Artikel Pkiii
Artikel Pkiii
DISUSUN OLEH :
NIM: A3112105
KELAS: C
UNIVRSITAS TADULAKO
2022
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Berawal dari ISDV berdirinya PKI di awali dengan organisasi komunis property oleh Henk
Sneevliet pada 1914, 1914, yaitu Indische Sosial Democratishe Vereigining (ISDV). Pada
permulaan pembentukan ISDV memiliki 85 anggota yang berasal dari dua partai sosialisasi
Belanda, yaitu Partai Buruh Sosial Demokratis dan Partai Sosial Demokratis yang melakukan
usaha di Hindia Belanda. Sneeveliet merupakan sebuah misi bagi menanamkan mengerti
marximes-komunisme terhadap perjuangan nasional indonesia.
Salah satu metode supaya misinya bisa berlanjut merupakan dengan menyebaarkan
mengertinya lewat organisasi buruh kereta api di semarang. Selain itu Sneevliet juga
menyebarkan mengerti komunisme lewat organisasi Serekat Islam (SI), organisasi akrab di
Indonesia saat itu. Sneevilet pada 1914, Semaun langsung tertarik dan mulai berupaya bisa
membaca serta bahasa Belanda. Segera setelah itu, Semaun di buat menjadi sekretaris ISDV di
Surabaya, kemudian pada1917, Sneevliet bertemu dengan anggota SI lainnya, yakni Darsono
yang akhir juga ikut bergabung.
Sedangkan yang menjabat sebagai sekretaris dan bendahara merupakan orang Belanda.
Empat tahun akhir, yakni pada 1942. PKH mengadakan Kongres Komitren Kelima yang
menghasilkan perubahan nama dari PKH di buat menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Sejak
saat itu, PKI terus memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia dengan menentang Kolonialisme
Belanda akan tetapi, metode PKI melawan kolonialisme Belanda terkenal radikal dan condong
anarkis. Sejak berdiri, PKI terlibat dalam beberapa pemberontakan, salah satunya peristiwa PKI
medium pada 1948. Bagi penyudahian pemberontakan PKI Madium 1948, Kolonel AH Nasution
melakukan operasi penumpasan pada 20 september 1948.
PEMBAHASAN
Partai Komunis Indonesia di dirikan atas inisiatif tokoh sosialisasi Belanda bernama Henk
Sneevliet pada tahun 1941. Saat pertama kali didirikan PKI beranama Indische Sociaao
Democratische Vreening (ISDV) atau Persatuan Sosial Demokratis Hindia Belanda. Pada awal
di bentuknya ISDV, organisasi ini terdiri dari dua Partai Sosialisasi Belanda yaitu SDAP (Partai
Buruh Sosial Demokrasi) dan SDP (Partai Sosial Demokratis) yang aktif di Hindia Belanda.
Pada bulan Oktober 1914, ISDV mulai aktif dalam penerbitan bahasa Belanda, “Het Vrije
Woord” (Kata yang Merdeka) dengan editor Aldolf Baars. Pada tahun 1917, ISDV
mengeluarkan penerbitan dalam bahasa melayu, Seara Merdeka”. Pada awal pembentukan
ISDV, organisasi ini tidak menuntut kemerdekaan. Pada saat itu ISDV mencapai 100 orang
anggota dengan di antaranya tiga orang pribumi indonesia. Namun demikian, partai ini kemudian
berkembang dengan pesat menjadi partai radikal dan anti kapitalis. Dibawah kepemimpinan
Sneevliet, partai ini merasa tidak puas atas kemimpinan SDAP di Belanda mulai menjauhkan diri
dari ISDV. Pada tahun 197, kelompok reformasi dari ISDV memutuskan memisahkan diri dari
ISDV membentuk partai sendirinya, yaitu partai Demokrasi Sosial Hindia.
Di bawah kepemimpinan Sneevliet ia yakni bahwa Revolusi Oktober yang terjadi di Rusia
harus di ikuti di Indonesia. ISDV kemudian mendapatkan pengikut dari tentara pelaut Belanda
yang di tempatkan di Hindia Belanda. Selanjutnya dibentuklah “Pengawal Merah” di dalam
jangjak waktu tiga bulan mereka berkembang dengan jumlah mencapai 3.000 orang. Pada akhir
tahun 1917, para tentara dan pelaut Hindia Belanda melakukan pemberontakan di Surabaya,
sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia dan membentuk sebuah dewan Soviet. Para
penguasa Hindia Belanda menindas dewan-dewan Soviet dari Surabaya dan ISDV.para Belanda,
termasuk Seevliet. Para pemimpin pemberontakan di jatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.
