XI MIA
KELOMPOK
:......................................
ANGGOTA:
.........................................................
....
.........................................................
....
.........................................................
....
.........................................................
....
.........................................................
....
.........................................................
....
[PRAKTIKUM MENENTUKAN NILAI DELTA H REAKSI
MENGGUNAKAN KALORIMTER SEDERHANA]
b. Dasar Teori
a. Kalor jenis air dan kapasitas kalor
Pengukuran nilai perubahan entalpi reaksi berkaitan erat dengan kalor
jenis dan kapasitas kalor zat. Oleh karena itu, kita perlu memahami konsep
kalor jenis dan kapasitas kalor terlebih dahulu
Kalor jenis (diberi notasi c) menyatakan kalor yang dibutuhkan oleh 1
g zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1°C. Adapun kapasitas kalor adalah
kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1°C .
Hubungan antara kapasitas kalor dan kalor jenis dirumuskan sebagai berikut.
C=m x c
C= Kapasitas kalor, dengan satuan J °C-1
m=Massa zat, dengan satuan gram
c= kalor jenis, dengan satuan J g-1 °C-1
Jika pada suatu reaksi terjadi perubahan suhu (∆T), perubahan kalor atau
entalpi yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut.
q= m x c x ∆T
q= C x ∆T
q= kalor yang dibebaskan atau diserap
∆T= perubahan suhu
Kalor (q) bertanda positif untuk reaksi eksoterm, dan bertanda negatif
untuk reaksi endoterm.
b. Kalorimetri
1) Kalorimeter sederhana
Kalorimeter sederhana adalah kalorimeter yang terbuat dari dua buah gelas
styrofoam. Kalorimeter sederhana ini termasuk jenis kalorimeter tekanan tetap,
artinya reaksi yang dapat diukur kalornya dengan kalorimeter ini adalah reaksi yang
bertekanan tetap. Reaksi-reaksi tersebut diantaranya, yaitu reaksi penetralan,
pelarutan , dan pengendapan.
qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T
dengan :
= m x c x∆T dengan
∆H = qp
2) Kalorimeter bom
Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom (wadah tempat berlangsungnya reaksi
pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan
tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Sejumlah
sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor
(kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam
tabung. Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan
dilepaskan ke air . Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus :
qair = m x c x ∆T
dengan :
m = massa air dalam kalorimeter ( g )
Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus :
qbom = Cbom x ∆T
dengan :
Karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama
dengan kalor yang diserap oleh air (larutan) dan bom, tetapi tandanya berbeda
Bahan
NaOH 30 Gram
NaCl 30 Gram
d. Prosedur Kerja
Mengukur ΔH menggunakan kalorimeter sederhana
i. Sediakan kalorimeter sederhana yang terbuat dari 2 wadah minuman
styrofoam berukuran 500 ml. Tutup wadah dengan gabus yang sudah
dilubangi untuk penempatan termometer dan pengaduk.
ii. Masukan 30 gram NaOH (deterjen) kedalam gelas styrofoam berisi 500 ml
air. Ukur suhu NaOH sebagai suhu awal.
iii. Masukan 30 gram NaCl (garam dapur) kedalam gelas styrofoam berisi 500
ml air. Ukur suhu NaCl sebagai suhu awal.
iv. Masukan kedua larutan tersebut ke dalam kalorimeter, dan tutup kalorimeter
dengan gabus, lalu aduk campuran larutan.
Pertanyaan: