Anda di halaman 1dari 10

Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Kelas : IV SD
Model Pembelajaran M. Atwi Suparman

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Instruksional dan Tujuan Instruksional Umum


a) Identifikasi Kebutuhan Instruksional
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk masuk dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Belakang ini isu lingkungan semakin mengemuka, baik dalam skala
global, regional, nasional maupun lokal. Kondisi lingkungan makin tidak menentu
akibat ulah manusia dan manusia pula yang merasakan akibatnya, seperti bencana
banjir dan tanah longsor telah menyebabkan kekeringan, pergeseran musim,
pemanasan global dan berbagai pencemaran lainnya.
Memperhatikan isu lingkungan yang demikian, bentuk kegiatan
instruksional yang tepat untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan yaitu dengan
mengenalkan pembelajaran tentang lingkungan sejak dini.
Sasaran yang dapat mengikuti kegiatan instruksional tentang lingkungan
ditujukan untuk kelas IV SD. Karakteristik yang dimiliki pelajar kelas IV SD sangat
mendukung untuk diajarkan materi ini.

b) Tujuan Instruksional Umum


1) Siswa akan dapat mengenal hewan dan tumbuhan di lingkungan sekitarnya.
2) Pentingnya siswa menjaga lingkungan sekitar.
3) Perlunya siswa melestarikan untuk menjaga kelangsungan makhluk hidup di
lingkungan sekitar.
4) Diperlukan kesadaran siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
5) Mengelola lingkungan yang baik sehingga mencegah kerusakan lingkungan.

Dilihat dari permasalahan diatas saat ini kurikulum 2013 memiliki kompetensi inti
yang harus dipenuhi seperti berikut.

 Menerima , menghargai dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.

1
 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

2
2. Melakukan Analisis Instruksional

3
3. Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa
Aspek-aspek analisis pada kegaiatan indentifikasi perilaku dan karakterisitk awal
siswa. Dalam hal ini ada empat aspek kepribadian si belajar yang tergolong pada
kegiatan indentifikasi perilaku dan karakteristik awal si belajar, yaitu :
1) Kemampuan Dasar.
2) Latar belakang pengalaman.
3) Latar belakang sosial.
4) Perbedaan individual.

Adapun identifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik adalah


mengumpulkan data perilaku awal siswa dari orang yang dekat dan dapat menilai
kemampuan populasi sasaran dengan cara :

Perilaku Awal Peserta Didik

Berilah tanda ceklist ( √ ) untuk mengisi skala penilaian sebagai berikut!

Amat Amat
No. Perilaku Khusus Baik Cukup Jelek
Baik Jelek

1 Menunjukan bentuk luar tubuh hewan dan


tumbuhan serta fungsinya.

2 Menjelaskan hasil pengamatan tentang bentuk


luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan.
Mengenal konsep pecahan senilai dan
3 melakukan operasi hitung pecahan
menggunakan benda kongkrit/gambar.
Memahami pecahan senilai dan melakukan
4 operasi hitung pecahan menggunakan benda
kongkrit/gambar.
Mengurangi sebuah pecahan menjadi sebagai
5 hasil penjumlahan/pengurangan dua buah
pecahan lainnya dengan berbagai
kemungkinan jawaban.
Memahami hak dan kewajiban sebagai warga
6 dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
sekolah dan masyarakat.
7 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
Memahami manusia dalam dinamika interaksi
8 dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan
ekonomi.

4
Menjelaskan manusia dalam dinamika
9 interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya dan ekonomi.
Memahami pengaruh aktivitas fisik dan
10 istirahat terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.
Mempraktikkan kombinasi dasar untuk
11 membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari
yang dilandasi konsep gerak melalui
permainan dan atau tradisional.
12 Mengenal gambar alam, benda, dan kolase.

13 Membuat karya seni dan kolase dengan


berbagai bahan.
Menggali informasi dari teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak, energi
14 panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku.
Mengamat, mengolah dan menyajikan teks
laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak,
15 energi panas, bunyi dan cahaya dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.

