan edukasi mengenai risiko jatuh dan upaya pencegahannya
kepada pasien dan keluar
p. Risiko jatuh pasien akan dinilai ulang menggunakan “Asesmen
Risiko Jatuh Harian”, lalu akan ditentukan intervensi dan pemilihan
alat pengaman yang sesuai.
14
2. Bantalan diletakkan di sisi tempat tidur yang sering digunakan pasien untuk
turun dari tempat tidur. Pegangan di sisi tempat tidur harus terpasang dengan
baik.
Catatan: panjang pegangan di sisi tempat tidur < ½ panjang tempat tidur
sehingga tidak dianggap sebagai pembatas gerak (mechanical restraint).
3. Pada pasien bukan risiko tinggi, pengaturan tinggi tempat tidur tidak boleh
melebihi 63,5 cm.
15
XIII. Faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh:
1. Perasaan takut jatuh
2. Serangan Iskemik Sementara (Transient Ischaemic Attack-TIA)
3. Penyakit Parkinson
4. Riwayat patah tulang / fraktur
5. Deformitas muskuloskletal atau miopati
6. Inkontinensi uri / alvi atau sering ke kamar mandi
7. Gangguan pendengaran
8. Dehidrasi
9. Riwayat jatuh sebelumnya
10. Penggunaan alat penahan diri/ pengekang (restraint)
11. Kesulitan dalam memahami instruksi
12. Aritmia jantung
13. Stroke
14. Delirium /agitasi
15. Depresi
16. Gangguan gaya berjalan atau mobilitas
17. Gangguan penglihatan
18. Vertigo / pusing
19. Hipoglikemia
20. Konsumsi obat-obatan multiple
21. Mengkonsumsi laksatif dan atau diuretic
22. Keterbatasan bahasa
16
7. Sediakan lingkungan yang aman (rapi, tidak licin, kabel-kabel terikat dengan
rapi, jalur berjalan bersih dari benda-benda yang tidak perlu)
8. Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
9. Posisikan tempat tidur serendah mungkin dengan roda terkunci
10. Mulai mobilisasi secepat dan sesering yang masih diperbolehkan untuk kondisi
pasien
11. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan jatuh
12. Tanda pengenal kepada pasien (gelang berwarna di pergelangan tangan,
tulisan/tanda di depan kamar pasien)
13. Setiap 1-3 jam, tawarkan bantuan untuk ke kamar mandi dan perawatan
14. Perawatan termasuk mobilisasi pasien, menawarkan minum, dan memastikan
pasien hangat dan nyaman
15. Konsultasikan dengan tim ‘manajemen jatuh’ dan farmasi (tinjau ulang
medikasi)
16. Alarm tempat tidur
17. Alarm di kursi roda
18. Lokasi kamar tidur pasien berdekatan dengan pos perawat (nurse station)
19. Karpet di samping tempat tidur
20. Tempat tidur rendah
21. Evaluasi oleh tim interdisiplin
22. Untuk pasien yang berisiko cedera kepala (misalnya pasien dalam terapi
antikoagulan, gangguan kejang berat, riwayat jatuh mengenai kepala),
pertimbangkan penggunaan pelindung kepala
23. Penggunaan dudukan toilet yang ditinggikan
24. Musik relaksasi
25. Program olahraga / aktivitas
26. Transfer ke sisi yang lebih stabil
27. Secara aktif, libatkan pasien dan keluarga dalam program pencegahan jatuh
28. Berikan instruksi kepada pasien sebelum memulai aktivitas
29. Penggunaan alat bantu sesuai dengan kebutuhan pasien
30. Menimalisir gangguan /distraksi
31. Periksa ujung anti-selip pada tongkat dan walker
32. Instruksikan pasien untuk menggunakan pegangan
17
XV. ALOGORITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT
18
XVI. LAMPIRAN
1. FORM PENGKAJIAN RESIKO JATUH
a. PENGKAJIAN RESIKO JATUH DEWASA (Skala Morse)
Nama : No RM :
Lembar ke :
N ITEM TGL
O PENILAIAN
JAM
SKOR
