1 Dikonversi
1 Dikonversi
Oleh:
IKA LAILATUR RAHMAWATI
NIM: 201502094
Oleh:
IKA LAILATUR RAHMAWATI
NIM: 201502094
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
1. Dian Anisia
W,S.Kep.,Ners.,M.Kep: (Ketua
Dewan Penguji) …………………………….
Mengesahkan,
iv
MOTTO
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmannirrohim…
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufiq,
Hidayat dan karunia-Nya yang begitu besar yang senantiasa memberikan
kemudahan, kelancaran dan kekuatan kepada saya. Semoga keberhasilan ini
menjadi satu langkah awal bagi saya untuk dapat meraih cita-cita saya.
Saya persembahkan karya sederhana ini, yang saya buat dengan sepenuh
hati, sekuat tenaga dan pikiran untuk orang yang saya cintai, saya sayang dan saya
kasihi. Untuk Papa yang telah menjadi sosok ayah terbaik dalam kehidupan saya.
Untuk Mama tercinta terimakasih telah selalu memberikan dukungan, motivasi
dan do’a yang tiada hentinya. Untuk adik saya terima kasih karena telah menjadi
saudara my partner in crime. Saya yakin bahwa keberhasilan yang saya raih ini
tidak lepas dari do’a yang kalian panjatkan disetiap sujudnya.
1. Untuk Ibu Asrina Pitayanti, S. Kep, Ners., M. Kes dan bpk Zainal Abidin,
SKM., M. Kes serta semua dosen STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
terimakasih telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan
skripsi dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Semoga Allah SWT
memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan oleh Ibu.
2. John Suwarno E. S, S. Kep, Ners terimakasih telah membantu dalam
memberikan informasi dan arahan sebelum hingga sesudah terwujudnya skripsi
ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan dan ilmu yang diberikan.
3. Untuk kalian sahabat-sahabatku (sifti, siwit, rosella, indah, inaha, ma,aruf )
terima kasih atas bantuan kalian, candaan kalian, mendukung dan
menyemangati saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga selamanya tetap
dekat seperti ini.
4. Untuk kalian keluarga HIMKA (Himpunan Mahasiswa Keperawatan)
terimakasih dukungan dan semangat kalian kepada saya sampai sekarang
selesai dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Untuk teman-teman satu almamater dan seperjuangan khusunya kelas 8C
Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
vi
LEMBAR PERNYATAAN
NIM 201502094
Dengan ini menyatakan bahwa skipsi ini adalah hasil dari pekerjaan saya sendiri
dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh
gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.
Pengetahuan yang di peroleh dari hasil penelitian baik yang sudah maupun belum/
tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka.
NIM. 201502094
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
Ika Lailatur Rahmawati
201502094
x
DAFTAR ISI
xi
2.3.1 Pengertian Kekambuhan .............................................. 25
2.3.2 Etiologi ....................................................................... 27
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Kekambuhan................... 28
2.3.4 Tanda dn gejala Kekambuhan...................................... 30
2.3.5 Faktor penyebab kekambuhan...................................... 31
2.3.6 Penatalaksanaan Kekambuhan ..................................... 33
BAB 3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ...................... 35
3.1 Kerangka Konseptual .................................................. 35
3.2 Hipotesis Penelitian .................................................... 36
BAB 4 Metodologi Penelitian ............................................................. 37
4.1 Desain Penelitian ......................................................... 37
4.2 Populasi dan Sampel ................................................... 37
4.2.1 Populasi ....................................................................... 37
4.2.2 Sampel ......................................................................... 37
4.3 Tehnik Sampling ......................................................... 38
4.4 Kerangka Kerja Penelitian .......................................... 40
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi
41
OperasionalVariabel.....................................................