Karakteristik Awal Peserta Didik

Peserta didik diharapkan mengisi/ menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Nama :
b. Tempat, tanggal lahir :
c. Tempat tinggal :
d. Hobby :
e. Bahasa sehari-hari :
f. Bahasa yang dikuasai :

5
4. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

a. Pengertian TIK

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) terjemahan dari specific instructional


objective. Literatur asing menyebutnya sebagai objective, atau enabling objective,
untuk membedakannya dari general instructional objective, goal, atau terminal
objective, yang berarti tujuan pembelajaran umum (TIU) atau tujuan akhir
pembelajaran.

Perumusan TIK dilakukan secara pasti. Artinya, TIK tersebut mengandung


satu pengertian atau tidak mungkin ditafsirkan ke dalam pengertian yang lain.
Untuk itu TIK dirumuskan dalam bentuk kata kerja yang dapat diukur. Perumusan
TIK yang dapat dikukur berarti tingkat pencapaian siswa dalam perilaku yang ada
dalam TIK itu dapat diukur dengan tes atau alat pengukur yang lain.

b. Tujuan Instruksional Khusus

TIK harus mengandung unsur-unsur yang dapat memberikan petunjuk


kepada guru atau penyusun tes agar ia dapat mengembangkan tes yang benar-benar
dapat mengukur perilaku yang terdapat di dalamnya. Unsur-unsur itu dikenal
dengan ABCD yang berasal dari empat kata sebagai berikut.

A = Audience

B = Behavior

C = Condition

D = Degree

Rumusan TIK

Tema: Peduli Terhadap Makhluk Hidup

IPA

a. Siswa akan dapat menunjukan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta
fungsinya.
b. Siswa akan dapat menjelaskan hasil pengamatan tentang bentuk luar
(morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan.

6
Matematika
a. Siswa akan dapat mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi
hitung pecahan menggunakan benda kongkrit/gambar.
b. Siswa akan dapat memahami pecahan senilai dan melakukan operasi hitung
pecahan menggunakan benda kongkrit/gambar.
c. Siswa akan dapat mengurangi sebuah pecahan menjadi sebagai hasil
penjumlahan/pengurangan dua buah pecahan lainnya dengan berbagai
kemungkinan jawaban.

PPKn
a. Siswa akan dapat memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat.
b. Siswa akan dapat melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat.

Bahasa Indonesia
a. Siswa akan dapat menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan
teantang gaya, gerak, energi panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosa kata baku.
b. Siswa akan dapat mengamati, mengolah dan menyajikan teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi dan cahaya dalam Bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilah dan milah kosa kata yang baku.

IPS
a. Siswa akan dapat memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan
lingkungan alam, social budaya dan ekonomi.
b. Siswa akan dapat menjelaskan manusia dalam dinamika interaksi dengan
lingkungan alam, social, budaya, dan ekonomi.

5. Tes Acuan Patokan

Dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan setiap siswa terhadap


perilaku yang tercantum dalam Tujuan Instruksional Khusus. Adapun langkah-langkah
dalam menyusun tes acuan patokan adalah sebagai berikut :

7
a) Menentukan tujuan tes
Tujuan tes adalah mengetahui pemahaman materi atau pengetahuan yang dimiliki
siswa, apakah tujuan pembelajaran tersebut tercapai atau belum.
b) Membuat tabel spesifikasi untuk setiap tes

Indikator Bobot Perilaku Presentase Jumlah Butir Tes


Sikap 40 % 4 butir
Ketrampilan 30 % 100% 3 butir
Pengetahuan 30% 3 butir
c) Menulis butir tes
Tes terdiri dari 10 butir soal.
d) Merancang tes
Tes dirancang/dibuat berdasarkan materi yang telah diberikan.
e) Menulis petunjuk
Petunjuk ditulis sebagai arahan dalam mengerjakan tes.
f) Menulis kunci jawaban
Kunci jawaban digunakan sebagai ukuran atau patokan jawaban yang benar
berdasarkan soal yang diberikan dalam menilai.
g) Menguji cobakan tes
Uji coba tes dikerjakan oleh siswa selam ±15 menit
h) Menganalisis hasil ujicoba
Analisis ini dilakukan setelah tes dikerjakan oleh siswa. Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui hasil kemapuan siswa yang diukur melalui tes tersebut.
i) Merevisi tes
Setelah dianalisis, ketika terdapat kesalahan maka tes tersebut direvisi kembali.