1 USIA
a. Kurang dari 60 tahun
0
b. Lebih dari 60 tahun
c. Lebih dari 80 tahun 1
2
2 DEFISIT SENSORIS
a. Kacamata bukan bifocal
b. Kacamata bifocal 0
1
c. Gangguan pendengaran
d. Kacamata multifocal 1
2
e. Katarak/glaucoma
f. Hampir tidak melihat/buta 2
3
3 AKTIVITAS
a. Mandiri
b. ADL dibantu sebagian 0
2
c. ADL dibantu penuh
3
4 RIWAYAT JATUH
a. Tidak pernah
b. Jatuh < 1 tahun 0
1
c. Jatuh < 1 bulan
d. Jatuh pada saat dirawat sekarang 2
3
5 KOGNISI
a. Orientasi baik
0
b. Kesulitan mengerti perintah
c. Gangguan memori 2
2
d. Kebingungan
e. Disorientasi 3
3
6 PENGOBATAN DAN PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN
a. > 4 jenis pengobatan
1
b. Antihipertensi/hipoglikemik
c. Sedatif/psikotropika/narkotika 2
2
d. Infus/epidural/spiral/dower catherer/traksi
2
7 MOBILITAS
a. Mandiri
0
b. Menggunakan alat bantu berpindah
c. Koordinasi/keseimbangan buruk 1
2
d. Dibantu sebagian
e. Dibantu penuh 3
4
8 POLA BAB/BAK
a. Teratur
b. Inkontinensia urine/feses 0
1
c. Nokturia
Urgensi/frekuensi 2
3
9 KORMOBIDITAS
a. Diabetes/penyakit jantung/stroke/ISK
2
b. Gangguan saraf pusat/Parkinson
c. Pasca bedah 0-24 jam 2
3
TOTAL SKOR
KETERANGAN :
19
Resiko Sangat Tinggi ≥ 14
Nama/Paraf
CATATAN :
1. Pengkajian awal resiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah sakit, dituliskan pada kolom : IA (Initial Assessment)
2. Pengkajian ulang untuk pasien resiko jatuh ditulis pada kolom keterangan dengan kode :
c. Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Transfer) dengan kode : WT
4. Implementasi
Resiko Rendah : Skor 0-7 Resiko Tinggi Skor : 8-13 Resiko sangat Tinggi : Skor .≥ 14
1. Orientasikan pasien pada lingkungan 1. Orientasikan pasien pada lingkungan 1. Orientasikan pasien pada lingkungan kamar /
kamar bangsal kamar / bangsal bangsal
2. Pastikan rem tempat tidur terkunci,tempat 2. Pastikan rem tempat tidur terkunci tempat 2. Pastikan rem tempat tidur terkunci tempat
tidur pasien serendah mungkin,kedua sisi tidur pasien serendah mungkin,kedua sisi tidur pasien serendah mungkin,kedua sisi
pegangan tempat tidur terpasang dengan pegangan tempat tidur terpasang dengan pegangan tempat tidur terpasang dengan baik
baik. baik 3. Singkirkan barang berbahaya
3. Singkirkan barang berbahaya 3. Singkirkan barang berbahaya Terutama pada malam hari,kursi tambahan dll
Terutama pada malam hari,kursi tambahan Terutama pada malam hari,kursi tambahan 4. Minta persetujuan pasien agar lampu malam
dll dll tetap menyala karena ingkungan masih asing
4. Minta persetujuan pasien agar lampu 4. Minta persetujuan pasien agar lampu 5. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkaun
malam tetap menyala karena ingkungan malam tetap menyala karena ingkungan 6. Pastikan alas kaki tidak tidak licin
masih asing masih asing 7. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
5. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan 5. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkaun dan bel terjangkau
6. Pastikan alas kaki tidak tidak licin 6. Pastikan alas kaki tidak tidak licin 8. Tempatkan meja pasien dengan baik agar
7. Pastikan kebutuhan pribadi dalam 7. Pastikan kebutuhan pribadi dalam tidak menghalangi
jangkauan dan bel terjangkau jangkauan dan bel terjangkau 9. Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada
