Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR

NOMOR : 004/SK-DIR/RSHDM/VIII/2012

TENTANG

PENUNJUKAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI


RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT

DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT

Menimbang : a. bahwa peningkatan mutu pelayanan rumah sakit terkait erat dengan
penggunaan obat dan alat kesehatan yang rasional dalam semua lini
pelayanan.
b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit,
diperlukan adanya panitia yang merumuskan kebijakan mengenai
pemilihan obat, penggunaan obat dan evaluasinya.
c. bahwa untuk melaksanakan fungsi – fungsi tersebut maka perlu
dibentuk Panitia Farmasi dan Terapi.
d. bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini
dipandang mampu sebagai Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit.
e. bahwa  berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a,  b,  c  dan  d  perlu   menetapkan   pemberlakuan   Keputusan   Direktur
Rumah   Sakit   tentang  Penunjukan Panitia Farmasi Dan Terapi  di   RS
Hermina Daan Mogot

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
47/Menkes/SK/II/1983 tanggal 21 Februari 1983 tentang Kebijakan
Obat Nasional
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1009/MenKes/SK/X/1995
tentang Pembentukan Komite Nasional Farmasi dan Terapi
5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
Republik Indonesi Nomor : HK.00.06.3.3 tentang Pedoman Kerja untuk
Komite Farmasi dan Terapi
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1197/Menkes/SK/X/2004 tentang standar Pelayanan Farmasi Di Rumah
Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : MEMBERLAKUKAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
HERMINA DAAN MOGOT TENTANG PENUNJUKAN PANITIA
FARMASI DAN TERAPI DI RUMAH SAKIT HERMINA DAAN
MOGOT

KEDUA : Susunan keanggotaan Pantia Farmasi dan Terapi terdiri dari:


Ketua : Wakil Direktur Medis (Dr. Minar Napitupulu)
Sekretaris : Kepala Instalasi Farmasi (Yunita Dwi Hapsari, S.Farm., Apt.)
Anggota : 1. Manajer Penunjang Medis (Dr. Tajus Ibrahim)
2. Manajer Pelayanan Medis (Dr. Sanwia Sumaheni)
3. Manajer Keperawatan (Sri Sukamti, AmKeb)
4. Anggota Komite Medik (Dr. Hendy Mochtar. SpOG;
Dr. Suskhan,SpOG; Dr. Abdul Munim, SpAn;
Dr. Eriyati Indrasanto, SpA)

KETIGA : Struktur organisasi dan mekanisme kerja Panitia Farmasi dan Terapi
tertuang dalam lampiran keputusan ini.
KEEMPAT : Panitia Farmasi dan Terapi bertanggung jawab kepada Direktur Rumah
Sakit, dalam melaksanakan tugas agar berkoordinasi dengan bagian lain
dalam rumah sakit.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 1 Agustus 2012
Direktur,

Drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS

Lampiran 1 :
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Hermina Daan Mogot No.004/SK-
DIR/RSHDM/VIII/2012 Tentang Penunjukan Panitia Farmasi Dan Terapi Rumah Sakit Hermina
Daan Mogot

STRUKTUR ORGANISASI
PANITIA FARMASI DAN TERAPI
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT

DIREKTUR RUMAH SAKIT


(Drg. Iing Ichsan Hanafi,
MARS)

WAKIL DIREKTUR RUMAH SAKIT


(Dr. Minar Napitupulu)

Kepala Instalasi Farmasi
( Yunita Dwi Hapsari, S.Farm., Apt.)

Anggota Komite Medik


Manajer Manajer Manajer
Penunjang Medis Keperawatan Pelayanan Medis Dr. Hendy Mochtar. SpOG;
(Dr. Tajus Ibrahim) (Sri Sukamti, AmKeb) (Dr. Sanwia Sumaheni) Dr. Suskhan,SpOG;
Dr. Abdul Munim, SpAn;
Dr. Eriyati Indrasanto, SpA
Lampiran II :
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Hermina Daan Mogot No.004/SK-
DIR/RSHDM/VIII/2012 Tentang Penunjukan Panitia Farmasi Dan Terapi Rumah Sakit Hermina
Daan Mogot

WEWENANG, KEWAJIBAN, URAIAN TUGAS DAN MEKANISME KERJA


PANITIA FARMASI DAN TERAPI
RUMAH SAKIT HERMINA DAAN MOGOT

Wewenang
1. Merumuskan dan mengendalikan pelaksanaan semua kebijakan, ketetapan, prosedur, aturan
yang berkaitan dengan obat.
2. Mengadakan, mengembangkan, menetapkan, merevisi formularium.
3. Mengusulkan perubahan kebijakan penggunaan obat dan pelayanan instalasi farmasi rumah
sakit.

Kewajiban
1. Memberikan rekomendasi pada pimpinan rumah sakit untuk mencapai budaya pengelolaan
dan penggunaan obat secara rasional.
2. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah sakit, pedoman
penggunaan antibiotika dan lain-lain.
3. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat terhadap pihak-
pihak yang terkait.
4. Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan umpan balik
atas hasil pengkajian tersebut.
Uraian Tugas
Ketua
1. Menjamin terselenggaranya tugas Panitia Farmasi dan Terapi sesuai dengan kebijakan
Direktur rumah sakit.
2. Menetapkan jadwal -rapat Panitia Farmasi dan Terapi untuk membahas tentang kebijakan,
penetapan prosedur, maupun aturan-aturan berkaitan obat.
3. Mengkoordinir pengembangan, penyusunan maupun revisi formularium rumah sakit.

Sekretaris
1. Mengatur persiapan dan penyelenggaraan rapat panitia farmasi dan terapi.
2. Menyiapkan dan memberikan semua bahan rapat yang dibutuhkan.
3. Mencatat semua hasil keputusan dalam rapat dan melaporkan pada direktur rumah sakit.
4. Mengarsip dokumen kesekretariatan dan pendistribusian surat.
5. Melaksanakan tugas kesekretariatan lainnya.

Anggota
1. Membahas materi rapat
2. Mengkaji dan menganalisa keuntungan/manfaat dan kerugian.
3. Memeriksa dan menganalisa aspek legalitas
4. Menjamin kelancaran distribusi obat
5. Menetapkan obat yang akan ditambahkan atau dikurangi dari formularium
6. Mengembangkan formularium rumah sakit yang efisien, efektif dan ekonomis.
7. Menetapkan kategori obat yang digunakan dalam rumah sakit dan menempatkan tiap obat
pada suatu kategori tertentu.

Anda mungkin juga menyukai