Anda di halaman 1dari 14

Jalan Untung Surapati No.

100 X Karangasem – Bali 80811


Telp. (0363) 21243E-mail :suastikalaw71@gmail.com

Amlapura, 11 Oktober 2022


Kepada :
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Amlapura
Yang memeriksa dan mengadili perkara perdata No. 134/Pdt.G/2022/PN Amp
Di –
Amlapura.
Perihal : DUPLIK ATAS REPLIK PARA PENGGUGAT KONVENSI DAN REPLIK ATAS JAWABAN
TERGUGAT REKOVENSI DARI GUGATAN REKOVENSI PENGGUGAT REKOVENSI I,
DALAM PERKARA PERDATA NOMOR 134/PDT.G/2022/PN.Amp

Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini I GEDE PUTU SUASTIKA, SH dan I
GEDE TRAWI,SH., M.SI, Advokat dan Legal Consultans pada Kantor Advokat I GEDE PUTU
SUASTIKA,SH, LAW OFFICE & ASSOCIATES yang beralamat di Jalan Melati VII, No.5 Perumnas
Paya, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi
Bali, Hp. 082114097779, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama klien kami yang
bernama SYAFE’I berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Juli 2022, bermeterai
cukup.

Selanjutnya disebut TERGUGAT I

ANTARA

1. HELMI ZEIN, MA, Laki-laki, umur 53 tahun, Agama Islam, Pekerjaan PNS,
beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

2. KAMALUDIN, SH, Laki-laki, umur 56 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta,


beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

3. AHMAD FAUZI, Laki-laki, umur 49 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta,


beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

1
4. AZHAR MUTTAQIN, Laki-laki, umur 49 tahun, Agama Islam, Pekerjaan
Wiraswasta, beralamat di Lingkungan karangsokong, Kelurahan Subagan,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

5. ABDULLAH, laki-laki, umur 49 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta,


beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

6. ABDUL KADIR, laki-laki, umur 52 tahun, Agama Islam, Pekerjaan wiraswasta,


beralamat di Jalan Almad Yani, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem ,Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

7. ABDUL KADIR, laki-laki; umur 53 tahun, Agama Islam; Pekerjaan wiraswasta,


beralamat di Jl KH Samanhudi, Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

8. HARDIYANTO, laki-laki, umur 40 tahun, Agamá Islam, Pekérjan Pedagang,


beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

9. ANGGI LESMANA FAUZI S.Kom, laki-laki, umur 31 tahun, Agama Islam,


pekerjaan wiraswasta, beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

10. BURHANUDIN, laki-laki, umur 51 tahun, Agama Islam, pekerjaan Wiraswasta,


beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

11. CHAIRUL WAHYU, lak-laki, umur 47 tahun, Agama Islam, pekerjaan pedagang,
beralamat di Lingkungan Karangsokóng, Kèlurahan Subagán, Kecamatan
Karangásem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

12. FADLAN, laki-lski, umur 36 tahun, Agama Islam, pekerjaan karyawan


swasta ,beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

13. HUMAIDI HAMBALI, laki-laki,umur 36 ahun, Agama islam, pekerjaan wiraswasta,


beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabuparen Karangasem, PropinsiBali;

2
14. FAHRI MUSA ,laki-laki,umur 28 tahun Agama Isiam, pekerjaan karyawan swasta.
beralamat di Jalan jendral Sudirman No.210, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasein, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

15. PARHAN, laki-laki, umur 53 tahun, Agama Islam, pekerjaan pedagang, beralamat di
Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Propinsi Bali;

16. FARHAN, laki-laki,umur 52 tahun, Agama Islam, pekerjaan pedagang, beralamat di


Lingkungan Karangsokong , Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Ball;

17. FAUZAN,S.HI, laki-laki, umur 46 tahun, Agama Islam, pekerjaan Guru, beralamat di
Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali;

18. FAUJI, laki-laki, umur 46 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat di
Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangesem, Provinsi Bali;