8. Tempatkan meja pasien dengan baik agar 8. Tempatkan meja pasien dengan baik agar pasien dan keluarga.
tidak menghalangi tidak menghalangi 10. Sediakan dukungan emosional dan psikologis
9. Sediakan dukungan emosional dan 9. Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh 11. Pasang penanda resiko jatuh diatas tempat
psikologis pada pasien dan keluarga tidu r / didepan pintu pasien ( bila 1kamar 1
10. Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh 10. Sediakan dukungan emosional dan pasien )
pada pasien dan keluarga. psikologis 12. Pasang gelang warna kuning pada
11. Pasang penanda resiko jatuh diatas tempat pergelangan tangan pasien
tidur / dipintu kamar pasien ( bila 1kamar 1 13. Minta agar pasien agar segera memencet bel
pasien ) bila bila perlu bantuan atau segera
12. Pasang gelang warna kuning pada menghubungi petugas
pergelangan tangan pasien 14. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien
13. Minta agar pasien agar segera memencet 15. Cepat menanggapi bel atau keluhan pasien
bel bila bila perlu bantuan atau segera 16. Review kembali obat-obatan yang beresiko
menghubungi petugas 17. Beritahu pasien agar mobilisasi secara
14. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien bertahap: duduk perlahan-lahan sebelum
15. Cepat menanggapi bel atau keluhan pasien berdiri
16. Review kembali obat-obatan yang beresiko 18. Kaji kebutuhsn BAB/BAK secara teratur
17. Beritahu pasien agar mobilisasi secara setiap 2-3 jam
bertahap: duduk perlahan-lahan sebelum 19. Bila memungkinkan pindahkan pasien dengan
berdiri nurse station
20. Kaji kebutuhan dengan menggukakan pagar
tempat tidur
21. Observasi lebih ketat pada pasien yang
mendapatkan obat laxantia atau deuretika
22. Bila memungkinkan rendahkan posisi tempat
tidur pasien
20
b. PENGKAJIAN RESIKO JATUH ANAK-ANAK (Skala humpty dumpty)
Nama : No RM :
Lembar ke:
N ITEM TGL
O PENILAIAN
JAM
SKOR
1 USIA
a. Dibawah tiga tahun
b. 3-7 tahun 4
3
c. 7-13 tahun
d. > 13 tahun 2
1
2 JENIS KELAMIN
a. Laki-laki
b. Perempuan 2
1
3 DIAGNOSA
a. Kelainan neurologi
b. Perubahan dalam oksigenasi (masalah saluran nafas, 4
3
dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop/sakit kepala, dll)
c. Kelainan psikis/perilaku
d. Diagnosis lain 2
1
4 GANGGUAN KOGNITIF
a. Tidak menyadari keterbatasan diri
3
b. Lupa akan adanyan keterbatasan
c. Orientasi baik terhadap diri sendiri 2
1
5 FAKTOR LINGKUNGAN
a. Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi-anak
b. Pasien menggunakan alat bantu /bayi diletakkan dalam 4
3
tempat tidur bayi
c. Pasien berada di tempat tidur 2
1
d. Diluar ruang rawat
6 RESPON TERHADAP OPERASI/OBAT
PENENANG/EFEK ANESTESI
a. Dalam 24 jam
b. Dalam 48 jam 3
c. > 48 jam 2
1
7 PENGGUNAAN OBAT
a. Bermacam-macam obat yang digunakan : obat sedatif
(kecuali pasien ICU yang menggunakan sedasi dan 3
paralisis), hipnotik, barbiturate, penotiazin, antidepresan,
laksans/diuretika, narkotik
b. Salah satu dari pengobatan diatas
c. Pengobatan lain
2
1
TOTAL SKOR
KETERANGAN :
Risiko Tinggi ≥ 12
21
Nama/Paraf
CATATAN :
1. Form pengkajian ini dilakukan pada pasien berumur lebih dari 28 hari
2. Pengkajian awal resiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah sakit, dituliskan pada kolom IA (Initial Assessment)
3. Pengkajian ulang untuk pasien resiko jatuh ditulis pada kolom keterangan dengan kode :
c. Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Tranfer) dengan kode : WT
5. Implementasi
22
c. PROTOKOL PENGELOLAAN RESIKO JATUH / CEDERA PADA NEONATUS
Ruangan:___________________ No RM :____________________________
SASARAN
EDUKASI □ Ibu □ Keluarga lain □ Bapak □ Wali □ Lainnya__________________
EVALUASI
□ Memahami dan mampu menjelaskan kembali
□ Mampu mendemonstrasikan
□ Perlu edukasi ulang
□ ________________________________________________________________________
□_________________________________________________________________________
Keluarga Petugas
23
(__________________________) (________________________)
Nama : No RM :
Lembar ke :
N ITEM TGL
O PENILAIAN
JAM
SKOR
1 USIA
a. Kurang dari 50 tahun
8
b. 50 -70 tahun
c. Lebih dari 80 tahun 10
26
2 STATUS MENTAL
a. KesadaranBaik/Orientasi baik setiap saat
b. Agitasi/Ansietas -4
12
c. Kadang-kadang bingung
d. Bingung / Disorientasi 13
14
3 ELEMINASI
a. Mandiri dan mampu mengontrol BAB/BAK
b. Dower catheter/colostomy 8
12
c. Eleminasi dengan bantuan
d. Gangguan eleminasi ( inkontinesia/nokturia) 10
12
e. Inkontinensia tetapi mampu untuk mobilisasi
12
4 PENGOBATAN
a. Tanpa obat-obatan
b. Obat-obatan jantung 10
10
c. Obat-obatan psikotropika ( termasuk benzodiazepine dan
antidepresan )
d. Mendapat tambahan obat-obatan dan / obat-obatan 8
PRN(psikiatri,antinyeri yang diberikan dalam 24 jam terakhir )
12
5 DIAGNOSA
a. Bipolar/Gangguan Schizoaffective
b. Penggunaan obat-obatan terlarang /ketergantungan alcohol 10
8
c. Gangguan depresi mayor
d. Dimensia/delirium 10
12
6 AMBULASI/KESEIMBANGAN
a. Mandiri/keseimbangan baik / immobilisasi
b. Dengan alat bantu ( kursi roda, walker, dll ) 7
8
c. Vertigo /kelemahan
d. Goyah/membutuhkan bantuan dan menyadari kemampuan 10
8
e. Goyah tapi lupa keterbatasan
24
15
7 NUTRISI
a. Menkonsumsi sedikit makanan/minuman dalam 24 jam terakhir
b. Tidak ada kelainan dengan nafsu makan
8
12
8 GANGGUAN POLA TIDUR
a. Tidak ada gangguan tidur
8
b. Ada keluhan gangguan tidur yang dilaporkan oleh pasien,
keluarga, atau petugas 12
9 RIWAYAT JATUH
a. Tidak ada riwayat jatuh
8
b. Ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir
12
TOTAL SKOR
KETERANGAN :
Beresiko >90
Nama/paraf
CATATAN :
1. Pengkajian awal resiko jatuh dilakukan pada saat pasien masuk rumah sakit, dituliskan pada kolom : IA (Initial Assessment)
2. Pengkajian ulang untuk pasien resiko jatuh ditulis pada kolom keterangan dengan kode :
c. Menerima pasien pindahan dari ruangan lain (On Ward Transfer) dengan kode : WT
4. Implementasi
25
9. Pastikan alas kaki tidak tidak licin 8. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkaun
10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan 9. Pastikan alas kaki tidak licin
11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak menghalangi 10. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan
12. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya 11. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak menghalangi
12. Pasang penanda resiko jatuh diatas tempat tidur atau depan pintu
kamar pasien
13. Pasang gelang warna kuning pada pergelangan tangan pasien
14. Minta agar keluarga pasien segera memencet bel perlu bantuan
atau segera menghubungi petugas
15. Awasi atau bantu sebagian ADL pasien
16. Cepat menanggapi bel atau keluhan pasien
17. Review kembali obat-obatan yang beresiko
18. Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap, duduk perlahan-
lahan sebelum berdiri
3 Aktivitas ( kegiatan sehari- Pilih scor yang ada sesuai dengan kondisi pasien
hari)
4 Riwayat jatuh Pilih scor yang ada sesuai dengan kondisi pasien
26
5 Kognisi Pilih scor yang ada sesuai dengan kondisi pasien
6 Pengobatan dan penggunaan Beri skor sesui dengan kondisi pasien apabila jawaban lebih dari 1(mis: a da b )
alat kesehatan beri skor 1 dan 2 dan lain-lain, jika tidak ada pilihan beri tanda (-)
7 Mobilitas ( cara berpindah) Pilih scor yang ada sesuai dengan kondisi pasien
2 Jenis kelamin Pilih scor yang ada sesuai denganjenis kelamin pasien
3 Diagnose Pilih scor yang ada sesuai dengan kondisi pasien, jika diagnosanya lebih dar1
misalnya kelainan neorologi dengan kelinan psikis maka, skornya adlah 4 dan 2 dan
lin-lain
4 Gangguan kognitif Pilih scor yang ada sesuai dengan kondisi pasien , jika anak masih berusia dibawah 3
tahun beri skor 3 dan jika usianya diatas 3 tahun sesuaikan dengan tumbuh kembag
anak ( jika anak tersebut mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara
27
maka kemampuan kognitifnya juga mengalami keterlambatan
5 Faktor lingkungan Beri skor sesui dengan kondisi pasien apabila jawaban lebih dari 1(mis: a da b ) beri
skor 4 dan 3 dan lain-lain
6 Respon terhadap Pilih scor yang ada sesuai dengan kondisi pasien
operasi/obat penenang
dan /efek anestesi
7 Penggunaan obat Beri skor sesui dengan kondisi pasien apabila jawaban lebih dari 1(mis: b da c ) beri
skor 2 dan 1 dan lain-lain
4 Pengobatan Pilih scor yang ada sesuai dengan pengobatan yang didapat, jika dapat
pengobatan lebih dari 1 misalnya dapat pengobatan jantung dan salah satu obat-
obatan psikotropika maka skornya 10 dan 8 dan lain-lain
5 Diagnosa Pilih scor yang ada sesuai dengan diagnose pasien, jika didapatkan lebih dari
satu diagnose,misalnya didapatka diagnose depresi dan schizoaffective maka
skornya 10 dan 10 dan lain-lain
6 Ambulasi/keseimbangan Beri skor sesui dengan kondisi pasien
28
8 Gangguan pola tidur Beri skor sesui dengan kondisi pasien
Identitas pasien Diisi identitas pasien dengan Perawat/bidan yang Lihat SPO
lengkap( Nama, Tgl lahir,No RM) melakukan intervensi dan assesmen resiko
edukasi jatuh
Ruangan Tulis Ruangan pasien Perawat/bidan yang Lihat SPO
melakukan intervensi dan assesmen resiko
edukasi jatuh
Tanggal dan waktu Diisi tanggal dan waktu intervensi Perawat/bidan yang Lihat SPO
melakukan intervensi dan assesmen resiko
edukasi jatuh
Edukasi Pilih edukasi yang diberikan dengan Perawat/bidan yang Lihat SPO
memberikan tanda rumput (√) pada melakukan intervensi dan assesmen resiko
pilihan, dan bila tidak ada / ada edukasi jatuh
penambahan edukasi tulis pada
kolom yang disediakan
29
Sasaran Pilih sasaran yang diberikan dengan Perawat/bidan yang Lihat SPO
memberikan tanda rumput (√) pada melakukan intervensi dan assesmen resiko
pilihan, dan bila pilihan lainya ditulis edukasi jatuh
nama yang diberikan edukasi
Keluarga dan Petugas Beri dan tanda tangan petugas yang Perawat/bidan yang Lihat SPO
memberikan intervensi dan nama melakukan intervensi dan assesmen resiko
keluaga yang diberikan edukasi edukasi jatuh
Ditetapkan di Tabanan
Pada tanggal 21 Agustus 2015
30