Anda di halaman 1dari 18

BANTUAN HIDUP

DASAR
Drs.H.Abd.Rasjid Ganna
Tim 118 Makassar
Brigade Siaga Bencana KTI I
RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Yg harus diperhatian pada BHD

 A. Airway ( jalan napas)


 B. Breathing
( pernapasan)
 C. Circulation ( jantung dan pembuluh darah)
BANTUAN HIDUP DASAR
 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
1. Dapat menjelaskan keguanaan BHD
2. Dapat menjaga patensi jalan napas secara
non invasif
3. Dapat menjaga/membantu ventilasi serta
dpt memberikan oksigen
4. Dapat mengetahui terjadinya gejala henti
jantung serta mendemonstrasikan RJP
Bantuan hidup dasar
 Banyak keadaan yg menyebabkan
kematian dlm waktu singkat
 Hasil akhir: kegagalan oksigenasi sel,
( otak, jantung )
 Usaha untuk mempertahankan
kehidupan:”BANTUAN HIDUP DASAR”
( BASIC LIFE SUPPORT)
 Kematian akan timbul bila sel tidak
mendapat oksigen
 1. Mati klinis: berhenti benapas, henti
jantung. Masih reversibel bila dilakukan
BHD
 2. Mati biologis: kerusakan sel otak 4-6
menit setelah henti napas dan jantung.
 3. Bila BHD dilakukan cepat, kematian
dpt dihindari
 Keterlambatan:
 1 menit 98% dari 100%
 4 menit 50% dari 100%
 10 menit 1% dari 100%
INDIKASI BHD

HENTI NAPAS
HENTI JANTUNG
Tanda tanda Henti Jantung
 Kesadaran hilang (15 detik stlh henti jantung)
 Tidak teraba arteri karotis, femoralis, brachialis
 Henti napas
 Warna kulit pucat sampai kelabu
 Pupil dilatasi setelah 45 detik
Diagnosa henti jantung dapat ditegakkan bila
dijumpai:
-Penderita tidak sadar
-Tidak teraba arteri besar
BHD
Mati Klinis 4-6 mnt Mati Biologis
Reversible Irreversible
 Prinsip BHD adlh:
Mengalirkan darah yg
mengandung Oksigen ke organ2
vital terutama jantung dan otak
Langkah yg harus diambil sebelum memulai BHD
A. Airway
- Tentukan tingkat kesadaran korban
(tepuk bahu, panggil nama, perintah
buka mata)
- Minta pertolongan
- Perbaiki posisi korban (Posisi
terlentang, korban berada pada
permukaan yg rata dan keras)
- Penolong mengambil posisi berlutut
sejajar dgn bahu korban.
- Buka jalan napas
Chin Lift/Head Tilt
Hati2 pada cedera cervikal
Jaw Thrust
- Tentukan korban tidak napas (3-5 dtk)
Look
Listen
Fell
- Jika napas ada; Recovery Position, bila
tak ada cedera cervikal
- Jika tidak napas
B. Breathing
- Beri napas buatan 2 X efektif
Mulut ke mulut
Mulut ke hidung
Mulut ke stoma
Caranya
 Telentangkan pasien, dan singkirkan semua
benda asing dalam mulut
 Pertahankan head lift dan chin lift
 Jepit hidung dengan…
 Penolong ambil napas panjang dan tempelkan
rapat2 bibir penolong melingkari mulut pasien
lalu ditiupkan selama 1-2 detik, sambil melihat
dada korban terangkat
 Pertahankan head lift-chin lift, lepaskan mulut
penolong dari mulut pasien dan lihat apakah
dada pasien turun waktu ekhalasi
 Tarik napas lagi dan ulangi meniup dan
seterusnya
C. Circulation
- Periksa pulsasi arteri carotis/femoralis
5-10 dtk
- Jika yakin ada tanda circulation,
lanjutkan napas buatan, spontan
- Jika tidak ada tanda2 circulation,
Lakukan KJL dengan cara:
 Tentukan Lokasi KJL
 2 inchi di atas processus xyfoideus pada
tengah sternum
 Rasio pijat jantung dan napas buatan
15 : 2 sebelum intubasi
5 : 1 setelah intubasi
Teknik KJL
 Letakkan satu tangan pada titik tekan, tgn lain
diletakkan di atas punggung tangan pertama
 Kedua lengan lurus dan tegak lurus pada
sternum
 Tekan ke bawah 4-5 cm pada org dewasa
 Pada anak2 < 8 thn cukup dgn satu telapak
tangan, 1 jari di atas procxyfoideus
 Pada bayi dgn 2 atau 3 jari pada garis yg
menghubungkan kedua papila mammae
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai