Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN
A. Penerapan sila-sila Pancasila
1. Sila ke-1

a) Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan


ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Bangsa Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
f) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
2. Sila ke-2

a) Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.


b) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
c) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
d) Mengembangkan sikap saling mencintai dan peduli sesama manusia.
e) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa.
f) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan.
3. Sila ke-3

a) Persatuan Indonesia.
b) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
c) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
d) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
e) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
4. Sila ke-4

a) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan


Perwakilan.
b) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
c) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
d) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
e) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Sila ke-5
a) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
b) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
c) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
d) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
e) Menghormati hak orang lain.
B. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar
negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan
yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum
dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.
Soekarno menyebut Pancasila sebagai philosopische grondslag atau pandangan hidup
bangsa Indonesia.
Maka dari itu Pancasila memiliki 2 pemikiran:
a. Pancasila diharapkan senantiasa menjadi pedoman dan petunjuk dalam menjalani
keseharian hidup manusia Indonesia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun
berbangsa.
b. Pancasila diharapkan sebagai dasar negara sehingga suatu kewajiban bahwa dalam
segala tatanan kenegaraan entah itu dalam hukum, politik, ekonomi maupun sosial
masyarakat harus berdasarkan dan bertujuan pada Pancasila.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13144/Pancasila-Sebagai-Philosopische-
Grondslag-Dan-Kedudukan-Pancasila-Dikaitkan-Dengan-Theorie-Von-Stafenufbau-Der-
Rechtsordnung.html#:~:text=Pancasila%20merupakan%20pandangan%20hidup
%20bangsa,dalam%20tata%20hukum%20di%20Indonesia
C. Pancasila Sebagai Dasar Negara Menurut UUD 1945
Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD
1945. Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai
Pancasila, termasuk peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, system
demokrasi, dan lainnya.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar
negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan
yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum
dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang memiliki fungsi utama sebagai dasar
negara  Indonesia.
https://bpip.go.id/berita/1035/823/begini-hubungan-pancasila-dan-uud-
1945.html#:~:text=Pancasila%20merupakan%20dasar%20filsafat%20negara,%2C%20sistem
%20demokrasi%2C%20dan%20lainnya
D. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Secara luas, makna Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila digunakan
sebagai dasar oleh negara dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Selain
itu, arti Pancasila sebagai dasar negara juga dapat dimaknai dengan dijadikannya Pancasila
sebagai pedoman dan prinsip dasar dalam kehidupan.
1. sebagai dasar dalam menata negara yang merdeka dan berdaulat.
2. sebagai dasar dalam mengatu penyelenggaraan aparatur yang bersih serta berwibawa,
sehingga dapat tercapai tujuan nasonal yang tercantum dalam pembukaan uud 1945.
3. sebagai dasar, arah, juga petunjuk aktivitas bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari.
4. sumber dari segala sumber hokum atau tata tertib hokum Indonesia
https://www.hukumonline.com/berita/a/pancasila-sebagai-dasar-negara-
lt61f23142a7e13#:~:text=Secara%20luas%2C%20makna%20Pancasila%20sebagai,dan
%20prinsip%20dasar%20dalam%20kehidupan
E. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Kedudukan Pancasila tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 yang bunyinya,
"...maka disusun lah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang
Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Kalimat ini secara hukum mendefinisikan Pancasila
sebagai dasar negara.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6188845/makna-pancasila-sebagai-dasar-negara-
pengertian-kedudukan-dan-fungsinya
F. Fungs-Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
a. Pancasila Sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila adalah acuan, baik dalam tataran kehidupan pribadi atau dalam interaksi
antarmanusia dalam masyarakat sekaligus alam.
b. Pancasila sebagai dasar NKRI