4.5.1 Variabel Penelitian ...................................................... 41
4.5.2 Definisi Operasional Variabel ..................................... 41
4.6 Instrumen Penelitian .................................................... 44
4.6.1 Uji Validitas ................................................................ 44
4.6.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 45
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................... 45
4.7.1 Lokasi Penelitian ......................................................... 45
4.7.2 Waktu Penelitian ......................................................... 45
4.8 Proses Pengumpulan Data ........................................... 46
4.9 Analisa Data ................................................................ 48
4.9.1 Tehnik Pengolahan Data ............................................. 48
4.9.2 Tehnik Analisa Data .................................................... 51
4.10 Etika Penelitian ........................................................... 53
BAB 5 Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................... 54
5.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian ................................ 55
5.2 Hasil penelitian ............................................................ 55
5.2.1 Data Umum ................................................................. 58
5.2.2 Data Khusus ................................................................ 61
5.3 Pembahasan ................................................................. 61
5.3.1 Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Halusinasi di
Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun
62
......................................................................................
5.3.2 Tingkat Kekambuhan pada Pasien Halusinasi di
Wilayah Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun . 63
5.3.3 Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Tingkat
Kekambuhan pada Pasien Halusinasi di Wilayah
Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun ............... 66
5.4 Keterbatasan Penelitian ............................................... 67
xii
BAB 6 Kesimpulan dan Saran ............................................................ 67
6.1 Kesimpulan ................................................................. 67
6.2 Saran ............................................................................ 67
Daftar Pustaka ..................................................................................... 69
Lampiran ............................................................................................. 72
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR ISTILAH
xvii
DAFTAR SINGKATAN
xviii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat Rahmat, Ridho
dan hidayah-Nya, proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Proposal
Skipsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana
skripsi tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan
motivasi pada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
Madiun.
Kabupaten Madiun.
3. Zaenal Abidin, SKM, M.Kes (Epid) sebagai Ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
4. Mega Arianti Putri, S. Kep.,Ners, M.Kep sebagai Ketua Progam Studi S-1
xix
5. Asrina Pitayanti,S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai pembimbing 1 skripsi yang telah
skripsi ini.
8. Keluarga dan teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka dalam
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari
awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Aamiin.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Penulis
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
(Sutejo, 2017). Sensori dan prsepsi yang dialami pasien tidak bersumber
dari kehidupan nyata, tetapi dari diri pasien itu sendiri. Dampak yang
menampakkan hasil yang lebih baik (tirta & putra, 2008). Tindakan
1
dunia.Menurut WHO (2016) prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini
tahun 2013 jumlah gangguan jiwa berat terdapat 1,7 juta pasien dan
mengalami kekambuhan 50% pada tahun pertama, dan 79% pada tahun
kedua, dan secara global angka kekambuahan pada pasien gangguan jiwa
sebanyak 1.408 orang, tahun 2014 sebanyak 1.869 orang dan tahun 2015
2016).
suatu gejala penyakit yang sudah sembuh dan di sebabkan oleh berbagai
2
memicu stess. Sehingga penderita kambuh dan perlu dirawat di rumah
berupa cemas, tidak nafsu makan, sulit konsentrasi, sulit tidur, depresi,
seluruh dunia. Menurut Sacket dan Snow (1979) hanya 25% sampai 50%
pasien terhadap terapi obat adalah sifat penyakit yang kronis sehingga
tentang tujuan terapi, harga obat mahal tidak mengerti tentang instruksi
3
obat adalah salah satu penyebab kekambuhan pada pasien gangguan jiwa.
nilai p-value = 0,000 lebih kecil dari nilai a = 0,05 yang menunjukkan
4
obat, sedangkan 7 keluarga mengatakan bahwa pasien terkadang lupa
minum obat jika tidak disiapkan oleh keluarga, maka pasien mengalami
kekambuhan pada tahun kedua setelah pasien pulang dari rumah sakit.
Kabupaten Madiun ?”
5
1.3 Tujuan Penelitian
Kabupaten Madiun.
Kabupaten Madiun.
6
pembaca tentangkepatuhan minum obat degan tingkat kekambuhan pada
pasien Halusinasi.
pasien Halusinasi.
gangguan jiwa.
7
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1 HALUSINASI
2.1.1 Pengertian
Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indra tanpa adanya
2.1.2 Jenis-Jenis
1) Halusinasi Pendengaran
8
berbicara tentang klien, bahkan sampai pada percakapan lengkap
2) Halusinasi Penglihatan
Membau-bau tertentu seperti bau darah, urine dan feses, parfum atau
bau yang lain. Ini sering terjadi pada seseorang pasca serangan stroke,
4) Halusinasi Pengecap
Merasa mengecap darah seperti aliran rasa darah, urine atau feses.
