f1091201029 Hafiz Uts Penelitian Kualitatif
f1091201029 Hafiz Uts Penelitian Kualitatif
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
Hafiz
F1091201029
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima kasih atsa bimbingan dari Ibu Stevany Afrizal,
M.Sos dalam penyusunan makalah ini.
Peneliti
2
PERAN MAHASISW PENDIDIKAN SOSIOLOGI FKIP UNTAN
ANGKATAN 2020 DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN PROGRAM
KAMPUS MENGAJAR DI SEKOLAH
6
1. Bagaimana upaya mahasiswa dalam menerapkan ilmunya terkait
pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah?
2. Bagaimana upaya mahasiswa dalam membantu pihak sekolah terkait
adaptasi teknologi?
3. Bagaimana upaya mahasiswa dalam membantu di bidang administrasi
manajerial sekolah ?
4. Bagaimana hasil akhir dari ilmu yang sudah diimplementasikan di
sekolah?
III. Topik Penelitian
Penelitian ini akan difokuskan “Peran Mahasisw Pendidikan Sosiologi
Fkip Untan Angkatan 2020 Dalam Mewujudkan Tujuan Program Kampus
Mengajar Di Sekolah “
9
Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan
sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat
dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat
intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan
dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat
merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa,
yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar
dan menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Sedangkan dalam
penelitian ini, subyek yang digunakan ialah dua mahasiswa yang
berusia 23 tahun dan masih tercatat sebagai mahasiswa aktif.
Adapun karakteristik perkembangan mahasiswa adalah, seperti
halnya transisi dari sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama
yang melibatkan perubahan dan kemungkinan stress, begitu pula masa
transisi dari sekolah menengah atas menuju Universitas. Dalam banyak
hal,terdapat perubahan yang sama dalam dua transisi itu. Transisi ini
melibatkan gerakan menuju satu struktur sekolah yang lebih besar dan
tidak bersifat pribadi, seperti interaksi dengan kelompok sebaya dari
daerah yang lebih beragam dan peningkatan perhatian pada prestasi
dan penilaiannya (Siswoyo,2007).
Perguruan tinggi dapat jadi masa penemuan intelektual dan
pertumbuhan kepribadian. Mahasiswa berubah saat merespon terhadap
kurikulum yang menawarkan wawasan dan cara berpikir baru seperti;
terhadap masiswa lain yang berbeda dalam soal dan pandangan dan
nilai, terhadap kultur mahasiswa yang berbeda dengan kultur pada
umumnya, dan terhadap anggota fakultas yang memberikan model
baru. Pilihan perguruan tinggi dapat mewakili pengajaran terhadap
hasrat yang menggebu atau awal dari karir masa depan.
10
b. Pendidikan Sosiologi
Menurut H.Fuad Ihsan (2005: 1) menjelaskan bahwa dalam
pengertian yang sederhana dan umum maka pendidikan sebgai “usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang
ada didalam masyarakat dan kebudayaan,”. Usaha-usaha yang
dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut
serta mewariskan kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan
dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses
pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya.
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan praoses pembelajaran untuk peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan. Akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pengertian pendidikan dapat diartikan sebagai usaha
sadar dan sistematis untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana,
pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik
untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam
berpikir.
Sosiologi menurut Max Weber adalah ilmu yang berhubungan
dengan pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial dan juga
berhubungan dengan suatu penjelasan sebab akibat mengenai arah dan
konsekuensi tindakan itu (Soejono Soekanto, 2012).
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah
masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri sebab telah memenuhi segenap unsur ilmu pengetahuan. Unsur-
unsur ilmu pengetahuan dari soiologi adalah sosiologi bersifat logis,
objektif, sistematis, andal, dirancang, akumulatif dan empiris, teoritis
komulatif, non etis. Sosiologi bersifat logis artinya sosiologi disusun
11
secara masuk akal, tidak bertentangan dengan hukum-hukum logika
sebagai pola pemikiran untuk menarik kesimpulan. Sosiologi bersifat
objektif artinya sosiologi selalu didasarkan pada fakta dan data tanpa
ada menipulasi dari data. Sosiologi bersifat sistematis artinya sosiologi
disusun secara rapi, sesuai dengan kaidah keilmuan. Sosiologi bersifat
andal artinya sosiologi dapat dibuktikan kembali, dan untuk suatu
keadaan terkendali harus menghasilkan hasil yang sama.
15
individu maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan
menopang motivasi.
19
Teknik ini menggunakan empat komponen analisis yaitu:
1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi pada mahasiswa yang mengikuti program
kampus mengajar di sekolah. Peneliti melakukan wawancara terhadap para
informan dengan datang ke rumah mereka masing-masing. Peneliti
mewawancarai para informan tidak hanya dalam satu kesempatan.
Pengambilan data melalui observasi juga dilakukan beberapa kali dengan
mendatangi rumah para informan.
2. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles dan
Huberman, 1992:16). Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah
tahapan reduksi selanjutnya. Reduksi data/proses transformasi ini berlanjut
terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.
Dalam proses reduksi data ini, peneliti melakukan pemilihan atau
mengkoding wawancara untuk kemudian kutipan wawancara tersebut
digunakan untuk menguatkan hasil pembahasan dan analisis. Koding
dalam transkrip wawancara dipilih berdasarkan dengan fokus pembahasan
dalam penelitian ini.
3. Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur penting selanjutnya setelah reduksi
data. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan 26 adanya penyajian, kita dapat memahami apa yang
terjadi, dan mengambil tindakan selanjutnya dari data yang ada. Penyajian
data dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan adalah teks
naratif. Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk kata-kata atau
deskripsi.
4. Penarikan Kesimpulan
20
Kegiatan analisis data selanjutnya yang penting adalah menarik
kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti
kemudian mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal,
dan proposisi-proposisi. Setelah menyimpulkan hasil penelitian dari data
yang telah didapatkan dan diolah, peneliti melakukan verifikasi dengan
cara melihat ataupun kembali mendiskusikannya. Hal ini bertujuan agar
hasil penelitian lebih valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
21
E. Daftar Pustaka
22