ISDV terus melakukan pergerakan walaupun di bawah tanah. Organisasi ini selanjutnya
mengeluarkan terbitan, Soera Ra,jat. Setelah sejumlah kader dari Belanda di keluarkan dari
tubuh ISDV secara paksa, di tambah dengan ke angotaan ganda partai Sarekat Islam yang
mendapuk dengan ISDV, organisasi pun mulai berubah dari mayoritas orang belanda menjadi
mayoritas pribumi Indonesia.
Pada awalnya PKI merupakan gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam.
Selanjutnya internal partai Sarekat Islam mulai terjadi perselisihan antar anggotanya terutama
Sarekat Islam Semarang dan Yogyakarta yang melaksanakan di siplin partai yakni adanya
larangan anggota Sarekat Islam di paksa memilih salah satu anggotanya Sarekat Islam atau partai
lain. Hal tersebut tentunya membuat anggota partai Sarekat Islam yang beraliran Komunis kesal
sehimgga memutuskan untuk keluar dari partai dan membentuk partai baru yang di sebut ISDV.
Pada kongret ISDV yang di adakan di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ISDV di ganti
menjadi peserikatan Komunis di Hindia (PKH). Semaoen di angkat menjadu ketua partai. PKH
merupakan partai Komunis Internasional (Komintern). Pada kongres kedua Komunis
Internasional pada tahun 1920, Sneevliet mewakili partai ini. Berubah lagi dengan nama Partai
Komunis Indonesia (PKI).
Pemberontakan 1926
Pada tahun 1927, PKI di nyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah Belanda
oleh karena hal tersebut., PKI mulai melakukan pergerakan bawah tanah. Rencana
pemeberontakan telah di rancang sejak lama yakni pada perundingan aktivis PKI di prambana.
Rencana pemberontakan mendapat pro dan kontra oleh anggotanya salah satunya adalah
penolakan dari Tan Malaka, salah satu tokoh PKI yang memiliki banyak massa terutama di
Sumatra.
Penolokan yang dilakukan Tan Malaka berimbas pada di capnya Tan Malaka sebagai pengikut
Leon Trotsky sebagai tokoh sentral perjuangan di Rusia. Walaupun begitu, beberapa
pemberontakan PKI justru terjadi di Sumatra setelah pemberontakan di wilaya Jawa seperti di
Silungkang di Sumatra.
Pada awal pelarangan oleh pemerintah Belanda, PKI berusaha menonjolkan diri terutama
karena banyaknya pemimpinnya yang di penjara. Pada tahun 1935, Muso, pemimpin PKI
kembali dari pembuangan di moskow, Uni Soviet untuk menata kembali PKI dalam gerakan
bawah tanah. Namun Muso hanya tinggal sebentar di Indonesia dan kembali lagi di Uni Soviet.
Kini PKI bergerak dalam berbagai front seperti Gerindo dan Serikat-serikat buruh. Di Belanda
PKI mulai bergerak di antara mahasiswa-mahasiswa dikalangan nasionalisme perhimponan
Indonesia yang kemudian berada dalam kontrol PKI.
Peristiwa medium
pada tanggal 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948 pihak republic Indonesia dan
Belanda melakukan perundingan Renvile. Hasil dari perundingan tersebut di anggap lebih
menguntungkan posisi Belanda. Sebaliknya Indonesia menjadi pihak yang di rugikan dengan
semakin sempitnya wilaya Indonesia. Oleh karena itu, kabinetnya tersebut di jatuhkan pada
tanggal 23 Januari 1948. Ia terpaksa menyerahka mandatnya kepada presiden dan digantikan
Kabinet Hatta. Berikutnya Amir Syarifuddin membentuk organisasi Front Demokrasi Rakyat
(FDR) pada tanggal 28 Juni 1948. Kelompok ini berusaha menempatkan diri bawah Kabinet
Hatta. FDR bergabung dalam organisasi PKI yang merencanakan sebuah perebitan kekuasaan.
Puncaknya ketika terjadi pemberontakann mediun pada tanggal 18 Desember 1948. Tujuan
dari pemberontakan ini adalah meruntuhkan Negara RI dan mengganti dasar Negara dengan asas
komunis. Dalam aksi tersebut beberapa penjabat, perwira, TNI, pimpinan partai, alim ulama dan
rakyat yang tak sealiran dengan PKI dibunuh dengan kejam. Tidakan ini membuat rakyat marah
dan mengutuk PKI. Tokoh-tokoh perjuangan dan pasukan TNI memang sedang menghadapi
Belanda, tetapi pemerintah RI mampu bertindak cepat. Panglima Besar Gatot Subroto di Jawa
Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan
pada tanggal 30 Sepetember 1948, pemberontakan di Madium dapat di rendan oleh TNI dan
Polisi. Dapemberontakan PKI. dalam operasi tersebut, Muso berhasil di tembak mati, sedangkan
Amir Syarifudin dan tokoh-tokoh lain ditangkap hidup-hidup dan dijatuhi hukuman mati.
Bangkitnya PKI
Setelah aksi pemberontakan PKI di Madium organisasi politik ini seakan menghilang.
Namun pada tahun 1950, PKI mulai bangkit pada kegiatan penerbitan dengan organ-organ
utamanya yaitu Harian Ra’jat dan Bintang Merah. Pada tahun 1950-an, PKI mengambil posisi
sebagai partai nasionalis dibawah pimpinan D.N. Aidit yang mendukung kebijakan kolonialisme
dan anti Barat yang di ambil oleh Presiden Soekarno. Aidit dan anggota PKI lainnya seperti
sudisman, Lukman, Njoto dan Sukirman menguasai pimpinanan partai pada tahun 1951. Pada
saat itu tidak ada satu pun yang berusia lebih dari 30 tahun. Di bawah kemimpinan Aidit, PKI
berkembang dengan pesat dari anggota sekitar 3.000-5.000 anggota pada tahun1950, kemudian
menjadi 165.000 pada tahun 1954, dan bahkan mencapai 1,5 juta pada tahun 1959.
Pada tahun 1951, PKI memimpin gerakan-gerakan pemogokan militant yang di ikut oleh
tindakan-tibdakan tegas terhadap PKI di Medan dan Jakarta. Akibatnya para pemimpimpin PKI
kembali melakukan geraka bawah tanah untuk sementara waktu. Pada pemilu 1955 PKI
menduduki peringkat keempat dengan total suara 16% dari keseluruhan suara. Hal ini
menjadikan PKI mendapkan kursi sebanyak 39 kursi (dari totl 257 kursi yang di perebutkan dan
8 dari 514 kursi di konstituant.
Pada tanggal 3 Desember 1957, serikat-serikat buruh yang berada pada pengaruh PKI mulai
penguasa perusahaan-perusahaan milik Belanda. Penguasa ini merintis nasionalisasi perusahaan-
perusahaan yang dimiliki asing. Perjuangan melawan kapitalisme asing membuat PKI
mendapatkan kesempatan menampilkan diri sebagai partai nasional. Pada bulan Februari 1958
terjadi sebuah upaya koreksi terhadap kebijakan Soekarno yang mulai condong ke timur di
kalangan militer dan politik sayap kana. Meneraka menuntut pemerintah melaksanakan UUDS
1950, selain itu pembagian hasil bumi yang tidak merata antara pusat dan daerah juga menjadi
pemicu.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah anggota PKI pun bertambah hingga mencapai 3
juta orang pada tahun 1965. PKI menjadi partai komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT.
Partai di antaranya SOBSI (Sentra Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat,
Gawarni, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lembaga Kebudajaan Rakyat (Lerka), dan Himpunan
Sardjana Indonesia (HSI). Di perkirakan seluruh anggota partai PKI termasuk organisasi yang
berada di bawah payung PKI termasuk yang berada di bawah payung PKI mencapai super lima
dan seluruh rakyat Indonesia.
Pada bulan Maret 1962, PKI bergabung dengan pemerintah Indonesia. Pemimpin PKI
seperti D.N. Aidit dan Njoto diangkat sebagai menteri penasihat. Pada bulan April 1962, PKI
mengadakan kongres partai. Pada tahun 1963, pemerintah Malaysia, Indonesia dan Filipina
terlibat dalam pembahasan mengenai pertikaian wilayah dan kemungkinan tentang pembentukan
sebuah Konfederasi Maphilindo (Malaysia, Philipina dan Indonesia), sebuah gagasan yang
dikemukakan oleh presiden Filipina, Diosdado Macapagal. PKI menolak pembentukan
Maphilindo dan federasi Malaysia. Para anggota PKI yang militan melakukan penyusupan ke
Malaysia guna melakukan perlawanan – perlawanan dengan pasukan Inggris dan Australia.
Sebagian mampu bergabung dan berjuang, namun sebagian lagi tertangkap.
Keanehan dari PKI adalah diusulkannya angkatan ke – 5 yang terdiri dari buruh dan petani
oleh PKI seperti militer partai layaknya Partai Komunis Cina dan Nazi dengan SS nya. Hal inilah
yang kemudian membuat TNI AD khawatir dan takut akan terjadi penyelewengan senjata yang
dilakukan PKI dengan “tentaranya”. Pada bulan Maret 1962, PKI bergabung dengan pemerintah
Indonesia. Pemimpin PKI seperti D.N. Aidit dan Njoto diangkat sebagai menteri penasihat. Pada
bulan April 1962, PKI mengadakan kongres partai. Pada tahun 1963, pemerintah Malaysia,
Indonesia dan Filipina terlibat dalam pembahasan mengenai pertikaian wilayah dan
kemungkinan tentang pembentukan sebuah Konfederasi Maphilindo (Malaysia, Philipina dan
Indonesia), sebuah gagasan yang dikemukakan oleh presiden Filipina, Diosdado Macapagal.
PKI menolak pembentukan Maphilindo dan federasi Malaysia. Para anggota PKI yang
militan melakukan penyusupan ke Malaysia guna melakukan perlawanan – perlawanan dengan
pasukan Inggris dan Australia. Sebagian mampu bergabung dan berjuang, namun sebagian lagi
tertangkap. Keanehan dari PKI adalah diusulkannya angkatan ke – 5 yang terdiri dari buruh dan
petani oleh PKI seperti militer partai layaknya Partai Komunis Cina dan Nazi dengan SS nya.
Hal inilah yang kemudian membuat TNI AD khawatir dan takut akan terjadi penyelewengan
senjata yang dilakukan PKI dengan “tentaranya”.
Kegagalan sebenarnya dalam kasus G30S/PKI adalah karena PKI melewatkan Soeharto,
sosok yang mereka kira diam dan bukan tokoh politik pada masa itu. Soeharto mendapatkan
kabar hilangnya para jendral dari tetangganya pada pukul 5:30. Ia kemudian bergegas ke markas
KOSTRAD serta menghubungi angkatan laut dan polisi, namun ia tidak berhasil menghubungi
anggota angkatan udara. Soeharto kemudian mengambil alih angkatan darat. Kudeta PKI
berhasil digagalkan karena PKI tidak memiliki rencana yang matang dan menyebabkan tentara
yang ada di Lapangan Merdeka kehausan dibawah impresi bahwa mereka melindungi presiden di
Istana. Soeharto juga berhasil membujuk kedua batalion pasukan kudeta untuk menyerah dimulai
dari pasukan Brawijaya yang masuk ke area markas KOSTRAD dan selanjutnya pasukan
Diponegoro yang kabur kembali ke Halim.
G30S/PKI baru berakhir pada pukul 7 malam dimana pasukan yang dipimpin oleh Soeharto
berhasil merebut kontrol atas wilayah – wilayah yang dikuasai PKI. Saat berkumpul dengan
Nasution, pada pukul 9 malam Soeharto mengumumkan bahwa ia telah mengambil alih tentara
dan bahkan menghancurkan pasukan kontra-revolusioner serta menyelamatkan presiden
Soekarno. Soekarno bahkan melayangkan ultimatum kepada pasukan yang ada di Halim. Tidak
berselang lama, Soekarno meninggalkan Halim dan tiba di istana. Jasad ke tujuh jendral yang
terbunuh dibuang ke Lubang Buaya dan baru ditemukan pada tanggal 3 Oktober 1965 dan
dikuburkan pada tanggal 5 Oktober 1965.
KESIMPULAN
dari ISDV berdirinya PKI di awali dengan organisasi komunis property oleh Henk Sneevliet
pada 1914, 1914, yaitu Indische Sosial Democratishe Vereigining (ISDV). Sneeveliet merupakan
sebuah misi bagi menanamkan mengerti marximes-komunisme terhadap perjuangan nasional
indonesia.
Pada tahun 1927, PKI sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah Belanda oleh karena hal
tersebut., PKI mulai melakukan pergerakan bawah tanah. Rencana pemeberontakan telah di
rancang sejak lama yakni pada perundingan aktivis PKI di prambana. Rencana pemberontakan
mendapat pro dan kontra oleh anggotanya salah satunya adalah penolakan dari Tan Malaka,
salah satu tokoh PKI yang memiliki banyak massa terutama di Sumatra.
DAFTAR PUSTAKA
https://idsejarah.net/2017/04/sejarah-partai-komunis-indonesia.html