5) Halusinasi Perabaan
jelas. Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau
orang lain.
6) Halusinasi Cenesthetik
7) Halusinasi Kinestetik
9
2.1.3 Etiologi
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan
2) Faktor Sosiokultural
lingkungan.
3) Faktor Biokimia
4) Faktor Psikologis
1
tepat demi masa depannya.Pasien lebih memilih kesenangan
b. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Jallo (2008), faktor
1) Biologis
2) Stres Lingkungan
perilaku.
3) Sumber Koping
menanggapi stresor.
1
2.1.4 Proses Terjadinya Masalah
sebagai berikut:
1) Fase pertama
sementara.
menyendiri.
2) Fase ke dua
dominan. Mulai ada bisikan yang tidak jelas, klien tidak ingin
1
3) Fase ke tiga
4) Fase keempat
1
respon neurobiologi.Rentang respon neurobiologi yang paling adaptif
adalah adanya pikiran logis, persepsi akurat, emosi yang konsisten dengan
Adaptif Maladaptif
Ganggua
Pikiran logis (Sumber: Struart, 2013)
n proses
Persepsirentang Pikiran kadang
akurat respon menurut Farida (2010) yaitu :
Keterangan pikir: waham
Emosi menyimpang
1) Pikiran logis yaitu ide yang berjalan secara logis danHalusinasi
koheren.
konsisten Ilusi Emosi
ketidakmamp
dengan tidak stabil
ua n untuk
pengalaman perilaku
mengalami
Perilaku sesuai aneh Menarik Diri
emosi
Hubungan
Ketidakteratur
sosial
a n isolasi
sosial
1
2) Persepsi akurat yaitu proses diterimanya rangsangan melalui panca
tidak lama.
sama.
9) Perilaku tidak sesuai atau tidak biasa yaitu perilaku individu berupa
1
10) Waham adalah sesuatu keyakinan yang salah dipertahankan secara
12) Isolasi sosial yaitu menghindari dan dihindari oleh lingkungan sosial
dan berinteraksi.
1
sendiri, tidak nafsu makan, mengamuk, sulit tidur, gelisah, menarik diri.
2012).
meliputi :
1) Regresif
beraktivitas sehari-hari.
2) Proteksi
benda.
3) Menarik diri
internal.
1
2.1.8 Penatalaksanaan Medis
penyembuhan klien jiwa. Pada terapi tersebut juga harus dengan dukungan
klien akan merasa berguna dalam masyarakat dan tidak merasa diasingkan
1) Psikofarmakologis
karena kerjanya pada otak / sistem saraf pusat. Obat bias berupa
2) Terapi Somatis
1
klien, tetapi target adalah perilaku klien.Jenis somatic adalah meliputi
a) Pengingkatan
c) Terapi Modalitas
2.2.1 Pengertian
yang merupakan suatu reaksi terhadap sesuatu yang ada dalam peraturan
1
yang harus dijalankan. Sikap tersebut muncul apabila individu tersebut
(Azwar, 2002).
dibatasi oleh waktu antara dosis pertama dan terakhir (Pertoson dalam
Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai
2
1. Metode langsung
pasien.
2
tidak kehilangan satu ataau lebih dari dosis pengobatan yang
tablet.
sementara (Anonim,2014:01).
obat adalah:
2
a. Konformitas (conformity) : individu mengubah sikap dan
2
yang di tentukan oleh pasien sendiri atau hanya mengambil pengobatan
2) Dukungan Keluarga
3) Dukungan Sosial
b) Perilaku sehat sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, maka dari itu perlu
2
c) Pengontrolan terhadap perilaku sering tidak cukup untuk mengubah
kepatuhan.
pengobatannya.
antar lepas rawat dari perawatan terakir sampai perawatan berikutnya dan
jumlah rawat inap pada periode tertentu (Pratt dkk, 2006). Kekambuhan
2
2008). Tingkat kekambuhan di nyatakan tinggi bila klien dalam satu tahun
kambuh lebih dari atau sama dengan 3, sedang bila kurang dari 2 atau
sama dengan 2 kali pertahun, dan rendah bila dalam satu tahun tidak
1. Overextension
2. Restricted consciousness
3. Dinsihibiton
4. Pskotik disorganization
yang familiar.