6. Strategi instruksional

Bertujuan supaya dalam menyampaikan materi atau isi pelajaran sistematis


sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai siswa secara efektif dan efisien.

a) Urutan kegiatan instruksional

Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Subtema : mengenal tumbuhan dan hewan dilingkungan tempat tinggalku


8
Mata pelajaran yang terkait : IPA, IPS, Matematika, PPKN, Bahasa Indonesia,
SBdP

Langkah kegiatan pembelajaran :

1. Berdoa
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Proses belajar mengajar
Kurikulum 2013 sudah menjadikan satu proses pembelajaran dengan media (buku
pelajaran 2013)
4. Evaluasi
b) Metode instruksional
Metode instruksional yang bisa diterapkan adalah ceramah, CBSA, Tanya jawab,
problem solving.
c) Media instruksional
Media yang dapat digunakan yaitu video pembelajaran, kartu bergambar, komik.
d) Waktu yang digunakan dalam menyelesaikan setiap kegiatan instruksional
Waktu pada subtema ini adalah 1 minggu.

7. Pengembangan Bahan Instruksional


Tahap ini adalah tahap tentang pertimbangan keburukan pengembangan bahan
instruksional yang tidak sesuai dengan lapangan. Pertama, kemungkinan keburukan
yang terjadi pada lingkungan makhluk hidup, misalnya yaitu bencana alam (seperti
gempa bumi, gunung meletus, tsunami). Kedua, kemungkinan keburukan yang
disebabkan oleh makhluk hidupnya sendiri yaitu seperti banjir dan kebakaran hutan.
Untuk itu diperlukannya mendapatkan produk pembelajaran yang sesuai dengan
lingkungan belajar seperti menggunakan video pembelajaran yang bisa digunakan guru
ketika menyampaikan materi pembelajaran dalam kelas. Selain itu dapat menggunakan
media kartu bergambar sebagia bahan pembelajaran dalam menyampaikan materi.
Bahan instruksional ini diberikan kepada siswa dan digunakan pada saat guru
menyampaikan materi atau digunakan belajar mandiri sebagai tahap refleksi.
Tahapan yang akan dicapai dalam mengembangkan bahan instruksional adalah
sebagai berikut:

9
a) menjelaskan faktor yang mungkin menyebabkan perbaikan dalam pemilihan
media dan sistem penyampaian agar sesuai dengan kegiatan instruksional
seperti minimnya fasilitas, dalam lingkungan pembelajaran tersebut dan
kurangnya atau terbatasnya media pembelajaran.
b) menjelaskan dan menyebutkan paket dalam komponen instruksional seperti
guru, siswa,sarana dan prasarana pembelajaran.
c) menjelaskan peran desainer dalam pengembangan materi dan penyampaian
kegiatan instruksional adalah selalu menggali keberagaman ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya sebagai referensi dalam menyampaikan
materi.
d) menjelaskan prosedur untuk mengembangkan bahan instruksional yang
sesuai dengan strategi instruksional seperti menetapkan materi, mencari
materi atau ilmu pengetahuan dari berbagai sumber belajar yang sesuai
kemudian pengetahuan tersebut dapat disampaikan ke siswa melalui media
pembelajaran seperti media cetak (modul/LKS) dan media elektronik (Video,
Audio).
e) membuat bahan instruksional berdasarkan strategi instruksional.

8. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif bertujuan untuk menentukan apa yang harus ditingkatkan atau
direvisi agar produk lebih efektif dan lebih efisien. Selain itu, evaluasi formatif sebagai
proses mnyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan
keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau program instruksional.
Tahapan evaluasi formatif adalah sebagai berikut:
a) review oleh ahli bidang studi di luar tim pengembangan instruksional.
b) evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation)
c) evaluasi kelompok kecil
d) ujicoba lapangan
Pelaksanaan evaluasi formatif belum menjamin terjadinya peningkatan kualitas
produk instruksional, bila rekomendasi yang dihasilka evaluasi tidak digunakan untuk
merevisi produk instruksional yang dievaluasi. Revisi yang dihasilkan dapat
dikelompokkan dalam tiga bidang besar, yaitu: a) isi dari produk instruksional; b)
kegiatan instruksional yang meliputi prosedur penggunaan bahan instruksional dan
penyajian atau presentasi; dan c) kualitas fisik bahan instruksional.
10

Anda mungkin juga menyukai