Resume Modul 3 Dan Modul 4
Resume Modul 3 Dan Modul 4
MODUL 3
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
3. TEKNIK
Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih bersifat teoretis karena masih ada
alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat itu
adalah teknik yang mengandung makna cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam
kelas. Dengan demikian, teknik adalah upaya guru, usaha-usaha guru, atau cara-cara yang
digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam
kelas pada saat itu. Jadi, teknik ini bersifat implementasional. Karena kata teknik
mengandung makna ‘cara-cara, dan metode juga mengandung makna ‘penyajian bahan’
maka kedua istilah ini adakalanya dipakai dalam arti yang sama. Hal ini dapat kita pada
komponen satuan pelajaran yang berbunyi Metode Teknik. Adapun macam-macam teknik
pembelajaran bahasa (yang dapat juga kita jumpai pembelajaran mata pelajaran lain), seperti
berikut ini (Saliwangi, 1989:56-63).
A. Teknik ceramah
Sampai sekarang teknik ini masih banyak digunakan guru dalam proses belajar-
mengajar. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa mengajar itu adalah menerapakan dengan
berbicara/berceramah. Itulah sebabnya mengapa salah satu fungsi guru di dalam kelas adalah
sebagai informatory, yaotu pemberi informasi pada siswa-siswanya. Teknik ceramaj ini dapat
digunakan untuk melatih keterampilan mendengarjan (menyimak). Siswa dilatih untuk
membuat intisari dari ceramah yang didengarnya, kemudian mencerikatan kembali dengan
bahasa sendiri. Dapat juga Teknik Ceramah ini dirangkaikan dengan teknik yang lain,
misalnya Teknik Tanya-Jawab, jika memang telah direncanakan setelah ceramah selesai
siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
ceramah yang baru didengarnya.
b. Teknik Tanya-jawab
Pada umumnya Teknik Tanya-jawab ini mengikuti Teknik Ceramah yang telah kita
lakukan. Tujuanmnya ialah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap ceramah yang bari
diberikan atau bisa juga pertanyaan yang diajukan guru untuk mengecek pemahaman siswa
terhadap isi bacaan yang telah mereka baca. Jika Teknik Tanya-jawab ini tika laksanakan
pada waktu membuka pelajaran, secara tidak langsung kita sudah melaksanakan pretes, yaitu
untuk menjajaki sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan yang akan kita diberikan.
c. Teknik Diskusi Kelompok
Tujuan digunakan tekni ini adalah melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat dan
mau menerima kritikan kalau pendapatnya memang kurang benar. Juga melalui diskusi
kelompok ini siswa dapat menguji kebenaran pendapatnya sesuatu hal.
d. Teknik Pemberian
Tugas Teknik Pemberian Tugas ini disebut juga Resitas yang dapat diberikan kapada
siswa secara individu atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa lebih
mendalami materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya pemberian tugas ini diikuti
oleh tugas melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi.
e. Teknik Ramu Pendapat (brainstorming)
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-jawab dan Teknik
Diskusi. Teknik ini bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra misalnya. Siswa kita
ajak mendiskusi karya sastra, coba anda sebutkan! Baik, bisa puisi, cerpen, atau
novel. Jika yang dibahas adalah cerpen maka yang mereka diskusikan, misalnya
tentang temannya, plotnya, perwatakannya, para tokohnya, danb sebagainya. Secara
bergiliran siswa kita beri kesempatan mengemukakan pendapatnya terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan.
f. Simulasi Simulasi artinya tiruan (imitasi).
Teknik Simulasi ini tepat sekali untuk melatih keterampilan berbicara. Dalam
pelaksanaannya guru terlebih dahulu menetapkan peran-peran yang akan dilakukan oleh
guru siswa dalam permainan simulasi, misalnya ada yang berperan (berpurapura) sebagai
kepala desa, sebagai ketua RW, sebagai ketua RT, sebagai warga RT yang sedang
bersengketa soal air, dan sebagainya.
Guru memberikan pengarahan tentang apa yang akan diperankan oleh masing-
masing siswa yang telah ditunjuk. Oleh karena itu siswa harus memerankan seseorang
tokoh tertentu dalanm permainan tersebut maka Teknik Bermain Peran.
Kegiatan Belajar 2
Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD
A. Pembelajaran Terpadu Lintas Materi
Pembelajaran terpadu lintas materi maksudnya materi pembelajaran dari suatu mata
pelajaran dipadukan menjadi satu. Pembelajaran bahasa Indonesia dimulai dengan pemilihan
tema yang merupakan wadah untuk belajar bahasa. Setelah itu merencanakan langkah-
langkah pembelajarannya.
Ada 4 keterampilan berbahasa yang harus dipelajari yaitu membaca, berbicara,
menulis, dan mendengarkan yang dalam pembelajarannya dapat dilaksanakan secara terpadu.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran berbahasa ditentukan mana yang menjadi fokus
pembelajaran, setelah itu baru ditentukan alokasi waktunya. Apabila yang menjadi fokus
pembelajaran keterampilan membaca maka waktu yang dialokasikan untuk membaca harus
lebih banyak daripada yang lain. Namun dalam pembelajaran harus ada keterpaduan antara
membaca dengan menulis, maupun membaca dengan mendengarkan, ataupun keterampilan
yang lain.
B. Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum
Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum maksudnya yaitu pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran, misalnya bahasa Indonesia dipadukan dengan sains,
atau bahasa Indonesia dipadukan dengan agama, dan sebagainya. Sebagai ilustrasi adanya
perpaduan lintas kurikulum di SD yaitu dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang
dipadukan dengan Sains. Misalnya mata pelajaran Sains ada percobaan yang cara kerjanya
dijelaskan oleh guru (keterampilan mendengar), lalu setelah melakukan percobaan membuat
laporan (keterampilan menulis), setelah itu menjelaskan contoh penerapan konsep dalam
kehidupan sehari-hari (keterampilan berbicara).
MODUL 4
TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH
Kegiatan Belajar 1
HAKIKAT KURIKULUM
A. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti jarak yang harus
ditempuh. Dari dunia atletik istilah ini dipakai dalam dunia pendidikan dengan arti
sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus ditempuh atau sejumlah pengetahuan
yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijazah (Nasution,1986)
2. UU Pendidikan No 2 tahun 1989 menyebutkan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
3. Wiryokusumo mengungkapkan bahwa kurikulum disusun sedemikian rupa agar
memungkinkan siswa melakukan berbagai ragam kegiatan. Kurikulum tidak
terbatas hanya pada mata pelajaran mata pelajaran saja, tetapi meliputi segala
sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti bangunan
sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, karyawan tata usaha, halaman
sekolah dan lain lain 4. Tentang ragam kurikulum, Goodlad (dalam Kaber,1988)
membedakan lima jenis kurikulum, seperti berikut:
a.Kurikulum ideal, yang diharapkan oleh ahli dan guru yang mencerminkan
pengetahuan yang diakumulasikan berzaman-zaman.
b. Kurikulum formal, yaitu kurikulum yang direstui dan disahkan oleh pemerintah
c. Kurikulum bayangan, kurikulum yang ada dalam pikiran yang diinginkan oleh
orang tua dan guru.
d.,Kurikulum operasional, yaitu kurikulum yang dilaksanakan di dalam kelas.
e. Kurikulum pengalaman, yaitu kurikulum yang dialami oleh anak didik.
5. Galthorn membedakan kurikulum menjadi tujuh jenis
a. Kurikulum rekomendasi
b. Kurikulum tertulis
c. Kurikulum dukungan
d. Kurikulum yang diajarkan
e. Kurikulum yang diuji
f. Kurikulum yang dipelajari
g. Kurikulum tersembunyi
5. Fungsi dan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI dalam kurikulum
2004:
a) Fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia dikaitkan dengan kedudukan dan fungsi Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara serta sastra Indonesia adalah:
1) Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa
2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya
3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan
iptek dan seni
4) Sarana penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan
5) Sarana pengembangan penalaran
6) Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusasteraan Indonesia
b) Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia secara umum:
1) Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa Negara
2) Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi serta
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam macam tujuan, keperluan dan
keadaan.
3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan social
4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis)
5) Siswa mampu mengembangkan menikmati dan kepribadian, memanfaatkan memperluas
karya wawasan sastra kehidupan untuk serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
6) Siswa meghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
C. KOMPONEN KOMPONEN KURIKULUM
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat
komponen yaitu pengelolaan kurikulum berbasis kompetensi, kegiatan belajar mengajar,
penilaian berbasis kelas dan kurikulum hasil belajar
Kegiatan Belajar 2
Aspek aspek Pembelajaran Bahasa
A. Aspek – Aspek Keterampilan
Bahasa Dalam kurikulum 2004, dinyatakan bahwa ruang lingkup standar kompetensi
mata pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI terdiri atas empat aspek sebagai berikut:
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis Dalam keempat aspek keterampilan diatas, terdapat aspek kemampuan berbahasa
dan kemampuan bersastra Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil
berkomunikasi, sedangkan pengajaran sastra ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra STANDAR
KOMPETENSI KELAS Standar kompetensi untuk kelas rendah SD/MI diantaranya; KELAS
1
A. Mendengarkan
SK : mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui mendengarkan
berbagai bunyi/suara dan bunyi bahasa, mendengarkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan
perintah, dan mendengarkan deskripsi tentang benda benda disekitar serta mendengarkan
dongeng
B. Berbicara SK: mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara
lisan melalui memperkenalkan diri, menyapa, menjelaskan warna, nama dan fungsi anggota
tubuh, dan benda benda di sekitar, menceritakan pengalaman, melakukan percakapan, dan
menyampaikan rasa suka dan tidak suka serta mendeklamasikan puisi dan memerankan tokoh
dongeng
C. Membaca SK : mampu membaca dan meamahami teks pendek dengan cara membaca
lancer (bersuara) beberapa kalimat sederhana
D. Menulis SK : mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf lepas
dan huruf sambung, menulis kalimat yang didikte guru, dan menulis rapi menggunakan huruf
sambung KELAS 2
A. Mendengarkan SK : mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana lisan melalui
mendengarkan pembacaan teks pendek, dan menyimak pesan pendek serta mendengarkan
dongeng
B. Berbicara SK: mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara
lisan melalui kemampuan bertanya/menyapa, menceritakan kegiatan sehari hari, melakukan
percakapan, menceritakan pengalaman, melaporkan dan mendeskripsikan sesuatu serta
mendeklamasikan pantun, menceritakan kembali cerita dan bermain peran
C. Membaca SK : mampu membaca dan meamahami teks pendek dengan cara membaca
lancer (bersuara) beberapa kalimat sederhana dan membaca puisi
D. Menulis SK : mampu menulis beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf
sambung, menulis kalimat yang didikte guru, dan menulis melengkapi cerita, menulis rapi
menggunakan huruf sambung, dan menuliskan pengalaman tentang kesukaan dan
ketidaksukaan Dalam praktiknya, keempat keterampilan tersebut dilaksanakan secara
terpadu.