2
b. Pasien kehilangn identitas personal dan mungkin melihat dirinya
psikosis.
5. Psychotic resolution
dapat hidup bersama dengan damai, dan hal tersebut tidak mudah akirnya
2
pendrita berhenti mengkonsumsi obat dalam periode yang cukup lama
kekambuhan
atau pemberian obat kepada penderita.Terapi obat yang efektf dan aman
serta kegunaannya.
pasif.
2
b) Penderita rawat inap dengan riwayat tidak patuh pada pengobatan
sebulan.
ternyata tidak ada hubungan antara regrimen terapi dan profil efek
neuroligic.
3. Faktor lingkungan
2
tingkat kepatuhan yang rendah di bandingkan mereka yang tinggal
keterampilan social
suatu istilah relative dan harus meliputi beberapa factor berikut: kondisi
oleh klien dan keluarga, yaitu: bicara sendiri, tertawa sendiri, tidak nafsu
makan, mengamuk, sulit tidur, gelisah, menarik diri. Pada gangguan jiwa
psikotik akan timbul gejala positif yang lebih aktif seperti waham,
( Videbeck, 2008).
3
2.3.4 Faktor –Faktor Penyebab Kekambuhan
3
2. Perawat (sebagai penanggung jawab asuhan keperawatan)
3. Penderita
sampai 50% penderita yang pulang kerumah dari rumah sakit jiwa
3
4. Keluarga
2.3.5 Penatalaksanaan
mencegah kekambuhan:
3
6. Melaksanakan aktifitas secara tersetruktur
di masa depan.
dari orang-orang.
3
BAB 3
5. sulit tidur
6. Gelisah
7. menarik diri.
Keterangan :
: Diteliti : Hubungan
: Tidak diteliti : Mempengaruhi
3
Gambar 3.1 menjelaskan tentang hubungan kepatuhan minum obat
3.2.Hipotesis Penelitian
3
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.2.1 Populasi
serumah bersama keluarga (ayah, ibu, Suami, Istri, Anak, Cucu, Saudara,
jumlah 40 orang.
4.2.2 Sampel
3
Ketrangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
sebanyak 36 responden.
berikut :
Desa Jatisari = ==
3
Desa Purworejo = = =
Desa Pagotan = = =
Desa Sumberejo = = =
Desa Sareng = = =
3
Pengumpulan data
Menggunakan kuesioner
Populasi
Semua pasien halusinasi di Desa Jatisari, Desa Purworejo dan Desa, Desa
Pagotan, Desa Sumberejo dan Desa Sareng Kecamatan Geger Kabupaten
Madiun (sejumlah 40 pasien)
Tehnik Sampling
Proposional Random Sampling
Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan
Analisis data kepatuhan minum obat dengan
Uji Spearman rank dengan α
tingkat kekambuhan pasien halusinasi di Wilayah Kerja Puskesmas
Desain Penelitian
Korelasional
Geger Kabupaten dengan pendekatan cross sectional
Madiun.
Hasil dan kesimpulan
Publikasi
4
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. VariabelIndependen
minum obat
2. Variabel Dependen
kekambuhan
4
Tabel 4.1 Definisi operasional penelitian hubungan kepatuhan minum obat dengan tingkat kekambuhan pasien halusinasi di
wilayah kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun.
Variabel
Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Data Skor
penelitian
Variabel Suatu sikap seoraang 1. Kedisiplinan minum obat Kuesioner Ordinal Pembagian
independen: individu dalam minum 2. Kemandirian minum obat tentang kuisioner dengan
kepatuhan minum obat dengan sesuai 3. Kesadaran minum obat kepatuhan jawaban
obat pada pasien aturan yang harus di minum obat Ya = 1
halusinasi jalankan, dengan menurut Tidak = 0
bertanya kepada pasien MMAS-8 Total skor :
dan di validasi pada (medication Tinggi = 0
pihak keluarga. morisky
Sedang =1 atau 2
adherence
Rendah = >2
scale)
Variabel dependen: Kekambuhan Tingkat kekambuhan di Kuesioner Ordinal Kategori skor:
tingkat merupakan suatu identifikasi oleh pasien dan kekambuhan Sering = >2 kali
kekambuhan keadaan pasien yang di keluarga dari beberapa dalam satu tahun.
4
sama seperti 2. Ketawa sendiri Tidak pernah = 0
sebelumnya dan 3. Menyendiri (tidak kambuh)
mengakibatkn pasien 4. Mengamuk
harus di rawat kembali 5. Tidak nafsu makan
6. Gelisah
4
4.5 Instrumen Penelitian
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dikatakan valid apabila
dapat mengungkap variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang baik
harus memenuhi syarat yang penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto,
maka item pernyataan dinyatakan tidak valid. Atau didasar pada nilai r,
4
dimana pernyataan dinyatakan valid apabila r dihitung > r tabel. Sehingga
apakah instrumen yang digunakan telah reliabel. Suatu alat yang dikatakan
reliabel alat itu untuk mengukur suatu gejala dalam waktu berlainan
reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih atau sama dengan 0,60 (Arikunto,
2011).
Madiun.
4
4.7 Prosedur Pengumpulan Data
4
9. Mengurus surat permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada
11. Peneliti menemui calon responden secara langsung dengan cara door
4
4.8 Analisa Data
sebagai berikut :
1. Editing
2. Coding
a. Data demografi :
1) Jenis kelamin
1 = Laki-laki
2 = Perempuan
2) Usia
4
2 = Dewasa Awal (16 - 35 tahun)
3) Pendidikan terakhir
1 = SD
2 = SMP
3 = SMA
4 = Perguruan Tinggi
4) Pekerjaa
n1=
PNS
2 = Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Buruh Tani
5 = Lain-lain
1 = Anak
2 = Orang tua
3 = Suami/ Istri
6) Suku
1 = Jawa
2 = Sunda
4
3 = Batak
4 = Madura
5 = Lain- Lain
1 = Tinggi
2 = Sedang
3 = Rendah
1 = Tidak pernah
2 = Jarang
3 = Sering
3. Scoring
4. Data Entry
ketelitian dari orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak
5
5. Tabulating
tingkat kekambuhan.
analisa data bivariat ini dengan menggunakan software SPSS 16.0. Uji
statistik yang digunakan adalah uji Spearman rang dengan α = 0,05. Data
5
atau variabel kategorik pada umumnya berisi variabel yang berskala
5
4.9 Etika Penelitian
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
(Hidayat, 2011).
3. Confidentiality(Kerahasiaan)
5
BAB 5
Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 19-21 Juni 2019.
sedangkan penyajian data dibagi menjadi dua, yaitu: Data umum dan data khusus.
Data umum terdiri dari data demografi meliputi: jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, pekerjaan, status hubungan keluarga dan suku. Setelah data disajikan
data khusus yang didasarkan pada variabel yang diukur, yaitu: kepatuhan minum
5
5.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum
dengan keluarga dan suku. Sedangkan data khusus yang didasarkan pada
dan suku.
55.6%.
5
5.2.1.2 Karakteristik responden berdasarkan usia
5
5.2.1.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
hubungan pasien dengan keluarga adalah orang tua sebanyak 61.1% dan
sebagian kecil hubungan pasien dengan keluarga adalah anak usia > 17
5
5.2.2 Data Khusus
Setelah mengetahui dari data umum dalam penelitian ini maka akan
50,0%.
