Anda di halaman 1dari 2

Nama: Susam Meutia

MK : Pengantar Ilmu Sejarah

Peringatan Hari Pahlawan 10 November untuk mengingat pertempuran Surabaya


yang terjadi pada 1945. Peristiwa tersebut diawali insiden perobekan Bendera Merah Putih
Biru di atas Hotel Yamato pada 19 September 1945. Kemudian Presiden Soekarno
memerintahkan untuk gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Pertempuran kembali pecah
pada 30 Oktober 1945. Saat itu rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan
tentara Inggris. Pada pertempuran tersebut, jumlah kekuatan tentara sekutu sekitar 15.000
pasukan. Sekitar 6000 rakyat Indonesia pun gugur dalam pertempuran di Surabaya itu.
Pertempuran tersebut terjadi selama tiga minggu.

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia belum stabil, saat itu Indonesia
masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing. Pada 10 November 1945 terjadi
pertempuran besar pascakemerdekaan, yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah
mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang
Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera
tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya. Pada pertengahan
September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25
September 1945.

Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke


negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus
mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan. Hal ini
memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan
Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih. Mereka protes dengan berkerumun di
depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera
Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda
dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian
dalam ruang perundingan tersebut. Hingga mengakibatkan Ploegman tewas dicekik oleh
Sidik di Hotel Yamato pun terjadi ricuh.
Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang
berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.
Kemudian pada 29 Oktober, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan
senjata. Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal
Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya
diledakan oleh milisi.

Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan


ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus
melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan. Tak hanya itu, mereka pun
meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan
batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945. Ultimatum tersebut membuat rakyat
Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November.

Perang antar kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu. Tokoh perjuangan yang
menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab
Hasbullah.

Anda mungkin juga menyukai