19. FIRDAUS , laki-iski, umur 47 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat
di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem,
Kabupaten Karangesem, Provinsi Ball;

20. IDHAM HALID, laki-laki, umur 44 tahun, pekerjaan wiraswasta, beralamat di


Lingkungan Karangsokorg, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali;

21. IRFAN, laki-laki,umur 49 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat di


Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali;

22. ISMAIL MARZUQI, A.MA, laki-laki, umur 45 tahun, Agama Islam, pekerjaan
wiraswasta , beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan,
Keeamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

23. M.ABDUH, laki-laki, umur 49 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat
di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem,
Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali;

3
24. M. HATTA, laki-iaki, umur 56 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat
di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem,
Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali;

25. MUCHLIS, laki-laki, umur 43 tahun, Agamn Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat
di Linghungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem,
Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

26. H.MUHSIN, laki-laki, umur 45 tahun, Agama Islam, pekerjan wiraswasta, beralamat
di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem,
Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;-

27. MUHAMMAD FARHAN, laki-laki, umur, 40 tahun, pekerjan pedagang, beralamat di


Lingkungan Karangsokong, kelurahan Subugan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali;

28. MUHAMMAD MUSLIM, laki-laki,umur 31 tabun, Agama Islam, pekerjaan


Karyawan Honorer, beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kclurahun Subagan,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

29. MULKAN AZIZ, laki-laki, umur 46 iahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta,
beralarmat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kccamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

30. MEISYA FAJRIANSYAH, laki-laki, umur 34 tahun, Agams Islam, pekerjean


Karyawan Swasta, beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

31. NASAFI, laki-laki, umur 70 tahun, Agama Islam, pekerjaan Buruh Harian Lepas,
beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

32. NURUDDIN, laki-laki, umur 65 tahun, Agáma Islam, pekerjaan wiraswasta,


beralamat di Jalan Strobery, Lingkungan Telagamas, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

33. RAJIKIN, laki-laki, umur 52 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat di
Lingkungan Karangsokong, Keiurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Propinsi Bali;

4
34. RAHMAT KURNIAWAN, Laki-laki, umur 31 tahun, Agama Islam, Pekerjaan
Karyawan, beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

35. RIZAL, laki-laki, umur 46 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat di
Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Propinsi Bali

36. RUSLAN ABDUL GANI, laki-laki, umur 39 tahun, Agama Islam, pekerjaan
wiraswasta, beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

37. SALEH KATIB, laki-laki ,umur 38 tahun, Agama Islam, pekerjaan Belum/Tidak
Bekerja, beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

38. SIRAJUDIN, laki-laki,umur 45 tahun, Agamn Islam, pekerjaan wiraswasta,


beralamat di Linglkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan,Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali;

39. YUSUF, laki-laki,umur 54 tahun, Agama Islam, pekerjaan wiraswasta, beralamat di


Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali;

40. ZULPAHMI, laki-laki, umur 36 tahun, Agama Islam, pekerjaan


wiraswasta ,beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali;

41. ZULHARDI, laki-laki, umur 40 tahun, Agama Islam, pekerjaan karyawan Swasta,,
beralamat di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

Selanjutnya disebut PARA PENGGUGAT

MELAWAN

SYAFE’I, laki – laki, kewarganegaraan Indonesia, Umur 58 Tahun, Pekerjaan


Wiraswasta, Alamat Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Yang selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I

5
Majelis Hakim Yang Mulia
Sidang yang terhormat

Untuk dan atas nama Tergugat I, dengan ini kami mengajukan Duplik atas Replik Para
Penggugat Konvensi dan Replik Atas Jawaban dari Tergugat Rekovensi atas Gugatan
Rekovensi Tergugat I, adalah sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI

Yang terhormat Majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kami Tergugat
I mohon ijin untuk menyampaikan duplik atas replik Para Penggugat dan Replik atas
Jawaban gugatan rekovensi Tergugat I dalam perkara nomor : 134/Pdt.G/2022/PN.Amp.
Sebagai berikut :
1. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil-dalil dan argumentasi dalam replik
Para Penggugat, kecuali yang diakui kebenarannya menurut hukum;
2. Bahwa dalam replik para penggugat nomor 2 menanggapi eksepsi tergugat I
untuk point 1 dan 2 yang pada intinya dikatakan Tergugat I keberatan dengan
pencabutan perkara perdata nomor 247/Pdt.G/2021/PN.Amp tanggal 27
Desember 2021, demikian juga repliknya point 3 dan 4 dengan segala
argumentasinya. Sesungguhnya eksepsi tergugat I angka 1 dan 2 disamping
mempersoalkan pencabutan perkara perdata nomor 247/Pdt.G/2021/PN.Amp
tanggal 27 Desember 2021 dikaitkan dengan perkara perdata nomor
134/Pdt.G/2022/PN.Amp, juga mempersoalkan kedudukan hukum para
penggugat terkait Surat Kuasa Khususnya yang diberikan kepada para advokat
penerima kuasa khusus.
a. Yang Tergugat I persoalkan terkait pencabutan perkara perdata nomor
247/Pdt.G/2021/PN.Amp adalah bukan masalah pencabutan dan timing
pencabutannya, tetapi adalah ketiadaan konsistensi alasan pencabutan
perkara perdata nomor 247/Pdt.G/2021/PN.Amp tanggal 27 Desember 2021
dikaitkan dengan posita gugatan dalam perkara perdata nomor
134/Pdt.G/2022/PN.Amp. inkonsistensinya ini terungkap kembali dalam
narasi dan argumentasi yang dibuatnya.
b. Terkait kedudukan hukum para penggugat dalam memberikan Surat Kuasa
Khusus kepada para advokat penerima Surat Kuasa Khusus dalam perkara a
quo adalah sangat penting dan strategis oleh karena itu melalui duplik ini
kami memberikan penegasan kembali sebagai berikut :
Bahwa dalam Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 April 2022 Helmi Zein,
MA, dkk (sebanyak 41 orang) disebut pemberi kuasa, masing-masing adalah
bertindak sebagai subyek hukum orang per orang/pribadi/manusia individu
(natuurlijke persoon) hal ini dipertegas lagi dalam Surat Gugatannya tanggal
24 Juni 2022 perihal Gugatan Perdata Melawan Hukum pada halaman 2
sampai dengan 5 dengan menyebut Para Penggugat.
Jadi masing-masing bertindak atas nama dan untuk pribadi dirinya sendiri-
sendiri, yang tidak terstruktur antara yang satu dengan yang lainnya (tidak