Pancasila mampu mewujudkan cita-cita hokum dasar negara hingga semangat Bagi
UUD 1945 dalam penyelenggaraan negara.
c. Pancasila Ssebagai dasar ideology bangsa dan negara Indonesia
Pancasila sebagai ideology dalpat diartikan sebagai kumpulan ide, keyakinan,
gagasan, dan kepercayaan yang menyangkut bidang politik, social, kebudayaan,
sampai keagamaan.
G. Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Fungsi Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung arti bahwa
Pancasila berkedudukan sebagai: Ideologi hukum Indonesia. Kumpulan nilai-nilai yang harus
berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia. Asas-asas yang harus diikuti sebagai
petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di Indonesia.
Pancasila memiliki kedudukan sebagai sumber hukum tertinggi. Sebagai sumber
segala hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia
Hukum yang dibuat dan berlaku, harus mencerminkan kesadaran dan rasa keadilan yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Hukum di Indonesia harus menjamin dan merupakan perwujudan serta tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan Pancasila sebagaimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan interpretasinya dalam tubuh
UUD 1945 tersebut.
Pancasila dalam posisinya sebagai sumber semua sumber hukum, atau sebagai sumber
hukum dasar nasional, berada di atas konstitusi, artinya Pancasila berada di atas UUD 1945.
Jika UUD 1945 merupakan konstitusi negara, maka Pancasila adalah Kaidah Pokok Negara
yang Fundamental (staats fundamental norm)
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-banten/baca-artikel/13152/Pancasila-Sebagai-
Philosopische-Grondslag-Dan-Kedudukan-Pancasila-Dikaitkan-Dengan-Theorie-Von-
Stafenufbau-Der-Rechtsordnung.html#:~:text=Pancasila%20dalam%20posisinya%20sebagai
%20sumber,fundamental%20norm)%5B1%5D
H. Staatsfundamentalnorm
Staats fundamental norm adalah norma yang merupakan dasar bagi pembentukan
konstitusi. Ia ada terlebih dahulu sebelum adanya konstitusi. Pancasila sebagai staats
fundamental norm diletakkan sebagai dasar asas dalam mendirikan negara, maka ia
tidak dapat diubah.
Staatsfundamentalnorm (norma fundamental negara) merupakan istilah yang
digunakan Hans Nawiasky dengan teorinya tentang Jenjang Norma Hukum (Die theorie von
stufenordnung der rechtsnormen) sebagai pengembangan dari teori Hans Kelsen tentang
Jenjang Norma (stufentheorie).
Perihal norma hukum, Hans Nawiasky menggunakan hirarkisitas hukum dapat terbagi
menjadi 4 (empat) tingkatan.
I. 4 Tingkatan Hirarkisias Hukum
Hierarki peraturan perundang-undangan adalah penjenjangan setiap jenis peraturan
perundang-undangan yang didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-undangan yang
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi.
1. Staatsfundamentalnorm yang berupa norma dasar bernegara atau sumber dari segala
sumber hukum;
2. Staatsgrundgezetze yang berupa hukum dasar yang apabila dituangkan dalam
dokumen negara menjadi konstitusi atau vervassung;
3. Formelegezetze atau undang-undang formal yang pada peraturan tersebut dapat
ditetapkan suatu ketentuan yang bersifat imperative, dalam pengertian pelaksanaan
maupun sanksi hukum;
4. Verordnung en dan autonome satzungen yakni aturan-aturan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perundang-undangan_Indonesia
J. Fungsi Pancasila Sebagai Sumber Hukum
1. Ideologi hukum Indonesia,
2. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia,
3. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di
Indonesia,
4. Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia,
juga dalam hukumnya.
K. Urutan Peraturan Perundang-undangan
1. Pancasila,
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
3. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia,
4. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
5. Peraturan Pemerintah,
6. Peraturan Presiden,
7. Peraturan Daerah Provinsi,
8. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
https://pusdik.mkri.id/index.php?page=web.Download2&id=1170#:~:text=Tata%20urutan
%20peraturan%20perundang%2Dundangan%20Republik%20Indonesia%20adalah
%3A,Presiden%3B%207.%20Peraturan%20Daerah

Daftar pustaka

Rahmadani, W. (2021). Sumber Yuridis Pancasila Sebagai Dasar Negara.


Daullah. R., Shinta, D.,Ramadhani, O., & Fitriono, R.A. (2022). Pancasila Sumber Dari
Segala Sumber Hukum. Gema Keadilan.
Febriansyah, F.I. (2017). Keadilan Berdasarkan Pancasila Sebagai Dasar Filosofi Dan
Ideologi Bangsa.”DIH: Jurnal Ilmu Hukum.
Basuki, Udiyo. (2019). Dasar Negara dan Hukum Dasar: Suatu Telaahan Yuridis atas Relasi
Pancasila dan UUD 1945. Supremensi Hukum: Jurnal Kajian Ilmu Hukum.
Ningsih, I.S. (2021). Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara.
Pinasang, D.(2012). Falsafah Pancasila Sebagai Norma Dasar(Groundwork) dalam Rangka
Pengembanan Sistem Hukum Nasional. Jurnal Hukum UNSRAT.
Aziz M. (2016). Pengujian Peraturan Perundang-undangan dalam Sistem Peraturan
Perundang-undangan Indonesia. Jurnal Konstitusi.
Saraswati, R. (2019). Perkembangan Pengaturan Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai