Anda di halaman 1dari 22

Pengertian Saklar dan Stop Kontak

M K

A E

R L

I A

O S

H X

A T

I I

K T

A L

L 3

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kalian tidak terlepas dengan penggunaan stop
kontak dan saklar baik itu di dalam rumah, kantor atau gedung lainnya.

Namun sebenarnya apa itu stop kontak dan saklar listrik dan apa fungsinya di sistem
kelistrikan? Mari kita bahas satu persatu pada artikel ini.

Saklar adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk memutus atau
menyambungkan jalur listrik.

Saklar dengan posisi ON akan menyambungkan jalur listrik sehingga tercipta rangkaian
listrik yang tertutup dan komponen listrik lainnya di jalur tersebut akan menerima arus
listrik yang membuat rangkaian listrik berfungsi sebagaimana mestinya.

Sebaliknya saklar dengan posisi OFF akan memutus jalur listrik sehingga tercipta
rangkaian yang terbuka dan komponen listrik lainnya di jalur tersebut tidak dapat
menerima arus listrik yang membuat rangkaian listrik tidak berfungsi.
Sebagai contoh jika saklar digunakan pada rangkaian lampu, maka saklar akan dapat
membuat lampu menyala pada saat saklar posisi ON dan mati pada saat saklar posisi
OFF.

Gambar stop kontak atau colokan listrik dan saklar

FUNGSI DARI STOP KONTAK:

Fungsi stop kontak yang utama adalah sebagai penghubung antara sumber listrik dan
perangkat elektronik serta peralatan rumah tangga lainnya yang membutuhkan energi
listrik, misalnya untuk menyalakan televisi, kipas angin, radio, microwave dan lain-lain.

Alatt elektronik yang terhubung dengan aliran listrik melalui stop kontak tersebut tergolong
alat portabel, karena bisa dihubungkan dan diputuskan dengan mudah. Setiap stop kontak
setidaknya memiliki satu slot hidup dan satu slot lainnya untuk mengembalikan arus.
Alat kelistrikan yang satu ini, biasanya terbuat dari bahan plastik yang akan melindungi
keamanan dari aliran listrik. Meski begitu, Anda tetap harus waspada dalam
menggunakannya.

Dalam beberapa kasus, stop kontak bisa menimbulkan arus pendek listrik yang sering
menjadi penyebab terjadinya kebakaran.

Stop kontak juga berfungsi sebagai terminal yang mengubungkan sumber listrik ke
perangkat elektronik rumah tangga, agar bisa menyala dan berfungsi sebagai mana
mestinya. Saat mendirikan sebuah bangunan, alat ini bisa dipasang di banyak lokasi,
tepatnya di tempat yang mudah dijangkau oleh peralatan yang membutuhkan aliran listrik.

Sejarah Singkat Stop Kontak


Stop kontak pertama kali ditemukan oleh Harvey Hubble pada tahun 1904. Desain alat
listrik yang diciptakan oleh entreprenuer asal Amerika ini, berbentuk soket yang
dimasukkan ke dalam fitting lampu, namun dengan steker yang bisa dipisah dengan
menggunakan pin.

Sejak itulah banyak perusahaan mulai mengadopsi rancangan stop kontak yang dibuat oleh
Hubbel. Pada tahun 1915 peralatan listrik ini tersebar secara luas di berbagai negara dan
diproduksi secara masif.

Komponen dan Cara Kerja Stop Kontak


Stop kontak terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian dasar dan bagian penutup. Bagian
dasar ini berfungsi sebagai dudukan colokkan listrik dari peralatan elektronik yang akan
disambungkan ke stop kontak.
Sedangkan bagian penutup memiliki fungsi untuk melindungi bagian dasar yang ada pada
stop kontak tersebut. Bagian penutup ini juga memiliki fungsi estetika yang bisa membuat
tampilan terlihat lebih rapi.

Stop kontak memiliki komponen kawat plus dan netral yang ada di dalamnya. Ketika alat
ektronik bekerja dengan normal, maka total arus listrik yang mengalir pada kedua kawat
bersifat sama.

Hal inilah yang menyebabkan stop kontak tidak memiliki perbedaan arus. Dengan begitu,
alat ini bisa bekerja dengan baik dan optimal.

Varian Stop Kontak


Berbagai macam varian stop kontak

Tahukah kamu ternyata stop kontak juga memiliki varian


yang beragam?

Jika yang umum digunakan di Indonesia adalah stop kontak


2 lobang, ternyata ada bentuk-bentuk lain yang digunakan di
luar negri loh!

Untuk kalian yang memiliki hobi travelling tentunya hal


inibukan hal baru lagi bukan?

Varian Stop Kontak - A


Gambar stop kontak A (2 lobang)

Stop kontak tipe A ini memiliki colokan berbentuk dua


lempengan yang berdekatan sebagai konektornya.

Stop kontak tipe A merupakan stop kontak dengan standar 2


cabang paralel yang datar.

Biasanya digunakan pada tegangan listrik dengan rata-rata


120 volt sampai dengan 220 volt.

Tipe B
Gambar varian stop kontak 3 lobang tipe B

Varian Stop kontak dengan tipe B ini memiliki bentuk berupa


dua lempengan yang saling berdekatan sebagai konektornya
dan satu buah lempengan berbentuk U.

Stop kontak B biasa digunakan pada tegangan dalam


rentang 100 volt sampai dengan 230 volt.