5
5.2.2.2 Tingkat Kekambuhan Pasien Halusinasi di Wilayah Kerja Puskesmas
Madiun
Tingkat Kekambuhan
Kepatuhan Tidak Total
Jarang Sering
Minum Obat pernah
N % N % N % N %
Tinggi 5 13,9 1 2,8 0 0 6 16,7
Sedang 0 0 8 22,2 4 11,1 12 33,3
Rendah 0 0 3 8,3 15 41,7 18 50,0
Total 5 13,9 12 33,3 19 52,8 36 100,0
α = 0, 05 r = 737 ρ value = 0,000
obat yang paling banyak terjadi pada orang dengan gangguan jiwa
5
termasuk dalam kategori rendah sebanyak 50,0% serta tingkat
dari nilai r hitung = 0,737 yang dikategorikan kuat (0,60 – 0,799) yang
5.3 Pembahasan
6
menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak patuh sejumlah 17
6
dengan keluarga. Sehingga jika keluarga tidak menyiapkan obat, pasien
juga tidak minum obat. Menurut (Wardani, 2009) tolak ukur kemandirian
minum obat yaitu suatu sikap atau perilaku seseorang untuk bertindak
bebas, benar dan manfaat dalam kemandirian minum obat atas dorongan
diri sendiri.
merupakan orang yang paling dekat dan tempat yang paling nyaman bagi
6
dan pengobatan yang layak. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan
antar keluarga. .
52,8%, jarang sebanyak 33,3% dan tidak pernah sebanyak 13,9%. Dari
akibat pasien telat atau tidak mengkonsumsi obat. karena pada kondisi
obat di karenakan jumlah obat dan efek samping yang di timbulkan oleh
merasakan dengan segera efek positif dari obat, melainkan kadang pasien
6
penyakitnya, sehingga pasien menghentikan pengobatanya. Akibatnya
obat. Untuk itu perlu adanya dukungan dari keluarga, orang terdekat dan
kekambuhan berulang.
6
5.3.3 Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Tingkat Kekambuhan
Kabupaten Madiun
tidak lepas dari peranan penting keluarga, sehingga pasien yang patuh
dengan terapi farmakologi. Dari hal tersebut pengobatan yang teratur dan
6
seperti orang normal, dengan demikian maka tingkat kekambuhan pasien
dapat berkurang atau pasien tidak akan kambuh. Hal tersebut dapat
75% tidak patuh dalam pengobatan dan 24% yang patuh. Dapat di
6
Dari hasil analisa didapatkan data bahwa kepatuhan minum obat
sebanyak 13,9%. Hal ini menunjukan bahwa kepatuhan minum obat yang
karena tidak mengikuti anjuran minum obat dengan tepat dan benar.
untuk bertindak benar dalam kemandirian minum obat atas dorongan diri
6
menjelaskan bahwa kepatuhan minum obat sangat berpengaruh dengan
kekambuhan yang tinggi dengan gejala positif yang menonjol atau parah.
Hal ini sesuai dengan Guidelines yang di terapkan oleh APA ( American
keadaan sesungguhnya.
peneliti
6
BAB 6
6.1 Kesimpulan
50,0%
41,7%
dikategorikan sedang.
6.2 Saran
1. Bagi Puskesmas
6
jiwa pada saat pasien kontrol. Bentuk pembinaan misalnya dengan
3. Bagi keluarga
7
DAFTAR PUSTAKA
Adianta, I Ketut Alit dkk. 2017. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia. Jurnal: STIKES Bali.
Diakses pada tanggal 28 September 2017.
Keliat. 1996. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa.
EGC : Jakarta
7
Iswanti . 2016. Pengaruh Terapi Modeling Partisipan Terhadap Kepatuhan
Minum Obat Pada Klien Penatalaksanaan Regimen terapeutik Tidak Efektif
Di RSJD Dr Amino Gondo Hutomo Semarang. Universitas Indonesia.
Diakses pada tanggal 25 April 2019.
Raras. 2016. Hubungan Peran Perawat Pendidik Dengan Kepatuhan Minum Obat
Klien Skizofrenia Di Poli Psikiatri RSD dr, Soebandi Jember. Universitas
Jember. Diakses pada tanggal20 April 2019.
Rilla. 2018. Hubungan Antara Health Literacy Dengan Kepatuhan Minum Obat
Pada Anggota Komunitas Bipolar Care Indonesia. Universitas Islam Sunan
Ampel. Diakses pada tanggal 25 April 2019.
7
Rosa . 2015. Hubungan Dukungan Emosional Keluarga Dengan Kepatuhan
Kontrol Dengan Penderita Gangguan Jiwa Skizofrenia Paranoid Di
IGDRumah Sakit Jiwa Rajdiman Widiodiningrat Lawang Malang.Jurnal
keperawatan. Diakses pada tanggal 22 Januari 2019.
