Oleh dosenpendidikanDiposting pada 13/08/2019
Kesetimbangan Kimia – Pengertian, Proses, Faktor, Hukum, Rumus &
Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas
mengenai Kesetimbangan Kimia yang dimana dalam hal ini meliputi
pengertian, proses, faktor, hukum, rumus dan contoh, untuk lebih memahami
dan mengerti simak ulasan dibawah ini.
Reaksi kimia spontan dapat terjadi apabila ia berjalan kearah G yang lebih
rendah. Namun demikian meskipun energy bebas (G) dari produk lebih
rendah dari reakstan,sebagian produk kemudian ada yang trtap dapat
berubah menjadi reaktan (dalam beberapa kasus).
Dalam sebuh reaksi kimia, ada kalanya setelah reaktan mulai menjadi
produk,produk dapat berubah menjadi reaktan kembali.Reaksi macam ini
disebut reaksi kimia reverrsibel.Pada dasarnya hampir semua reaksi kimia
dapat balik.Namun kadang kuantitas dari pembentukan kembali reaktan oleh
produk sangatlah sedikit sehingga tidak dapat teramati.
Reaksi timbal balik adalah reaksi yang, tergantung keadaan, dapat mengalir
ke dua arah.
Apabila ditiiupkan uap panas ke sebuah besi yang panas, uap panas ini akan
bereaksi dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik berwarna
hitam yang disebut ferri ferro oksida atau magnetit, Fe3O4.
Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap.
Dalam keadaan lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling bereaksi. Hidrogen yang
melewati ferri ferro oksida panas akan mengubahnya menjadi besi, dan uap
panas juga akan terbentuk.
Uap panas yang kali ini terbentuk tersapu oleh aliran hidrogen.
Reaksi ini dapat berbalik, tapi dalam keadaan biasa, reaksi ini menjadi reaksi
satu arah. Produk dari reaksi satu arah ini berada dalam keadaan terpisah
dan tidak dapat bereaksi satu sama lain sehingga reaksi sebaliknya tidak
dapat terjadi. Sistem tertutup adalah situasi di mana tidak ada zat yang
ditambahkan atau diambil dari sistem tersebut. Tetapi energi dapat ditransfer
ke luar maupun ke dalam.
Pada contoh yang baru kita bahas tadi, Anda harus membayangkan sebuah
besi yang dipanaskan oleh uap dalam sebuah kotak tertutup. Panas
ditambahkan ke dalam sistem ini, namun tidak satu zat pun yang terlibat
dalam reaksi ini dapat keluar dari kotak. Keadaan demikian disebut sistem
tertutup. Pada saat ferri ferro oksida dan hidrogen mulai terbentuk, kedua zat
ini akan saling bereaksi kembali untuk membentuk besi dan uap panas yang
ada pada mulanya.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Kalorimeter
Pada keadaan ini kecepatan reaksi dari produk menjadi reaktan mulai ada
namun sangat lambat (grafik C). Reaksi terus berlangsung konsentrasi
reaktan makin menurun artinya kecepatanya juga menurun sebaliknya
konsentrasi produk akan makin besar dan kecepatan makin besar.Sehingga
suatu saat dicapailah sebuah keadaan , karena peruabahn konsentrasi tadi,
kecepatan kedua reaksi sama (grafik D).
Pada saat ini jika ada 3 molekul reaktan diubah menjadi produk dalam 1 detik
maka saat yang bersamaan terdapat pula 3 molekul produk yang diubah
menjadi reaktan (karena kecepatan kedua reaksi ini adalah sama). Jika ini
terjadi maka komposisi kedua zat akan tetap sama sepanjang waktu dan tak
ada lagi perubahan konsentrasi antara keduanya. Reaksi dalam keadan
seeprti dikatan telah mencapai titik kesetimbanganya.
Mari kita tinjau kembali pada titik kesetimbangan (grafik D). Grafk D
menunjukan kecepatan reaksi dari kedua reaksi masih ada. Artinya
sebenarnya reaksi tidak berhenti hanya saja kecepatanya sama sehingga jika
diamati secara biasa (makroskopis) sepertinya sudah tidak ada perubahan
lagi. Namun jika kita melihat lebih dalam (mikroskopis) sebenranya reaksi
masih tetap berlangsung.Keadaan inilah yang dsebut sebagai kesetimbangan
kimi itu bersifat dinamis.