6
memiliki struktur organisasi/tidak terorganisir sehingga hanya merupakan
“Kerumunan” saja yang kebetulan sedang memiliki perhatian yang sama.
Oleh karena itu mereka tidaklah bertindak atas nama ataupun selaku
“Perkumpulan Pauman Karangsokong” sebab jika bertindak atas nama
atau selaku Perkumpulan Pauman Karangsokong maka yang menandatangani
Surat Kuasa Khusus seharusnya adalah Ketua/Keliang Pauman
Karangsokong, karena yang berwenang bertindak mewakili perkumpulan
Pauman Karangsokong di dalam maupun di luar peradilan seharusnya adalah
ketua/keliang Pauman Karangsokong, berarti yang berwenang memberikan
kuasa untuk bertindak mewakili Pauman Karangsokong adalah ketua/keliang
Pauman Karangsokong. Dan oleh karena itu pula Helmi Zein, MA dkk
selaku subyek hukum hukum orang/manusia (natuurlijke persoon) dalam
Surat Kuasa Khusus tersebut tidaklah memiliki hubungan hukum dengan
obyek yang diperkarakan yaitu Tanah Pauman Karangsokong, dan tidak
berwenang pula menandatangani Surat Kuasa Khusus dimaksud. Jadi Surat
Kuasa Khusus tanggal 27 April 2022 tersebut tidak memenuhi syarat formil
yang digariskan pasal 1, 2, 3 ayat (1) HIR dan SEMA nomor 01 tahun 1971
tanggal 23 Januari 1971 jo. SEMA nomor 6 tahun 1994 tanggal 14 Oktober
1994. Untuk itu oleh karena Surat Kuasa Khusus tidak sah karena
mengandung cacat formil maka sudah sepatutnya kedudukan penerima kuasa
mewakili pemberi kuasa di depan pengadilan dinyatakan tidak sah karena
yang menandatangani surat gugatan adalah penerima kuasa, sedang surat
kuasanya tidak memenuhi syarat, maka kami mohon Majelis Hakim yang
menyidangkan perkara ini berkenan menyatakan Gugatan Tidak Dapat
Diterima dengan alasan gugatan dibuat dan ditandatangani penerima kuasa
berdasarkan surat kuasa khusus yang tidak sah sebagaimana dimaksud dalam
Yurisprudensi Putusan MA nomor 1712 K/Pdt/1984 tanggal 17 Oktober
1985.
3. Bahwa replik para penggugat point 5 pada dasarnya menanggapi eksepsi tergugat
I point 6 yang memakai dasar hukum Undang-Undang nomor 17 tahun 2013
tentang Organisasi Kemasyarakatan, untuk itu replik para penggugat kami
tanggapi sebagai berikut :
Bahwa yang dimaksud dengan perkumpulan/seke Pauman Karangsokong adalah
perkumpulan/seke manyi (perkumpulan mengetam padi) yang susunan
organisasinya adalah sebagai berikut :
DAFTAR NAMA-NAMA
SEKE PAUMAN KARANGSOKONG

NO NAMA ANGGOTA KETERANGAN

1 BAPAK H. DELAMIN KETUA SEKE ALMARHUM


PAUMAN

2 BAPAK MUHSAN WAKIL KETUA SEKE ALMARHUM

7
3 BAPAK MAD SAID SEKE MANYI ALMARHUM

4 BAPAK H.M. YUSUP SEKE MANYI ALMARHUM

5 BAPAK NYOMANG SEKE MANYI ALMARHUM

6 BAPAK H. HASAN KELIANG PAUMAN ALMARHUM

7 BAPAK UMAR WAKIL PAUMAN ALMARHUM


NURASIH

8 BAPAK BAHIMAN SEKE MANYI ALMARHUM

9 BAPAK H. GURU SEKE MANYI ALMARHUM


HASAN

10 IBU ROHIMAH SEKE MANYI ALMARHUM

11 IBU SARPIYAH SEKE MANYI ALMARHUM

12 BAPAK HASAN SEKE MANYI ALMARHUM

13 BAPAK ABDUROHIM SEKE MANYI ALMARHUM

14 BAPAK MA’MUN NAJIR (MASJID AL- PJS KELIANG


YUSUF MUKHLISIN) PAUMAN
KARANGSOKONG

Berdasarkan data dan bukti hukum diatas, yang dimaksud dengan pauman
karangsokong adalah sebuah perkumpulan yang beranggotakan 14 orang dan berlatar
belakang seke manyi/Perkumpulan Mengetam Padi (Seke = Perkumpulan).
Dalam perkara perdata nomor :10/Pdt.G/Plw/2017/PN.Amp tanggal 31 Mei 2017,
para penggugat telah mengakui, membenarkan, dan menerima bukti hukum yang
disebut Pauman Karangsokong seperti tersebut diatas.

Sebagai sebuah perkumpulan yang didirikan dengan berbasis anggota, Pauman


Karangsokong sudah seharusnya memenuhi ketentuan pasal 11 ayat (1) huruf a
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, agar
bisa bertindak sebagai subyek hukum.
Tetapi berdasarkan Surat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Karangasem nomor : 220/869/VII/Poldagri/Bakesbang Pol tanggal 27 Juli 2022
tentang Keterangan Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan, ternyata perkumpulan
Pauman Karangsokong tersebut maupun daftar nama-nama Para Penggugat yang
mengklaim sebagai orang-orang yang terkumpul dalam keanggotaan Pauman
Karangsokong, ternyata tidak berbadan hukum, dalam artian tidak memperoleh
pengesahan sebagai badan hukum perkumpulan yang dilakukan oleh menteri yang

8
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia
(pasal 12 ayat (2) Undang-Undang nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan); juga tidak terdaftar, dalam artian tidak memiliki surat keterangan
terdaftar (SKT) (Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang nomor 17 tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan yang diberikan oleh Menteri Dalam Negeri, bila Pauman
Karangsokong memiliki lingkup nasional; Gubernur, bila Pauman Karangsokong
memiliki lingkup provinsi; dan Bupati/Walikota, bila Pauman Karangsokong
memiliki lingkup kabupaten/kota (pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 tahun
2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan), serta Pauman Karangsokong tidak
melaporkan keberadaan organisasi dan kepengurusannya di Pemkab Karangasem.
Terhadap hal yang demikian , yaitu Pauman Karangsokong tidak terdaftar (tidak
memiliki SKT), maka bagi perkumpulan/ormas yang tidak terdaftar, tidak mendapat
pelayanan dari pemerintah dan pemerintah daerah, tetapi pemerintah dan pemerintah
daerah tidak dapat menetapkan ormas tersebut sebagai ormas terlarang dan tidak
dapat melarang kegiatan ormas tersebut sepanjang tidak melakukan kegiatan
mengganggu kemanan, ketertiban umum, dan melakukan pelanggaran hukum (Surat
Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Depdagri nomor :
220/0109/Kesbangpol tanggal 16 Januari 2015 tentang Penjelasan Putusan MK
terhadap Undang-Undang Nomor 17 tahun 2013).
Oleh karena Pauman Karangsokong tersebut sebagai suatu perkumpulan yang
didirikan dengan berbasis anggota tidak berbadan hukum, dan juga tidak terdaftar
yang ditandai dengan Surat Keterangan Terdaftar (SKT), maka Pauman
Karangsokong tersebut tidaklah memiliki legalitas standing sebagai subyek hukum,
dan juga secara otomatis tidak memiliki legalitas standing pula sebagai penggugat.
Dan untuk itu kami mengajukan Duplik ini sekaligus untuk mempertegas kembali
eksepsi diskualifikasi yang telah kami ajukan, karena para penggugat bertindak
sebagai penggugat terbukti adalah bukan orang-orang yang berhak, sehingga orang-
orang tersebut (para penggugat) tidak mempunyai hak dan kapasitas untuk menggugat
(tidak memiliki persona standi in judicio) di depan pengadilan atas perkara in casu.
4. Bahwa replik para penggugat point 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,1 15,16, 18, dan 19,
Para Penggugat hanya berkutat seputar Putusan Pengadilan Negeri Amlapura
dalam perkara pidana nomor 98/Pid.B/2010/PN.Ap dan dalam perkara perdata
nomor 50/Pdt.G/2012/PN.Ap.
Untuk replik para penggugat, point-point tersebut di atas, kami tanggapi secara
serentak sebagai berikut :
a. Terkait Putusan Pengadilan Negeri Amlapura dalam perkara pidana nomor
98/Pid.B/2010/PN.Ap kami tanggapi sebagai berikut :
- Tergugat I memohon kepada Para Penggugat atau siapapun juga kiranya
berkenan membantu tergugat I untuk membaca secara cermat halaman 44
dan kaitkan dengan halaman 54 Putusan Pengadilan Negeri Amlapura
dalam perkara pidana nomor 98/Pid.B/2010/PN.Ap tersebut. Apabila

