NIM : 048976316
Prodi : Manajemen
UPBJJ : Yogyakarta
Jawaban:
Indonesia memiliki letak geografis posisi silang antar dua benua dan samudra. Wilayah kepulauan
Indonesia merupakan kesatuan utuh wilayah dengan batas yang ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan pulau-pulau. Letak geografis posisi silang Indonesia menjadikannya
perlintasan pengaruh ekonomi, social, dan budaya dari berbagai penjuru dunia. Beberapa
keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia, antara lain sebagai berikut.:
Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan menjadi
persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun laut. Indonesia sebagai titik
persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara perdagangan negara-negara industri dan negara-
negara yang sedang berkembang. Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara
di Asia, Afrika, dan Eropa. Karena letak geografis indonesia pula Indonesia mendapat pengaruh
berbagai kebudayaan dan peradaban dunia, serta secara alami dipengaruhi oleh angin musim.
Sekitar bulan Oktober-April angin bertiup dari Asia ke Australia yang membawa banyak uap air
dari Samudra Pasifik sehingga menimbulkan musim hujan. Sekitar bulan April-Oktober angin
bertiup dari Australia ke Asia yang sedikit membawa uap air dari Samudra Hindia sehingga
menimbulkan musim kemarau. Pengaruh musim tersebut di atas menyebabkan Indonesia menjadi
negara agraris terkemuka. Pertanian di Indonesia maju pesat dan banyak menghasilkan bahan
makanan seperti beras, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, kopi, gula, tembakau, dan lain-
lain.
Secara lebih terperinci, berikut saya jabarkan tentang pengaruh letak Geografis Indonesia :
Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dan perdagangan dunia
Letak geografis Indonesia yang strategis selalu menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik
lalu lintas udara maupun laut. Selain itu, Indonesia juga menjadi titik persilangan kegiatan
perekonomian dunia, terutama perdagangan antara negara-negara industri dan negara-negara
yang sedang berkembang. Misalnya, Indonesia menjadi titik persilangan perdagangan antara
Jepang, Korea, RRC dengan negara-negara di Afrika, Australia dan Eropa.
Jawaban:
Fungsi dan peran mahasiswa sangatlah penting dalam menjaga ikatan yang kokoh antar sesama
komponen bangsa yang pada akhirnya akan memperkokoh ketahanan nasional. Pemuda atau
mahasiswa juga selalu berkontribusi secara faktual sebagai bentuk implementasi “semangat bela
negara”, yang selalu memberikan andil besar menggerakkan heroisme.
Sikap dan pola pikir warga negara termasuk mahasiswa sangat dipengaruhi bagaimana pemahaman
terhadap kebangsaan. Gambaran dinamika perkembangan lingkungan strategis dunia dewasa ini
telah berubah dan sangat terbuka. Diantaranya termasuk dimensi ancaman dari waktu ke waktu
semakin kompleks sebagai dampak kemajuan pengetahuan manusia.
Dengan itu konsekuensinya adalah, setiap bangsa termasuk Indonesia harus menyesuaikan dalam
menganalisa dimensi ancaman yang terjadi. Secara umum, setiap negara berpotensi
menghadapi ancaman militer, dan non militer termasuk ancaman hibrida (hybrid warfare) atau
gabungan ancaman militer dan non militer sebagai dampak dari kemajuan teknologi komunikasi
dan informasi. Semua ancaman itu jika terjadi terhadap suatu negara dapat dipastikan berpengaruh
terhadap ketahanan nasional di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan
Keamanan serta Teknologi. Disana terdapat ongkos social (social cost) dan kerugian negara sebagai
dampak negatif yang ditimbulkan.
Fenomena Inilah yang menjadi tugas mahasiswa sebagai generasi intelektual untuk melakukan
penelitian dan aktif mencegah agar tidak berkembang menjadi beban bangsa dan negara ini.
Mahasiswa dapat memberikan ketauladanan sebagai pemuda yang berpendidikan dengan
mengedepankan toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa harus
mampu mengembangkan inovasi dan menghargai kearifan lokal agar bangsa ini tidak
ketergantungan terhadap nilai-nilai asing. Mahasiswa dapat menunjukkan moralitas dan karakter
yang kuat, dengan demikian seorang mahasiswa harus pandai merasa bukan merasa pandai. Karena
dalam kepemimpinan, karakter menempati prosentasi tertinggi yaitu 80% sementara ilmu 5%,
pengetahuan umum 5% dan pengambilan keputusan 10%.
mahasiswa berperan sebagai agen perubahan dengan cara mendorong motivasi berprestasi, berpikir
positif, kreatif serta inovatif. Tak hanya itu peranan mahasiswa dalam control sosial (idealisme) pun
tak kalah pentingnya.