1. Pengaruh Konsentrasi
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat
diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan
dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.
Hal ini dapat digambarkan oleh keseimbangan karbon monoksida dan gas
hidrogen, bereaksi membentuk metanol.
CO + 2 H2 ⇌ CH3OH
Contoh:
3. Pengaruh Suhu
Pengaruh perubahan suhu ekuilibrium dapat dibuat jelas dengan
memasukkan panas baik sebagai reaktan atau produk. Ketika reaksi
eksotermik (ΔH adalah negatif, melepaskan energi), kami menyertakan panas
sebagai produk, dan ketika reaksi endoterm (ΔH positif, menyerap energi),
kami memasukkannya sebagai suatu reaktan.
Sebagai contoh, reaksi gas nitrogen dengan gas hidrogen. Ini merupakan
reaksi reversibel, di mana dua gas amonia bereaksi membentuk:
4. Pengaruh Katalisator
Untuk proses yang optimal didapat dengan mengatur suhu sebesar 500ºC
dan dengan tekanan 350 atm, dengan kondisi ini didapatkan produk amoniak
sebesar 30%.
Proses Kontak
Proses kontak dipergunakan oleh industri untuk memproduksi asam sulfat.
Proses berlangsung dalam dua tahap reaksi.
Pada prinsipnya yang dipergunakan adalah ragi atau jamur, selanjutnya ragi
menghasilkan enzim pembongkar karbohidrat membentuk molekul kecil
glukosa dan fruktosa. Namun dalam prosesnya juga dihasilkan senyawa-
senyawa lain seperti alkohol, aldehid yang menyebabkan aroma minuman
atau tape menjadi harum.
Selain itu enzim juga dapat mengoksidasi secara sempurna dan dihasilkan
asam-asam karboksilat. Sehingga kita juga rasakan tape yang terasa asam.
Jika kita coba mencermati, maka kita dapat menemukan bahan makanan atau
bumbu masak yang lain yang merupakan produk hasil dari reaksi
kesetimbangan dan juga zat-zat yang berfungsi sebagai katalisator.
Hukum Kesetimbangan dan Tetapan Kesetimbangan
Harga tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia ditentukan dari hasil
percobaan. Misalnya tetapan kesetimbangan reaksi:
3H2(g) + N2(g) Û 2NH3(g)
Untuk reaksi pada fase gas banyaknya reaktan dan produk dapat dinyatakan
dengan tekanan parsial, karena tekanan parsial sebanding dengan
konsentrasi molar maka untuk reaksi tersebut dinyatakan:
1. Hubungan KC dan KP
N2(g) O4 Û 2NO2(g)
Penyelesaian:
a. Tekanan parsial NO2 = PNO2 = Ptotal – PN2O4
Pada suhu 750oC mempunyai harga KC = 0,771. Bila 1 mol H2 dan 1 mol
CO2 dimasukkan dalam vesel yang volumenya 5,0 dm3 kemudian dibiarkan
beraksi, tentukan konsentrasi masing-masing komponen pada keadaan
setimbang.
Penyelesaian:
Misalnya perubahan konsentrasi H2 = x M
Konsentrasi
Perubahan Konsentrasi
Konsentrasi Kesetimbangan
Mula-mula
Tentukan konsentrasi H2, I2 dan HI yang baru bila ke dalam sistem tersebut
ditambahkan 0,0005 mol I2!
Penyelesaian:
Konsentrasi
Perubahan Konsentrasi
Konsentrasi Kesetimbangan
Mula-mula
Daftar Pustaka:
1. Brady, J.E Dan G.E. Humiston, General Chemistry Priciples And Structure. John Wiley & Sons, New York, 1986.
2. Hiskia Achmad. Wujud Zat Cair dan Kesetimbangan. ITB, Bandung. 1983.____________, Stokiometri Energitika Kimia.
ITB, Bandung. 1983.
6. Partington. J.J, MBE Dsc Em Prof. A Text Book Of In Organic Chemistry. Mac Millan And Co, Limt, London, 1953.
9. Satya Prakash Et All. Advanched In Organic Chemistry. S Chand & Company, Ltd, New Delhi, 1980.