9
sudah benar-benar dipahami, tolong jawab pertanyaan dan bantu
Tergugat I :
 Apakah putusan pengadilan untuk mempidana seseorang yang
tidak dibacakan dalam persidangan yang terbuka untuk umum
serta tidak adanya ketok palu hakim, putusan seperti itu sah atau
tidak ?
 Bagaimana tergugat I yang tidak pernah ditetapkan sebagai
tersangka dalam pasal 378 KUHP, kemudian dinyatakan terbukti
bersalah dan dinyatakan sebagai terpidana dalam Putusan
Pengadilan Negeri Amlapura dalam perkara pidana nomor
98/Pid.B/2010/PN.Ap tersebut ?
 Tolong dibantu tunjukkan dan berikan kepada Tergugat I berita
acara eksekusi atas Putusan Pengadilan Negeri Amlapura dalam
perkara pidana nomor 98/Pid.B/2010/PN.Ap tersebut terkait
dengan ketentuan pasal 278 jo. Pasal 270 KUHAP

Ada ungkapan yang mengatakan “tidak ada kejahatan yang sempurna”,


selama ini memang Tergugat I dalam keadaan tidak berdaya, sehingga
patut diduga terjadinya penzaliman secara hukum
Sampai saat ini baru 1 lembaga penegak hukum di Kabupaten
Karangasem yang secara jujur memberikan keterangan secara tertulis
mengenai aib/cacat cela putusan perkara pidana nomor
98/Pid.B/2010/PN.Ap tersebut, Tergugat I masih menunggu 2 lembaga
penegak hukum lainnya lagi, dan setelah itu mudah-mudahan lebih dari 1
orang yang akan mendapat giliran untuk merasakan dinginnya lantai
penjara di Lapas kelas II B Karangasem tersebut, semoga !!!
b. Terkait Putusan Pengadilan Negeri Amlapura dalam Perkara Perdata nomor
50/Pdt.G/2012/PN.Ap kami tanggapi sebagai berikut :
- Tergugat I sepakat dengan para penggugat bahwa Putusan Perkara
Perdata nomor 50/Pdt.G/2012/PN.Ap sudah memiliki kekuatan hukum
tetap (incrah) karena masa untuk melakukan upaya hukum lanjutannya
sudah terlewati, tetapi apakah sudah mempunyai kekuatan hukum
mengikat ? Jawabannya sudah pasti tidak, mengapa ?
Karena para penggugat 2 kali mencabut permohonan eksekusinya yaitu
dengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Amlapura tanggal 5 Juni
2017 nomor : 50/Pen.Pdt.Eks/2012/PN.Amp dan penetapan pengadilan
negeri Amlapura nomor : 50/Pen.Eks/2012/PN.Amp.jo Nomor
50/Pdt.G/2012/PN.AP tanggal 12 April 2018, sehingga putusan
Pengadilan Negeri Amlapura nomor : 50/Pdt.G/2012/PN.Ap tersebut
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, terlebih-lebih sudah
ditinggalkan oleh para penggugat ditandai dengan pengajuan gugatan
baru dalam perkara perdata nomor : 247/Pdt.G/2021/PN.Amp yang
kemudian dicabut juga sehingga Putusan Pengadilan Negeri Amlapura

