Anda di halaman 1dari 2

2.

Taman bermain (teman sebaya)

Setelah keluarga, peran taman bermain juga memengaruhi seseorang. Setelah


individu mendapat pengenalan nilai dari keluarga, selanjutnya taman bermain menjadi
pengamalan dari nilai-nilai yang dikenal dan ditanam dari keluarga. Dalam proses sosialisasi
di lingkungan, individu akan menemui agen sosialisasi lain. Seperti: teman atau orang-orang
di sekitarnya. Dalam proses interaksinya, individu akan mempelajari kemampuan baru yang
tingkatannya lebih tinggi dari keluarga. Proses agen sosialisasi terbentuk, saat individu
berinteraksi dengan teman sepermainan. Mereka akan menemukan teman, yang bisa
membawa kegembiraan atau kesedihan. Kemudian dapat memengaruhi sikap mereka di
dalam kehidupan masyarakat. Di antara orang-orang tersebut, terjalin hubungan yang relatif
dekat dan sering berdiskusi, bertukar pikiran atau tukar pengalaman satu sama lain.
Selanjutnya yang terjadi adalah, penyerapan nilai-nilai kehidupan. Sikap seseorang terhadap
objek politik tertentu, juga dipengaruhi interaksi dari sejumlah lingkaran di lingkungan
tersebut.

3. Sekolah

Lewat sekolah, individu akan mendapatkan nilai-nilai tentang kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di sekolah pun diperkenalkan simbol-simbol
kehidupan, dengan maksud siswa sadar akan adanya komunitas organisasi. Setelah ada
penyadaran, selanjutnya akan ada penanaman. Hasilnya kemudian, apakah pemahaman yang
diberikan akan diterima. Apabila diterima, akan terjadi sosialisasi yang berdasarkan
sumber yang diterima dalam proses pembelajaran. Sekolah menjadi agen sosialisasi untuk
mempersiapkan penguasaan peran-peran baru di kemudian hari. Yang disiapkan adalah
pendidikan yang berkelanjutan dan kemandirian.

4. Media massa

Sifatnya yang mampu menyebarkan informasi dengan cepat, menempatkan media


massa sebagai agen sosialisasi keempat. Media massa punya kekuatan untuk memengaruhi
khalayak, baik dalam opini, hingga menentukan pilihan. Saat ini, media massa dikenal
dengan dua jenis, yakni media cetak dan media elektronik. Kedua media tersebut, memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda-beda.

Kehadirannya di tengah masyarakat, memiliki peranan penting dalam proses


sosialisasi bahkan menjadi penentu sebuah keberhasilan program. Media massa turut
memengaruhi pemahaman khalayak untuk mengambil sebuah keputusan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:

Manusia dilahirkan dalam kondisi tak berdaya. Ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang
yang berada di lingkungannya sampai waktu tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu,
seorang anak perlahan-lahan akan melepaskan diri dari ketergantungannya pada orang tua atau
orang lain di sekitarnya untuk belajar mandiri. Sebagai proses awal pembelajarannya adalah
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka yang mulai beranjak remaja, terlebih dalam
pencarian identitas diri, akan mengalaminya, karena hal ini merupakan proses alamiah. Proses
sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar. norma-norma serta nilai-nilai masyarakat tempat
ia menjadi anggota sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berprilaku sesuai dengan tuntunan
atau perilaku masyarakatnya. Sosialisasi dimulai dari keluarga kemudian ke tetangga, teman
sebaya, sekolah, masyarakat terbatas, komunitas kerja dan masyarakat luas.

Saran:

Perluaslah pelajaran ilmu tentang Sosialisasi karena ilmu tentang sosialisi sangat penting untuk
berlangsugnya kehidupan manusia sebagai makhluk social.

Anda mungkin juga menyukai