Tipe C
Gambar stop kontak 2 lobang tipe C

Stop kontak dengan tipe C ini memiliki dua kaki koneksi


yang berbentuk bulat atau silindris yang dikenal dengan
sebutan Europlug.

Jenis tipe C ini memiliki dua pin atau kaki bulat berdiameter
4 mm dan ukuran pusat sebesar 19 mm dengan jarak antar
pinnya adalah 18,6 mm dan ujungnya sejauh 17,5 mm.

Di Indonesia, stop kontak tipe C inilah yang digunakan.


Tipe D

Stop kontak dengan tipe D berupa 3 koneksi yang memiliki


bentuk bulat yang membentuk segitiga.

Stop kontak D ini memiliki kekuatan 5 ampere dengan


tegangan antara 220 volt sampai dengan 230 volt.

Tipe E
Stop kontak dengan tipe E ini memiliki dua buah koneksi
berbentuk bulat dengan panjang 14 mm dan diameter 4,8
mm.

Terdapat 10 negara yang menggunakan stop kontak tipe E


ini.

Tipe F
Tipe F ini mirip dengan stop kontak dengan tipe C.

Stop kontak tipe F ini biasa disebut juga dengan sebutan


“Schuko Steker” atau “Schutz Kontakt”.

Terdapat 14 negara yang menggunakan stop kontak tipe F


ini.

Tipe F ini berbentuk dua klip landasan dengan bentuk bulat.

Biasa digunakan pada tegangan berkisar 220 volt sampai


dengan 240 volt.
Tipe G

Stop kontak G ini memiliki bentuk persegi panjang yang


membentuk segitiga sama kaki.

Tipe G ini memiliki pin netral yang berukuran panjang 17,7


mm dan pin pendek berukuran 6,35 mm.

Biasanya digunakan pada tegangan 220 volt, 230 volt dan


240 volt.

Tipe H
Stop kontak tipe H ini merupakan stop kontak yang hanya
digunakan pada beberapa negara yaitu Israel, Palestina dan
Thailand.

Stop kontak ini memiliki bentuk berupa 3 garpu bulat yang


membentuk segitiga dengan ukuran panjang 19 mm.

Tipe I
Stop kontak tipe I ini memiliki dua koneksi yang berbentuk V
terbalik dengan kemiringan berkisar 30 derajat dan memiliki
pin diitengahnya sebagai grounding.

Tipe I ini merupakan stop kontak yang umum digunakan


pada negara Agrentina, Australia, China, Fiji, Myanmar, New
Zealand dan Uruguay.

Tipe J
Stop kontak satu ini jika diperhatikan dari jauh bentuknya
sekilas seperti stop kontak tipe C dan sama-sama memiliki 3
koneksi.

Colokan ini dapat membentuk V dengan kemiringan 30


derajat.

Dua buah pin yang sejajar berfungsi sebagai pin 1 fasa dan
netral sedangkan satu pin ditengahnya berfungsi sebagai
grounding.
Stop kontak tipe J hanya digunakan pada 3 negara yaitu
Maldives, Swiss dan Liechtenstein.

Tipe K

Stop kontak tipe K memiliki 2 tipe varian.

Yang pertama yaitu stop kontak dengan tipe 10 ampere yang


memiliki diameter lingkaran 4 mm dan panjang konektor 19
mm.
Lalu yang kedua yaitu stop kontak dengan tipe 20 ampere
dimana memiliki diameter lingkaran 4,8 mm dan panjang
konektor 19 mm.

Tipe K 20 ampere ini biasanya digunakan untuk peralatan


berat di industrial dan memiliki 3 phase / fasa.

Antara satu pin atau koneksi dengan pin lainnya berjarak 19


mm.

Stop kontak dengan tipe K ini biasanya dipakai di negara


Brasil dan Afrika Selatan.

Tipe L
Tipe L memiliki bentuk seperti tiga garpu bulat yang
ditempatkan dalam satu garis lurus.

Tipe L ini banyak digunakan di negara Chili, Kuba, Maldives,


Uruguay, Etiopia, Italia dan San Marino.

Selain itu ada juga beberapa negara lain yang menggunakan


tipe ini yaitu Canary Island, Libya, Suriah dan lainnya.

Tipe M
Stop kontak tipe M memiliki bentuk yang hampir sama
seperti stop kontak tipe A.

Sama-sama memiliki tiga garpu konektor berbentuk bulat


yang membentuk segitiga.

Lalu apa bedanya? Bedanya ada posisi pin ketiga yang


berada di atas dua konektor lainnya.

Tipe N
Tipe N memiliki tiga buah pin membentuk segitiga kecil
dengan diameter lingkaran 4 mm dan panjang konektornya
19 mm.

Tipe N ini banyak digunakan di negara Brasil dan Afrika


Selatan.

Tipe O
Stop kontak yang satu ini memiliki 2 pin berkekuatan dan
satu pin dasar yang berbentuk bulat.

Stop kontak dengan tipe O ini hanya di gunakan di Thailand


saja.

Selain varian yang terdapat di atas, terdapat pula stop


kontak portabel yang dilengkapi dengan terminal dimana
stop kontak sudah dilengkapi dengan panjang kabel tertentu
yang dapat dibawa kemanapun.
DAFTAR PUSTAKA: https://meval.id/ide-inspirasi/fungsi-stop-
kontak/#:~:text=Fungsi%20stop%20kontak%20yang%20uta
ma,%2C%20microwave%20dan%20lain%2Dlain.

Anda mungkin juga menyukai