10
nomor 50/Pdt.G/2012/PN.Ap tersebut patut diabaikan, dan karenanya
pula tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, dan dengan demikian
Tergugat I tidaklah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum.
- Masih terkait putusan perkara perdata Nomor : 50/Pdt.G/2012/PN.Amp
bila dikaitkan dengan putusan Pengadilan Negeri Amlapura dalam
perkara perdata Nomor : 16/Pdt.G/2015/PN.Amp Tanggal 30 September
2015.
Salah satu pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam perkara perdata
Nomor : 16/Pdt.G/2015/PN.Amp Tanggal 30 September 2015 pada
halaman 22 menyebutkan sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa selain daripada itu, apabila objek yang
disengketakan dalam gugatan perkara a quo sama dengan objek dalam
perkara yang telah diputus dan memiliki sifat positif, namun memiliki
perbedaan dalil gugatan atau perbedaan para pihak, hal mana dapat juga
dikatakan gugatan tidak dapat diterima dengan alasan nebis in idem,
sesuai dengan yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 123
K/Sip/1968 jo Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1149/Sip/1982 jo
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1226 K/Pdt/2021 jo Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor : 811/K/Pdt.Sus/2009, Mahkamah Agung
RI menegaskan walaupun subjek dan alasan gugatan tidak sama persis,
akan tetapi oleh karena objek gugatan adalah sama, maka prinsip nebis in
idem harus diberlakukan”.
Jika demikian halnya karena objek perkaranya sama dan sudah pernah
diputus dalam perkara perdata Nomor : 50/Pdt.G/2012/PN.Amp dan
Nomor : 16/Pdt.G/2015/PN.Amp, maka seharusnya dalam perkara a quo
pun sudah semestinya dinyatakan nebis in idem juga. Untuk itu Tergugat
I memohon dengan sangat kepada yang mulia majelis hakim yang
menyidangkan perkara ini benar – benar mempertimbangkan masukan
ini.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka Tergugat I memohon kepada majelis hakim
yang mulia kiranya gugatan dan replik para penggugat untuk ditolak seluruhnya.

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas tanggapan ( Replik) atas jawaban Tergugat
I untuk seluruhnya terkecuali diakui kebenarannya oleh Tergugat I.

2. Bahwa dalam Replik Pokok Perkara apa yang disampaikan Para Penggugat yang
menyatakan bahwa Tergugat I secara jelas melalaikan kewajibannya dalam
menjawab gugatan Para Penggugat, akan tetapi jawaban disampaikan sama sekali
tidak menyentuh pokok-pokok gugatan Para Penggugat, Dapat kami tanggapi bahwa
tanggapan Para Penggugat mengandung inkonsistensi dengan narasinya sendiri. Para

11
Penggugat menyatakan Tergugat I melalaikan kewajibannya dalam menjawab
gugatan Para Penggugat, disatu sisi Para Penggugat menyebut, akan tetapi jawaban
yang disampaikan sama sekali tidak menyentuh pokok-pokok gugatan Para
Penggugat. Narasi demikian mencerminkan Para Penggugat kebingungan
menanggapi jawaban Tergugat II karena dengan jelas dan substantif tergugat I
menuangkan Jawaban dalam Jawaban Tergugat I, DALAM EKSEPSI 28 angka,
DALAM POKOK PERKARA 8 angka. Para penggugat juga tidak bisa membedakan
gugatan formil dan gugatan materiil. Gugatan Formil sudah dieksepsi dengan materi
28 angka oleh Tergugat I, gugatan materiil sudah Tergugat I jawab dengan materi 8
angka, dengan sangat jelas dan substantif. Para Penggugat menyatakan Tergugat I
melalaikan kewajibannya menjawab gugatan Para Penggugat. Disinilan letak
kebingungan Para Penggugat karena gugatan dibuat bukan atas alasan hak dan
kepentingan berdasar atas hukum namun gugatan dibuat atas dasar klaim semata-
mata sehingga Para penggugat tidak substantif memahami perkara ini.
Oleh karena itu apa yang telah Tergugat I kemukakan dalam eksepsi ini menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pokok-pokok jawaban atas pokok-pokok
perkara ini.

III. DALAM REKOVENSI


1. Bahwa dalam Replik Tergugat I atas jawaban Para Tergugat rekovensi/Penggugat
konvensi dengan tegas menolak dalil-dalil jawaban (Eksepsi) yang disampaikan para
Tergugat Rekovensi.
2. Bahwa pada prinsipnya Penggugat I rekovensi masih tetap pada posisi dengan dalil-
dalil tuntutan sebagaimana yang telah disampaikan dalam gugatan rekovensi.
Sedangkan tuduhan para Tergugat rekovensi yang menyebutkan Penggugat I
rekovensi memutarbalikkan fakta-fakta hukum dan tidak pernah sama sekali
melaksanakan ketentuan putusan Pengadilan Negeri Amlapura nomor
50/Pdt.G/2012/PN.Ap tidak pernah sama sekali dilaksanakan oleh Tergugat I
konvensi/Penggugat I rekovensi dan malah melakukan pembangkangan atas putusan
pengadilan, telah Penggugat I rekovensi bantah dan uraikan pada uraian point 4 dalam
eksepsi di atas (mohon disimak kembali).