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
Lampiran 1
7
Lampiran 2
7
7
Lampiran 3
7
Lampiran 4
Lembar Konsultasi
7
Lampiran 5
Kepada
Yth.Calon Responden
Di tempat
Dengan hormat ,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun,
Nama : Ika Lailatur Rahmawati
NIM : 201502094
Bermaksut melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kepatuhan
Minum Obat Dengan Tingkat Kekambuhan Pada Pasien Halusinasi di Wilayah
Kerja Puskesmas Geger Kabupaten Madiun”.Sehubungan dengan ini, saya
mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian
yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi Bapak/Ibu akan sangat kami
jaga dan informasi yang akan saya gunakan untuk kepentingan penelitian.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu saya
ucapkan terimakasih.
8
Lampiran 6
Dengan hormat ,
Nama : IkaLailaturRahmawati
NIM 201502109
dijamin kerahasiaanya dan saya akan tanggung jawab apabila informasi yang
Sehubungan dengan hal tersebut, apabila saudara setuju ikut serta dalam
8
Lampiran 7
KISI-KISI KUESIONER
JUMLAH 8
KISI-KISI KUESIONER
TINGKAT KEKAMBUHAN
1 Mengidentifikasi tingkat 1 1
kekambuhan pasien
TOTAL 1
8
Lampiran 8
No Responden: … …
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN
TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN HALUSINASI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEGER KABUPATEN
MADIUN
Petunjuk:
1. Berilah tanda lingkaran (√) pada salah satu jawaban yang benar
2. Semua pertanyaa harus dijawab
3. Bila ada yang kurang dimengerti silahkan bertanya pada peneliti
A. DATA DEMOGRAFI
1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
2. Usia : 17-25 tahun 26-35 tahun
36-45 tahun 46-55 tahun
56-65 tahun > 66 tahun
3.Pendidikan terakhir : SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan : PNS Swasta
Wiraswasta Buruh Tani
Lain-lain: …………….
5. Status hubungan keluarga : Anak
Orang tua
Suami/ Istri
Saudara yang tinggalsaturumah
6Suku : Jawa Sunda
Batak Madura
Lain-lain: …………..
8
B. KUESIOENER
Isilah kolom dibawah ini dengan tanda checklist (√) sesuai dengan keadaan
dijawab dengan satu jawaban yang menurut anda paling sesuai, dengan
8
Biasanya = 4-6 kali dalam semingu Biasanya 1
Kadang-kadang = 2-3 kali dalam
semingu Selalu 1
Sesekali = 1 kali dalam seminggu
Tidak pernah = tidak pernah lupa
TOTAL SEKOR
8
Kuesioner Tingkat Kekambuhan
Isilah dengan jujur sesuai dengan waktu satu bulan/tiga bulan/satu tahun pasien
mengalami kekambuhan. Apapun jawaban yang anda berikan akan di jamin
kerahasiaanya.
Petunjuk pengisian : berikan tanda centang pada setiap jawaban pada tempat yang
sudah di sediakan
a) ( ) Tidak pernah
b) ( ) 1 kali
c) ( ) 2 kali
8
Lampiran 9
Tabulasi Kepatuhan Minum Obat
Jenis Pendk Hub INDIKATOR SOAL 1 SKOR INDIKATOR SOAL 2 SKOR INDIKATOR SOAL 3 SKOR Total Skor Keterangan Kode
Resp Klmn Usia Terakhr Pekrjk Klg Suku 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 3 2 2 3 1 0 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 5 RENDAH 3
2 1 3 3 2 3 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 2 SEDANG 2
3 2 3 2 3 2 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 SEDANG 2
4 1 3 1 2 2 1 0 1 1 0 2 0 1 1 2 0 0 4 RENDAH 3
5 1 2 3 5 1 1 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 3 RENDAH 3
6 2 4 1 5 2 1 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 3 RENDAH 3
7 2 3 2 5 3 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 2 SEDANG 2
8 1 3 2 5 2 1 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 3 RENDAH 3
9 1 2 3 5 3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 SEDANG 2
10 1 3 3 5 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 2 SEDANG 2
11 1 3 2 5 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TINGGI 1
12 2 3 2 5 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 3 RENDAH 3
13 2 3 2 5 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 3 RENDAH 3
14 1 3 3 5 3 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 2 SEDANG 2
15 2 3 2 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TINGGI 1
16 2 4 2 5 2 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 SEDANG 2
17 2 3 2 5 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TINGGI 1
18 1 4 1 5 2 1 0 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 5 RENDAH 3
19 2 2 3 5 1 1 0 1 1 0 2 0 1 1 2 0 0 4 RENDAH 3
20 2 3 2 2 2 1 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 3 RENDAH 3
21 1 2 2 5 3 1 0 1 1 1 3 0 1 1 2 0 0 5 RENDAH 3
22 2 5 1 5 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 2 SEDANG 2
23 2 3 2 5 2 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 SEDANG 2
24 2 3 2 5 2 1 0 1 1 0 2 0 1 1 2 0 0 4 RENDAH 3
25 2 2 2 5 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TINGGI 1
26 2 2 3 5 3 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 3 RENDAH 3
27 2 3 2 5 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TINGGI 1
28 2 3 2 5 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 2 SEDANG 2
29 1 3 2 5 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 3 RENDAH 3
30 1 2 3 2 3 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 SEDANG 2
31 1 3 2 5 2 1 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 3 RENDAH 3
32 1 3 3 5 3 1 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 SEDANG 2
33 2 2 3 5 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TINGGI 1
34 2 2 3 5 3 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 3 RENDAH 3
35 1 3 2 5 2 1 0 1 0 1 2 0 1 0 1 0 0 3 RENDAH 3
36 2 3 3 3 2 1 0 1 1 0 2 0 1 1 2 0 0 4 RENDAH 3
TOTAL 11 18 7 9 45 0 24 13 37 6 6 88
RATA-RATA 45: 4 = 38,25 37:3 = 12,3 6:1 = 6
8
Lampiran 10
8
Lampiran 11
8
Lampiran 12
9
Suku Frekuensi (f) Prosentase (%)
Jawa 36 100%
Sunda 0 0%
Batak 0 0%
Madura 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 36 100%
9
Lampiran 13
Cases
9
KEPATUHAN MINUM OBAT * TINGKAT KEKAMBUHAN Crosstabulation
TINGKAT KEKAMBUHAN
TIDAK
PERNAH JARANG SERING Total
SEDAN Count 0 8 4 12
G
% within
.0% 66.7% 33.3% 100.0%
KEPATUHAN MINUM
OBAT
% within
.0% 66.7% 21.1% 33.3%
TINGKAT
KEKAMBUHAN
% of Total .0% 22.2% 11.1% 33.3%
RENDA Count 0 3 15 18
H
% within
.0% 16.7% 83,3% 100.0%
KEPATUHAN MINUM
OBAT
% within
0% 25,0% 78,9% 50,0%
TINGKAT
KEKAMBUHAN
% of Total 0% 8,3% 41,7% 50,0%
Total Count 5 12 19 36
% within
13.9% 33.3% 52.8% 100.0%
KEPATUHAN MINUM
OBAT
% within
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
TINGKAT
KEKAMBUHAN
% of Total 13.9% 33.3% 52.8% 100.0%
9
Statistics
KEPATUHAN TINGKAT
MINUM OBAT KEKAMBUHAN
N Valid 36 36
Missing 0 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TINGKAT KEKAMBUHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
9
Lampiran 14
Correlations
TINGKAT
KEPATUHAN KEKAMBUH
MINUM OBAT AN
N 36 36
N 36 36
9
Lampiran 15
Jadwal Penelitian Kegiatan
Bulan
No Kegiatan Januari Februari Maret Mei Juni Juli Agustus
2019 2018 2018 2018 2018 2018 2018
1 Pembuatan
dan konsul
judul
2 Bimbingan
proposal
3 Penyusunan
proposal
4 Ujian
proposal
5 Revisi
proposal
6 Pengambilan
data
7 Bimbingan
penelitian
8 Penyusunan
skripsi
9 Ujian skripsi
10 Revisi
skripsi
9
Lampiran 16
Dokumentasi Penelitian