Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

OMSK ACTIVE TONSILITIS KRONIK

Di Susun Oleh

RINO AMEL NANARIAIN

7120251816

KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA


MAKASSAR
TAHUN 2022/2023
A. Pendahuluan

 Tonsilitis Kronis, Infeksi Atau Peradangan Berlangsung Lama Dan


Bisa Berulang Atau Kambuh. Seiring Waktu, Peradangan Akan
Menyebabkan Terbentuknya Batu Amandel Yang Berisi Bakteri Dan
Berbau Busuk ,Penanganan Tonsillitis Kronis Dilakukan Oleh Dokter THT.
Sama Seperti Tonsilitis Akut, Tonsilitis Kronis Juga Bisa Ditangani Dengan
Obat-Obatan. Jika Tonsilitis Tersebut Disebabkan Oleh Infeksi Bakteri,
Maka Penanganannya Bisa Dengan Pemberian Antibiotik.

Untuk Meredakan Nyeri Akibat Tonsilitis Kronis, Dokter Mungkin Akan


Memberikan Obat Antinyeri, Seperti Paracetamol Atau Ibuprofen. Namun,
Untuk Beberapa Kondisi, Dokter Akan Menyarankan Anda Untuk Menjalani
Tonsilektomi Atau Operasi Pengangkatan Amandel. Kondisi Tersebut
Meliputi:

 Gejala Yang Muncul Semakin Parah Dan Sering Kambuh Lebih Dari
7 Kali Dalam Setahun Atau Lebih Dari 5 Kali Dalam Dua Tahun
 Aktivitas Sehari-Hari Menjadi Terganggu, Seperti Sulit Saat Menelan,
Berbicara, Dan Tidur
 Obat-Obatan Tidak Lagi Efektif Untuk Mengobati Peradangan Pada
Amandel
 Tonsilitis Sudah Menyebabkan Komplikasi, Seperti Sleep Apnea,
Amandel Bernanah, Dan Penyebaran Infeksi Ke Organ Lain Di
Sekitarnya

Penderita tonsilitis kronis yang mengalami kesulitan bernapas juga perlu


segera ditangani dan menjalani rawat inap. Jika diperlukan, dokter akan
melakukan operasi untuk mengatasi gejala tonsilitis kronis tersebut.
Ada beberapa metode dalam prosedur tonsilektomi, mulai dari penggunaan
sinar laser, gelombang suara, hingga operasi konvensional dengan pisau
bedah. Dokter akan menentukan metode yang akan digunakan
berdasarkan tingkat keparahan tonsilitis yang dialami dan kondisi
kesehatan pasien secara keseluruhan. Lamanya waktu operasi tergantung
metode operasi yang dilakukan. Namun, biasanya operasi berlangsung
sekitar 30 hingga 60 menit. Pasien biasanya diperbolehkan pulang pada
hari yang sama atau sehari setelah operasi.
Sebelum dokter melakukan prosedur pengangkatan tonsil, pasien akan
diberi anestesi atau bius total. Hal ini berarti pasien akan tertidur dan tidak
merasakan apa pun selama operasi berlangsung.
Untuk mengurangi risiko muntah akibat efek samping obat bius, pasien
akan disarankan untuk berpuasa sebelum menjalani operasi. Dokter atau
perawat akan memberi informasi kapan harus berpuasa dan beberapa
instruksi lainnya yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum operasi.
Jangan lupa untuk memberi tahu dokter mengenai obat-obatan atau
suplemen yang sedang Anda konsumsi. Biasanya, Anda akan diminta
untuk menghentikan konsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin dan
warfarin, setidaknya 1–2 minggu sebelum operasi.

Anda mungkin juga menyukai