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas sudikiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang
menyidangkan perkara ini untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI :
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi tergugat untuk seluruhnya;
2. Menolak dalil-dalil para penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan para penggugat untuk tidak dapat diterima
(niet onvankelijk verkaard);
3. Menyatakan bahwa para penggugat tidak memiliki kedudukan hukum
(legal standing) dalam perkara a quo sebagai penggugat karena obyek
sengketa adalah sah milik tergugat I dan tidak ada hubungannya dengan

12
tanah yang diakui sebagai milik Pauman Karangsokong seluas 18.850 m2
dengan SPPT nomor 000-0032/94-01;
4. Menyatakan sah keputusan Tata Usaha Negara berupa Sertifikat Hak
Milik nomor 6061/Kel.Subagan tertanggal 6 Desember 2004 terletak di
klasiran Subak Abiansangiang No. 98, Kelurahan Subagan, Kecamatan
Karangasem, Kabupaten Karangasem, pipil no. 41, persil no.3, Klas II,
Surat Ukur Nomor 690/Subagan/2004, Luas 11.100 m2, atas nama
SYAFEI

II. DALAM POKOK PERKARA


DALAM KONVENSI
1. Menolak gugatan para penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum para penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini;

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono)

III. DALAM REKOVENSI


1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam rekovensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan hukum terhadap Putusan Pengadilan Negeri Amlapura
nomor 50/Pdt.G/2012/PN.Ap tanggal 28 Januari 2013 tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat karena tidak bisa dieksekusi (tidak bisa
dilaksanakan) serta telah ditinggalkan atau diabaikan oleh para Tergugat
rekovensi/penggugat konvensi
3. Menyatakan bahwa para tergugat rekovensi/Penggugat konvensi adalah
bersalah telah melakukan yang patut diduga tindak pidana penyerobotan
tanah yang bukan hak miliknya terkait dengan bidang tanah dengan
sertifikat hak milik nomor 6060/Kel.Subagan;
4. Menetapkan kerugian Materiil dan Immateriil adalah sebesar Rp.
1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah), dengan rincian
kerugian materiil Rp. 500.000.000,- ( Lima Ratus Juta Rupiah) dan kerugian
immateriil Rp.1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) sebagai akibat
penyerobotan tersebut;
5. Menghukum tergugat rekovensi nomor urut 22/Penggugat Konvensi nomor
urut 22 untuk menyerahkan sertifikat hak milik nomor 6060/Kel.Subagan
kepada Penggugat I rekovensi/Tergugat I rekovensi karena tanah tersebut
adalah pemberian dari Tergugat I Konvensi/Penggugat I rekovensi karena
tidak pernah tersangkut sebagai obyek perkara dalam keadaan lasia;
6. Menghukum para Tergugat Rekovensi/para Penggugat Konvensi untuk
membayar kerugian materiil dan imateriil terlebih dahulu tanpa menunggu
upaya hukum lainnya;

13
7. Membebaskan biaya perkara menurut hukum kepada para tergugat
rekovensi/para penggugat konvensi.
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono)

Demikian jawaban atas replik dari Para Penggugat dan replik atas eksepsi dan jawaban dari
para Tergugat Rekovensi/Para Penggugat Konvensi ini disampaikan dengan harapan untuk
dikabulkan. Atas perkenaannya, sebelum dan sesudahnya kami haturkan terima kasih.

Hormat kami
Kuasa Hukum Tergugat,

I GEDE PUTU SUASTIKA, S.H

I GEDE TRAWI, S.H.,M.SI

14

Anda mungkin juga menyukai