Anda di halaman 1dari 8

Apa Itu TCP/IP 

?
Saya yakin pasti istilah TCP/IP sudah tidak aneh lagi di telinga kita, atau mungkin bisa
dikatakan bagi pengguna internet istilah tersebut sudah merupakan hal yang biasa, dan bukan
sesuatu yang aneh. Tapi ketika suatu saat ada yang menanyakan apa Itu TCP/IP .. emm
mungkin bagi yang mendalami pendidikan informatika sudah pasti bisa menjelaskannya .. nah
bagaimana untuk orang awal atau sebagai pengguna saja .. ketika di tanya oleh Anaknya yang
ngotak-ngatik komputer .. biar ngak gaptek nih .. nah ada artikel menarik mengenai konsep
dasar TCP/IP .. mudah-mudahan setelah membaca artikel ini dapat menambah pengetahuan di
bidang teknologi informasi … selamat membaca (Red. Deden)

Konsep Dasar TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

TCP/IP merupakan dasar dari segalanya, tanpa mempelajari TCP/PI kemungkinan kita tidak
dapat melakah maju di dunia pehackingan. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan awal dari
segalanya. Banyak orang yg menyepelekan pentingnya mempelajari TCP/IP, mereka mengaku
dirinya “hacker” tetapi tidak mengerti sama sekali apa itu TCP/IP. Merasa hacker hanya
apabila bisa mencrash ataupun menjebol server, tetapi sebetulnya bukan itulah maksud dari
segala itu. Hacker itu adalah orang yg haus akan pengetahuan, bukan haus akan penghancuran.
Untuk menjadi hacker dibutuhkan kerja keras, semangat, motivasi yg tinggi serta pemahaman
seluk-beluk internet itu sendiri, tanpa hal-hal tersebut mustahil anda dapat menjadi seorang
hacker yang tangguh.

Tulisan ini didedikasikan terutama untuk member Kecoak Elektronik dan siapa saja yang ingin
mempelajari TCP/IP, bukan untuk mereka yang hanya ingin mencari jalan pintas menjadi
hacker sejati. Bagi anda yg memang udah profhacking mungkin tulisan ini tidak penting, karena
memang tulisan ini hanyalah pengantar belaka dan bukan merupakan referensi yg sempurna
(dan jauh dari sempurna) oleh karenanya hanya dikhususkan bagi mereka yg pendatang baru
(newbies).

1. Apa itu TCP/IP ?

TCP/IP adalah salah satu jenis protokol* yg memungkinkan kumpulan komputer untuk
berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu  network (jaringan). Merupakan himpunan
aturan yg memungkinkan komputer untuk  berhubungan antara satu dengan yg lain, biasanya
berupa bentuk / waktu / barisan / pemeriksaan error saat transmisi data.

2. Apa yg membuat TCP/IP menjadi penting ?

Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras
dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yg tersedia pada semua sistem berikut ini
:

Novel Netware, Mainframe IBM, Sistem digital VMS, Server Microsoft Windows NT,
Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD, Personal komputer DOS.

3. Layanan apa saja yg diberikan oleh TCP/IP ?

Berikut ini adalah layanan “tradisional” yg dilakukan TCP/IP :

a. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan  pengguna
komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena
masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan
password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak
berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)

b. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat
melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa
pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan
tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)

c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)

d. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien
untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan
secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)

e. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program


didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg
terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada
beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat
dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote
call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di
system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan
“rexec”)

f. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg
menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama
host di internet.) RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam
internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka.
Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti
dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah surat yg
mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :

S: standard, standar resmi bagi internet

DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar

PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan

I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi

E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.

H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk


standarisasi.

5. Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian
dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari
arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai
cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI * (Open System Interconnections),
berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa
dikenal sebagai “upper lever protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai
“lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan
bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu
berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima
hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau
dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan   lapisan transport diatasnya atau
dengan lapisan data link dibawahnya).

Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yg penting karena suatu
fungsi yg rumit yg berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yg
lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan
juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan
harus transparan sehingga modifikasi yg dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan
pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan
mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang
setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan
lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai “Peer process”. Dalam
keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua
sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan
dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan
terdapat “interface” (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang
diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi
khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai
“arsitektur jaringan”.

Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan
berkomunikasi dengan lawannya melalui “header”. Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan
dapat dibuat dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah.
Disini kita tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena
protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut.Sekarang mari kita bahas
keempat lapisan tersebut.

a. Network Access

Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal- sinyal dan
karakteristik antarmuka tambahan media.

b. Internet layer/ network layer

Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa
segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika
jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan
menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi
dari data dan lapisan network disebut “paket”. Informasi alamat jaringan digunakan untuk
mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yg
benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node
tertentu. meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut “routing” dan peralatan yang
meneruskan paket adalah “routers”. Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :

“End nodes”, menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan
network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan
routing. End nodes kadang-kadang disebut “end system” (istilah OSI) atau “host” (istilah
TCP/IP) Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing
merupakan tugas yg kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri yg tidak
menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir.

Router kadang-kadang disebut “intermediate system” (istilah OSI) atau “gateway” (istilah
TCP/IP). lain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar
jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga
RFC 919, 922,950). IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet.
ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun
fungsi IP :

1. Pengalamatan

2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan

3. Pengiriman datagram pada antar jaringan

4. Transport layer /host to host

Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-
fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima,
lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya,
sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu
komputer ke proses yg bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service
Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini
disebut port *).

Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut
dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan
pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut “demultiplexing”. Tanggung javab
lapisan transport yg paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan
dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan
oleh lapisan transport :

a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi
jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan dengan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa
kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.

b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan bahwa
lapisan transport tidak memeriksa kesalahantersebut. Karena pemeriksaan kesalahan
memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika
setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan reliable delivery, jika mengandung
banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas
yg dikerimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”.

Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua
protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol
ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan,
mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP
tidak berhasil mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan
TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yg besar.

UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg tidak handal. Protokol ini hanya
“semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk  mengembalikan
datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi
data yg hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.
c. Application layer, Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut
user program. Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan
sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat
ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program),
file transfer server (FTP program),  remote terminal.

Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg didefinisikan oleh IEEE802.4 dimana sistem
dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel twisted-pair point-to-point
untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila
sistem tersebut memiliki token (data unit khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan
dilewatkan dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring. komputer port adalah tempat adalah
tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran
informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port
berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (utk koneksi
modem).

6. Bagaimana TCP dan IP bekerja ?

Seperti yg telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan


protokol(penghubung) antara satu komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun ke dua
komputer tersebut memiliki OS yg berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau
pengiriman sebuah email. Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yg harus
dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg
menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email
tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email
memerlukan “perantara” yg memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak
pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.

TCP merupakan  connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam
pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data ( dalam hal
ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email
tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya
bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk
dikelabuhi). Jika isi email  tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan
membaginya kedalam beberapa datagram. IP bertanggung jawab setelah hubungan
berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam network. IP hanya bertugas
sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan “tidak bertanggung jawab” jika data
tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi
data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP*. Jika hal ini terjadi maka
IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP
“hanya” mengirimkan data “tanpa” mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya
menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan” datagram. Hal inilah 
penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan
tujuannya sudah dimodifikasi)  Kalimat Datagram dan paket sering dipertukarkan
penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak
menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah unit dari data, yg tercakup dalam protokol. 

ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yg bertugas memberikan pesan
dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):

a. Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat
dijangkau.

b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.
c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan
terdeteksi.

d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan
ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.

e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih
tepat untuk menerima datagram tsb.

f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.

Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router discovery message dan
merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas mengenai kemampuan bagi host untuk
menempatkan rute ke gateway.

7. Bagaimanakah bentuk format header protokol UDP,TCP,IP ?

UDP memberikan alternatif transport untuk proses yg tidak membutuhkan pengiriman yg


handal. Seperti yg telah dibahas sebelumnya, UDP merupakan protokol yg tidak handal, karena
tidak menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah
penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yg sesuai untuk IP.Akibatnya, UDP adalah
protokol sederhana yg berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Source port, adalah
port asal dimana system mengirimkan datagram. Destination port, adalah port tujuan pada host
penerima. Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data. Checksum, bersifat optional
yg berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak akan mengalami rusak (korup)

TCP, Seperti yg telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yg handal dan bertanggung
jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal dan berurutan. Untuk
memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement
(jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut :

TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram (untuk melakukan hal ini,
TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yg bisa ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan
memberitahukan besarnya datagram yg bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yg terkecil
darinya, untuk memudahkan).

TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut. Header ini biasanya
terdiri dari 20 oktet, tetapi yg terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor
port (port number)” dan “nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk
menjaga data dari banyaknya data yg lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yg mengirim file. TCP
anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk transfer file. Ketika
datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber port (source port)” number untuk masing-
masing jenis transfer. Yg perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yg
dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan pada daerah
“tujuan port (destination port)”. Tentu saja jika ada datagram yg kembali, maka source dan
destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port
tujuan menjadi source port.

Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing yg berguna agar
datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yg benar dan agar tidak ada datagram yg hilang.
TCP tidak memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data
dalam setiap datagram, datagram yg pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500,
ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan eterusnya. Kemudian semua susunan oktet didalam
datagram akan diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dg “checksum”.
Hasilnya kemudian diletakan ke header TCP. Yg perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini
dilakukan di kedua komputer yg melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan oktet
antara satu checksum dg checksum yg lain tidak sama, maka sesuatu yg tidak diinginkan akan
terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi (lihat bahasan sebelumnya).

Ada beberapa bagian dari header yg belum kita bahas. Biasanya bagian header ini terlibat
sewaktu hubungan berlangsung.

 Seperti ‘acknowledgement number’ misalnya, yg bertugas untuk menunggu jawaban


apakah datagram yg dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak ada jawaban
(acknowledgement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan dikirim lagi.

 Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yg bisa singgah dalam satu
waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung mengirim data tersebut dan
tidak akan menunggu data yg terlambat, karena akan menyebabkan hubungan menjadi
lambat.

 Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yg mendesak. Urgent
pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari nomor urutan pada segmen. Reserved
selalu berisi nol. Dicadangkan untuk penggunaan mendatang.

 Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol
bit :

a. URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.

b. ACK saat di set ruang acknowledgement number memiliki arti.

c. PSH, memulai fungsi push.

d. RST, memaksa hubungan di reset.

e. SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka
hubungan di buka.

f. FIN, hubungan tidak ada lagi.

IP

TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk mengirimkannya ke


tujuan(tentu saja dg cara mengirimkan IP alamat tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak
peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu hanya
mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika IP melewati
suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yg penting dari
header ini adalah “source address” dan “Destination address”, “protocol number” dan
“checksum”.  “source address” adalah alamat asal datagram. “Destination address” adalah
alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi).
“Protocol number” meminta IP tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun
jalannya IP menggunakan TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yg dapat menggunakan IP, jadi
kita harus memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut.
Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak
mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang
berbeda.

3. Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?


Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu
komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini
seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan
harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana,
seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap
serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat


ditentukan untuk semua jaringan.

2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.

4. Mudah dikonfigurasikan.

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian
menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi
antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data  dijalankan dan disalurkan melalui jaringan
dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi
alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak
tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet
sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet. Protokol-protokol TCP/IP
dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk
ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di
komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard
Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan
digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun
dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi
UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP. Unit informasi yg mana
jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas (header) station pengirim dan
penerima, informasi error-control, permintaan suatu layanan dalam lapisan network, informasi
bagaimana menangani permintaan dan sembarang data penting yg harus ditransfer.

Sumber : www.oke.or.id 

Entri ini dibuat oleh kang deden dan ditulis pada 19 Februari, 2007 pada 6:25 pm dan
diberkaskan di dalam Jaringan, Seputar Internet, Teknologi Informasi, Umum. Buat
Penanda Halaman Tautan Permanen. Ikuti komentar apa pun di sini dengan Pengumpan
RSS untuk tulisan ini. Tulis komen atau tinggalkan trackback: URL Trackback.
« Surat terbuka kepada para pendidik bidang TI Indonesia
Apa Itu Jaringan Nirkabel ? »

Anda mungkin juga menyukai