“Karena kelak, merekalah yang akan memimpin bangsa ini di masa depan. Untuk itu mereka harus
percaya diri dan mempersiapkan diri sematang mungkin, guna menghadapi persaingan yang sehat
dan globalisasi yang semakin pesat,”
Referensi :
BMP MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan/Modul 3/Edisi 3/Ketahanan Nasional dan
Geostrategi
https://kemahasiswaan.itb.ac.id/welcome/tampil_berita/734/peran-mahasiswa-hadapi-
ancaman-nasional-di-industri-global
Jawaban:
Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan, setelah saya mencoba memahami tentang Ketahanan Nasional, saya menyimpulkan
beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya ATHG yang dapat memecah belah NKRI,
diantaranya adalah:
Munculnya ketidakpuasan & ketidakadilan dlm masyarakat terhadap ketimpangan yang
terjadi pada pembangunan & ekonomi di tempat yang tertinggal,
Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya, agama &
ras). Ke-heterogen-an ini akan menjadi duduk perkara bila tak terdapat rasa toleransi &
saling menghargai , menghormati antar keanekaragaman Suku, Budaya, Ras & Agama,
Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang hingga
Merauke. Perlu kinerja tambahan dalam mengatur seluruh wilayah Indonesia alasannya
daerah berupa negara maritim.
Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan & kesatuan.
Adanya kemungkinan bahaya atau gangguan datang untuk memecah belah persatuan &
kesatuan bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pembangunan yang tidak merata, sehingga hal ini mampu menghalangi integrasi nasional.
baik dari sisi akomodasi ada pula perasaan penduduk kawasan yang mungkin saja muncul
ke-irian karena membandingkan dengan kemudahan yang ada didaerah yang berfasilitas
lengkap.
Kurangnya perilaku saling menghargai perbedaan di dalam masyarakat.
Budaya orisinil mulai tergerus karena dipengaruhi budaya abnormal yang belum pasti sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Banyak masyarakat yang masih memiliki perilaku etnosentrisme adalah terlalu meninggi-
ninggikan suku & budayanya, sehingga menilai rendah kalangan suku atau budaya yang
lain.
Maraknya liberalisme atau sikap individualistik adalah lebih mementingkan keuntungan
pribadi ketimbang kepentingan bersama.
Dalam menjaga kedaulatan & membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia dihadapkan pada
Ancaman, Tantangan, Hambatan & Gangguan (ATHG), yang dimaksud dengan ATHG yakni:
Ancaman ialah setiap perjuangan & acara dalam negeri maupun mancanegara yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan kawasan negara, & keamanan segenap bangsa.
Tantangan ialah suatu hal atau usaha bersifat menggugah kemampuan dalam negara, dengan
tantangan yang ada apakah kita kemampuan kita dapat menanggulangi tantangan tersebut.
misal seperti tantangan abad serba digital pada saat ini, negara dituntut untuk bisa mengikuti
keadaan dengan segera.
Hambatan ialah sebuah hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan
atau menghalangi dengan-cara tak konsepsional atau tak cocok dengan keinginan kita.
contohnya kendala dari dalam negara adalah budaya kebodohan, keterbelakang &
kejumudan.
Gangguan dengan-cara lazim berasal dari luar badan yg bermaksud melemahkan atau
menghalangi yg tak sesuai dengan kehendak kita atau tidak konsepsional. Misal gangguan
dari negara aneh dll.
Referensi :
BMP MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan/Modul 3/Edisi 3/Ketahanan Nasional dan
Geostrategi
https://elearning.ut.ac.id/pluginfile.php/16923827/mod_resource/content/4/Shely
%20Cathrin_MATERI%20INISIASI%20TUTORIAL%20ONLINE%20KE
%203%20KETAHANAN%20NASIONAL%281%29.pdf
Jawaban:
Cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai bagian dari upaya memperkuat wawasan ideologi
Indonesia sehubungan dengan pembinaan ketahanan nasional adalah:
1. Dengan mengajarkannya sejak dini di lingkup sekolah yang kemudian dilanjutkan secara
simultan di lingkup perkuliahan (lewat mata kuliah umum).
2. Selain lewat pendidikan, pemerintah juga bisa menempuh cara seperti pendekatan budaya
dan penegakan hukum atas apa-apa yang tak sejalan dengan nilai luhur yang ada dalam
Pancasila.
Ketahanan nasional diartikan sebagai kondisi ideal negara di mana ia memiliki kekuatan penuh
dalam menghadapi segala macam ancaman, hambatan, gangguan, halangan dan semacamnya baik
internal maupun eksternal yang bisa mengganggu kedaulatan bangsa. Ancaman, hambatan,
gangguan ini wujudnya bisa fisik maupun ideologis. Pada soal di atas, ancaman, gangguan dan
hambatan yang dimaksud lebih ke ancaman ideologis yang semakin kuat mengarah ke bangsa kita
seiring dengan globalisasi yang didukung penuh oleh kemajuan teknologi. Jika bangsa ini lengah,
ideologi asing bisa menyusup masuk dan melemahkan ketahanan bangsa.
Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran bersama untuk tetap menegakkan ideologi Pancasila di semua
lini kehidupan lewat beragam cara seperti pendidikan, budaya dan juga hukum. Diharapkan dengan
cara ini, Indonesia tetap bisa menjaga jati dirinya dalam mengaruhi pergaulan di era globalisasi.
Referensi :
BMP MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan/Modul 3/Edisi 3/Ketahanan Nasional dan
Geostrategi